Anda di halaman 1dari 3

PENGANTAR ILMU FARMASI

Kelompok 1 :

ANISA FEBRIYANA 2048101001 IMAM MAHDI 2048201010


DARMA WANTI DELVI 2048201002 A’ALLIYANAMIRA 2048201011

DEWI ORIJA 2048201003 KARTINI SIHOMBING 2048201012

DIRHAM GUNTORO 2048201004 MAROLOP TUA SITOHAN 2048201013

EKA ARISA NANDRA 2048201005 MIFTAHUL HUSNI 2048201015

ELVIA ROHANI 2048201006 NOSER NILAM PUTRI 2048201016

FITRI RAMADANI SABINA 2048201007 NOVITA SARI 2048201017

FITRINA GIRSANG 2048201008 NURADINDA SAFITRI 2048201018

HENDRIK FERIANTO S 2048201009 NURHOT MELIANA S 2048201019

Dosen pembimbing : Ratih Anggraeni, S.Farm., M.Si, Apt

S1 FARMASI TINGKAT 1
UNIVERSITAS IMELDA MEDAN
T. A 2020/2021
Pertemuan 8

Tugas 1 terstruktur

1. Apotik Y menggunakan HJA lebih dari 10 % dari HNA+PPN. Sebagai tenaga


farmasi yang bertugas, apa yang harus dilakukan ?

Jawab :

Harga pokok Harga jual Harga netto Harga eceran Harga jual
HJJHGYU
produksi ( HPP ) pabrik (HJP ) apotek ( HNA ) tertinggi ( HET ) apotik ( HJA )

BAGAN PENENTUAN HARGA OBAT

A. Harga pokok produksi ( HPP ) atau cost of goods manufacture ( COGM )

HPP = Raw material + packaging material + direct labor + over head + fix burden

I. Dalam industri farmasi, biaya bahan baku ( zat aktif dan bahan pengisi ) dan
bahan pengemas sekitar 70-80 %
II. Biaya tenaga kerja langsung sekitar 5-10 %, dan
III. Biaya tambahan ( biaya penyusutan , biaya energi, biaya bahan bakar, biaya
telepon, biaya perawatan, biaya onderdil ) sekitar 15-20 % dari HPP.

B. Hargai jual pabrik ( HJP ) atau cost of goods sales ( COGS)

HPP = HPP + Biaya pengemasan + biaya administrasi + biaya manjemen + pajak +


keuntungan + lisensi

I. Biaya pemasan adalah biaya yang digunakan untuk pengeluaran pemasaran bagi
sales marketing ( medrep ).
II. Biaya administrasi adalah biaya yang digunakan untuk administrasi industry
farmasi. Biaya ini dibebankan pada produk (obat)tersebut karena produk
merupakan satu-satunya pendapatan utama dalam industri farmasi.
III. Pajak adalah pajak penghasilan industri farmasi.
IV. Keuntungan adalah laba yang diperoleh industri farmasi sebagai sumber
keuntungan industri farmasi.

C. Harga Netto Apotek ( HNA )

HNA = HJP + Biaya distribusi

HNA + PPN = Harga jual pabrik obat dan atau PBF kepada apotek dan rumah sakit ( harga
patokan tertinggi )

PPN ( Pajak pertambahan nilai ) ditetapkan sebesar 10 % untuk semua jenis obat. (
kepmenkes 92\ 2012 tentang HET Obat generik tahun 2012)

D. Harga eceran tertinggi (HET)


I. HET = HNA + pajak pertambahan nilai (PPN) 10% + Margin apotek 25%
II. HET adalah harga eceran tertinggi yang diettapkan berdasarkan kepmenkes
69/2006 tentang pencantuman HET pada label obat yang berguana untuk
melindungi konsumen dari harga yang mahal.
III. HET adalah harga jual tertinggi di apotek,rumah sakkt, klinik, dan fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya yang berlaku untuk seluruh Indonesia (kepmenkes
92/2012 tentang HET obat generic tahun 201).
IV. HNA ≤74% HET (kepmenkes 92/2012 tentang HET obat generiktahun 2012 )
E. Harga jual apotek ( HJA )

HJA = ( HNA + PPN ) x l + E + T

1. I = Indeks/ keuntungan (berkisar 1,1-1,25)


2. E = embalase ( harga wadah pembungkus obat dan peralatan lain, misalnya
plastic,salinan resep )
3. T = Tuslah ( merupakan besaran balas jasa pelayanan farmasi )

Anda mungkin juga menyukai