Anda di halaman 1dari 15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Administrasi Publik

Administrasi publik memegang peranan penting dalam mewujudkan

pemerintahan kearah yang lebih baik lagi (good governance). Pemerintahan yang

baik ialah pemerintahan yang dapat mengelola dan menjalankan kebijakan-

kebijakannya demi tercapainya tujuan pemerintah yang menitik beratkan pada

customer oriented. Tercapainya target tersebut tentu diawali dengan bagaimana

pemerintah mengetahui apa yang dibutuhkan oleh pihak swasta dan masyarakat

bukan hanya semata-mata aturan yang dipandang baik dimata pemerintah.

Administrasi publik memiliki tiga unsur didalamnya yaitu negara/pemerintah,

pihak swasta dan masyarakat. Menurut John M Priffner dan Robert V Presthus :

1. Public Administration involves the implementation of public policy


which has been determine by representative political bodies
2. Public administration may be defined as the coordination of
individual and group efforts to carry out public policy. It is mainly
accupied with the daily work of goverments.
3. In sum, public administration is a process concered with carrying
out public policies,ecompassing innumerable skills and techiques
large number of people. (Syafiie, 2010: 24)

Jadi menurut Priffner dan Presthus antara lain sebagai berikut :

1. Administrasi publik meliputi implementasi kebijaksanaan pemerintah yang

telah ditetapkan oleh badan-badan perwakilan politik.

11
12

2. Administrasi publik dapat didefinisikan koordinasi usaha-usaha

perseorangan dan kelompok untuk melaksanakan kebijaksanaan pemerintah.

Hal ini terutama meliputi pekerjaan sehari hari pemerintah.

3. Secara global, administrasi publik adalah suatu proses yang bersangkutan

dengan pelaksanaan kebijaksanaan-kebijaksanaan pemerintah, pengarahan

kecakapan dan teknik-teknik yang tak terhingga jumlahnya, memberikan

arah dan maksud terhadap usaha sejumlah orang.

Definisi yang dikemukakan oleh Prfifner dan Presthus dalam buku yang berjudul

Ilmu Administrasi Publik, dapat disimpulkan bahwa administrasi publik adalah

penerapan dari berbagai kebijaksaan pemerintah dengan cara koordinasi usaha-

usaha perseorangan dan kelompok dalam mencapai tujuan bersama secara efektif

dan efesien.

Administrasi publik menurut Edward H Litchfield yang dikutip oleh Syafiie

memberikan pendapat bahwa “Administrasi publik atau negara adalah suatu studi

mengenai bagaimana bermacam-macam badan pemerintah diorganisir,

diperlengkapi dengan tenaga tenaganya, dibiayai, di gerakan dan dipimpin”.

(Syafiie, 2010:32). Berdasarkan pendapat tersebut administrasi publik dapat

diartikan sebagai ilmu mengenai berbagai macam pemerintah yang terhimpun

dalam suatu wadah yang di dalamnya terdiri dari sumber daya manusia sebagai

personil dalam menjalankan tugas-tugasnya guna mencapai tujuan bersama yang

dipimpin oleh seorang pimpinan yang berada dalam wadah tersebut.

Administrasi publik menurut George J Gordon adalah “seluruh proses baik

yang dilakukan organisasi maupun perseorangan yang berkaitan dengan


13

penerapan atau pelaksanaan hukum dan peraturan yang dikeluarkan oleh badan

legislatif, eksekutif dan pengadilan”. (Syafiie, 2010:26). Berdasarkan definisi para

ahli mengenai administrasi publik maka dapat disimpulkan bahwa administrasi

publik adalah suatu kegiatan dalam menjalankan atau mengimplementasikan apa

yang menjadi kebijaksanaan-kebijaksanaan pemerintah oleh sumber daya manusia

sebagai personil yang diberikan gaji dalam rangka memenuhi kebutuhan publik

secara efektif dan efesien.

2.2 Konsep Administrasi Keuangan

Kehidupan sehari hari tentu tidak terlepas dari berbagai persoalan mengenai

keuangan, keuangan kerap menjadi suatu hal yang vital baik secara pribadi

maupun organisasi. Dilihat dari segi pribadi tentu keuangan menjadi salah satu hal

yang penting dalam memenuhi kebutuhan pribadi. Kebutuhan pribadi itu antara

lain ialah kebutuhan pangan, sandang dan papan. Selain dari orang pribadi,

organisasi dalam menjalankan kegiatan operasionalnya suatu organisasi

memerlukan keuangan yang baik. Dewasa ini pandangan masyarakat melihat

bahwa suatu organisasi memiliki citra yang baik ketika organisasi itu mampu

mengelola keuangannya dengan baik, maka dari itu persoalan keuangan

merupakan salah satu tolak ukur dalam melihat keadaan berhasil atau tidaknya

suatu organisasi. Semakin tingginya suatu tujuan pencapaian atau target dari

sebuah organisasi baik organisasi pemerintah maupun swasta tentu dibutuhkan

biaya operasional yang lebih tinggi pula. Pengelolaan keuangan yang dapat
14

menentukan keberlangsungan sebuah organisasi pada suatu keadaan yang semakin

hari menunjukan persaingan antar organisasi terlihat semakin ketat.

Administrasi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh dua orang

atau lebih guna mengarah pada pencapaian tujuan dari organisasi tersebut yang

prosesnya dilakukan dengan rapih dan sistematis sesuai dengan kebijaksanaan-

kebijaksanaan yang mengatur kegiatan tersebut. Administrasi keuangan

merupakan salah satu konsentrasi dari administrasi publik. Administrasi keuangan

dapat pula dikatakan sebagai segenap kegiatan yang berkaitan erat dengan

penggunaan alat tukar yang sering disebut uang, agar uang tersebut dapat berdaya

guna dan berhasil guna dalam membiayai setiap kegiatan yang mendukung pada

tercapainya suatu tujuan bersama dalam sebuah organisasi.

Administrasi keuangan bergerak diseluruh elemen baik instansi pemerintah

maupun swasta kegiatan yang mencakup administrasi keuangan ialah mulai dari

adanya kegiatan pencatatan, penggolongan, pengolahan, penyimpanan,

pengarsipan, terhadap seluruh kekayaan, termasuk didalamnya hak dan kewajiban

yang timbul karenanya baik kekayaan itu berada pada pengelolaan bank, yayasan,

dengan status hukum publik atau privat, badan usaha lainnya pemerintah

mempunyai kepentingan khusus serta terikat dalam perjanjian dengan penyertaan

pemerintah ataupun penunjukan pemerintah.

Administrasi keuangan dapat dilihat dari dua sisi yaitu dari sisi pengelolaan

keuangan dan tata usaha keuangan. Administrasi dilihat dari sisi keuangan ini

merupakan cara pandang administrasi secara luas. Didalam suatu instansi baik

pemerintah maupun swasta tentu tidak terlepas dari adanya pengelolaan keuangan
15

yang dapat menunjang keberlangsungan suatu instansi tersebut. Cara pengelolaan

ini meliputi bagaimana cara dalam mengadakan dan menggunakan uang dengan

cara efektif dan efesien dalam suatu instansi dengan menjalankan kebijakan

kebijakan yang telah dibuat oleh pejabat yang berwenang dalam instansi yang

bersangkutan guna mencapai suatu tujuan yang telah dirumuskan bersama. Selain

melihat dari sisi pengelolaan keuangan strategi yang dibentuk dalam pengelolaan

keuangan perlu juga direalisasikan dengan adanya kegiatan-kegiatan yang

menunjang tercapainya target instansi. Realisasi inilah yang membutuhkan suatu

cara pandang secara sempit atas administrasi keuangan yaitu tatausaha keuangan.

“Tata usaha keuangan mengandung pengertian proses


penerimaan,penyimpanan dan pengeluaran uang melalui kegiatan
penatabukuan sesuai dengan ketentuan yang berlaku sebagai upaya
menunjang perwujudan kebijaksanaan keuangan yang telah
ditetapkan”. (Nawawi, 1992:161)

Berdasarkan pendapat tersebut mengartikan bahwa yang disebut tata usaha adalah

suatu kegiatan yang meliputi proses penerimaan uang dari berbagai sumber yang

telah ditetapkan menjadi sebuah penerimaan dalam instansi yang bersangkutan.

Setelah dilakukan penerimaan lalu melakukan penyimpanan terhadap uang yang

diterima. Situasi yang menyebabkan pengeluaran harus dapat di bukukan atau

dilakukan kegiatan penata bukuan agar mudah dilakukan pengontrolan ketika

uang yang diterima dan yang dikeluarkan dilakukan pencatatan. Penatabukuan

dilakukan agar pengguna informasi atau pimpinan dapat melihat bagaimana

keadaan keuangan instasi yang dipimpinnya masih pada lingkaran stabil atau

tidak. Jadi antara kegiatan pengelolaan keuangan dan tata usaha keuangan
16

memiliki keterkaitan dan keduanya saling mendukung untuk dapat mencapai

tujuan bersama.

Sumber penerimaan didalam suatu organisasi dapat dibedakan menjadi tiga

sumber yang pertama bersumber dari pemerintah, dari bantuan atau bisa juga dari

modal perorangan. Untuk organisasi yang secara total dikelola oleh pemerintah

tentu memiliki sumber penerimaan dari negara atau pemerintah negara itu sendiri

dan bisa juga dari berbagai pihak yang menjadi volunteer yang bersedia untuk

membantu program pemerintah. Sumber penerimaan untuk pihak swasta biasanya

memiliki sumber penerimaan dari milik pribadi yang menghimpun dana yang

disebut modal dalam mendukung kegiatan operasionalnya guna mencapai suatu

tujuan.

Administrasi keuangan tidak terlepas dari aspek yang melekat pada

kegiatannya, terdapat 6 aspek yang terpisah pisah serta penting. Sebagaimana

Aspek-aspek yang telah dikemukakan Dimock tersebut adalah :

Kebijaksanaan ekonomi, kebijaksanaan hutang, kebijaksanaan penghasilan,

kebijaksanaan pengeluaran, kebijaksanaan pelaksanaan dan kebijaksanaan

akuntan (pembukuan) . Secara lebih terperinci dapat dijelaskan seperti berikut:

1. Kebijaksanaan ekonomi
Menyangkut hubungan diantara pengeluaran pemerintah dan semua
pendapatan lainnya serta pengeluaran di dalam negeri dan masalah
berapa banyak dari ekonomi itu harus dimasukkan di dalamnya oleh
pemerintah.
2. Kebijaksanaan hutang
Meliputi hubungan diantara keseluruhan pengeluaran-pengeluaran
pemerintah dan penghasil pemerintah pada waktu ini dan berurusan
dengan persoalan kapan, bagaimana dan sampai seberapa jauh
pemerintah harus membuat dan membayar kembali hutang.
17

3. Kebijaksanaan penghasilan
Mempertimbangkan besarnya secara relatif berbagai sumber
penghasilan dan persoalan pajak-pajak yang harus dikenakan
4. Kebijaksanaan pengeluaran
Menetukan besarnya pengeluaran-pengeluaran pemerintah yang
berlainan-lainan.
5. Kebijaksanaan pelaksanaan
Menyangkut hubungan diantara biaya dan hasil-hail kegiatan-kegiatan
pemerintah tertentu dan penyelidikan mengenai seberapa jauh
organisasi dan tindakan pemerintah berdaya guna untuk mencapai
tujuannya.
6. Kebijaksanaan akuntan (pembukuan)
Kebijaksanaan akuntan menyangkut hubungan diantara rencana-
rencana dan tindakan. (Dimock, 1994:285)

Melihat dari keenam aspek yang dikemukakan oleh Dimock, maka penulis

berpendapat bahwa administrasi keuangan menyangkut kebijakan ekonomi karena

telah berkenaan dengan dua aspek yang lain yaitu pengeluaran dan penerimaan.

Keadaan ekonomi suatu instansi tentunya mengalami keadaan pasang surut hal ini

menuntut bagaimana cara agar keuangan tetap stabil maka munculah

kebijaksanaan mengenai hutang sebagai jalan keluar atas masalah tersebut. Segala

transaksi baik penerimaan maupun pengeluaran harus dapat dicatat dalam

pembukaan dengan adanya kebijakan akuntan.

2.3 Ruang Lingkup Administrasi Keuangan

Ruang lingkup Administrasi keuangan menurut Hadi adalah sebagai berikut:

1. “Hal hal yang menyangkut pertanggungjawaban dan pengawasan


keuangan.
2. Penguasa yang menjalankan urusan umum/otorisator dan ordinator
serta pejabat yang ditunjuk menjalankan kepengurusan khusus
kebendaharaan.
3. Pemerintah yang memegang pimpinan di bidang keuangan.
18

4. Prosedur yang ditempuh dalam menghadapi ketidak cocokan


anggaran”. (Hadi 1991 :12)

Dari pendapat yang dipaparkan oleh Hadi diatas dapat disimpulkan bahwa yang

dimaksud ruang lingkup keuangan negara adalah segenap subjek yang memiliki

kewajiban untuk dapat melakukan pengelolaan terhadap objek berupa keuangan

negara. Pengelolaan keuangan negara adalah keseluruhan kegiatan pejabat

pengelola keuangan (subjek) sesuai dengan kedudukan dan kewenangannya dalam

hal melakukan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pertanggungjawaban.

Administrasi keuangan Negara dapat dikelompokan menjadi dua yaitu :

1. Administrasi keuangan Negara

Dalam beberapa pembahasan sebelumnya telah banyak disinggung

pengertian mengenai administrasi yang merupakan sekumpulan kegiatan dua

orang atau lebih untuk dapat mencapai tujuan yang sama dalam suatu organisasi.

Keuangan negara sendiri dapat dilihat definisinya menurut UUD No 17 tahun

2003 tentang Keuangan Negara adalah “ semua hak dan kewajiban negara yang

dapat dinilai dengan uang serta segala sesuatu baik berupa uang atau yang dapat

dijadikan milik negara berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban

tersebut”

Melihat dari pengertian keuangan negara menurut UUD No 17 tahun 2003

diatas dapat dimaknai bahwa yang dimaksud dengan keuangan negara ialah semua

hak yaitu hak pemerintah untuk dapat melakukan kegiatan kegiatan pengelolaan

keuangan yang akan menumbulkan adanya pendapatan bagi negara untuk dapat

membayar tagihan-tagihan dan kewajiban pemerintah dalam melakukan kegiatan-

kegiatan pengelolaan negara yang berakibat timbulnya tagihan-tagihan.


19

Jadi yang dimaksud administrasi keuangan negara adalah segala bentuk

kegiatan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban yang dapat dinilai dengan

uang dan yang dapat dijadikan milik negara berhubungan dengan hak dan

kewajiban, untuk dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama pada

lingkup suatu negara.

2. Administrasi Keuangan daerah

Definisi mengenai administrasi keuangan daerah tidak jauh berbeda dengan

pengertian Administrasi keuangan negara menurut pasal 156 ayat (1) UU No. 32

Tahun 2004 adalah :

“Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah yang


dapat dinilai dengan uang dan dengan segala sesuatu berupa uang
maupun barang yang dapat dijadikan milik daerah yang berhubungan
dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut”

Berdasarkan hal tersebut,secara prinsip keuangan daerah mengandung unsur-

unsur yang dapat dinilai dengan uang diantaranya yaitu hak daerah, kewajiban

daerah, kekayaan yang berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban

tersebut.

2.4 Konsep Proses Pencairan Dana Tagihan Supplier

Dalam ruang lingkup kegiatan ekonomi pasti berkaitan erat dengan berbagai

transaksi. Pencairan dana tagihan juga merupakan salah satu kegiatan transaksi.

Pencairan dana merupakan proses kegiatan untuk dapat melakukan pembayaran

dalam bentuk uang. Menurut Hasibuan, pengertian pembayaran itu adalah

“Berpindahnya hak kepemilikan atas sejumlah uang dan atau dari kepada

penerimanya, baik langsung maupun melalui media jasa jasa

perbankan”.(Hasibuan,2001 :117)
20

Proses pembayaran bukanlah proses yang dapat berdiri sendiri maksudnya

berdiri secara spontan proses pembayaran tentu berhubungan dengan adanya

transaksi lain. Timbulnya kegiatan pembayaran tentunya diakibatkan oleh adanya

pemenuhan hak dan kewajiban antara pelaku transaksi yaitu penjual dan pembeli.

Tagihan atau dalam ilmu akutansi lebih dikenal dengan piutang meliputi

semua hak atau klaim perusahaan pada organisasi lain untuk menerima sejumlah,

kas, barang atau jasa di masa yang akan datang sebagai akibat dari kejadian masa

lalu. Jenis-jenis dan jangka waktu tagihan pada setiap perusahaan tentunya

berbeda karena itu menyangkut kebutuhan dan kebijakan yang dijadikan pedoman

dalam kegiatan operasional perusahaan. Secara umum tagihan merupakan suatu

bukti surat dagang karena adanya pembelian yang memuat rincian harga dan nama

barang telah dikirim pada pihak tertentu. Tagihan ini menjadi bukti hak penjual

untuk menerima pembayaran dan kewajiban pembeli untuk dapat mencairkan

dana atas tagihan tersebut.

Supplier merupakan lembaga, perorangan atau pihak ketiga yang

keberadaannya sangat dibutuhkan dalam mendukung kegiatan operasional sebuah

perusahaan. Supplier merupakan pihak yang dapat memasok bahan, jasa, produk

untuk diolah atau dijual kembali yang diperlukan oleh perusahaan untuk

meningkatkan kinerja perusahaan. Pentingnya keberadaan supplier bagi

perusahaan merupakan hal yang harus diperhatikan dalam menindak lanjuti

tagihan-tagihan yang dikirimnya. Jadi pada dasarnya perlakuan kepada supplier

juga harus diperhatikan sebagaimana perusahaan memperlakukan pelanggan.

Supplier juga memiliki mekanisme kerja dan sistem sebagaimana perusahaan kita
21

sendiri. Dapat disimpulkan tagihan supplier adalah surat dagang yang memuat

hak perusahaan (supplier) terhadap perusahaan yang menjadi pelanggannya (PT

WIKA Gedung) untuk menerima sejumlah imbalan uang, kas, pemasukan atas

kerjasamanya dalam balas jasa yang telah dilakukan.

2.4.1 Jenis jenis Pembayaran Supplier

Jenis-jenis pembayaran dalam buku Dasar-dasar Perbankan dari Malayu Hasibuan

terbagi menjadi 2 yaitu :

1. Pembayaran Tradisional

Pembayaran tradisional merupakan pembayaran yang tidak menggunakan

perantara berupa jasa bank, tetapi pembayaran dilakukan di muka antara kedua

belah pihak yang bersangkutan.

2. Pembayaran Modern

Pembayaran modern adalah pembayaran yang dilakukan dengan adanya perantara

pada lembaga yang bergerak dalam bidang keuangan seperti bank.

Pada proses kegiatan pembayaran terdapat kegiatan administrasi

didalamnya, kegiatan administrasi ini mendukung lancarnya kegiatan

pembayaran. Perusahaan- perusahaan yang cukup dapat dikatakan besar pasti

memerlukan lembaga keuangan perantara seperti bank pada proses

pembayarannya. Adanya perantara dalam proses kegiatan pembayaran

mendukung terlaksananya proses pembayaran dengan efektif.

PT WIKA Gedung merupakan salah satu peruhasahaan yang bergerak

dalam bidang jasa pembuatan kontruksi. Kegiatan operasional yang dilakukan


22

setiap hari dalam memenuhi bahan baku untuk membangun menimbulkan adanya

tagihan supplier. Hampir setiap hari beberapa supplier datang untuk memberikan

surat tagihan. Pada PT WIKA Gedung pembayaran kepada supplier dilakukan

dengan menggunakan lembaga perantara berupa bank dalam mendukung

kelancaran proses pembayarannya namun tidak menutup kemungkinan untuk

melakukan transaksi secara konvensional yaitu pembayaran yang dilakukan di

proyek tempat terjadinya kegiatan perusahaan. Penggunaan jasa bank atau

tidaknya bisa dilihat dari nominal tagihan yang di tagih apabila cukup besar

perusahaan menggunakan jasa bank namun apabila nominal tagihan masih

dikatakan kecil maka biasanya perusahaan melakukan proses pembayaran

konvensional.

2.4.2 Sistem pembayaran

Pengertian mengenai sistem pembayaran dapat diihat menurut UU No. 23

Tahun 1999 tentang Bank Indonesia Pasal 1 angka 6 : “Sistem yang mencakup

seperangkat aturan, lembaga dan mekanisme yang digunakan untuk melaksanakan

pemindahan dana guna memenuhi suatu kewajiban yang timbul dari suatu

kegiatan ekonomi”. Berdasarkan uraian diatas mengenai definisi sistem

pembayaran dapat disimpulkan bahwa sistem pembayaran adalah tata cara dan

prosedur yang dilakukan dalam pemindahan sejumlah nilai uang (alat

pembayaran) antara kedua belah pihak untuk dapat saling memenuhi hak dan

kewajibannya satu sama lain akibat dari timbulnya kegiatan ekonomi. Sistem

pembayaran ini memiliki tata cara dan prosedur dari tingkat yang paling
23

sederhana (tradisional) sampai dengan tingkat yang lebih modern seperti

penggunaan lembaga perantara seperti bank dalam melakukan kegiatan

pembayaran.

2.5 Hubungan Administrasi Keuangan dengan Proses Pencairan Dana

Tagihan supplier

Administrasi keuangan adalah serangkaian kegiatan dalam melakukan

pengelolaan keuangan yang didasarkan atas kebijakan kebijakan yang telah dibuat

oleh pejabat yang berwenang, kegiatan itu terdiri dari pencatatan mengenai

penerimaan-penerimaan termasuk didalamnya hutang maupun piutang yang

dilakukan oleh sekelompok orang dalam mencapai suatu tujuan yang telah

dirumuskan dan sepakati bersama. Administrasi keuangan dilihat dari arti sempit

merupakan ketatausahaan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang

berkaitan dengan segala hak dan kewajiban yang dapat dinilai dengan uang

maupun barang yang dapat dijadikan kekayaan negara. Pelaksanaan administrasi

keuangan yang baik akan menunjang pencapaian tujuan yang telah dirumuskan

dengan berbagai strategi yang secara matang telah dirumuskan.

Administrasi keuangan merambah pada berbagai elemen karena pada

faktanya setiap organisasi baik pemerintah maupun swasta dalam kegiatan

pelaksanaan kerjanya pasti membutuhkan administrasi keuangan. Administrasi

dapat digolongkan menjadi dua bagian yaitu administrasi keuangan negara dan

administrasi keuangan daerah. Melihat dari pengertian dari penjelasan para ahli

dan penjelasan yang penulis telah simpulkan pada intinya kedua hal tersebut
24

menyangkut dengan segala hal yang berkaitan dengan penerimaan dan

pengeluaran.

Pengelolaan keuangan negara yang dikelola oleh Badan/Lembaga maupun

yang dikelola oleh kementrian/ non kementrian termasuk didalamnya BUMN

(Badan Usaha Milik Negara) merupakan cakupan dari administrasi keuangan.

Perusahaan BUMN merupakan perusahaan yang lebih dari 51 % sahamnya

dimiliki oleh pemerintah. Perusahaan BUMN pada umumnya memiliki anak-anak

perusahaan dibawahnya yang statusnya sedang diusahakan untuk dapat menjadi

BUMN. Perusahaan BUMN bergerak dalam segala bidang yang pada umunya

bergerak pada bidang pembangunan nasional. Salah satu bidang yang menjadi

sasaran objek perusahaan BUMN adalah pada Bidang infrastruktur, konstruksi

dan properti.

Perusahaan kontruksi dan properti pasti sangat membutuhkan peran pihak

ketiga yaitu supplier yang akan memasok bahan bahan baku yang menunjang

terlaksananya kegiatan operasional perusahaan. Pencairan dana atas tagihan dari

berbagai supplier ini membutuhkan beberapa tahapan yang harus dilakukan sesuai

dengan prinsip keuangan negara. Pada perusahaan di bidang ini selain melibatkan

supplier perusahaan juga harus berpikir bagaimana mengelola keuangan agar tetap

stabil. Melihat dari tagihan–tagihan dari supplier yang cukup tinggi karena proses

pembangunan pun berada pada kuantitas yang cukup besar maka para pihak yang

ahli pada bidang keuangan merumuskan strategi untuk dapat mengatasi hal

tersebut. Rumusan dari pada ahli di bidang keuangan perusahaan yang


25

bersangkutan menghadirkan keputusan untuk perusahaan melakukan kerja sama

dengan lembaga keuangan yaitu bank.

Pelaksanaan pencairan dana atas tagihan supplier agar berjalan dengan

lancar tentu diperlukan adanya administrasi keuangan yang mendukung. Strategi

yang dirumuskan termasuk pengelolaan keuangan dan alur dalam mengurus

berbagai kegiatan pentatausahaan dalam mendukung kegiatan tersebut itulah yang

berkaitan dengan admnistrasi keuangan.

Anda mungkin juga menyukai