Anda di halaman 1dari 2

Island of Palmas merupakan contoh Kasus sebagaimana terjadi karena dampak perang

Spanyol-Amerika pada tahun 1889, Spanyol menyerahkan Filipina kepada AS,


berdasarkan Perjanjian Paris 1889. Pada tahun 1906, Pejabat negara AS mengunjungi
Pulau Miangas. la sangat meyakini bahwa pulau tersebut merupakan bagian dari
wilayah yang diserahkan kepada AS. la sangat terkejut sewaktu menemukan bendera
Negara Belanda berkibar di sana. Pulau Miangas terletak kirakira 50 Mil di sebelah
tenggara Semenanjung San Agustin di atas pulau Mindanao. Pulau Miangas memiliki
panjang 2 mil dengan lebar kurang dari 1 mil. Sebagai kelanjutan dari suatu
perundingan yang gagal, akhirnya Belanda dan AS mengajukan pertanyaan mengenai
kedaulatan atas pulau tersebut kepada arbitrase. Arbitrase ini dipimpin oleh seorang
Arbitor bernama Max huber.

Sengketa ini terjadi antara Amerika Serikat dan Belanda. Amerika Serikat dan Belanda
merasa memiliki hak kedaulatan terhadap Pulau Palmas. Mereka sama-sama memiliki
dasar untuk mengklaim pulau Palmas.
Kemudian kedua belah pihak pada tanggal 23 Januari 1925 setuju untuk membawa
kasus tersebut ke Pengadilan Arbitrase Internasional. Keduanya meminta Pengadilan
Arbitrase Internasional untuk memutuskan apakah Pulau Palmas masuk kedalam
wilayah Amerika Serikat atau Belanda.

Arbiter Max Huber menyatakan bahwa Spanyol tidak dapat memberikan hak kepada
US lebih besar dibandingkan apa yang Spanyol miliki sebelumnya . Namun ketika US
ingin menguasai pulau tersebut, ternyata Belanda telah lama menduduki pula tersebut.
Huber dalam award-nya menjelaskan bahwa walaupun Spanyol secara orisinil memiliki
kedaulatan atas wilayah tersebut, Belanda dalam hal ini telah menduduki pulau tersebut
sejak abad ke 18, yang mana menurutnya itu menghapuskan hak Spanyol atas wilayah
tersebut. Dengan begitu secara langsung US juga kehilangan haknya atas pulau
tersebut karena sejatinya Spanyol tidak memiliki Pulau tersebut lagi. Prinsip paling
mendasar adanya cessie bahwa harus ada niatan antara pihak untuk memindahkan
hak atas kedaulatan yang dimilikinya tersebut kepada pihak lain. Tidak adanya
pengalihan barang secara langsung demikian tidak perlu adanya, hal ini tergantung
kepada keadaan dari cessie tersebut.
Belanda memakai dasar Hak Okupasi. Hak ini ditentukan oleh prinsip efektivitas, efektif
berarti memenuhi dua syarat, yakni adanya kemauan untuk melakukan kedaulatan
negara di wilayah yang diduduki dan adanya pelaksanaan kedaulatan negara yang
memadai di wilayah itu.
Sedangkan Amerika Serikat menggunakan dasar hak Cesi. Hak ini adalah
tambahan kedaulatan wilayah melalui proses peralihan hak yang dapat berupa
pemberian, tukar menukar atau paksa. Cesi dapat terjadi dengan sukarela atau dengan
paksa. Alas hak yang diperoleh melalui cara okupasi oleh Belanda lebih kuat
dibandingkan cara cesi yang dilakukan oleh Amerika Serikat maka dari itu Arbitror
memutuskan bahwa Pulau Palmas seluruhnya merupakan bagian wilayah Belanda.

Anda mungkin juga menyukai