PENDAHULUAN
1
2
produk obat jadi, dimulai pada saat penerimaan job order sampai produk obat jadi
yang dihasilkan siap untuk didistribusikan. Setelah melalui proses pembuatan
obat, mencakup penerimaan bahan, produksi, pengemasan ulang, pelabelan,
pengawasan mutu, pelulusan, penyimpanan, dan distribusi yang sudah ditentukan
berdasarkan dengan jenis obat tersebut (CPOB, 2018).
Terdapat salah satu contoh permasalahan pada industri farmasi di
Indonesia, yakni menurut (Pujawan, 2009).Seringkali padasuatu industri farmasi
tidak bisa meyelesaikan job ordertepat waktu, hal tersebut terkait dengan masalah
ketidakstabilan jadwal produksi sehingga menyebabkan keterlambatan waktu
pengiriman barang, dan pada akhirnya mengakibatkan adanya komplain dari
pelanggan (customer).Hal ini merupakan suatu masalah yang tidak ringan, karena
disetiap produk terdapatwaktu kedaluwarsa obat yang tertera pada kemasannya,
sehingga membatasi waktu proses pemasaran yang bisa dilaksanakan.
Obat tidak diperkenankan untuk dipasok setelah melewati tanggal
kedaluwarsa, bila suatu produk telah mencapai batas waktu kedaluwarsanya, maka
perusahaan tersebut diwajibkan menarik semua produk untuk dimusnahkan
(CPOB, 2018). Sebuah perusahaan industri farmasi yakni PT. MAP, merupakan
perusahaan industri farmasi yang berupaya untuk dapat memperbaiki sistem
secara berkesinambungan. Permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan PT. MAP
yakni sering terjadinya keluhan dari pelanggan terlihat pada Gambar 1.4
Gambar 1.6 Jenis pemborosan pada departemen produksi III obat liquid
Sumber: PT Molex Ayus
6
Produk sediaan liquid merupakan salah satu produk utama yang bisa
diandalkan, dikarenakan banyak dari produk tersebut yang termasuk mampu
berkontribusi untuk program JKN. berdasarkan pengambilan data pada awal tahun
2019 hingga kwartal ke tigatahun 2019, untuk hasiloutput dari departemen
produksi III menunjukkan 55% jenis obat sediaan liquid lebih besar dari jumlah
nama produk tiapbatch dibandingkan produk jenis lain. Hingga jenis produk
tersebut menurut peneliti menjadi fokus utama untuk dijadikan sebagai obyek
bahan penelitian.