Anda di halaman 1dari 18

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

KLIEN DENGAN PERILAKU KEKERASAN

Nama Klien : Tn. J DX Medis : SKIZOFRENIA


Ruangan : Gatot Kaca No RM : 09.264600

No Dx Perencanaan
Tgl Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
Dx Keperawatan
Perilaku TUM: klien dapat Setelah 3x intervensi: 1. Bina hubungan saling percaya Kepercayaan dari klien
Kekerasan mengontrol atau 1. Klien menunjukkan dengan: merupakan hal yang mutlak serta
mengendalikan perilaku tanda-tanda percaya  Beri salam setiap akan memudahkan dalam
kekerasan kepada perawat: berinteraksi. melakukan pendekatan
o Wajah cerah,  Perkenalkan nama, nama keperawatan terhadap klien
TUK: tersenyum panggilan perawat dan
1. Klien dapat o Mau berkenalan tujuan perawat berkenalan
membina o Ada kontak mata  Tanyakan dan panggil
hubungan o Bersedia nama kesukaan klien
saling percaya menceritakan  Tunjukkan sikap empati,
perasaan jujur dan menepati janji
setiap kali berinteraksi
 Tanyakan perasaan klien
dan masalah yang dihadapi
klien
 Buat kontrak interaksi
yang jelas
 Dengarkan dengan penuh
perhatian ungkapan
perasaan klien

2. Klien dapat Setelah 3x intervensi 2. Bantu klien mengungkapkan Menentukan mekanisme


mengidentifikasi 2. Klien menceritakan perasaan marahnya: koping yang dimiliki klien
penyebab perilaku penyebab perilaku  Motivasi klien untuk dalam menghadapi masalah
kekerasan yang kekerasan yang menceritakan penyebab serta sebagai langkah awal
dilakukannya dilakukannya: rasa kesal atau jengkelnya dalam menyusun strategi
o Menceritakan penyebab  Dengarkan tanpa berikutnya

1
perasaan menyela atau memberi
jengkel/kesal baik penilaian setiap ungkapan
dari diri sendiri perasaan klien
maupun
lingkungannya
3. Klien dapat Setelah 3x intervensi 3. Bantu klien mengungkapkan Deteksi dini sehingga dapat
mengidentifikasi 3. Klien menceritakan tanda-tanda perilaku kekerasan mencegah tindakan yang
tanda-tanda perilaku keadaan yang dialaminya: dapat membahayakan klien
kekerasan o Fisik : mata merah,  Motivasi klien dan lingkungan sekitar
tangan mengepal, menceritakan kondisi fisik
ekspresi tegang, dan saat perilaku kekerasan
lain-lain. terjadi
o Emosional :  Motivasi klien
perasaan marah, menceritakan kondisi
jengkel, bicara emosinya saat terjadi
kasar. perilaku kekerasan
o Sosial :  Motivasi klien
bermusuhan menceritakan kondisi
o yang dialami saat psikologis saat terjadi
terjadi perilaku perilaku kekerasan
kekerasan.  Motivasi klien
menceritakan kondisi
hubungan dengan orang
lainh saat terjadi perilaku
kekerasan
4. Klien dapat Setelah 3x intervensi 4. Diskusikan dengan klien Melihat mekanisme koping
mengidentifikasi jenis 4. Klien menjelaskan: perilaku kekerasan yang klien dalam menyelesaikan
perilaku kekerasan o Jenis-jenis ekspresi dilakukannya selama ini: masalah yang dihadapi
yang pernah kemarahan yang  Motivasi klien
dilakukannya selama ini telah menceritakan jenis-jenis
dilakukannya tindak kekerasan yang
o Perasaannya saat selama ini permah
melakukan dilakukannya.
kekerasan  Motivasi klien menceritakan
o Efektivitas cara perasaan klien setelah
yang dipakai tindak kekerasan tersebut
dalam terjadi
menyelesaikan  Diskusikan apakah dengan
masalah tindak kekerasan yang
dilakukannya
masalah yang dialami
teratasi.
5. Klien dapat Setelah 3x intervensi 5. Diskusikan dengan klien akibat Membantu klien melihat dampak
mengidentifikasi 5. Klien menjelaskan negatif (kerugian) cara yang yang ditimbulkan akibat perilaku
akibat perilaku akibat tindak dilakukan pada: kekerasan yang dilakukan klien
kekerasan kekerasan yang  Diri sendiri
dilakukannya  Orang lain/keluarga
o Diri sendiri :  Lingkungan
luka, dijauhi
teman, dll
o Orang
lain/keluarga :
luka,
tersinggung,
ketakutan, dll
o Lingkungan :
barang atau
benda rusak dll
6. Klien dapat Setelah 3x intervensi 6. Diskusikan dengan klien: Menurunkan perilaku yang
mengidentifikasi cara 6. Klien :  Apakah klien mau destruktif yang akan
konstruktif dalam o Menjelaskan cara- mempelajari cara baru menciderai klien dan
mengungkapkan cara sehat mengungkapkan marah lingkungan sekitar
kemarahan mengungkapkan yang sehat
marah  Jelaskan berbagai alternatif
pilihan untuk
mengungkapkan marah
selain perilaku kekerasan
yang diketahui klien.
 Jelaskan cara-cara sehat
untuk mengungkapkan
marah:
 Cara fisik: nafas dalam,
pukul bantal atau kasur,
olah raga.
 Verbal:
mengungkapkan bahwa
dirinya sedang kesal
kepada orang lain.
 Sosial: latihan asertif
dengan orang lain.
 Spiritual:
sembahyang/doa,
zikir, meditasi, dsb
sesuai keyakinan
agamanya masing-
masing
7. Klien dapat Setelah 3x intervensi 7. 1. Diskusikan cara yang mungkin - keinginan untuk marah
mendemonstrasikan 7. Klien memperagakan dipilih dan anjurkan klien tidak tahu kapan
cara mengontrol cara mengontrol memilih cara yang mungkin munculnya, serta siapa
perilaku kekerasan perilaku kekerasan: untuk mengungkapkan yang akan memicunya
o Fisik: tarik nafas kemarahan. - meningkatkan kepercayaan
dalam, memukul 7.2. Latih klien memperagakan diri klien serta asertifitas
bantal/kasur cara yang dipilih: klien saat marah/jengkel
o Verbal:  Peragakan cara
mengungkapkan melaksanakan cara yang
perasaan dipilih.
kesal/jengkel  Jelaskan manfaat cara
pada orang lain tersebut
tanpa menyakiti  Anjurkan klien menirukan
o Spiritual: peragaan yang sudah
zikir/doa, dilakukan.
meditasi sesuai  Beri penguatan pada klien,
agamanya perbaiki cara yang masih
belum sempurna
7.3. Anjurkan klien menggunakan
cara yang sudah dilatih saat
marah/jengkel

8. Klien mendapat Setelah 3x intervensi 8.1. Diskusikan pentingnya peran Keluarga merupakan sistem
dukungan keluarga 8. Keluarga: serta keluarga sebagai pendukung utama bagi klien
untuk mengontrol o Menjelaskan cara pendukung klien untuk
perilaku kekerasan merawat klien mengatasi perilaku kekerasan.
dengan perilaku 8.2. Diskusikan potensi keluarga
kekerasan untuk membantu klien
o Mengungkapkan mengatasi perilaku kekerasan
rasa puas dalam 8.3. Jelaskan pengertian,
merawat klien penyebab, akibat dan cara
merawat klien perilaku
kekerasan yang dapat
dilaksanakan oleh keluarga.
8.4. Peragakan cara merawat
klien (menangani PK )
8.5. Beri kesempatan keluarga untuk
memperagakan ulang
8.6. Beri pujian kepada keluarga
setelah peragaan
8.7. Tanyakan perasaan keluarga
setelah mencoba cara yang
dilatihkan
9. Klien menggunakan Setelah 3x intervensi 9.1. Jelaskan manfaat Menyukseskan program
obat sesuai program 9. Klien menjelaskan: menggunakan obat secara pengobatan klien
yang telah ditetapkan o Manfaat minum teratur dan kerugian jika
obat tidak menggunakan obat
o Kerugian tidak 9.2. Jelaskan kepada klien:
minum obat  Jenis obat (nama, wanrna
o Nama obat dan bentuk obat)
o Bentuk dan  Dosis yang tepat untuk
warna obat klien
o Dosis yang  Waktu pemakaian
diberikan  Cara pemakaian
kepadanya  Efek yang akan dirasakan
o Waktu klien
pemakaian 9.3. Anjurkan klien:
o Cara pemakaian  Minta dan menggunakan
o Efek yang obat tepat waktu
dirasakan  Lapor ke perawat/dokter
10. Klien menggunakan jika mengalami efek yang
obat sesuai program tidak biasa
 Beri pujian terhadap
kedisplinan klien
menggunakan obat.
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN PERUBAHAN SENSORI PERSEPSI : HALUSINASI

Nama Klien : Tn. J DX Medis : SKIZOFRENIA


Ruangan : Gatot Kaca No RM : 09.264600

Dx Perencanaan
No
Tgl Keperawata Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
Dx n
Perubahan TUM :
Persepsi Klien dapat mengontrol
sensori: atau mengendalikan
Halusinasi halusinasi yang 1. Ekspresi wajah bersahabat 1. Bina hubungan saling percaya dengan
dialaminya menunjukan rasa senang ada mengungkapkan prinsip komunikasi terapentik.
kontak mata. Mau berjabat tangan,  Sapa klien dengan ramah baik verbal
Tuk 1 : mau menyebutkan nama, mau maupun non verbal
Klien dapat membina menjawab salam,  Perkenalkan diri dengan sopan
hubungan saling klien mau duduk berdampingan  Tanyakan nama lengkap klien dan nama
percaya dengan perawat, mau panggilan yang disukai klien
mengungkapkan masalah yang  Jelaskan tujuan pertemuan
dihadapi.  Jujur dan menepati janji
 Tunjukan sikp simpati dan menerima apa
adanya
 Beri perhatian pada kebutuhan dasar klien
TUK 2 : 2. Klien dapat menyebutkan waktu, 2.1. Adakan kontak sering dan singkat secara
Klien dapat mengenal isi, frekunsi dan situasi yang bertahap
halusinasinya menimbulkan halusinasi 2.2. Observasi tingkah laku klien terkait dengan
halusinsinya; bicara dan tertawa tanpa stimulus
memandang kekiri/ke kanan/ ke depan seolah-
olah ada teman bicara
2.3. Bantu klien mengenal halusinasinya :
a. Jika menemukan klien yang sedang halusinasi,
 Tanyakan apakah ada suara yang
didengar
 Jika klien menjawab ada, lanjutkan : apa apa
yang dikatakan
 Katakan bahwa perawat percaya klien
mendengar suara itu, namun perawat
sendiri tidak mendengarnya (dengan nada
bersahabat tanpa menuduh atau
menghakimi)
 Katakan bahwa klien lain juga ada
seperti klien
 Katakan bahwa perawat akan membantu
klien.
b.Jika Klien tidak sedang berhalusinasi klari fikasi
tentang adanya pengalaman halusinasi.
2.4. Diskusikan dengan klien :
 Situasi yang menimbulkan/tidak
menimbulkan halusinasi ( jika sendiri,
jengkel / sedih)
 Waktu dan frekuensi terjadinya
halusinasi (pagi, siang sore, dan malam
atau sering dan kadang-kadang)
2. Klien dapat mengungkapkan 2.5. Diskusikan dengan klien bagaimana perasaannya
perasaan terhadap halusinasi nya jika terjadi halusinasi (marah/takut, sedih,
senang) dan beri kesempatan untuk
mengungkapkan
perasaannya.
TUK 3 : 3. Klien dapat menyebutkan tindakan 3.1. Identifikasi bersama klien cara atau tindakan yang
Klien dapat mengontrol yang biasanya dilakukan untuk dilakukan jika terjadi halusinasi (tidur, marah,
halusinasinya mengendali- kan halusinasinya menyibukan diri dll)
3. Klien dapat menyebutkan cara
baru 3.2. Diskusikan manfaat dan cara yang digunakan
klien, jika bermanfaat beri pujian

3.3. Diskusikan cara baru untuk memutus/


mengontrol timbulnya halusinasi :
 Katakan : “saya tidak mau dengar/lihat
kamu” (pada saat halusinasi terjadi)
 Menemui orang lain
(perawat/teman/anggota keluarga) untuk
bercakap cakap atau mengatakan halusinasi
yang didengar / dilihat
3. Klien dapat memilih cara  Membuat jadwal kegiatan sehari hari agar
mengatasi halusinasi seperti yang halusinasi tidak sempat muncul
telah didiskusikan dengan klien  Meminta keluarga/teman/ perawat menyapa jika
3. Klien dapat melaksanakan cara tampak bicara sendiri
yang telah dipilih untuk 3.4 Bantu Klien memilih dan melatih cara memutus
mengendalikan halusinasinya halusinasi secara bertahap
3. Klien dapat mengikuti terapi 3.5 Beri kesempatan untuk melakukan cara yang
aktivitas kelompok dilatih. Evaluasi hasilnya dan beri pujian jika
berhasil
3.6 Anjurkan klien mengikuti terapi aktivitas
kelompok, orientasi realita, stimulasi persepsi
TUK 4 : 4. Keluarga dapat membina 4.1 Anjurkan Klien untuk memberitahu keluarga jika
Kilen dapat dukungan hubungan saling percaya mengalami halusinasi
dari keluarga dalam dengan perawat 4.2 Diskusikan dengan keluarga )pada saat keluarga
mengontrol halusinasinya 4. Keluarga dapat menyebutkan berkunjung/pada saat kunjungan rumah)
pengertian, tanda dan tindakan  Gejala halusinasi yang di alami klien
untuk mengendali kan halusinasi  Cara yang dapat dilakukan klien dan
keluarga untuk memutus halusinasi
 Cara merawat anggota keluarga yang halusinasi
di rumah : beri kegiatan, jangan biarkan sendiri,
makan bersama, berpergian bersama
 Beri informasi waktu follow up atau kapan
perlu mendapat bantuan halusinasi tidak
terkontrol, dan resiko mencederai orang lain

TUK 5 : 5. Klien dan keluarga dapat 5.1 Diskusikan dengan klien dan keluarga tentang
Klien dapat menyebutkan manfaat, dosis dosis,efek samping dan manfaat obat
memanfaatkan obat dan efek samping obat
dengan baik 5. Klien dapat mendemontrasi kan 5.2 Anjurkan Klien minta sendiri obat pada perawat
penggunaan obat dgn benar dan merasakan manfaatnya
5. Klien dapat informasi tentang
manfaat dan efek samping obat 5.3 Anjurkan klien bicara dengan dokter tentang
5. Klien memahami akibat berhenti manfaat dan efek samping obat yang dirasakan
minum obat tanpa konsultasi
5. Klien dapat menyebutkan prinsip 5 5.4 Diskusikan akibat berhenti minum obat tanpa
benar penggunaan obat konsultasi

5.5 Bantu klien menggunakan obat dengan prinsip 5


(lima) benar
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI

Nama Klien : Tn. J DX Medis : SKIZOFRENIA


Ruangan : Gatot Kaca No RM : 09.264600

No Dx Perencanaan
Tgl Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
Dx Keperawatan
Defisit TUM: klien dapat
perawatan mandiri dalam personal
diri hygiene

TUK: 1. Dalam … kali interaksi klien 1. Bina hubungan saling percaya :


1. Klien dapat membina menunjukkan tanda-tanda  Beri salam setiap berinteraksi.
hubungan saling percaya kepada perawat:  Perkenalkan nama, nama panggilan
percaya dengan o Wajah cerah, tersenyum perawat dan tujuan perawat berkenalan
perawat o Mau berkenalan  Tanyakan nama dan panggilan kesukaan
o Ada kontak mata klien
o Menerima kehadiran  Tunjukkan sikap jujur dan menepati janji
perawat setiap kali berinteraksi
o Bersedia menceritakan  Tanyakan perasaan dan masalah yang
perasaannya dihadapi klien
 Buat kontrak interaksi yang jelas
 Dengarkan ungkapan perasaan klien
dengan empati
 Penuhi kebutuhan dasar klien
2. Klien mengetahui 2. Dalam … kali interaksi klien 2. Diskusikan dengan klien:
pentingnya menyebutkan:  Penyebab klien tidak merawat diri
perawatan diri o Penyebab tidak merawat  Manfaat menjaga perawatan diri untuk
diri keadaan fisik, mental, dan sosial.
o Manfaat menjaga pwtan  Tanda-tanda perawatan diri yang baik
diri  Penyakit atau gangguan kesehatan yang
o Tanda-tanda bersih dan bisa dialami oleh klien bila perawatan diri
rapi tidak adekuat
o Gangguan yang dialami
jika perawatan diri tidak
diperhatikan
3. Klien mengetahui 3.1. Dalam … kali interaksi klien 3.1. Diskusikan frekuensi menjaga pwtan diri
cara-cara menyebutkan frekuensi menjaga selama ini
melakukan perawatan diri:  Mandi
perawatan diri o Frekuensi mandi  Gosok gigi
o Frekuensi gosok gigi  Keramas
o Frekuensi keramas  Berpakaian
o Frekuensi ganti pakaian  Berhias
o Frekuensi berhias  Gunting kuku
o Frekuensi gunting kuku
3.2. Dalam … kali interaksi klien 3.2. Diskusikan cara praktek perawatan diri yang
menjelaskan cara menjaga baik dan benar :
perawatan diri:  mandi
o Cara mandi  gosok gigi
o Cara gosok gigi  Keramas
o Cara Keramas  Berpakaian
o Cara Berpakaian  Berhias
o Cara berhias  Gunting kuku
o Cara gunting kuku 3.2. Berikan pujian untuk setiap respon klien yang positif

4. Klien dapat 4. Dalam … kali interaksi klien 4.1. Bantu klien saat perawatan diri :
melaksanakan mempraktekkan perawatan diri  Mandi
perawatan diri dengan dibantu oleh perawat: o  Gosok gigi
dengan bantuan Mandi  Keramas
perawat o Gosok gigi  Ganti pakaian
o Keramas  Berhias
o Ganti pakaian  Gunting kuku
o Berhias 4.2. Beri pujian setelah klien selesai melaksanakan
o Gunting kuku perawatan diri
5. Klien dapat 5. Dalam … kali interaksi klien 5.1. Pantau klien dalam melaksanakan perawatan diri:
melaksanakan melaksanakan praktek  Mandi
perawatan diri perawatan diri secara mandiri
secara mandiri o Mandi 2 X sehari  Gosok gigi
o Gosok gigi sehabis makan  Keramas
o Keramas 2 X seminggu  Ganti pakaian
o Ganti pakaian 1 X sehari  Berhias
o Berhias sehabis mandi  Gunting kuku
o Gunting kuku setelah
mulai panjang 5.2. Beri pujian saat klien melaksanakan perawatan diri
secara mandiri.
6. Klien mendapatkan 6.1. Dalam … kali interaksi 6.1 Diskusikan dengan keluarga:
dukungan keluarga keluarga menjelaskan cara-  Penyebab klien tidak melaksanakan
untuk meningkatkan cara membantu klien dalam perawatan diri
perawatan diri memenuhi kebutuhan  Tindakan yang telah dilakukan klien selama di
perawatan dirinya rumah sakit dalam menjaga perawatan diri dan
kemajuan yang telah dialami oleh klien
 Dukungan yang bisa diberikan oleh keluarga
untuk meningkatkan kemampuan klien dalam
perawatan diri
6.2. Diskusikan dengan keluarga tentang:
6.2. Dalam … kali interaksi keluarga  Sarana yang diperlukan untuk menjaga
menyiapkan sarana perawatan diri perawatan diri klien
klien: sabun mandi, pasta gigi,  Anjurkan kepada keluarga menyiapkan
sikat gigi, shampoo, handuk, sarana tersebut
pakaian bersih, sandal, dan alat
berhias 6.3. Diskusikan dengan keluarga hal-hal yang perlu
6.3. Keluarga mempraktekan dilakukan keluarga dalam perawatan diri :
perawatan diri pada klien  Anjurkan keluarga untuk mempraktekan
perawatan diri (mandi, gosok gigi, keramas,
ganti baju, berhias dan gunting kuku)
 Ingatkan klien waktu mandi, gosok gigi,
keramas, ganti baju, berhias, dan gunting
kuku.
 Bantu jika klien mengalami hambatan
dalam perawatan diri
 Berikan pujian atas keberhasilan klien
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL MENARIK DIRI

Nama Klien : Tn. J DX Medis : SKIZOFRENIA


Ruangan : Gatot Kaca No RM : 09.264600

No Dx Perencanaan
Tgl Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
Dx Keperawatan
Isolasi sosial TUM: klien dapat Setelah dilakukan intervensi
menarik diri berinteraksi dengan selama …. Kali :
orang lain 1. Klien menunjukkan tanda-
tanda percaya kepada / 1.1 Bina hubungan saling percaya dengan:
TUK: terhadap perawat:  Beri salam setiap berinteraksi.
1. Klien dapat membina o Wajah cerah, tersenyum  Perkenalkan nama, nama panggilan
hubungan saling o Mau berkenalan perawat dan tujuan perawat berkenalan
percaya o Ada kontak mata  Tanyakan dan panggil nama kesukaan klien
o Bersedia menceritakan  Tunjukkan sikap jujur dan menepati janji
perasaan setiap kali berinteraksi
o Bersedia mengungkapkan  Tanyakan perasaan klien dan masalah
masalahnya yang dihadapi kllien
o Bersedia mengungkapkan  Buat kontrak interaksi yang jelas
masalahnya  Dengarkan dengan penuh perhatian
ekspresi perasaan klien

2. Klien mampu 2. Setelah … x pertemuan klien 2.1 Tanyakan pada klien tentang:
menyebutkan dapat menyebutkan satu  Orang yang tinggal serumah / teman
penyebab menarik penyebab menarik diri dari: sekamar klien
diri o diri sendiri  Orang yang paling dekat dengan klien di
o orang lain rumah/ di RS
o lingkungan  Apa yang membuat klien dekat dengan
orang tersebut
 Orang yang tidak dekat dengan klien di
rumah/di RS
 Apa yang membuat klien tidak dekat
dengan orang tersebut
 Upaya yang harus dilakukan agar dekat
dengan orang lain
2.2 Beri kesempatan pada klien untuk
mengungkapkan penyebab menarik diri atau
tidak mau bergaul
2.3 Beri pujian terhadap kemampuan klien
mengungkapkan perasaannya
3. Klien mampu 3. Setelah … x pertemuan klien 3.1. Tanyakan pada klien tentang :
menyebutkan dapat menyebutkan keuntungan  Manfaat jika berhubungan dengan orang
keuntungan berhubungan denga orang lain, lain.
berhubungan misalnya  Kerugian jika tidak berhubungan dengan
dengan orang lain o banyak teman orang lain.
dan kerugian tidak o tidak kesepian 3.2. Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan
berhubungan o bisa diskusi perasaan tentang keuntungan berhubungan dengan
dengan orang lain o saling menolong, orang lain dan kerugian tidak berhubungan dengan
dan kerugian tidak orang lain.
berhubungan dengan orang 3.3. Diskusikan bersama klien tentang manfaat
lain, misalnya: berhubungan dengan orang lain dan kerugian
o sendiri tidak berhubungan dengan orang lain.
o kesepian 3.4. Beri pujian terhadap kemempuan klien
o tidak bisa diskusi mengungkapkan perasaannya
4. Klien dapat 4. Klien dapat melakukan 4.1 Observasi perilaku klien dengan berhubungan
melaksanakan hubungan sosial secara dengan orang lain
hubungan social bertahap antara: 4.2 Motivasi dan bantu klien untuk berkenalan /
secara bertahap o K–P berkomunikasi dengan :
o K – Perawat lain  Perawat
o K – klien lain  Perawat lain
o K – kelp/masy  Klien lain
 Kelompok masyarakat

4.3 Libatkan klien dalam Terapi Aktivitas


Kelompok Sosialisasi
4.4 Motivasi klien untuk mengikuti kegiatan
ruangan
4.5 Beri pujian terhadap kemampuan klien
memperluas pergaulannya
4.6 Diskusikan jadwal harian yang dapat dilakukan
untuk meningkatkan kemampuan klien
bersosialisasi
5. Klien mampu 5. Setelah … x pertemuan Klien 5.1 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan
mengungkapan dapat mengungkapkan perasaannya setelah berhubungan dengan orang
perasaanya setelah perasaanya setelah berhubungan lain
berhubungan dengan dengan orang lain untuk : 5.2 Diskusikan dengan klien tentang perasaannya
orang lain o diri sendiri setelah berhubungan dengan orang lain
o orang lain 5.3 Beri pujian terhadap kemampuan klien
o lingkungan mengungkapkan perasaannya.

6. Klien dapat 6. Keluarga dapat: 6.1. Diskusikan pentingnya peran serta keluarga
dukungan keluarga o menjelaskan cara merawat sebagai pendukung untuk mengatasi prilaku
dalam memperluas klien menarik diri menarik diri.
hubungan dengan o mengungkapkan rasa puas 6.2. Diskusikan potensi keluarga untuk membantu
orang lain dan dalam merawat klien klien mengatasi perilaku menarik diri
lingkungan 6.3. Jelaskan cara merawat klien menarik diri yang
dapat dilaksanakan oleh keluarga.
6.4. Motivasi keluarga agar membantu klien untuk
bersosialisasi.
6.5. Beri pujian kepada keluarga atas keterlibatan
merawat klien di rumah sakit
6.7. Tanyakan perasaan keluarga setelah mencoba cara
yang dilatihkan
7. Klien dapat
memanfaatkan obat
dengan baik.
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN HARGA DIRI RENDAH

Nama Klien : Tn. J DX Medis : SKIZOFRENIA


Ruangan : Gatot Kaca No RM : 09.264600

Dx Perencanaan
Tgl No Dx Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
Keperawatan
Harga Diri TUM: klien memiliki
Rendah konsep diri yang positif

TUK:
1. Klien dapat membina 1. Ekpresi wajah bersahabat, menunjukkan 1. Bina hubungan saling percaya
hubungan saling rasa senang, ada kontak mata, mau dengan mengungkapkan prinsip
percaya dengan berjabat tangan, mau menyebutkan nama, komunikasi terapeutik :
perawat mau menjawab salam, klien mau duduk  Sapa klien dengan ramah baik
berdampingan dengan perawat, mau verbal maupun non verbal
mengutarakan masalah yang dihadapi.  Perkenalkan diri dengan
sopan
 Tanyakan nama lengkap dan
nama panggilan yang disukai
klien
 Jelaskan tujuan pertemuan
 Jujur dan menepati janji
 Tunjukan sikap empati dan
menerima klien apa adanya
 Beri perhatian kepada dan
perhatikan kebutuhan dasar
klien
2. Klien dapat 2. Klien mengidentifikasi kemampuan dan 2.1. Diskusikan kemampuan dan aspek
mengidentifikasi aspek positif yang dimiliki positif yang dimiliki klien dan buat
kemampuan dan o Kemampuan yang dimiliki klien daftarnya jika klien tidak
aspek positif yang o Aspek positif keluarga mampu mengidentifikasi maka
dimiliki o Aspek positif lingkungan yang dimulai oleh perawat untuk
dimiliki klien memberi pujian pada aspek
positif yang dimiliki klien
2.2. Setiap bertemu klien hindarkan
memberi penilaian negative
2.3. Utamakan memberi pujian yang
realistis
3. Klien dapat menilai 3. Klien menilai kemampuan yang dimiliki 3.1. Diskusikan dengan klien
kemampuan yang untuk dilaksanakan kemampuan yang masih dapat
dimiliki untuk dilaksanakan selama sakit.
dilaksanakan 3.2. Diskusikan kemampuan yang
dapat dilanjutkan
pelaksanaannya

4. Klien dapat 4. Klien membuat rencana kegiatan harian 4.1. Rencanakan bersama klien aktivitas
(menetapkakan) yang dapat dilakukan setiap hari
merencanakan sesuai kemampuang.
kegiatan sesuai  kegiatan mandiri
dengan kemampuan  kegiatan dengan bantuan
yang dimiliki sebagian
 kegiatan yang membutuhkan
bantuan total.
4.2. Tingkatkan kegiatan sesuai
dengan toleransi kondisi klien.
4.3. Beri contoh cara pelaksanaan
kegiatan yang boleh klien
lakukan.
5. Klien dapat 5. Klien melakukan kegiatan sesuai 5.1. Beri kesempatan pada klien untuk
melakukan kegiatan kondisi dan kemampuannya. mencoba kegiatan yang telah
sesuai kondisi dan direncanakan.
kemampuannya 5.2. Beri pujian atas keberhasilan
klien.
5.3. Diskusikan kemungkinan
pelaksanaan kegiatan setelah
pulang.
6. Klien dapat 6. Klien memanfaatkan system pendukung 6.1. Beri pendidikan kesehatan pada
memanfaatkan yang ada di keluarga. keluarga tentang cara merawat
system pendukung klien dengan harga diri rendah.
yang ada 6.2. Bantu keluarga memberikan
dukungan selama klien di rawat.
6.3. Bantu keluarga menyiapkan
lingkungan di rumah.

Anda mungkin juga menyukai