Anda di halaman 1dari 30

LK-9 SISTEMATIKA LAPORAN BEST PRACTICE

DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
BIODATA PENULIS
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pembelajaran IPA terpadu praktik baik( best praktice) di SMP sesuai dengan
tuntutan Kurikulum 2013. Dalam praktik pembelajaran Kurikulum 2013 yang penulis
lakukan selama ini, penulis menggunakan buku siswa dan buku guru. Penulis meyakini
bahwa buku tersebut sudah sesuai dan baik digunakan di kelas karena diterbitkan oleh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Ternyata, dalam praktiknya, penulis
mengalami beberapa kesulitan seperti materi dan tugas tidak sesuai dengan latar
belakang siswa. Selain itu, penulis masih berfokus pada penguasaan pengetahuan
kognitif yang lebih mementingkan hafalan materi. Dengan demikian proses berpikir
siswa masih dalam level C1 (mengingat), memahami (C2), dan C3 (aplikasi). Guru
hampir tidak pernah melaksanakan pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan
berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills/ HOTS). Penulis juga jarang
menggunakan media pembelajaran. Dampaknya, suasana pembelajaran di kelas kaku
dan anak-anak tampak tidak ceria.
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa diperoleh informasi bahwa
(a) siswa malas mengikuti pembelajaran yang banyak dilakukan guru dengan cara
ceramah’ (b) selain ceramah, metode yang selalu dilakukan guru adalah penugasan.
Sebagian siswa mengaku jenuh dengan tugas-tugas yang hanya bersifat teoritis.
Tinggal menyalin dari buku teks.
Untuk menghadapi era Revolusi Industri 4.0, siswa harus dibekali keterampilan
berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills). Salah satu model pembelajaran
yang berorientasi pada HOTS dan disarankan dalam implementasi Kurikulum 2013
adalah model pembelajaran 5E(Learning cycle). 5E merupakan model pembelajaran
yang mengedepankan strategi pembelajaran dengan menggunakan masalah dari dunia
nyata sebagai konteks siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan
pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep esensial dari
materi yang dipelajarinya. Dalam 5E siswa dituntut untuk mampu memecahkan
permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari (kontekstual). Dengan kata lain, 5E
membelajarkan siswa untuk berpikir secara kritis dan analitis, serta mencari dan
menggunakan sumber pembelajaran yang sesuai untuk memecahkan masalah yang
dihadapi.
Setelah melaksanakan pembelajaran IPA terpadu dengan model 5E penulis
menemukan bahwa proses dan hasil belajar siswa meningkat. Lebih bagus
dibandingkan pembelajaran sebelumnya. Ketika model 5E ini diterapkan pada kelas IX
yang lain ternyata proses dan hasil belalajar siswa sama baiknya. Praktik
pembelajaran 5E(Learning Cyle) yang berhasil baik ini penulis simpulkan sebagai
sebuah best practice (praktik baik) pembelajaran berorientasi HOTS dengan model 5E.
(Learning cycle)

B. Jenis Kegiatan
Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan praktik baik ini adalah kegiatan
pembelajaran di kelas IX untuk KD 3.3 pembelajaran IPA terpadu.

C. Manfaat Kegiatan

Manfaat penulisan praktik baik ini adalah meningkatkan kompetensi siswa dalam
pembelajaran integratif yang berorientasi HOTS.
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Tujuan dan Sasaran


Tujuan penulisan praktik baik ini adalah untuk mendeskripsikan praktik baik
penulis dalam meerapkan pembelajaran berorientasi higher order thiking skills (HOTS).
Sasaran pelaksanaan best practice ini adalah siswa kelas IX semester 5 di SMP
Negeri 5 Banyuasin III sebanyak 26 orang.

B. Bahan/Materi Kegiatan
Bahan yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah materi kelas IX yaitu
pewarisan sifat yang merupakan pembelajaran Kompetensi Dasar 3.3 IPA..

IPA
Menerapkan konsep pewarisan sifat dalam pemuliaan dan kelangsungan
makhluk hidup
KD 3.3

Menyajikan hasil penelusuran informasi dari berbagai sumber terkait


tentang tanaman dan hewan hasil pemuliaan
KD 4.3

C. Cara Melaksanakan Kegiatan


Cara yang digunakan dalam pelaksanaan praktik baik ini adalah menerapkan
pembelajaran tematik terpadu dengan model pembelajaran Learning Cycle ( 5E )
Berikut ini adalah langkah-langkah pelaksanaan praktik baik yang telah dilakukan
penulis.
1. Pemetaan KD
Pemetaan Kompetensi Dasar dilakukan untuk menentukan Kompetensi Dasar
yang dapat diterapkan dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil telaah
Kompetensi Dasar yang ada di kelas IX, penulis memilih tema pewarisan sifat
untuk best pratice.
2. Analisis Target Kompetensi
Hasil analisis target kompetensinya sebagai berikut.
 Menerapkan konsep pewarisan sifat dalam pemuliaan dan kelangsungan
makhluk hidup

3. Perumusan Indikator Pencapaian Kompetesi


IPA
KD 3.3 3.3.7. Menjelaskan cara persilangan sifat antara 2 individu
dengan 2 sifat beda

4. Pemilihan Model Pembelajaran


Model pembelajaran yang dipilih adalah 5E ( Learning Praktice)

5. Merencanakan kegiatan Pembelajaran sesuai dengan Model Pembelajaran


5E.Pengembangan desain pembelajaran dilakukan dengan
merinci kegiatan pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan sintak 5E.

Berikut ini adalah rencana kegiatan pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan


model 5E
Sintak Guru Siswa
Learning
Cycle ( 5E )
Engage  Guru menjelaskan bagan Menyimak penjelasan
persilangan dihibrida guru dan menjawab
pertanyaan guru.

 guru membimbing peserta


didik untuk melakukan
diskusi.
 Guru memberikan
kesempatan pada peserta
didik untuk menyampaikan
pendapatnnya.
 Guru dapat membahas
hasil diskusi dan
menjelaskan cara
membuat gamet, dan
menyilangkan gamet
menggunakan Tabel
Punnet. Dari proses dan
hasil persilangan guru
beserta peserta didik
menyimpulkan makna
Hukum Segregasi atau
yang dikenal dengan
Hukum II Mendel

Explore  Memfasilitasi peserta didik Menyusun laporan


untuk melakukan hasil kerja kelompok.
persilangan secara Di kertas plano.
mandiri/berkelompok
(menggunakan LKPD 3)
agar memiliki pengalaman
kongkrit dalam
mempraktekan persilangan
sifat.
 Memfasilitasi peserta didik
untuk melakukan
penalaran terhadap
persilangan yang
dibuatnya, berdiskusi dan
berkomunikasi dengan
teman serta guru sampai
memahami konsep
persilangan 2 individu
dengan 2 sifat beda.
EXPLAIN  Memfasilitasi peserta didik 1. Mempresentasikan
untuk menyampaikan hasil hasil kerjanya
pembelajaran mereka dalam diskusi
tentang penyilangan kelas.
2. Kelompok lain
dengan 2 sifat beda.
 Peserta didik memberikan tang-
mempresentasikan hasil gapan,
diskusi kelompok mereka mengajukan
yang telah dibuat di atas pertanyaan, atau
kertas plano dan usul terhadap hasil
memberikan penjelasan kerja kelompok
dengan kalimat mereka lain.
sendiri sehingga guru
dapat mengukur sejauh
mana penguasaan peserta
didiknya terhadap materi
yang telah dipelajari.
 Meluruskan konsep-
konsep sekiranya
menemukan miskonsepsi
pada penjelasan peserta
didik, juga memberikan
penjelasan tambahan
apabila ada yang kurang
sempurna dari paparan
mereka Meluruskan
konsep-konsep sekiranya
menemukan
ELABORATE  Memfasilitasi peserta didik 1. Mencoba ulang
untuk mencoba ulang praktik persilangan
persilangan dengan 2 sifat dengan spesies
beda menggunakan berbeda dalam
beberapa spesies yang kelompok sehingga
berbeda untuk menguatkan konsep
menguatkan konsep yang yang harus di
dipahaminya. paham.
 Memfasilitasi peserta didik 2. Menyelesaikan soal
untuk menyelesaikan dengan diskusi
soal/permasalahan dalam kelompok
persilangan yang diberikan
oleh guru dengan
membantunya melakukan
pengumpulan informasi
dan berdiskusi.
Evaluate  Memfasilitasi evaluasi Siswa mengerjakan
belajar peserta didik soal terkait materi
dengan memberi mereka yang di pelajari.
soal-soal lisan atau tertulis
terkait materi yang telah
dipelajari di pertemuan ini (
penyilangan 2 individu
dengan 2 sifat beda).

6. Penyusunan Perangkat Pembelajaran


Berdasarkan hasil kerja 1 hingga 5 di atas kemudian disusun perangkat
pembelajaran meliputi RPP, bahan ajar, LKPD 3, dan instrumen penilaian. RPP
disusun dengan mengintegrasikan kegiatan literasi, penguatan pendidikan
karakter (PPK), dan kecakapan abad 21.

D. Media dan Instrumen


Media pembelajaran yang digunakan dalam praktik terbaik ini adalah (a) LKPD
3.Instrumen yang digunakan dalam praktik baik ini ada 2 macam yaitu (a) instrumen
untuk mengamati proses pembelajaran berupa lembar observasi (b) instrumen
untuk melihat hasil belajar siswa dengan menggunakan tes tulis pilihan ganda dan
uraian singkat.

E. Waktu dan Tempat Kegiatan


Praktik baik ini dilaksanakan pada tanggal .24 Oktober tahun 2019 bertempat di
kelas IX SMP Negeri 5 Banyuasin III.
BAB III
HASIL KEGIATAN

A. Hasil
Hasil yang dapat diilaporkan dari praktik baik ini diuraikan sebagai berikut.
1. Proses pembelajaran IPA terpadu yang dilakukan dengan menerapkan model
pembelajaran 5E berlangsung aktif. Siswa menjadi lebih aktif merespon
pertanyaan dari guru, termasuk mengajukan pertanyaan pada guru maupun
temannya. Aktifitas pembelajaran yang dirancang sesuai sintak 5E mengharuskan
siswa aktif selama proses pembelajaran.
2. Pembelajaran IPA terpadu yang dilakukan dengan menerapkan model
pembelajaran 5E meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan transfer
knowledge. Setelah membaca, meringkas, dan mendiskusikan teks eksplanasi
tentang modernisasi, siswa tidak hanya memahami konsep teks eksplanasi
(pengetahuan konseptual) dan bagaimana membuat ringkasan yang benar
(pengetahuan prosedural), tetapi juga memahami konsep modernisasi.
Pemahaman ini menjadi dasar siswa dalam mempelajari materi IPA tentang
Pewarisan Sifat .Pemahaman tentang konsep pewarisan sifat membantu siswa
dalam menganalisis pemanfaatan pewarisan sifat dalam pemuliaan tumbuhan
dan hewan.
Pemahaman siswa tentang pewarisan sifat merupakan konsep terhadap
pemuliaan tumbuhan dan hewan Pemahaman ini dapat menjadi pengantar bagi
siswa untuk memahami
3. Penerapan model pembelajaran 5E meningkatkan kemampuan siswa untuk
berpikir kritis. Hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi siswa untuk bertanya dan
menanggapi topik yang dibahas dalam pembelajaran.
Dalam pembelajaran sebelumnya yang dilakukan penulis tanpa berorientasi
HOTS suasana kelas cenderung sepi dan serius. Siswa cenderung bekerja
sendiri-sendiri untuk berlomba menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Fokus
guru adalah bagaimana siswa dapat menyelesikan soal yang disajikan; kurang
peduli pada proses berpikir siswa. Tak hanya itu, materi pembelajaran yang
selama ini selalu disajikan dengan pola deduktif (diawali dengan ceramah teori
tentang materi yang dipelajari, pemberian tugas, dan pembahasa), membuat
siswa cenderung menghapalkan teori. Pengetahuan yang diperoleh siswa adalah
apa yang diajarkan oleh guru. Berbeda kondisinya dengan praktik baik
pembelajaran tematik berorientasi HOTS dengan menerapkan 5E ini. Dalam
pembelajaran ini pemahaman siswa tentang konsep pewarisan sifat melalui
pengamatan dan diskusi yang menuntut kemampuan siswa untuk berpikir kritis.
4. Penerapan model pembelajaran 5E juga meningkatkan kemampuan siswa dalam
memecahkan masalah (problem solving). 5E( Learning Cycle) yang diterapkan
dengan menyajikan masalah mampu mendorong siswa merumuskan pemecahan
masalah. Sebelum menerapkan 5E, penulis melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan buku guru dan buku siswa. Meskipun permasalahan yang disajikan dalam
buku teks kadang kala kurang sesuai dengan kehidupan sehari-hari siswa, tetap
saja penulis gunakan. Jenis teks yang digunakan juga hanya pada teks tulis dari
buku teks.
Dengan menerapkan 5E, siswa tak hanya belajar dari teks tulis, siswa diberi
kesempatan terbuka untuk mencari data, materi dari sumber lainnya.
B. Masalah yang Dihadapi
Masalah yang dihadapi terutama adalah siswa belum terbiasa belajar dengan
model 5E. Dengan tujuan untuk mendapat nilai ulangan yang baik guru selalu
mengguakan metode ceramah, siswa pun merasa lebih percaya diri menghadapi
ulangan (penilaian) setelah mendapat penjelasan guru melalui ceramah.
Masalah lainnya adalah guru tidak mempunyai kompetensi yang memadai untuk
membuat media pembelajaran.
C. Cara Mengatasi Masalah
Agar siswa yakin bahwa pembelajaran tematik dengan 5E dapat membantu
mereka lebih menguasai materi pembelajaran, guru memberi penjelasan sekilas
tentang apa, bagaimana, mengapa, dan manfaat belajar berorientasi pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills/HOTS).
Pemahaman dan kesadaran akan pentingnya HOTS ajkan membuat siswa
termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Selain itu, kesadaran bahwa belajar
bukan sekadar menghafal teori dan konsep akan membuat siswa mau belajar
dengan HOTS.
Kekurangmampuan guru membuat media pembelajaran dapat diatasi sesuai
dengan KD yang akan dipelajari Dengan demikian, selain menerapkan kegiatan
literasi baca = tulis, kemampuan siswa juga meningkat.
Bab IV
Kesimpulan dan Rekomendasi
A. Simpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Pembelajaran tematik dengan model pembelajaran PBL layak dijadikan praktik
baik pembeljaran berorientasi HOTS karena dapat meingkatkan kemampuan
siswa dalam melakukan transfer pengetahuan, berpikir kritis, dan pemecahan
masalah.
2. Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara
sistematis dan cermat, pembelajaran tematik dengan model pembelajaran PBL
yang dilaksanakan tidak sekadar berorientasi HOTS, tetapi juga
mengintegrasikan PPK, literasi, dan kecakapan abad 21.

B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil praktik baik pembelajaran tematik dengan model pembelajaran
Learning Cycle ( 5E ), berikut disampaikan rekomendasi yang relevan.
1. Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku siswa dan
buku guru serta jaring-jaring tema yang telah disediakan, tetapi berani
melakukan inovasi pembelajaran tematik yang kontekstual sesuai dengan latar
belakang siswa dan situasi dan kondisi sekolahnya. Hal ini akan membuat
pembelajaran lebih bermakna.
2. Siswa diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam
belajar, tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar dengan cara ini
akan membantu siswa menguasai materi secara lebih mendalam dan lebih
tahan lama (tidak mudah lupa).
3. Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut
melaksanakan pembelajaran berorientasi HOTS. Dukungan positif sekolah,
seperti penyediaan sarana da prasarana yang memadai dan kesempatan bagi
penulis utuk mendesiminasikan praktik baik ini akan menambah wawasan guru
lain tentang pembelajaran HOTS.
DAFTAR PUSTAKA

Paket Unit Pembelajaran Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan melalui


Program Kompetensi Berkelanjutan berbasis zonasi Mata Pelajaran
IPA.
Buku Siswa kelas IX edisi 2017 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
LAMPIRAN

Lampiran 1 : Foto-foto kegiatan


Lampiran 2 : LKPD 3
Lampiran 3 : Bahan Ajar
Lampiran 4 : Kisi-kisi soal pengetahuan
Lampiran 5 : Soal pengetahuan dan kunci jawaban
Lampiran 6 : RPP
Lampiran 7 : Lembar observasi proses pembelajaran
Lampiran 1 : Foto kegiatan on 2

Foto a. kegiatan pendahuluan Foto b. kegiatn inti

Foto c. kegiatan literasi Foto d. kegiatan


Lampiran 2:

LKPD. 3
PERSILANGAN DENGAN DUA SIFAT BEDA

Tujuan :
1. Memahami istilah-istilah dalam persilangan proses pewarisan sifat
2. Memahami cara persilangan 2 individu dengan 2 sifat beda

Cara Kerja :
1. Kerjakanlah persilangan yang terdapat di LKPD ini di kertas plano
2. Jawablah dengan benar pertanyaan yang disediakan.

Soal Persilangan :
Dilakukan persilangan antara kelinci rambut hitam kasar dengan kelinci
rambut putih halus. Rambut hitam dominan terhadap rambut putih, rambut
kasa dominan terhadap rambut halus.

P1 : HHRR >< hhrr

Tuliskanlah langkah-langkah persilangan sampai dihasilkan F2.


1. Tentukan rasio genotip yang terbentuk pada F2.
2. Tentukan rasio fenotip yang terbentuk pada F2.

Lampiran 3 ; Bahan Ajar


Lampiran 4. Kisi-kisi soal pengetahuan

NO KD IPK Indikator Soal Level Bentuk No Soal


Kognitif Soal
1 3.3. Menerapkan 3.3.5.Menjelaska Disajikan pernyataan L1 esay 1
n istilah-istilah tentang istilah-istilah
konsep pewarisan dalam pewarisan
dalam pewarisan
sifat dalam sifat
sifat peserta didik
pemuliaan dan dapat menjelaskan
kelangsungan
istilah-istilah dalam
pewarisan sifat
makhluk hidup 3.3.7. Disajikan data L1 esay 2
Menjelask persilangan sifat
an cara antara 2 individu
persilanga dengan 2 sifat beda
n sifat
peserta didik dapat
antara 2
menjelaskan cara
individu
dengan 2 persilangan sifat
sifat beda antara 2 individu
dengan 2 sifat beda
Lampiran 5. Soal pengetahuan dan kunci jawaban

SOAL PENGETAHUAN

1 Apakah yang dimaksud dengan :

a. Gen

b. Kromosom

c. DNA

d. RNA
2. Kacang biji bulat warna kuning dengan genotip BBKK disilangkan dengan kacang
biji lonjong warna hijau dengan genotip bbkk, jika bulat – kuning dominan
terhadap lonjong – hijau tentukan:

a. F1

b. F2, jika F1 disilangkan sesamanya

NO
KUNCI/KRITERIA JAWABAN SKOR
SOAL

1  Gen adalah unit dasar hereditas (pewarisan sifat) pada suatu 50


organisme hidup
 Kromosom adalah suatu struktur makromolekul yang tersusun dari
DNA dan molekul lain dimana informasi genetik tersimpan
 DNA adalahsuatu molekul kimia kompleks yang dibangun dari 4 jenis
komponen yang berbeda yang dinamakan dengan nukleotida
 RNA adalahsenyawa genetik seperti DNA, namun ukurannya jauh
lebih pendek dari DNA, yang terdiri dari satu rantai

2 a. Diagram Persilangan F1 50

Genotip Parental : BBKK X bbkk

Fenotip parental : biji bulat warna kuning biji lonjong warna hijau

Gamet 1 : BK x bk

Filial 1 : BbKk

Fenotif F1 : Bulat Kuning (heterozigot)

b. Diagram Persilangan F2

Persilangan F1 : BbKk X BbKk

Gamet 2 : BK, Bk, bK, bk BK, Bk, bK, bk

Filial :

bulat kuning = 9 : bulat hijau = 3 : keriput kuning = 3 :

keriput hijau =1
Lampiran 6. RPP

Format Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP )

Satuan Pendidikan : SMPN 5 Banyuasin III


Mata Pelajaran : IPA
Kelas/ Semester : IX / 5
Materi Pokok : Pewarisan Sifat
Alokasi Waktu : 2 JP (2 x 40 menit)

A. Kompetensi Inti (KI)


KI-1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI-2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, Percaya diri dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaanya
KI-3 Memahami Pengetahuan (Faktual, Konseptual, dan Prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI-4 Mencoba, Mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang di pelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar (KD), Indikator Pencapaian Kompetensi


No KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
3.7. Menerapkan konsep 3.3.7. Menjelaskan cara persilangan sifat antara 2 individu
pewarisan sifat dengan 2 sifat beda
dalam pemuliaan
dan kelangsungan
makhluk hidup

C. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat Menerapkan konsep pewarisan sifat dalam pemuliaan dan
kelangsungan makhluk hidup serta menyajikan hasil penelusuran informasi dari
berbagai sumber terkait tentang tanaman dan hewan hasil pemuliaan Melalui
pendekatan saintifik dan model Discovery Learning, inquiry dan problem-based
learning serta metode eksperimen dan diskusi dengan teknik window shopping
dengan menggunakan literasi media, kerjasama, berfikir kritis dalam menyelesaikan
masalah serta selalu mensyukuri anugrah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.

D. Materi Pembelajaran
Pertemuan Kedua
1. Materi reguler
 Istilah dalam pewarisan sifat
 Persilangan antara 2 individu dengan 2 sifat beda
2. Materi remidial
 Persilangan antara 2 individu dengan 2 sifat beda

3. Materi pengayaan

E. Metode Pembelajaran
a. Pendekatan : Saintific
b. Model : inquiry/ Learning Cycle (5E)
c. Metode : Diskusi dan eksperimen
d. Teknik : Window shopping

F. Media Pembelajaran
a. Lembar Kerja Siswa
a. Video pembelajaran
b. Artikel
c. LCD proyektor
d. Komputer/Laptop

G. Sumber belajar
1. Unit pembelajaran, Program pengembangan keprofesian berkelanjutan (pkb)
melalui peningkatan kompetensi pembelajaran (pkp) berbasis zonasi. Mata
pelajaran ilmu pengetahuan alam (ipa) sekolah menengah pertama (smp).
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2019.
2. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2018 edisi Revisi. Ilmu Pengetahuan Alam
SMP/MTs Kelas IX. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
3. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017 edisi Revisi. Buku Guru ilmu
Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas IX. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
4. Sumber lain yang relevan
5. Internet
6. Lingkungan sekitar

H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Pertemuan kedua 2 JP (2 x 40 menit)
TAHAP ALOKASI
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN WAKTU

A. Kegiatan Pendahuluan
Pendahuluan  Memberi salam, menyapa dan mengajak peserta didik 5 mnt
(persiapan/orienta berdoa
si)  Memeriksa kesiapan peserta didik dalam mengikuti
pelajaran
 Mengecek kehadiran peserta didik
Apersepsi 5 mnt
 Guru mengajukan pertanyaan kepada peserta didik :
Apakah yang dimaksud dengan gen?
Apakah yang dimaksud dengan kromosom?
Motivasi  Menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran 5 mnt
dihubungkan dengan upaya peserta didik dalam
pemuliaan tanaman dan hewan.
 Guru menampilkan gambar bentuk rambut melalui
tayang powerpoint

Mengapa ada anak yang memiliki rambut keriting,


lurus, dan ikal ?

B. Kegiatan Inti
Aktivitas 2 :  Guru menjelaskan bagan persilangan dihibrida 30
Praktek untuk men
yilangkan 2 individ
u dengan 2 sifat be
da
(Engage)

 guru membimbing peserta didik untuk melakukan


diskusi.
 Guru memberikan kesempatan pada peserta didik
untuk menyampaikan pendapatnnya.
 Guru dapat membahas hasil diskusi dan menjelaskan
cara membuat gamet, dan menyilangkan gamet
menggunakan Tabel Punnet. Dari proses dan hasil
persilangan guru beserta peserta didik menyimpulkan
makna Hukum Segregasi atau yang dikenal dengan
Hukum II Mendel
Explore  Memfasilitasi peserta didik untuk melakukan 5
persilangan secara mandiri/berkelompok
(menggunakan LKPD 3) agar memiliki pengalaman
kongkrit dalam mempraktekan persilangan sifat.
 Memfasilitasi peserta didik untuk melakukan
penalaran terhadap persilangan yang dibuatnya,
berdiskusi dan berkomunikasi dengan teman serta
guru sampai memahami konsep persilangan 2 individu
dengan 2 sifat beda.
Explain  Memfasilitasi peserta didik untuk menyampaikan hasil 10
pembelajaran mereka tentang penyilangan dengan 2
sifat beda. Peserta didik mempresentasikan hasil
diskusi kelompok mereka yang telah dibuat di atas
kertas plano dan memberikan penjelasan dengan
kalimat mereka sendiri sehingga guru dapat mengukur
sejauh mana penguasaan peserta didiknya terhadap
materi yang telah dipelajari.
 Meluruskan konsep-konsep sekiranya menemukan
miskonsepsi pada penjelasan peserta didik, juga
memberikan penjelasan tambahan apabila ada yang
kurang sempurna dari paparan mereka Meluruskan
konsep-konsep sekiranya menemukan
Elaborate  Memfasilitasi peserta didik untuk mencoba ulang 10
persilangan dengan 2 sifat beda menggunakan
beberapa spesies yang berbeda untuk menguatkan
konsep yang dipahaminya.
 Memfasilitasi peserta didik untuk menyelesaikan
soal/permasalahan persilangan yang diberikan oleh
guru dengan membantunya melakukan pengumpulan
informasi dan berdiskusi.
Evaluate  Memfasilitasi evaluasi belajar peserta didik dengan 5
memberi mereka soal-soal lisan atau tertulis terkait
materi yang telah dipelajari di pertemuan ini (
penyilangan 2 individu dengan 2 sifat beda).
C. Kegiatan Penutup (5 mnt)

 Memberi penghargaan pada kelompok terbaik


 Konfirmasi materi
 Peserta didik menyimpulkan tentang makna hukum segregasi (persilangan) yaitu
Hukum I dan Hukum II Mendel
 Tanya jawab
 Peserta didik mengerjakan soal-soal untuk mengukur pencapaian IPK

I. Penilaian
a. Teknik Penilaian
1) Sikap
1. Jurnal

Jurnal Perkembangan Sikap


No Tanggal Nama Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap*
1
2
3

Keterangan : di isi dengan sikap spiritual atau social

2. Penilaian Diri

Format Pengamatan Sikap melalui Penilaian Diri

Nama : ………………………………………………………………
Kelas : ………………………………………………………………

No Indikator SB B C K
1. Saya memiliki motivasi dalam diri saya sendiri
selama proses pembelajaran
Saya bekerjasama dalam menyelesaikan tugas
2.
kelompok
Saya menunjukkan sikap konsisten dalam proses
3.
pembelajaran
4. Saya menunjukkan sikap disiplin dalam
menyelesaikan tugas individu maupun kelompok
5. Saya menunjukkan rasa percaya diri dalam
mengemukakan gagasan, bertanya, atau menyajikan
hasil diskusi
6. Saya menunjukkan sikap toleransi dan saling
menghargai terhadap perbedaan pendapat/cara
dalam menyelesaikan masalah
7. Saya menunjukan sikap positip (individu dan sosial)
dalam diskusi kelompok
8. Saya menunjukkan sikap ilmiah pada saat
melaksanakan studi literature atau pencarian
informasi
9. Saya menunjukkan perilaku dan sikap menerima,
menghargai, dan melaksanakan kejujuran, kerja
keras, disiplin dan tanggung jawab

3. Penilaian antar Teman


Format Pengamatan Sikap melalui Penilaian Antar Teman

Nama yang diamati : ………………………………………………………………


Nama pengamat : ………………………………………………………………
No Pernyataan SB B C K
1 Mau menerima pendapat teman
2 Memberikan solusi terhadap permasalahan
Tidak memaksakan pendapat sendiri kepada anggota
3
kelompok
4 Tidak marah saat diberi kritik
5 .......

2) Keterampilan
1. Penilaian unjuk kerja
2. Penilaian presentasi

3) Pengetahuan
1. Tes Formatif melalui penilaian hasil jawaban Problem set di setiap
pertemuan, berupa soal essai
2. Tes Sumatif melalui penilaian Ulangan Harian yang dilakukan setelah
keseluruhan IPK dalam KD selesai tercapai, berupa soal pilihan ganda
3. Tes Lisan dilakukan pada setiap pertemuan

b. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


1. Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM)
setelah melakukan tes sumatif, maka akan diberikan pembelajaran tambahan
sebagai remedial terhadap IPK yang belum tuntas dengan teknik :
 Belum tuntas secara klasikal : Pembelajaran ulang (2 JP)
 Belum tuntas secara individual : Belajar kelompok atau tutorial sebaya

Kemudian diberikan tes kembali dengan ketentuan :


 Soal yang diberikan berbeda dengan soal sebelumnya namun setara
 Nilai akhir yang akan diambil adalah nilai hasil tes terakhir dengan nilai
maksimal setara KKM

CONTOH PROGRAM REMIDIAL

Sekolah : ………………………………………………
Kelas/Semester : ………………………………………………
Mata Pelajaran : ………………………………………………
Ulangan Harian Ke : ………………………………………………
Tanggal Ulangan Harian : ………………………………………………
Bentuk Ulangan Harian : ………………………………………………
Materi Ulangan Harian : ………………………………………………
KKM : ……………………………………………….
Nilai
Nama Nilai
No Setelah Nilai Akhir Ket
Peserta Didik Ulangan
Remedial
1

dst

b. Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah melampaui nilai
KKM. Kemudian guru memberikan materi pengayaan berupa penajaman
pemahaman dan ketrampilan memecahkan soal yang lebih kompleks

Banyuasin III, Okt 019


Mengetahui ,
Kepala SMPN 5 Banyuasin III Guru Mata Pelajaran IPA

Elisa Estarini, S.Pd Yeanisila, S.Si


NIP.197108311998022001 NIP.197303172006042010
R-9 Rubrik Laporan Best Practise
Rubrik ini digunakan fasilitator untuk menilai hasil refleksi dari peserta.

A. Langkah-langkah penilaian hasil kajian:

1. Cermati tugas yang diberikan kepada peserta pembekalan pada LK-9!


2. Berikan nilai pada hasil kajian berdasarkan penilaian anda terhadap hasil kerja peserta sesuai
rubrik berikut!

B. Kegiatan Praktik

1. Memuat Lembar Judul


2. Memuat Halaman Pengesahan yang ditanda tangani Kepala Sekolah
3. Memuat Biodata Penulis dengan lengkap
4. Memuat Kata Pengantar, Daftar Isi dan Daftar Lampiran
5. Menguraikan Latar Belakang Masalah dari kesenjangan harapan dengan kenyataan yang ada
dengan jelas
6. Menguraikan jenis dan manfaat kegiatan dengan jelas
7. Memuat tujuan dan sasaran, Bahan/Materi Kegiatan, Metode/Cara Melaksanakan Kegiatan,
Alat/Instrumen, Waktu dan Tenpat Kegiatan dengan jelas
8. Menguraikan hasil kegiatan dengan penjelasan hasil yang diperoleh, masalah yang dihadapi
dan cara mengatasi masalah tersebut dengan jelas
9. Memuat simpulan dan rekomendasi yang relevan
10. Memuat daftar pustaka sesuai materi yang dituangkan
11. Memuat lampiran yang dilengkapi dokumentasi, instrumen dan hasil pembelajaran
Rubrik Penilaian:
Nilai Rubrik

90  nilai  100 Sebelas aspek sesuai dengan kriteria

80  nilai  90 Sembilan aspek sesuai dengan kriteria, dua aspek kurang sesuai

70  nilai  80 Tujuh sesuai dengan kriteria, empat aspek kurang sesuai

60  nilai  70 Lima sesuai dengan kriteria, enam aspek kurang sesuai

<60 Empat aspek sesuai dengan kriteria, tujuh aspek kurang sesuai

Anda mungkin juga menyukai