DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
BIODATA PENULIS
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
B. Jenis Kegiatan
Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan praktik baik ini adalah kegiatan
pembelajaran di kelas IX untuk KD 3.3 pembelajaran IPA terpadu.
C. Manfaat Kegiatan
Manfaat penulisan praktik baik ini adalah meningkatkan kompetensi siswa dalam
pembelajaran integratif yang berorientasi HOTS.
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
B. Bahan/Materi Kegiatan
Bahan yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah materi kelas IX yaitu
pewarisan sifat yang merupakan pembelajaran Kompetensi Dasar 3.3 IPA..
IPA
Menerapkan konsep pewarisan sifat dalam pemuliaan dan kelangsungan
makhluk hidup
KD 3.3
A. Hasil
Hasil yang dapat diilaporkan dari praktik baik ini diuraikan sebagai berikut.
1. Proses pembelajaran IPA terpadu yang dilakukan dengan menerapkan model
pembelajaran 5E berlangsung aktif. Siswa menjadi lebih aktif merespon
pertanyaan dari guru, termasuk mengajukan pertanyaan pada guru maupun
temannya. Aktifitas pembelajaran yang dirancang sesuai sintak 5E mengharuskan
siswa aktif selama proses pembelajaran.
2. Pembelajaran IPA terpadu yang dilakukan dengan menerapkan model
pembelajaran 5E meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan transfer
knowledge. Setelah membaca, meringkas, dan mendiskusikan teks eksplanasi
tentang modernisasi, siswa tidak hanya memahami konsep teks eksplanasi
(pengetahuan konseptual) dan bagaimana membuat ringkasan yang benar
(pengetahuan prosedural), tetapi juga memahami konsep modernisasi.
Pemahaman ini menjadi dasar siswa dalam mempelajari materi IPA tentang
Pewarisan Sifat .Pemahaman tentang konsep pewarisan sifat membantu siswa
dalam menganalisis pemanfaatan pewarisan sifat dalam pemuliaan tumbuhan
dan hewan.
Pemahaman siswa tentang pewarisan sifat merupakan konsep terhadap
pemuliaan tumbuhan dan hewan Pemahaman ini dapat menjadi pengantar bagi
siswa untuk memahami
3. Penerapan model pembelajaran 5E meningkatkan kemampuan siswa untuk
berpikir kritis. Hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi siswa untuk bertanya dan
menanggapi topik yang dibahas dalam pembelajaran.
Dalam pembelajaran sebelumnya yang dilakukan penulis tanpa berorientasi
HOTS suasana kelas cenderung sepi dan serius. Siswa cenderung bekerja
sendiri-sendiri untuk berlomba menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Fokus
guru adalah bagaimana siswa dapat menyelesikan soal yang disajikan; kurang
peduli pada proses berpikir siswa. Tak hanya itu, materi pembelajaran yang
selama ini selalu disajikan dengan pola deduktif (diawali dengan ceramah teori
tentang materi yang dipelajari, pemberian tugas, dan pembahasa), membuat
siswa cenderung menghapalkan teori. Pengetahuan yang diperoleh siswa adalah
apa yang diajarkan oleh guru. Berbeda kondisinya dengan praktik baik
pembelajaran tematik berorientasi HOTS dengan menerapkan 5E ini. Dalam
pembelajaran ini pemahaman siswa tentang konsep pewarisan sifat melalui
pengamatan dan diskusi yang menuntut kemampuan siswa untuk berpikir kritis.
4. Penerapan model pembelajaran 5E juga meningkatkan kemampuan siswa dalam
memecahkan masalah (problem solving). 5E( Learning Cycle) yang diterapkan
dengan menyajikan masalah mampu mendorong siswa merumuskan pemecahan
masalah. Sebelum menerapkan 5E, penulis melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan buku guru dan buku siswa. Meskipun permasalahan yang disajikan dalam
buku teks kadang kala kurang sesuai dengan kehidupan sehari-hari siswa, tetap
saja penulis gunakan. Jenis teks yang digunakan juga hanya pada teks tulis dari
buku teks.
Dengan menerapkan 5E, siswa tak hanya belajar dari teks tulis, siswa diberi
kesempatan terbuka untuk mencari data, materi dari sumber lainnya.
B. Masalah yang Dihadapi
Masalah yang dihadapi terutama adalah siswa belum terbiasa belajar dengan
model 5E. Dengan tujuan untuk mendapat nilai ulangan yang baik guru selalu
mengguakan metode ceramah, siswa pun merasa lebih percaya diri menghadapi
ulangan (penilaian) setelah mendapat penjelasan guru melalui ceramah.
Masalah lainnya adalah guru tidak mempunyai kompetensi yang memadai untuk
membuat media pembelajaran.
C. Cara Mengatasi Masalah
Agar siswa yakin bahwa pembelajaran tematik dengan 5E dapat membantu
mereka lebih menguasai materi pembelajaran, guru memberi penjelasan sekilas
tentang apa, bagaimana, mengapa, dan manfaat belajar berorientasi pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills/HOTS).
Pemahaman dan kesadaran akan pentingnya HOTS ajkan membuat siswa
termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Selain itu, kesadaran bahwa belajar
bukan sekadar menghafal teori dan konsep akan membuat siswa mau belajar
dengan HOTS.
Kekurangmampuan guru membuat media pembelajaran dapat diatasi sesuai
dengan KD yang akan dipelajari Dengan demikian, selain menerapkan kegiatan
literasi baca = tulis, kemampuan siswa juga meningkat.
Bab IV
Kesimpulan dan Rekomendasi
A. Simpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Pembelajaran tematik dengan model pembelajaran PBL layak dijadikan praktik
baik pembeljaran berorientasi HOTS karena dapat meingkatkan kemampuan
siswa dalam melakukan transfer pengetahuan, berpikir kritis, dan pemecahan
masalah.
2. Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara
sistematis dan cermat, pembelajaran tematik dengan model pembelajaran PBL
yang dilaksanakan tidak sekadar berorientasi HOTS, tetapi juga
mengintegrasikan PPK, literasi, dan kecakapan abad 21.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil praktik baik pembelajaran tematik dengan model pembelajaran
Learning Cycle ( 5E ), berikut disampaikan rekomendasi yang relevan.
1. Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku siswa dan
buku guru serta jaring-jaring tema yang telah disediakan, tetapi berani
melakukan inovasi pembelajaran tematik yang kontekstual sesuai dengan latar
belakang siswa dan situasi dan kondisi sekolahnya. Hal ini akan membuat
pembelajaran lebih bermakna.
2. Siswa diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam
belajar, tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar dengan cara ini
akan membantu siswa menguasai materi secara lebih mendalam dan lebih
tahan lama (tidak mudah lupa).
3. Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut
melaksanakan pembelajaran berorientasi HOTS. Dukungan positif sekolah,
seperti penyediaan sarana da prasarana yang memadai dan kesempatan bagi
penulis utuk mendesiminasikan praktik baik ini akan menambah wawasan guru
lain tentang pembelajaran HOTS.
DAFTAR PUSTAKA
LKPD. 3
PERSILANGAN DENGAN DUA SIFAT BEDA
Tujuan :
1. Memahami istilah-istilah dalam persilangan proses pewarisan sifat
2. Memahami cara persilangan 2 individu dengan 2 sifat beda
Cara Kerja :
1. Kerjakanlah persilangan yang terdapat di LKPD ini di kertas plano
2. Jawablah dengan benar pertanyaan yang disediakan.
Soal Persilangan :
Dilakukan persilangan antara kelinci rambut hitam kasar dengan kelinci
rambut putih halus. Rambut hitam dominan terhadap rambut putih, rambut
kasa dominan terhadap rambut halus.
SOAL PENGETAHUAN
a. Gen
b. Kromosom
c. DNA
d. RNA
2. Kacang biji bulat warna kuning dengan genotip BBKK disilangkan dengan kacang
biji lonjong warna hijau dengan genotip bbkk, jika bulat – kuning dominan
terhadap lonjong – hijau tentukan:
a. F1
NO
KUNCI/KRITERIA JAWABAN SKOR
SOAL
2 a. Diagram Persilangan F1 50
Fenotip parental : biji bulat warna kuning biji lonjong warna hijau
Gamet 1 : BK x bk
Filial 1 : BbKk
b. Diagram Persilangan F2
Filial :
keriput hijau =1
Lampiran 6. RPP
C. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat Menerapkan konsep pewarisan sifat dalam pemuliaan dan
kelangsungan makhluk hidup serta menyajikan hasil penelusuran informasi dari
berbagai sumber terkait tentang tanaman dan hewan hasil pemuliaan Melalui
pendekatan saintifik dan model Discovery Learning, inquiry dan problem-based
learning serta metode eksperimen dan diskusi dengan teknik window shopping
dengan menggunakan literasi media, kerjasama, berfikir kritis dalam menyelesaikan
masalah serta selalu mensyukuri anugrah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
D. Materi Pembelajaran
Pertemuan Kedua
1. Materi reguler
Istilah dalam pewarisan sifat
Persilangan antara 2 individu dengan 2 sifat beda
2. Materi remidial
Persilangan antara 2 individu dengan 2 sifat beda
3. Materi pengayaan
E. Metode Pembelajaran
a. Pendekatan : Saintific
b. Model : inquiry/ Learning Cycle (5E)
c. Metode : Diskusi dan eksperimen
d. Teknik : Window shopping
F. Media Pembelajaran
a. Lembar Kerja Siswa
a. Video pembelajaran
b. Artikel
c. LCD proyektor
d. Komputer/Laptop
G. Sumber belajar
1. Unit pembelajaran, Program pengembangan keprofesian berkelanjutan (pkb)
melalui peningkatan kompetensi pembelajaran (pkp) berbasis zonasi. Mata
pelajaran ilmu pengetahuan alam (ipa) sekolah menengah pertama (smp).
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2019.
2. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2018 edisi Revisi. Ilmu Pengetahuan Alam
SMP/MTs Kelas IX. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
3. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017 edisi Revisi. Buku Guru ilmu
Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas IX. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
4. Sumber lain yang relevan
5. Internet
6. Lingkungan sekitar
A. Kegiatan Pendahuluan
Pendahuluan Memberi salam, menyapa dan mengajak peserta didik 5 mnt
(persiapan/orienta berdoa
si) Memeriksa kesiapan peserta didik dalam mengikuti
pelajaran
Mengecek kehadiran peserta didik
Apersepsi 5 mnt
Guru mengajukan pertanyaan kepada peserta didik :
Apakah yang dimaksud dengan gen?
Apakah yang dimaksud dengan kromosom?
Motivasi Menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran 5 mnt
dihubungkan dengan upaya peserta didik dalam
pemuliaan tanaman dan hewan.
Guru menampilkan gambar bentuk rambut melalui
tayang powerpoint
B. Kegiatan Inti
Aktivitas 2 : Guru menjelaskan bagan persilangan dihibrida 30
Praktek untuk men
yilangkan 2 individ
u dengan 2 sifat be
da
(Engage)
I. Penilaian
a. Teknik Penilaian
1) Sikap
1. Jurnal
2. Penilaian Diri
Nama : ………………………………………………………………
Kelas : ………………………………………………………………
No Indikator SB B C K
1. Saya memiliki motivasi dalam diri saya sendiri
selama proses pembelajaran
Saya bekerjasama dalam menyelesaikan tugas
2.
kelompok
Saya menunjukkan sikap konsisten dalam proses
3.
pembelajaran
4. Saya menunjukkan sikap disiplin dalam
menyelesaikan tugas individu maupun kelompok
5. Saya menunjukkan rasa percaya diri dalam
mengemukakan gagasan, bertanya, atau menyajikan
hasil diskusi
6. Saya menunjukkan sikap toleransi dan saling
menghargai terhadap perbedaan pendapat/cara
dalam menyelesaikan masalah
7. Saya menunjukan sikap positip (individu dan sosial)
dalam diskusi kelompok
8. Saya menunjukkan sikap ilmiah pada saat
melaksanakan studi literature atau pencarian
informasi
9. Saya menunjukkan perilaku dan sikap menerima,
menghargai, dan melaksanakan kejujuran, kerja
keras, disiplin dan tanggung jawab
2) Keterampilan
1. Penilaian unjuk kerja
2. Penilaian presentasi
3) Pengetahuan
1. Tes Formatif melalui penilaian hasil jawaban Problem set di setiap
pertemuan, berupa soal essai
2. Tes Sumatif melalui penilaian Ulangan Harian yang dilakukan setelah
keseluruhan IPK dalam KD selesai tercapai, berupa soal pilihan ganda
3. Tes Lisan dilakukan pada setiap pertemuan
Sekolah : ………………………………………………
Kelas/Semester : ………………………………………………
Mata Pelajaran : ………………………………………………
Ulangan Harian Ke : ………………………………………………
Tanggal Ulangan Harian : ………………………………………………
Bentuk Ulangan Harian : ………………………………………………
Materi Ulangan Harian : ………………………………………………
KKM : ……………………………………………….
Nilai
Nama Nilai
No Setelah Nilai Akhir Ket
Peserta Didik Ulangan
Remedial
1
dst
b. Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah melampaui nilai
KKM. Kemudian guru memberikan materi pengayaan berupa penajaman
pemahaman dan ketrampilan memecahkan soal yang lebih kompleks
B. Kegiatan Praktik
80 nilai 90 Sembilan aspek sesuai dengan kriteria, dua aspek kurang sesuai
<60 Empat aspek sesuai dengan kriteria, tujuh aspek kurang sesuai