Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Banyak fenomena yang terjadi pada fluida yang sering dijumpai di kehidupan
manusia karena bagaimanapun fluida memiliki sifat-sifat tertentu dan akan
mengalami perubahan sesuai dengan perlakuan yang dialaminya.Salah satunya adalah
pusaran fluida atau vortex.Mengingat hal ini merupakan fenomena yang menarik
sehingga diperlukan sebuahpenelitian mengenai penyebab, proses dan akibat dari
vortex ini.Sehingga fenomena ini bisa dimanfaatkan untuk kepentingan pembaharuan
energi atau jika fenomena ini merugikan maka bisa dikurangi efeknya terhadap
lingkungan atau manusia dan peralatan (pada bidang industri).
Dalam suatu perancangan sistem yang berhubungan dengan suatu aliran fluida
atau di bidang konversi energi hal ini harus menjadi perhatian utama karena sangat
berpengaruh nantinya terhadap rancangan tersebut.Untuk lebih memahami fenomena
tersebut maka diadakanlah pratikum mengenai vortex ini.

1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari pelaksanaan pratikum ini adalah :
1. Mahasiswa dapat menemukan bentuk profil permukaan fluida yang
mengalami vortex
2. Mahasiswa mampu mendapatkan distribusi kecepatan pada free vortex.

1.3. Manfaat
Pratikum mengenai fenomena ini sangat bermanfaat sekali dalam memahami
bahan yang telah dipelajari dari bangku perkuliahan. Kemudian kita akan dapat
membandingkan antara pusaran atau vortex yang ada secara teoretis dengan yang
secara praktikum. Kemudian yang tak kalah pentingnya adalah sebagai bahan
pengetahuan kita dalam merancang sebuah mesin-mesin fluida.
Universitas Andalas

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Vortex
Vortex merupakan pusaran yang diakibatkan karena adanya gaya rotasional
dimana viskositas mempengaruhi didalamnya.
Contoh vortex adalah pusaran air ini disebabkan oleh air yang mengalir keluar dari
sebuah lubang kecil di bagian bawah cekungan atau reservoir, dapat dilihat pada
gambar 4.1

Gambar 4.1 Pusaran air pada reservoir [²]

2.2. Jenis-jenis Vortex


2.2.1. Vortex Bebas (Free Vortex )
Vortex bebas atau free vortex merupakan suatu fenomena pusaran suatu fluida
yang disebabkan akibat adanya energi dalam fluida yang berasal dari sejumlah reaksi
internal.

Free Vortex
Kelompok 6
126
Universitas Andalas

Contohnya :
a.Pusaran air, seperti yang terlihat pada gambar 4.2

Gambar 4.2 Pusaran air²


b.angin tornado, seperti yang terlihat pada gambar 4.3

Gambar 4.3 Angin tornado [²]

2.2.2. Vortex Paksa (force vortex)


Vortex paksa atau force vortex merupakan suatu fenomena pusaran suatu fluida yang
disebabkan akibat adanya gaya pengaruh dari luar fluida tersebut.
Contohnya :

Free Vortex
Kelompok 6
127
Universitas Andalas

a. Pada sayap pesawat terbang, seperti yang terlihat pada gambar 4.4

Gambar 4.4 Vortex Aliran Udara Karena Pengaruh Laluan [²]

2.3. Penyebab Terjadinya Vortex


Ada beberapa factor yang menyebabkan terjadinya sebuah vortex, adapun
penyebabnya adalah sebagai berikut :
 Energi karena reaksi internal
 Momentum partikel aliran fluida
 Gaya luar
 Gravitasi
 Luas Penampang
 Perbedaan tekanan
 Perbedaan temperature
Pada fluida yang mengalami vortex maka dapat diambil momentum seluruh
partikelnya. Nilainya dapat dihitung sebagai berikut;
M = m .v. r
K
v
Dimana r sehingga M  m.K

Keterangan :
M = Momentum
m = Massa
v = Kecepatan aliran fluida

Free Vortex
Kelompok 6
128
Universitas Andalas

Pola aliran yang berupa aliran yang berputar melingkar dengan kecepatan
singgung yang menurun menurut 1/r. Skema pola ini adalah dengan singularitas di
titik asal, disini kecepatannya sangat besar dan  serta  keduanya tak terdefenisikan.
Persaamaan Bernoulli sepanjang stream line pada permukaan fluida dapat dinyatakan
sebagai berikut;
P v2
 zc
 2g
Sehingga akhirnya akan di dapatkan ;
K2
cz
I .r 2 .2 g.c

Perubahan tekanan yang dialami partikel pada perubahan harga  adalah;


 .P  .P
0  
 .  .z
. P = .P.dA = .m –a
 .P
   .a   .r. 2
 .
Persamaan berakhir dan tekanan pada fluida statis menjelaskan bahwa P =(r,z)
dengan kata lain bahwa P atau tekanan adalah fungsi dari r dan z. Jika tekanan dari
persamaan di diferensialkan akan dapat diketahui :
 .P  .P
P  dz  dR     2 r.dr
 .z  .r
Kalau persamaan diatas di integralkan maka akan dapat didapatkan;


P2  P1  r2
2
 r1
2
 ..Pr    Z 2  Z1 

Jika titik 1 diambil pada permukaan, kita akan mendapatkan P 1 = Patm dan pada saat
Z1 = Z2, persamaan ini dapat dinyatakan sebagai berikut;

Free Vortex
Kelompok 6
129
Universitas Andalas

P  Patm 
1
2
 
2 2 r2 2  1 r1 2  
1  1 1
P  Patm   .K 2  2  2 
2  r2 r1 
P  Patm 1  .K 2  1 1
   
 2   r2
2
r1 
2

P  Patm 1 2 1 1 
 K  2  2
 2g  r2 r2 

P  Patm   .g .h
1 2 1 1
h K  2  2
2g  r2 r1 
Dengan :
Keterangan :
P = Tekanan (Pa)
 = Massa jenis (Kg/m²)
r1 = Jari-jari vortex 1 (m)
r2= jari-jari vortex 2 (m)
g = Gravitasi (m/s²)
h = ketinggian air (m)

2.4. Aplikasi Vortex


1. Mesin cuci
Pusaran air yang ada pada saat mesin hidup menyebabkan cucian
menjadi bersih.Dapat dilihat pada gambar 4.5

Free Vortex
Kelompok 6
130
Universitas Andalas

Gambar 4.5. Mesin cuci [²]


2. Mesin vortex
Pada artikel ini saya akan mencoba untuk mengulas bagaimana prinsip
kerja piring terbang repulsion Viktor Schauberger pada (1938-1957) dan
analisanya ini berdasarkan penelitian vortex Schauberger (prinsip implosion)
baik pada gambar,perangkat kerja nyata,makalah teknis dari Henri Coanda
(1886-1972) dan juga prinsip Bernouilli yang hasilnya bahwa : piring terbang
Viktor Schauberger pada Januari tahun 1940 yaitu terdiri dari 2 mesin vortex
type A dan type B.Dapat dilihat pada gambar 4.6

Gambar 4.6 Mesin vortex [²]


3. Pembangkit listrik
Dimana free vortex pada suatu wadah besar digunakan untuk memutar
turbin yang akan memutar generator. Dapat dilihat pada gambar 4.7

Gambar 4.7 Pembangkit listrik [²]

4. Pengaduk

Free Vortex
Kelompok 6
131
Universitas Andalas

Pusaran air yang ditimbulkan akan dapat mencampurkan antara zat


satu dengan zat lainnya. Contohnya: Pengaduk gula dan air seperti dapat
dilihat pada gambar 4.8

Gambar 4.8. Pengaduk [²]

2.5. Teori Dasar Alat Ukur


Pada praktikum free vortex ini terdapat beberapa alat yang digunakan
diantaranya
1. Tabung vortex
Tabung vortex merupakan tabung yang digunakan untuk melihat fenomena
vortex yang terjadi pada fluda cair.Tabung vortex dihubungkan dengan hydroulic
bench.Pada tabung vortex terdapat saluran masuk, saluran aliran lebih, katup yang
berfungsi sebagai pengatur debit fluida, tempat dudukan orifis dan tempat untuk
meletakkan alat ukur permukaan.Dapat dilihat pada gambar 4.9

Free Vortex
Kelompok 6
132
Universitas Andalas

Gambar 4. 9 Tabung Vortex [²]

2. Measuring gauge
Measuring gauge merupakan alat ukur permukaan yang digunakan untuk
mengukur diameter dari vortex.Untuk memperoleh hasil yang teliti, measuring gauge
ini harus diletakkan pada posisi yang tepat, yakni pada pertengahan atau garis
diameter dari tabung vortex dan harus tepat menyentuh bagian ujung dari diameter
vortex.Dapat dilihat pada gambar 4.10

Gambar 4.10 Measuring Gauge [²]

3. Orifis
Orifis adalah alat ukur fluida dimana konstruksi bagian dalamnya mengalami
penyempitan penampang dan pada ujung keluaranorifis tersebut mengalami
pengecilan.Konstruksi tersebut berguna pada pemberian perlakuan yang berbeda dari
aliran fluida.Hal ini bertujuan untuk mendapatkan karakteristik aliran fluida sebelum
dan sesudah mengalami perlakuan penampang.Pada orifis terdapat perbedaan luas
penampang yaitu sebelum dan sesudah penyempitan.orifis dapat dilihat pada gambar
4.11

Free Vortex
Kelompok 6
133
Universitas Andalas

Gambar 4.11 Orifis [²]

BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Gambar Peralatan Percobaan

Free Vortex
Kelompok 6
134
Universitas Andalas

Gambar 4.12 alat uji free vortex


Keterangan :
1. Penyangga
2. Pipa outlet
3. Tabung Vortex
4. Pipa masuk sudut beloknya 150
5. Tempat kedudukan orifis
6. Alat ukur permukaan
7. Katup
8. Outlet valve
9. Saluran aliran lebih

3.2 Alat Ukur


1. Measuring gauges

Free Vortex
Kelompok 6
135
Universitas Andalas

Gambar 4.13 Measuring gauges


2 Orifis

Gambar 4.14 Orifis

3.3 Asumsi-asumsi
1. Gesekan diabaikan
2. Aliran tunak

3.4 Prosedur Percobaan


1. Pastikan kondisi alat dalam keadaan baik
2. Tempatkan apparatus diatas hydraulic bench
3. Pasang saluran apparatus ke hydraulic bench
4. Pasang orifis pada saluran keluar yang berada di tengah tabung
5. Hidupkan pompa
6. Atur ketinggian air konstan pada ketinggian 160 mm (x1)
7. Ukur nilai jari-jari vortex yang terjadi pada ketinggian 160 mm (R1) dengan
mengatur posisi alat ukurpermukaan tepat menyentuh permukaan air.
8. Ukur jari jari vortex dengan variasi ketinggian
9 Ulangi percobaan 4-8 untuk diameter orifis yang berbeda.

Free Vortex
Kelompok 6
136
Universitas Andalas

BAB IV
DATA
4.1 Data Pratikum
Tabel 4.1 Hasil data perhitungan
Diameter X1 R1 X2 R2
saluran keluar mm mm mm mm

Free Vortex
Kelompok 6
137
Universitas Andalas

160 36 10 25
160 36 20 19
D = 25.5 mm
160 36 30 15
160 36 40 11
160 21 10 11
160 21 20 9
D = 16,5 mm
160 21 30 8
160 21 40 7
160 15 10 6
160 15 20 5
D = 8 mm
160 15 30
160 15 40

4.2 Contoh Perhitungan


Diameter orifis (d)
D1= 25.5 mm = 0.0255 m
D2= 16.5 mm = 0.0165 m
D3= 8 mm 0.008 m
Menghitung jari-jari
R1 R2
r
2 2
R1  R 2

0.015 . 0.006
r 
0.015  0.006
2 2

0.006546537 m
r=

Menghitung nilai k

k  2.g.h.r
2

k  .2.9,81m/s.0.010 m.  0.006546537 m   0.0029m /s


2
2

Menghitung nilai v

Free Vortex
Kelompok 6
138
Universitas Andalas

k
v
r
0.0029 m /s
2

v  0.442945 m/s
0.006546537 m

4.3 .Tabel hasil perhitungan


Tabel 4.2 Tabel hasil perhitungan

Diameter
X1 R1 X2 R2 ΔX/ Δh k
sal. Keluar r (m) v (m/s)
(m) (m) (m) (m) (m) (m2/s)
(mm)
0.025
0.150 0 0.010 0.03474411 0.01539 0.442945
0.019
0.160 0.036 0.140 0 0.020 0.02236919 0.014012 0.626418
0.015
25.5 0.130 0 0.030 0.01650057 0.012659 0.767203
0.120 0.0110 0.040 0.01155251 0.010234 0.885889
0.150 0.0110 0.010 0.01291329 0.00572 0.442945
0.009
0.140 0 0.020 0.00996117 0.00624 0.626418
0.160 0.021 0.008
16.5 0.130 0 0.030 0.00865244 0.006638 0.767203
0.007
0.120 0 0.040 0.00742462 0.006577 0.885889
0.006
8 0.150 0 0.010 0.00654654 0.0029 0.442945
0.160 0.015
0.005
0.140 0 0.020 0.0053033 0.003322 0.626418

Free Vortex
Kelompok 6
139
Universitas Andalas

Free Vortex
Kelompok 6
140
Universitas Andalas

Grafik k vs r
0.02
0.02
0.01
v(m/s) D = 8mm D =16.5 mm D = 25.5 mm
0.01
0
0.01 0.01 0.02 0.02 0.03 0.03 0.04 0.04
r(m)

4.5 Analisa dan Pembahasan

Free Vortex
Kelompok 6
141
Universitas Andalas

Dari percobaan yang telah dilakukan kami mendapatkan grafik yang telah
diperlihatkan pada halaman sebelumnya, yakni grafik yang menunjukkan hubungan
antara kecepatan dengan jari-jari vortex dan grafik yang menunjukkan hubungan
antara kekuatan vortex dengan jari-jari vortex.Dari perhitungan diketahui bahwa
kecepatan vortex mencapai tingkatan tertinggi pada jari-jari vortex yang terkecil.
Untuk percobaan dengan diameter orifis 8 mm, 16,5 mm dan 25,5 mm
didapatkan bahwa kecepatan semakin rendah jika jari-jari vortex besar. Sedangkan
nilai k semakin rendah seiring dengan kecilnya diameter vortex.Tetapi jika
dibandingkan terhadap diameter orifis maka nilai k semakin besar sesuai dengan
besarnya diameter orifis yang dipakai.
Hal yang paling penting untuk diperhatikan adalah kecepatan untuk aliran
dengan ketinggian yang sama pada diameter orifis yang berbeda adalah sama. Karena
perbandingan untuk mencari kecepatan vortex adalah sama.
Nilai X1, X2, R1 dan R2 unruk masing-masing diameter yang berbeda yaitu 8
mm, 12.5 mm, 16.5 mm, dan 25.5 mm memberikan hasil yang jauh berbeda. Untuk
nilai K terlihat pada hasil perhitungan bahwa pada diameter 22.5 mm memberikan
hasil yang terbesar jika dibandingkan dengan data yang lainnya. Hal ini disebabkan
karen nilai kecepatan dan R ( rata-rata) yang besar.
Fenomena lain yang dapat diamati dalam pratikum ini adalah terlihat bahwa
vortex yang dihasilkan adalah berbentuk spiral.kemudian juga dapat disimpulkan
bahwa semakin besar diameter saluaran luar maka diameter vortex yang terbentukpun
semakin besar pula. Selain pada air vortex juga dapat diamati pada pusaran angin
misalnya pada angin tornado, atau badai gurun.Vortex banyak dimanfaatkan dalam
perancangan pesawat terbang atau mobil, karena berhubungan juga dengan
keaerodinamisan kendaraan tersebut.
Untuk grafik V vs R yang orifisnya berdiameter 0.008m, grafik yang
diperoleh menurun seiring berubahnya harga X saat pengujian.Grafik ini mempunyai
kesalahan, dimana terjadi penurunan harga yang cukup tajam dan titik 1 dan titik
Free Vortex
Kelompok 6
142
Universitas Andalas

k
2.Berdasarkan persamaan V = pada teori objek, hubungan antara v berbanding
r
terbalik dengan r.
Tetapi pada dasarnya hasil yang didapat pada paercobaan yang dilakukan
sudah mendekati nilai teoritisnya hanya saja terdapat perbedaan antara percobaan
dengan teoritis perbedaan terjadi karena pada saat dilakukannya praktikum
(percobaan) kesalahan yang terjadi yaitu kurang teliti dan kurang memahami
pemasangan alat ukur.
Terlihat nilai k yang naik hal ini hasil yang didapatkanb cukup memuaskan
karena sesuai dengan nilai k teoritis.Tampak kenaikan k seiring kenaikan jari-jari (r).
Untuk menghindari kesalahan yang fatal, praktikan harus teliti mengukur dan
membaca skala measuaring gage agar hasil yang didapatkan sesuai yang kita
harapkan.

Free Vortex
Kelompok 6
143
Universitas Andalas

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut
1. Free vortex dipengaruhi oleh kecepatan dan luas penampang.
2. Pada praktikum ini permukaan vortex yang dihasilkan berbentuk spiral.
3. Besarnya diameter vortex yang terbentuk dipengaruhi oleh diameter saluran
keluar.
4. Pembesaran diameter keluar akan menyebabkan penurunan jari-jari vortex (r)
dan kekuatan vortex (K) bertambah
5. Semakin besar luas penampang (diameter Vortex) maka kecepatannya
semakin cepat.

5.2 Saran
Dari praktikum yang dilakukan dapat diambil saran sebagai berikut
1. Pahami teori dan prosedur pelaksanaan praktikum
2. Lakukan percobaan dengan teliti dan cermat
3. Tanyakan kepada asisten setiap hal yang tidak dimengerti

Free Vortex
Kelompok 6
144
Universitas Andalas

LAMPIRAN

A. TUGAS SEBELUM PRAKTIKUM

1. Apa yang dimaksud dengan Vortex ?


Vortex adalah suatu fenomena dimana terjadinya pusaran pada fluida cair
yang dapat terjadi karena reaksi internal dari fluida tersebut dan juga karena
gangguan dari luar.
2. Apa perbedaan jenis free vortex dengan force vortex ?
Free vortex disebabkan oleh energi yang berasal dari sejumlah reaksi internal
pada fluida tersebut. Sedangkan force vortex disebabkan oleh adanya gaya
dari luar fluida itu.
3. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi vortex !
 Rotasi Fluida
Fluida membentuk pusaran karena mengalami rotasi pada alirannya
sehingga membentuk pusaran atau vortex
 Perbedaan tekanan
Perbedaan tekanan menyebabkan fluida cenderung bergerak ke tekanan
yang lebih rendah sehingga fluida tersebut terus bergerak ke pusat
pusarannya.
4. Kenapa free vortex termasuk praktikum FDM ?
Karena free vortex banyak kegunaannya dalam bidang ilmu teknik mesin,
misalnya untuk membuat sebuah pembangkit daya listrik.

Free Vortex
Kelompok 6
145

Anda mungkin juga menyukai