Anda di halaman 1dari 9

KULTUR JARINGAN RUMPUT LAUT

Gracillaria sp.

DISUSUN
OLEH:
NAMA : NURHALIFAH
NIM : 2022010045

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERIKANAN


JURUSAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PERIKANAN
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKAJENE KEPULAUAN
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha kuasa karena telah memberikan kesempatan pada
penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul [Kultur Jaringan Rumput Laut Glacirallia sp. ] tepat
waktu.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dari Bapak Dr. Ir. Muhammad Ikbal Illijas, M.
Sc. Pada mata kuliah Teknik Budidaya Rumput Laut. Selain itu, penulis juga berharap agar
makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang Kultur Jaringan Rumput Laut.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Dr. Ir. Muhammad Ikbal
Illijas, M. Sc. selalu dosen mata kuliah Teknik Budidaya Rumput Laut. Tugas yang telah
diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis.
Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses
penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.
Enrekang, 16 Agustus 2021

penyusun
BAB l
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Rumput laut merupakan komoditas perikanan yang potensial untuk
dibudidayakan karena manfaatnya yang sangat besar bagi kehidupan manusia. Rumput
laut dapat menjadi sumber pangan yang bergizi dan memiliki khasiat obat, sebagai
bahan baku berbagai industri serta peranannya yang penting dalam menjaga kelestarian
sumberdaya hayati perairan yaitu sebagai produsen primer perairan dan biofilter alami.
Usaha untuk meningkatkan produksi rumput laut terus diupayakan, mengingat
besarnya permintaan pasar akan kebutuhan rumput laut serta Salah satu alternatif yang
dapat digunakan untuk mendukung pasok luasnya potensi lahan budidaya yang belum
tergarap secara maksimal. Rendahnya produksi rumput laut disebabkan oleh
ketidaksinambungan benih dari alam yang sangat dipengaruhi pada musim. Selain itu,
benih alam yang digunakan secara terus menerus akan mengalami kemerosotan mutu
maupun jumlah sehingga rentan terhadap perubahan mutu lingkungan dan penyakit
(Malingkas, 2002). Untuk itu upaya penyediaan bibit rumput laut yang
berkesinambungan sebagai kunci awal penunjang keberhasilan dalam usaha budidaya
rumput laut harus mampu memenuhi kriteria unggul baik dari segi waktu, kualitas dan
kuantitas bibit yang dihasilkan.
Benih rumput laut adalah melalui kultur jaringan yaitu kultur secara aseptik di
laboratorium. Kemudian diaklimatisasi di lapangan hingga siap untuk dibudidayakan
secara luas (Gunawan, 1987). Menurut Suryati (2007) pertumbuhan benih rumput laut
hasil in vitro di laboratorium lebih baik dibandingkan pertumbuhan rumput laut yang
berasal dari alam.
BAB ll
PEMBAHASAN

1. Pengertian Kultur Jaringan

Kultur jaringan dalam bahasa asing disebut tissue culture. Tissue atau jaringan
adalah sekelompok sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama sedangkan
culture atau kultur adalah budidaya. Pengertian kultur jaringan secara umum berarti
membudidayakan suatu potongan jaringan pada media in vitro secara aseptik hingga
membentuk individu baru berdasarkan totipotensi. Kultur jaringan pada rumput laut
merupakan kultur eksplan (fragmen tallus) secara aksenik dalam media air laut
artificial yang diberi zat pengatur tumbuh (ZPT) dan zat pengkaya yang dapat
memberikan efek regenerasi
Kultur jaringan pada rumput laut merupakan kultur eksplan (fragmen tallus)
secara aksenik dalam media air laut artificial yang diberi zat penga- tur tumbuh
(ZPT) dan zat pengkaya yang dapat mem- berikan efek regenerasi.

2. Jenis Rumput Laut Yang Dapat Di Kultur Jaringan

Pada dasarnya semua jenis tanaman dapat diperbanyak melalui kultur jaringan.
Hal yang sama juga dapat dilakukan pada rumput laut, semua jenis rumput laut
dapat diperbanyak melalui kultur jaringan. Beberapa metode kultur jaringan yang
telah banyak dikembangkan pada rumput laut diantaranya:
a. Kultur Protoplas
Protoplas merupakan sel tanaman hidup tanpa dinding sel, merupakan
sistem sel tunggal yang seragam dan dapat memfasilitasi beberapa aspek
bioteknologi,seperti transformasi genetik dan rekayasa metabolik. Metode
kultur jaringan ini dilakukan dengan melisis dinding sel rumput laut
menggunakan enzim dengan komposisi tertentu. Kultur protoplas banyak
diaplikasikan pada rumput laut golongan Chlorophyta, Phaeophyta dan
Rhodhophyta.
b. Kultur Spora
Metode kultur jaringan melalui kultur spora banyak diaplikasi kan pada
rumput laut golongan Rhodophyta, terutama golongan Gracilariaceae.
c. Embriogenesis somatik
Merupakan suatu proses pembentukan tanaman baru melalui tahap
perkembangan embrio yang dihasilkan tanpa melalui proses fusi gamet.
Proses ini dilakukan dengan menginduksi talus rumput laut dengan ZPT
sehingga terbentuk kalus yang akan berkembang menjadi plantlet. Metode
ini banyak dikembangkan pada rumput laut Chlorophyta, Phaeophyta, dan
Rhodophyta.
d. Kultur fragmen talus
Merupakan perbanyakan vegetatif fragmen talus yang dikultur di
laboratorium. Metode ini dikembangkan untuk perbanyakan klon. Metode ini
dapat dikembangkan pada rumput laut Chlorophyta, Paeophyta , dan
Rhodophyta.
Salah satu spesies yang telah berhasil diperbanyak dengan teknik kultur
jaringan fragmen talus adalah Glacilaria Verrucosa Pengembangan bibit
rumput laut hasil kultur jaringan telah dilakukan di beberapa sentra
budidaya, diantaranya kabupaten Brebes, Pasuruan, Balikpapan, Bandar
Lampung, Bone, Maros, Pangkep, Takalar, Malili, Luwu dan Sinjai.
3. Teknik perbanyakan kultur jaringan
a. Pembentukan tunas adventif atau organogenesis
Organogenesis merupakan proses pembentukan organ seperti
embrio, akar, daun dan tunas dari eksplan.
b. Proliferasi tunas pucuk dan tunas aksilar
Perbanyakan melalui tunas pucuk dan mata tunas inibanyak
digunakan di berbagai laboratorium komersial.
c. Embriogenesis somatik
Embriogenesis somatik merupakan proses dimana se-sel somatik
(baikhaploid dan diploid), berkembang membentuk tumbuhan baru
melalui tahapan perkembangan embrio yang spesifik tanpa melalui fusi
gamet.
BAB lll
KESIMPULAN

1. Kesimpulan
Rumput laut merupakan komoditas perikanan yang potensial untuk
dibudidayakan karena manfaatnya yang sangat besar bagi kehidupan manusia.
Rumput laut dapat menjadi sumber pangan yang bergizi dan memiliki khasiat obat,
sebagai bahan baku berbagai industri serta peranannya yang penting dalam menjaga
kelestarian sumberdaya hayati perairan yaitu sebagai produsen primer perairan dan
biofilter alami.
Kultur jaringan pada rumput laut merupakan kultur eksplan (fragmen tallus)
secara aksenik dalam media air laut artificial yang diberi zat penga- tur tumbuh (ZPT)
dan zat pengkaya yang dapat mem- berikan efek regenerasi.

Anda mungkin juga menyukai