KAJIAN TEORI
teori pemrosesan informasi, teori dual coding dan teori multiple intelligences.
Terdapat tiga tahap perkembangan kognitif siswa yang ditentukan oleh caranya
1. Tahap Enaktif
benda konkret dalam pembelajaran yang bersifat abstrak. Dalam bentuk benda-
2. Tahap Ikonik
3. Tahap Simbolik
15
16
meskipun begitu tidak berarti ia tidak lagi menggunakan tahap enaktif dan ikonik.
Salah satu bukti masih diperlukannya tahap enaktif dan ikonik dalam proses
konteks interaksi dengan teman sebaya ataupun faktor eksternal lainnya. Dalam
pemrosesan informasi menurut Atkinson & Shiffrin (dalam Solso, 2008) bahwa
sebagainya adalah untuk disimpan dalam memori jangka panjang yang nantinya
dapat diaktifkan dalam proses menalar dan mengingat. Menurut teori dual coding
bahwa informasi yang diterima seseorang diproses melalui salah satu dari dua
channel, yaitu channel verbal seperti teks dan suara dan channel visual
(nonverbal image) seperti diagram, gambar, dan animasi (Solso, 2008). Dalam
Model ini menggunakan berbagai representasi yang lebih konkret agar tercapainya
diagram, tabel, grafik, persamaan matematis, video kontekstual dan alat dalam
bentuk benda konkret agar siswa dapat memahami dengan materi yang
representasi dengan setting kelas dan kerja kelompok.. Maka dari uraian diatas
2.1.1 Sintaks
Multi Representasi
Tahap
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Pelaksanaan
3.9 Membuka pembelajaran 3.11 Menyampaikan salam dan
dengan menyampaikan salam melakukan doa bersama serta
dan melakukan doa bersama menyampaikan kehadiran
sebelum pembelajaran siswa.
dimulai serta mengecek 3.12 Membagi diri menjadi
kehadiran siswa. beberapa kelompok yang telah
Persiapan
3.10 Memecah siswa menjadi ditentukan berdasarkan
beberapa kelompok, banyak musyawarah kelas untuk
anggota dalam satu melaksanakan kegiatan diskusi
kelompok disesuaikan kelompok dalam pembelajaran
dengan banyak siswa di menurut kelompok yang telah
kelas. dibagikan oleh guru.
Menanya
Melempar beberapa Mengingat kembali materi
pertanyaan yang berkaitan yang telah dipelajari berkaitan
Pendahuluan dengan materi yang dengan materi yang dipelajari
diajarkan. serta menanggapi pertanyaan-
Membagikan LKS, pertanyaan yang diajukan
representasi benda konkret. guru.
Pengembangan Mengamati
Menampilkan materi Memahami dan mengetahui
pembelajaran dalam bentuk materi dengan menyelesaikan
simulasi komputer maupun permasalahan yang ada pada
media untuk menyelesaikan LKS bersama kelompok.
permasalahan yang ada pada
LKS.
Mengumpulkan informasi Menyelesaikan LKS yang
Memfasilitasi kelompok dibagikan guru dengan
siswa yang mengalami kelompok masing-masing.
permasalahan dalam
menyelesaikan permasalahan
yang ada pada LKS.
Mengasosiasikan/Mengolah
informasi
Memberikan arahan dan
bimbingan kepada siswa
dalam menyelesaikan LKS
dalam bentuk multi
19
Tahap
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Pelaksanaan
representasi.
Mengomunikasikan
Meminta siswa untuk Mengomunikasikan hasil
menyiapkan laporan akhir diskusi kelompok ke depan
kelompok. kelas dan kelompok siswa lain
Menunjuk siswa secara acak menanggapi.
untuk tampil ke depan kelas
mempresentasikan hasil
Penerapan
diskusi kelompoknya.
Memberikan kesempatan
bagi kelompok siswa lain
untuk menanggapi presentasi
kelompok siswa penyaji.
Memberikan penguatan atas
hasil diskusi siswa.
Mengajak siswa untuk Merangkum materi
merangkum materi pembelajaran secara bersama-
pembelajaran. sama dengan guru.
Melakukan evaluasi dan Memperoleh feedback
refleksi pembelajaran dalam terhadap penguasaan diri
Penutup
bentuk tes. terkait materi yang diajarkan
Menutup pembelajaran dengan mengerjakan tes yang
dengan salam. diberikan oleh guru.
Menutup pembelajaran dengan
salam.
adalah segala bahan, sarana, alat atau suasana belajar yang diperlukan oleh siswa
Sistem sosial merupakan suatu norma dan suasana yang berlaku dalam
pada siswa dengan setting berkelompok, guru sebagai fasilitator bagi siswa dan
siswa saling membantu satu dengan yang lainnya untuk memahami konsep materi
yang diajarkan melalui diskusi kelompok. Interaksi yang terjadi antara siswa
dengan siswa, siswa dengan guru, siswa dengan bahan ajar. Interaksi dalam
kelompok siswa tidak hanya terjadi pada kelompok kecil melainkan terjadi pula
dalam kelompok besar (kelas). Hal ini selain berdampak pada penguasaan konsep
pada diri siswa, berdampak pula pada peningkatan rasa sosial antara siswa satu
belajar, dan memberikan bantuan kepada siswa agar siswa dapat mengkonstruksi
diskusi yang terjadi di dalam kelas, mengatur jalannya proses pembelajaran agar
berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dan dampak pengiring adalah hasil belajar
di luar dari yang ingin diraih. Siswa memiliki kemampuan dalam mengkonstruksi
adalah kemandirian dalam belajar, munculnya rasa saling bekerja sama, mampu
membutuhkan media belajar seperti buku teks, bahan belajar yang dibuat oleh
berpikir lebih dari biasanya ini dinamakan dengan video kontekstual. Dalam
video siswa diajak untuk masuk kedalam dunia pendidik yang dalam hal ini
penelitian ini.
(A) (B)
(C) (D)
A menjelaskan mengenai jenis atau topik yang di bahas pada video tersebut.
Gambar B dan C menjelaskan isi konten pada video tersebut, pada video diatas
menjelaskan tentang proses belanja barang di sebuah warung yang mengacu pada
23
selanjutnya.
Video Kontekstual
media audio visual berupa video dengan berisikan pertanyaan - pertanyaan serta
hal-hal yang memancing rasa ingin tahu dari siswa. Video kontekstual diputar
pada awal pembelajaran berlangsung dan berhenti pada sebelum memulai diskusi.
video yang berisikan materi serta pertanyaan yang membantu siswa dalam
dengan diskusi kelas untuk membahas materi yang telah mereka pelajari.
harus mengerti secara makna mental dan filosofinya, maksud dan implikasi serta
dari konsep menurut Wardhani (2008:8) adalah “ide (abstrak) yang dapat
Salah satu kecakapan yang harus dimiliki siswa dalam bidang matematika
maka siswa mampu mengerjakan persoalan yang lebih bervariasi, selain itu siswa
komunikasi lisan, grafik dan tertulis menurut Anderson (2001). NCTM (2000)
menyatakan bahwa dalam prinsip belajar, siswa harus belajar matematika dengan
skema atau pengetahuan secara lebih efisien di dalam struktur kognitif berfikir
yang lain sehingga pengetahuan itu lebih mudah diingat dapat diartikan
3. Jalinan yang terbentuk antara pengetahuan yang satu dengan yang lain dalam
keserupaan dari berbagai konsep tersebut. Hal ini membantu siswa untuk
belajar.
5. Siswa yang memahami matematika dengan baik mempunyai keyakinan yang
siswa.
(1) Describe concept in their own words (menyatakan konsep dengan kata-kata
sendiri).
sendiri dan benar sesuai dengan konsep yang ada. Sesuai dengan konsep yang
telah diajarkan siswa mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari suatu
atau konteks tersebut di luar matematika dimana siswa juga harus mampu
saling terkait satu dengan yang lain. NCTM (2000) juga menyatakan bahwa
pengetahuan faktual dan kecakapan prosedur merupakan salah satu temuan yang
konsep matematika.
27
Mengasosiasikan/Mengolah
informasi
Guru membimbing siswa Siswa menyelesaikan
dalam diskusi kelompok dan mendiskusikan
dan melakukan permasalahan pada
pengamatan terhadap LKS bersama
aktivitas siswa. kelompoknya.
Mengomunikasikan
Guru menunjuk beberapa Siswa yang ditunjuk
wakil kelompok (minimal mepresentasikan hasil
satu orang) diskusi kelompoknya.
mempresentasikan secara
tertulis dan lisan hasil
pembelajaran atau apa
yang telah dipelajari pada
tingkat kelas atau tingkat
kelompok mulai dari apa
yang telah dipahami
berkaitan dengan keliling
dan luas segitiga yang
dipelajari berdasarkan
hasil diskusi dan
pengamatan.
Guru memberikan siswa Siswa lain menanggapi
lain untuk menanggapi hasil persentasi dari
29
Pelajaran Aqidah Akhlak Di MTS Sabilul Ulum Mayong Jepara Tahun Pelajaran
2015/2016”. Dari penelitian ini, diperoleh kesimpulan bahwa konsep model DMR
DMR (Diskursus Multi Reperesentasi) Dengan Puzzle Kubus Dan Balok Untuk
Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Materi Pokok Kubus Dan Balok
keaktifan dan hasil belajar materi pokok kubus dan balok, hal ini dibuktikan
dengan peningkatan keaktifan dan hasil belajar pada setiap siklusnya. Pada siklus
1, masih belum sesuai dengan rencana tindakan. Hal ini disebabkan siswa belum
kubus dan balok dengan rencana tindakan yang telah disusun, dan indikator yang
peneliti harapkan sudah tercapai di siklus 2. Oleh karena itu, peneliti dan guru
Matematis Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Bandung Semester Ganjil Tahun
dengan adanya interaksi baik antar siswa, antar guru dan siswa maupun pada saat
Penelitian yang dilakukan oleh Waldrip, dkk dengan judul Using Multi-
Berbantuan Media Video Kontekstual Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Di SDN
dilakukan oleh peneliti Abadi terletak pada media pembelajaran yang sama-sama
kontekstual merupakan salah satu media pembelajaran yang menarik dan kreatif
Multi Representasi merupakan salah satu model pembeljaran inovatif yang dapat
salah satu mata pelajaran yang sering membuat siswa menjadi bosan belajar,
harus dikuasai siswa untuk tercapainya tujuan-tujuan yang diinginkan. Salah satu
dari kemampuan yang harus dimiliki oleh siswa adalah pemahaman konsep
konsep berikutnya. Siswa dituntut bisa menyelesaikan masalah non rutin atau
33
pemahaman konsep yang telah mereka miliki. Siswa dikatakan memahami konsep
contoh dan bukan contoh dari konsep; 3) mampu menggunakan konsep dengan
berbagai representasi teman sebaya siswa dituntut untuk dapat menggali informasi
yang dibutuhkan dan saling mengisi antar siswa sehingga nantinya dapat
konsep yang diperoleh dengan kata-kata sendiri berarti siswa dituntut untuk dapat
dalam kelompok siswa dituntut untuk dapat saling membantu agar muncul
Melihat dari hal tersebut terlihat bahwa masing-masing kegiatan dalam model
34
matematika siswa.
tinggi dari pada pemahaman konsep matematika siswa yang dibelajarkan dengan
pembelajaran konvensional”.