Legal opini adalah suatu hasil penelaah atau penelitian suatu permasalahan kasus
hukum yang dibuat secara rinci mengenai kronologis perkaranya, siapa yang ada didalamnya,
pasal/aturan hukum apa saja yang relevan dengan perkara tersebut yang akhirnya dituangkan
dalam suatu pendapat untuk menyelesaikan perkara tersebut (problem solving)
1. Posisi perkara
- Bahwa saudara Haryanto tidak beriktikad baik dengan tidak melunasi hutangnya
sesuai dengan kesepakatan lisan dengan saudara Phertipal selambat-lambatnya 6
bulan.
- Bahwa karena terus menerus didesak, saudara haryanto berjanji akan membayar
hutangnya setelah enam bulan terhitung sejak tanggal 2 oktober 2015 yaitu 2 april
2016 dan dituangkan dalam suatu perjanjian yang apabila tsaudara haryanto lalai
membayar lunas hutangnya kepada saudara Phertipal pada tanggal 2 April 2016 ,
maka saudara Haryanto bersedia untuk dituntut baik pidana maupun perdata dan
bersedia pula untuk membayar bunga sebesar 3 % setiap bulannya.
2. Analisis Hukum
- Bahwa berdasarkan kasus posisi diatas maka menurut Kitab undang-undang
hukum perdata (KUHPer) kasus tersebut merupakan kasus wanprestasi (ingkar
janji). Wanprestasi secara umum adalah suatu keadaan dikarenakan kelalaian atau
kesalahannya, debitur tidak dapat memenuhi prestasi (kewajiban) seperti yang
diperjanjikan kedua pihak dan bukan dalam keadaan memaksa (force majure).
- Bahwa berdasarkan pasal 1239 KUHPerdata, “Tiap-tiap perikatan untuk berbuat
sesuatu, tidak berbuat sesuatu, apabila si berutang tidak memenuhi kewajibannya,
mendapatkan penyelesaiannya dalam kewajiban memberikan ganti rugi, bunga,
atau biaya tambahan lainnya”
- Bahwa sejak tanggal 2 april 2016 sesuai dengan perjanjian, saudara haryanto tidak
memenuhi prestasinya, dan hanya membayar sebesar Rp. 30.000.000,- dari hutang
keseluruhan sebesar Rp. 600.000.000,-
- Kemudian berdasarkan pasal 1243 KUHPerdata, “Penggantian biaya, kerugian
dan bunga karena tak dipenuhinya suatu perikatan mulai diwajibkan, bila debitur,
walaupun telah dinyatakan lalai, tetap lalai untuk memenuhi perikatan itu, atau
jika sesuatu yang harus diberikan atau dilakukannya hanya dapat diberikan atau
dilakukannya dalam waktu yang melampaui waktu yang telah ditentukan.”
- berdasarkan pasal 1243 KUHPerdata tersebut, saudara Phertipal telah melakukan
somasi (peringatan) berkali-kali kepada saudara haryanto, namun saudara
haryanto tetap tidak melunasi hutang-hutangnya, sehingga saudara haryanto wajib
mengganti segala hutangnya beserta bunga sebesar 3 %/bulan sesuai dengan
perjanjian kedua pihak.
3. Kesimpulan (conclussion)
Berdasarkan analisis hukum diatas maka dapat disimpulkan:
- Bahwa benar saudara Phertipal singh dapat membuktikan bahwa saudara haryanto
telah melakukan pinjaman sebesar Rp.600.000.000,- (enam ratus juta rupiah) yang
dibuktikan dengan pernyataan saudara haryanto tertanggal 2 oktober 2015 yang
tercantum dalam surat perjanjian kedua pihak.
- Bahwa benar saudara phertipal telah melakukan somasi sebanyak 3 kali agar
saudara haryanto membayar hutangnya yang sebesar Rp. 600.000.000,-
- Bahwa benar berdasarkan pengakuan saudara phertipal, bahwa saudara haryanto
telah membayar sebesar Rp. 30.000.000,- dari keseluruhan hutang, sehingga sisa
dari hutang saudara haryanto sebesar Rp. 570.000.000,-
3