Anda di halaman 1dari 2

Soal

Seorang karyawan bernama Frans bekerja di “PT. Sukses Terus” yang bergerak di
bidang kuliner, makanan siap saji, sudah bekerja 2  tahun dan menjadi karyawan tetap.
Frans biasanya bertugas untuk mengantar makanan yang dipesan jarak jauh. Pada
suatu waktu terdapat pesanan via telepon dari seorang konsumen yang Berlamat di Jl.
Gajah Mada, Pagesangan, Mataram. Karena banyak orderan akhirnya Frans tergesa-
gesa dan mengendarai motornya sedikit kebut. Sebelum sampai di alamat tujuan,
terjadi peristiwa Kecelakaan, Frans Menabrak seorang Tukang Bubur hingga tewas dan
gerobak buburnya hancur beserta isinya yang jika dirupiahkan bernilai Rp. 10.000.000
(sepuluh juta rupiah).
Pertanyaan:
1. Siapakah yang bertanggung jawab terhadap kerugian perdata senilai Rp.
10.000.000 (sepuluh juta) tersebut ?
2. Siapakah yang bertanggung jawab secara pidana terhadap kecelakaan yang
menyebabkan kematian pedagang bubur tersebut. ?

Jawaban

1. Yang bertanggung jawab atas kerugian sepuluh juta adalah pemberi kuasa yaitu
PT Sukses Terus karena menurut hukum perdata penerima kuasa yaitu Frans
tidak melakukan kelalaian dalam menjalankan tugas. Kejadian tersebut
merupakan kecelakaan kerja dan bukan kelalaian menjalankan tugas. Tapi hal
ini bisa berubah tergantung perjajian antara pemberi kuasa dengan penerima
kuasa, jika di dalam perjanjian semua tanggung jawab terhadap pekerjaan
dibebankan kepada penerima kerja. Adapun kewajiban dari penerima kerja
adalah sebagai berikut :
 Melaksanakan kuasanya dan bertanggung jawab atas segala biaya,kerugian
dan bunga yang timbul dari tidak dilaksanakanya kuasa tersebut.
 Kewajiban untuk  menyelesaikan urusan yang telah mulai dikerjakannya
pada waktu pemberi kuasa meninggal dan dapat menimbulkan kerugian jika
tidak segera diselesaikan.
 Kewajiban untuk bertanggung jawab atas segala perbuatan yang dilakukan
dengan sengaja dan kelalaian - kelalaian yang dilakukan dalam menjalankan
kuasanya.
 Memberi laporan kepada pemberi kuasa tentang apa yang telah di
lakukan,serta memberi perhitungan segala sesuatu yang diterimanya.
 Kewajiban untuk bertanggung jawab atas orang lain yang ditunjuknya
sebagai penggantinya dalam melaksanakan kuasanya. ( Pasal 1800 sampai
dengan Pasal 1803 KUHPerdata ).
2. Yang bertaggung jawab atas pidana yang menyebabakan kematian adalah
Frans meskipun tidak disengaja (kealpaan) tetapi menyebabkan hilangnya
nyawa seseorang.

Menurut Pasal 310 ayat (4) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang


Lalu lintas dan Angkutan Jalan (“UU LLAJ”) sebagai berikut :
“Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor yang karena
kelalaiannya mengakibatkan Kecelakaan Lalu Lintas yang mengakibatkan orang
lain meninggal dunia, dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam)
tahun dan/atau denda paling banyak Rp12.000.000,00 (dua belas juta rupiah).”

Sanksi lain yang dapat dikenakan kepada pelaku berdasarkan Pasal 314 UU


LLAJ sebagai berikut :
“Selain pidana penjara, kurungan, atau denda, pelaku tindak pidana Lalu Lintas
dapat dijatuhi pidana tambahan berupa pencabutan Surat Izin Mengemudi atau
ganti kerugian yang diakibatkan oleh tindak pidana lalu lintas.”

Mengenai ganti kerugian akibat suatu kecelakaan lalu lintas berat diatur
dalam Pasal 235 ayat (1) UU LLAJ sebagai berikut :
“Jika korban meninggal dunia akibat Kecelakaan Lalu Lintas sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 229 ayat (1) huruf c, Pengemudi, pemilik, dan/atau
Perusahaan Angkutan Umum wajib memberikan bantuan kepada ahli waris
korban berupa biaya pengobatan dan/atau biaya pemakaman dengan tidak
menggugurkan tuntutan perkara pidana.”

Anda mungkin juga menyukai