selain dipercikan Air Tirtha juga diberikan bija DITEMPATKAN DI... (mebija atau mewija) atau istilah umumnya Nunas Bija. Bija atau wija di dalam bahasa Sansekerta disebut gandaksata yang berasal dari kata ganda dan Pada umumnya Umat Hindu ketika aksata yang artinya biji padi-padian yang utuh serta persembahyangan menggenakan pakaian berbau wangi. lengkap sehingga tidak semua titik dapat diletakkan bija. Maka cukup difokuskan Wija atau bija biasanya dibuat dari biji beras yang pada 3 titik yaitu: dicuci dengan air bersih atau air cendana. 1. Pada Ajna Cakra, sedikit diatas, Kadangkala juga dicampur kunyit sehingga berwarna diantara dua alis. Tempat ini dianggap kuning, maka disebutlah bija kuning sebagai tempat mata ketiga (cudamani). Penempatan bija di sini diharapkan menumbuhkan dan memberi sinar-sinar kebijaksanaan
Did you know? kepada orang yang bersangkutan.
2. Pada Wisuda Cakra, Di leher, diluar
MAKNA kerongkongan atau tenggorokan. Sebagai simbol penyucian dengan harapan agar Wija atau bija adalah lambang Kumara, yaitu putra atau wija mendapatkan kebahagiaan. Bhatara Siwa. Pada hakekatnya yang dimaksud dengan Kumara adalah benih ke-Siwa-an/Kedewataan yang 3. Di mulut, langsung ditelan jangan bersemayam dalam diri setiap orang. Mawija mengandung digigit atau dikunyah. Alasannya, kalau makna menumbuh- kembangkan benih ke-Siwa-an itu dalam dikunyah beras itu akan patah dan diri seseorang. Sehingga disarankan agar dapat menggunakan akhirnya tak tumbuh berkembang sifat beras galih yaitu beras yang utuh dan tidak patah. Alasan kedewataan manusia sebagai simbol ilmiahnya adalah beras yang pecah atau terpatah tidak akan untuk menemukan kesucian rohani bisa tumbuh. Jadi makna dari penggunaan Bija dalam dengan harapan agar memperoleh persembahyangan ialah untuk menumbuh kembangkan benih kesempurnaan hidup. benih sifat Kedewataan/ Ke-Siwa-aan / sifat Tuhan dalam diri. Seperti yang disebutkan dalam Upanisad bahwa Tuhan memenuhi alam semesta tanpa wujud tertentu tidak berada di surga atau di dunia tertinggi melainkan juga ada pada setiap ciptaan-Nya.