Anda di halaman 1dari 45

BELAJAR (MENGAJAR)

DARI RUMAH
Seri: Menciptakan “New Normal”
Pendidikan di Masa Pandemi

Oleh: Eunika Rukmi, M.Ed


HELLO!

Eunika Rukmi, M.Ed


● 10 tahun sebagai penulis di media
pendidikan (BERANI, CIA)
● 7 tahun praktisi di bidang Learning
Design dan Content Development (We
The Teachers, Optima, Gojek)
● Konsultan dan trainer Optima Learning
● Passion: creative writing, media literacy,
digital parenting, teacher development
Kemana keju say
a??
WADAW! 3 sikap ketika “ke
(menghadapi peru
ju kita hilang”
bahan):
1. Langsung
mencari keju baru
tempat lain di
2. Menangis
i dan menyesali k
yang sudah hilan eju
g
3. Merenun
gi keju yang hilan
mencari cara untu g dan
k menemukan
keju baru
AGENDA

01 02 03
SESI 1 SESI 2 SESI 3
Menuju “New Praktik Diskusi Praktik Menyusun
Normal” dengan Jamboard Sesi Virtual yang
Interaktif
“The New
01 Normal”
Kenali tantangan dan
kesempatan untuk
berinovasi
Mari Diskusi
menggunakan Jamboard!

jamboard.google.com
Tantangan Umum BDR
Siswa Guru Keluarga

Konsentrasi: siswa kesulitan belajar Kontrol terhadap Siswa: perbedaan Peran Baru: PJJ memberi peran
di rumah, disebabkan tidak ada kemampuan siswa dan orangtua khusus kepada orangtua untuk ikut
conditioning yg biasanya didapatkan dalam melakukan PJJ membuat serta dalam kegiatan belajar siswa.
di sekolah (lingkungan fisik dan perubahan pola dalam cara dan Hal ini sulit bagi orangtua yang harus
sosial sekolah). Adanya gangguan waktu belajar. Guru kehilangan bekerja atau mengurus lebih dari 1
dari perangkat lain spt TV, ponsel, sebagian besar kontrol untuk anak di rumah. Selain itu, ada
dan playstation. memonitor siswa dan harus keterbatasan kemampuan orangtua
bergantung pada orangtua. dalam menjadi pendamping belajar
Minat belajar: siswa kurang anak.
termotivasi karena metode monoton. Kreativitas Mengajar: Butuh interaksi
yang menarik saat sesi live maupun Tugas Terlalu Berat: Sebagian
Fasilitas: Siswa memiliki fasilitas sesi belajar mandiri. orangtua juga merasa guru
yang tidak sama/standar (perangkat, memberikan tugas yang terlalu berat
koneksi, buku, meja dan kursi) dan sulit dipenuhi, misal: tugas
membuat video untuk SD kelas kecil.

Digital Divide: Satu isu yang dialami oleh ketiga pihak, yaitu ada gap dalam hal kemampuan dan pengetahuan dalam
menggunakan perangkat dan teknologi dalam PJJ.
SAATNYA MELANGKAH KE DEPAN!

Meskipun tantangan yang dihadapi sangat


sulit, hal ini menjadi kesempatan bagi
guru-guru untuk memunculkan kreativitas
dan inovasi di kelas!
Prinsip OREO dalam Belajar Online
Tujuan pembelajaran yang jelas ikut menentukan kualitas
Objective pembelajaran. Belajar online bukan berarti siswa harus dijejali
dengan berbagai tugas dan aktivitas.

Agar sukses, tanggung jawab harus diemban semua pihak:


Responsibility guru, siswa, orangtua. Lakukan dengan baik apa yang menjadi
tugas guru dan komunikasikan apa yang diharapkan dari siswa
dan orangtua.

Expectation Komunikasi menjadi hal penting untuk menyampaikan


ekspektasi. Ciptakan mekanisme dan kanal komunikasi,
misalnya dengan Whatsapp atau Flipgrid.

Organization
Pembelajaran yang terorganisir membantu siswa memantau
tugas dan mencegah kebingungan. LMS dapat menjadi jawaban
untuk mengelola tugas serta menyimpan penilaian.
Pembelajaran Online

Daring + Luring
(dalam jaringan) (luar jaringan)

Online, virtual, synchronous Offline, asynchronous

● Pertemuan online dengan siswa ● Waktu belajar mandiri siswa


● Pemberian instruksi untuk ● Format konten beragam
belajar mandiri ● Fokus pada pemahaman materi
● Diskusi dan tanya jawab dan mengerjakan tugas individu
● Fokus pada interaksi, bukan atau kelompok
pemberian materi (flipped) ● Tools: LMS, Chat (Whatsapp,
● Tools: Meet, Zoom, Jamboard Flipgrid)
Peran dalam Sesi Virtual
1. Operator: menjalankan perangkat teknologi dan media yang akan
ditampilkan. Harus menguasai agenda dan perencanaan secara
jelas.
2. Guru atau Presenter: membagikan materi kepada audiens (siswa).
Fokus pada presentasi untuk memandu acara, bukan pada
teknologi. Memastikan sesi berjalan secara interaktif, dinamis, dan
inklusif.
3. Siswa: berpartisipasi dengan teknologi dan materi yang dibagikan.

Sangat mungkin guru dapat menjalankan peran 1 dan 2, terutama jika guru
menguasai teknologi yang akan digunakan. Namun, akan sangat baik jika ada support
operator (dapat dilakukan guru lain) sehingga guru utama bisa fokus pada interaksi.
Struktur dalam Sesi Virtual

Sesi virtual sebaiknya memiliki struktur yang jelas, seperti layaknya RPP
saat pertemuan tatap muka:
● Pembuka
● Aktivitas Inti
● Penutup
Tips: membatasi waktu “ceramah” dan lebih banyak durasi untuk
interaksi.
Contoh Agenda

Dapat dilihat bahwa interaksi merupakan bagian penting pada agenda di atas.
Perhatikan bahwa penilaian, game, dan kuis memiliki interval 10-20 menit untuk
menjaga agar sesi tetap interaktif dengan siswa.
Tips Pro!
1. Interaksi yang sering dengan siswa selama sesi virtual di antara presentasi
(polling, cek status dengan emoticons, diskusi, pertanyaan langsung yang
dijawab melalui kotak komentar/chat) akan membuat siswa tetap merasa
terlibat selama sesi.
2. Kita juga dapat menjaga fokus siswa dengan tidak terlalu lama bertahan
pada slide yang sama. Disarankan untuk melakukan pergantian slide setiap
1-3 menit. Selain itu, animasi dan transisi pada slide juga membantu
retensi siswa.
Tips Pro!

Durasi Sesi Rekomendasi Jumlah Slide Rekomendasi Jumlah Interaksi


30 menit 10 – 20 slide 1 – 2 interaksi
60 menit 20 – 30 slide 4 – 5 interaksi
90 menit 30 - 40 slide 6 – 10 interaksi
120 menit 40 – 60 slide 12– 15 interaksi
Ada
Q&A pertanyaan/
tanggapan?
Poling yuk!
Menggunakan menti.com
Prinsip dalam Menghadapi New Normal
1. Arahan nasional dari Kemdikbud
2. Prioritaskan KD dan KI
3. Miliki “fleksibilitas” dan “inklusivitas”
● Fleksibel → berikan waktu yang cukup bagi siswa untuk
mengerjakan tugas, sediakan lebih dari 1 cara untuk
mengumpulkan tugas
● Inklusif → variasi dalam format media belajar
4. Terus miliki rasa ingin tahu dan ingin bereksperimen
● Apa yang terjadi di sekolah lain, kota lain, negara lain?
● Bagaimana jika saya mencobanya di kelas saya?
● Apa yang saya butuhkan untuk mencoba? (pengetahuan,
keterampilan, alat, software, izin orangtua?)
5. Pilih metode penilaian kualitatif
Strategi #1: Pastikan Ketersediaan Akses
Ketersediaan sarana dan prasarana adalah salah satu tantangan besar di
dalam praktik BDR. Ini adalah hal pertama yang harus diperhatikan guru
dan sekolah.

● Lakukan survei kepada setiap siswa dan orangtua sebelum


pelaksanaan untuk mengetahui berapa banyak yang
membutuhkan perangkat (laptop, komputer) dan bandwidth
internet.
● Siapkan berbagai alternatif belajar untuk siswa yang kesulitan
dengan akses
● Buat “gugus tugas” Sukses Belajar di masing-masing kelas.
Strategi #2: Ciptakan Struktur yang Baik
Sekolah yang sudah terlebih dahulu mengadopsi teknologi akan lebih
mudah beradaptasi di masa sekarang. Namun, justru ini adalah
kesempatan baik bagi setiap sekolah yang akan memulai.

Cobalah berbagai jenis teknologi dan aplikasi yang dapat membuat


aktivitas belajar menjadi lebih terstruktur, misalnya LMS.

Mari berpikir untuk jangka panjang. Meski penggunaan Whatsapp group


terasa sangat mudah dan cepat, namun praktik ini tidak membentuk
struktur yang baik karena materi belajar dan hasil kerja siswa tidak
terorganisir dan tersimpan dengan baik di cloud, tidak terintegrasi dengan
penilaian, dsb.
Mengapa Menggunakan LMS?

Kegunaan LMS untuk Guru Kegunaan LMS untuk Siswa


• Membuat dan • Siswa dapat mengakses
mengkurasi berbaga materi pelajaran dengan
LEARNING MANAGEMENT
i konten lengkap dan mudah
SYSTEM
• Berbagi konten • Siswa dapat melengkapi dan
antar siswa Platform untuk mengirimkan tugas
• Mengirimkan tugas membuat, mengatur, • Siswa dapat menelusuri
dan ujian mengirimkan, dan perkembangan
• Menelusuri menelusuri • Siswa mendapat umpan balik
Perkembangan Pembelajaran Jarak • Siswa dapat berkomunikasi
Siswa Jauh dengan guru dan teman
• Mengembangkan
Komunikasi dan
Kolaborasi

29
Strategi #3: Bentuk Pusat Informasi
Di masa BDR, komunikasi antara sekolah, guru, orangtua, dan siswa sangatlah
penting. Informasi harus disampaikan secara rutin, jelas, dan ringkas.

Siapkan FAQ yang menguraikan semua detail tentang bagaimana kegiatan BDR
akan berlangsung. FAQ ini juga berisi:
● cara melihat tugas harian
● daftar situs dan aplikasi yang dibutuhkan siswa
● cara menangani masalah teknis terkait teknologi
● peran dan tanggung jawab masing-masing pihak

Selanjutnya, siapkan panduan langkah demi langkah tentang cara mengakses


dan menggunakan alat dan kurikulum pembelajaran online, dalam berbagai
format (video, teks termasuk screenshot dan tutorial).
Strategi #4: Investasikan Waktu
Luangkan waktu, 1-2 hari untuk benar-benar melakukan riset dan
mempersiapkan pembelajaran sebelum mendistribusikan kepada siswa.

Bekerjalah sebagai sebuah kelompok. Atur siapa yang akan menangani


masalah teknis seperti mengatur pertemuan online (Zoom, Meet), menjadi
pusat bantuan, hingga masalah instruksional, seperti meriset model
belajar yang baru dan best practices.

Pastikan Anda memiliki akses ke semua yang Anda butuhkan dari rumah
jika Anda tidak dapat kembali ke sekolah, seperti membawa pulang laptop
atau memindahkan file ke cloud agar mudah dibagikan ke siswa.
Strategi #5: Membuat Jadwal
Aturlah jadwal dengan baik, kapan siswa akan belajar mandiri dan kapan
mereka perlu “hadir” di sesi online. Pertimbangkan jika ada keluarga yang
mungkin harus berbagi perangkat.

● Bagi keluarga yang mungkin harus berbagi perangkat, beri pilihan


sesi pagi dan sore supaya mereka dapat mengatur jadwal sekolah di
rumah.

● Banyak sekolah mengatur ulang jadwal sekolah dengan


menyebarkan satu hari sekolah selama dua hari. Siswa menghadiri
tiga kelas di pagi hari dan belajar mandiri di sore hari. Selama “jam
kerja”, guru-guru akan menyediakan open hours untuk konsultasi
dan berinteraksi dengan siswa.
Strategi #6: Perkuat Rancangan Belajar
Perlu ditekankan, bahwa tujuan pembelajaran online bukanlah membuat siswa
selalu sibuk, melainkan menciptakan pembelajaran yang jelas (tidak
memerlukan instruktur), menarik agar siswa tetap minat belajar, dan relevan
dengan kondisi terkini.

Empat prinsip utama:


● Membagi pembelajaran menjadi potongan kecil (metode chunking)
● Perjelas ekspektasi Anda dalam hal partisipasi online.
● Berikan feedback kepada siswa sesegera mungkin (atau setidaknya
sering) melalui pemeriksaan online, komentar pada dokumen dan obrolan
informal untuk membuat siswa termotivasi.
● Pertahankan human connection melalui virtual meeting, live chats, atau
tutorial video (dengan wajah Anda!).
Strategi #7: Dorong Pembelajaran Mandiri
Ingatlah bahwa orangtua siswa mungkin sedang bekerja atau bekerja dari
rumah dan tidak dapat banyak membantu. Karena itu, penting untuk
merancang pembelajaran yang tidak perlu banyak pendampingan dari
orang tua.

Salah satu cara terbaik untuk membantu orangtua adalah dengan


merapikan semua materi, tugas, jadwal belajar ke dalam satu platform
terpusat, seperti LMS. Dengan demikian, orangtua hanya perlu melihat 1
platform untuk mengetahui semuanya.
Strategi #8: Perhatikan Kesehatan Mental
Perhatikan kesehatan mental siswa dan rekan guru, terutama yang
kurang nyaman dengan tools digital jika saja mereka butuh bantuan atau
untuk sekadar mengobrol.

Meskipun bekerja di rumah terasa menyenangkan, tetaplah ciptakan


jadwal yang teratur:
● Beristirahatlah secara teratur.
● Luangkan waktu untuk berolahraga.
● Pertahankan jadwal tidur yang teratur.
● Batasi arus informasi jika memungkinkan (TV, medsos)
● Luangkan waktu bersosialisasi, seperti makan siang bersama secara
online.
Strategi #9: Pilih Tools yang Tepat
Dengan begitu banyak di luar sana, bisa tergoda untuk mencoba
menggunakan semuanya. Sebaliknya, batasi tools, aplikasi, dan platform
yang digunakan agar siswa dan orangtua tidak kewalahan.

Gunakan tools yang sama paling tidak 1-2 bulan supaya siswa mulai
terbiasa, namun juga tidak bosan.

Bereksperimen dengan pembelajaran tidak berarti mencoba tools baru.


Anda bisa berkreasi dengan font tulisan atau model presentasi yang
berbeda untuk membantu siswa lebih fokus.

Saat sesi online, undanglah pembicara tamu yang sekiranya menarik dan
mengundang rasa ingin tahu siswa.
Teknik Mengingat ala Jim Kwik
Akses
Rancangan
Struktur
Mandiri
Informasi
Mental
Waktu Tools

Jadwal

Cara: hapalkan kata-kata kunci tersebut sambil memegang bagian tubuh mulai dari paling
atas: kepala - hidung - mulut - telinga - leher - pundak - dada - perut - kedua tangan.
Apakah kata-kata tersebut jadi lebih mudah dihapal?
Praktik
Jamboard 02
dan
Melakukan diskusi
ktif
brainstorming intera
Ide Jamboard: Post-it Brainstorm dengan Kolom dan Warna
Lihat ide menarik lainnya!
Tugas: Buatlah aktivitas
menggunakan Jamboard
Buatlah kreasi aktivitas pembuka atau penutup pada sesi pertemuan online/virtual
dengan menggunakan tool jamboard. Aktivitas dapat berupa:
● Diskusi/brainstorming
● Mindmap
● Penyelesaian soal

Sebelum membuat, tentukan:


1. Ide aktivitas (pilihlah topik/tema, jenis aktivitas)
2. Durasi
3. Mekanisme (perorangan/berkelompok)

Tips: persingkat link dengan menggunakan bit.ly atau gg.gg


Praktik
Sesi 03
Virtual
e nyu su n p e m be la jaran virtual
M
yang interaktif!
Tugas: Membuat Agenda
Pembelajaran Virtual
Secara berpasangan, rancanglah agenda pembelajaran selama 60 menit dengan
memperhatikan materi yang sudah dibagikan pada Sesi 1 dan juga memasukkan
aktivitas jamboard yang sudah dibuat di Sesi 2. Kerjakan rancangan Anda pada
dokumen: bit.ly/agenda-smaabsis

Langkah-langkah:
1. Buka dokumen bit.ly/agenda-smaabsis
2. Duplicate sheet LEMBAR KERJA, beri nomor 1 dan seterusnya, segera tulis nama
kelompok
3. Tentukan topik/tema pembelajaran
4. Masukkan agenda ke dalam tabel

Diselesaikan paling lambat Senin, 22 Juni 2020, pukul 17.00 WIB.


REFERENSI

World Bank - Contoh Portal Guru Berbagi - Kemdikbud


Penggunaan Teknologi
Pendidikan di Berbagai Negara di
Masa Pandemi
Pedoman Pelaksanaan Belajar Dari
Rumah (BDR)

OREO Online UNESCO -


Learning Solusi Teach from Home
Pembelajaran (Google Education)
Jarak Jauh
TERIMAKASIH!
Pertanyaan/Diskusi?

eunika.optima@gmail.com
0815 1785 2196

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics
&& images
images by
by Freepik.
Freepik

Anda mungkin juga menyukai