Kelembagaan Pertanian
Kelembagaan Pertanian
TINJAUAN PUSTAKA
4
5
proses distribusi dari petani hingga produsen tingkat pasar bahkan sampai ke
tangan konsumen (Lesmana, 2009).
Perkembangan saat ini memperlihatkan banyaknya asosiasi maupun
paguyuban petani tumbuh dan berkembang secara mandiri. Meskipun pendekatan
kelembagaan telah menjadi komponen pokok dalam pembangunan pertanian dan
pedesaan, namun kelembagaan petani cenderung hanya diposisikan sebagai alat
untuk mengimplementasikan proyek belaka, belum sebagai upaya untuk
pemberdayaan yang lebih mendasar. Kelembagaan ke depannya, diharapkan dapat
berperan sebagai aset komunitas masyarakat desa yang partisipatif.
Pengembangan kelembagaan mestilah dirancang sebagai upaya untuk peningkatan
kapasitas masyarakat itu sendiri sehingga menjadi mandiri (Syahyuti, 2011).