Anda di halaman 1dari 3

Nama : Aza’rah Zhafirah M

Kelas : XI IIS

-TUGAS SEJARAH WAJIB-

 Segmen 1

1. Tuliskan siapa yang menjahit bendera merah putih?


Jawab : Ibu Fatmawati yang merupakan istri Presiden Soekarno dan ibu Negara
pertama Indonesia.

2. Bagaimana tanggapan anda terhadap tokoh wanita yang menjahit bendera merah
putih tersebut?
Jawab : saya sendiri sangat mengagumi Ibu Fatmawati, beliau adalah salah satu
wanita Indonesia yang pada saat itu ikut berjuang sekaligus berkarya dengan
membantu menjahit bendera merah putih untuk dikibarkan , maka dari itu
mencontohi Ibu Fatmawati , kita pun juga harus memberikan karya kita untuk
Indonesia.

 Segmen 2

1. Tuliskan tokoh-tokoh serta peran mereka sehingga Negara Indonesia memiliki


lambang?
Jawab :
- Presiden Ir Soekarno : ia menunjuk Sultan Hamid II sebagai menteri negara
yang tidak memimpin departemen untuk merancang lambang Negara, juga
menyempurnakan tiga hal dari sketsa pemenang sayembara untuk lambang
negara. Pertama, menambahkan jambul di kepala garuda. Kedua, mengubah
arah cakar garuda supaya tidak terlihat terbalik. Ketiga mengganti pita merah
putih dengan pita bertuliskan Bhinneka Tunggal Ika dalam cengkeraman
garuda.
- Sultan Hamid II : menjabat sebagai ketua panitia perancang. Ia
menggambarkan figur burung garuda berdasarkan masukan dari Ki Hajar
Dewantara dengan mengumpulkan berbagai gambar mitologi garuda dari
beberapa candi di Jawa.
- Ki Hajar Dewantara : Peran beliau dalam yaitu sebagai anggota panitia
perancang lambang negara yang bertugas menyeleksi hasil sayembara. Ia juga
berperan dalam hasil karya sketsa usulan Sultan Hamid II yang terpilih
dengan mengumpulkan berbagai gambar mitologi garuda dari beberapa candi
di Jawa.
- Muhammad Natsir, MA Pellaupessy, dan Purbatjaraka : ketiga tokoh ini juga
merupakan anggota panitia perancang lambang negara yang ikut berperan
dalam menyeleksi hasil sayembara lambang negara yang dilakukan oleh
pemerintah.
- Dullah : berperan dalam perancangan lambang negara Garuda Pancasila.
Setelah seketsa usulan Sultan Hamid II disempurnakan oleh Presiden
Soekarno, Dullah lah yang kemudian melukis ulang 4 kali lambang negara
tersebut sebelum disahkan pada tanggal 11 Februari 1950.
- Muhammad Yamin : Hasil Sayembara rancangan lambang negara, ternyata
rancangan yang terpilih bukan karya Sultan Hamid II saja, tetapi juga karya
dari Muhammad Yamin. Namun pemerintah kemudian menolak rancangan M
Yamin karena dianggap mengandung simbol-simbol Jepang.

 Segmen 3

1. Bagaimanakah lahirnya pancasila? Uraikan menggunakan bahasamu sendiri!


Jawab :
Istilah Pancasila baru diperkenalkan oleh Sukarno dalam pidatonya pada tanggal
1 Juni 1945 dalam pidato inilah konsep dan rumusan awal “Pancasila” pertama
kali dikemukakan oleh Soekarno sebagai dasar negara Indonesia merdeka. Pidato
ini pada awalnya disampaikan oleh Soekarno tanpa judul dan baru mendapat
sebutan “Lahirnya Pancasila” dari mantan Ketua BPUPKI Dr. Radjiman
Wedyodiningrat. BPUPKI ini mengadakan sidangnya yang pertama dari tanggal
29 Mei (yang nantinya selesai tanggal 1 Juni 1945). Rapat dibuka pada tanggal 28
Mei 1945 dan pembahasan dimulai keesokan harinya 29 Mei 1945 dengan tema
dasar negara.
Rapat pertama ini diadakan di gedung Chuo Sangi In di Jalan Pejambon 6 Jakarta
yang kini dikenal dengan sebutan Gedung Pancasila. Pada zaman Belanda,
gedung tersebut merupakan gedung Volksraad “Perwakilan Rakyat”. Setelah
beberapa hari tidak mendapat ide, pada tanggal 1 Juni 1945, Bung Karno
mendapat giliran untuk menyampaikan gagasannya tentang dasar negara
Indonesia . Pidato yang tidak dipersiapkan secara tertulis terlebih dahulu itu
diterima oleh segenap anggota Dokuritsu Junbi Cosakai.
Kemudian , Dokuritsu Junbi Cosakai membentuk Panitia Kecil untuk
merumuskan dan menyusun Undang-Undang Dasar dengan berpedoman pada
pidato Bung Karno tersebut.

Dibentuklah Panitia Sembilan (terdiri dari Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, Mr.
AA Maramis, Abikoesno Tjokrosoejoso,Abdul Kahar Muzakir, Agus Salim,
Achmad Soebardjo, Wahid Hasjim, dan Mohammad Yamin) yang ditugaskan
untuk merumuskan kembali Pancasila sebagai Dasar Negara berdasar pidato
yang diucapkan Bung Karno pada tanggal 1 Juni 1945, dan menjadikan dokumen
tersebut sebagai teks untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Setelah melalui proses persidangan dan lobi-lobi akhirnya rumusan Pancasila


hasil penggalian Bung Karno tersebut berhasil dirumuskan untuk dicantumkan
dalam Mukadimah Undang-Undang Dasar 1945, yang disahkan dan dinyatakan
sah sebagai dasar negara Indonesia merdeka pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh
BPUPKI.

Anda mungkin juga menyukai