Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KEWIRAUSAHAAN
(Aplikasi Konsep Kewirausahaan Bidang Kesehatan)

Oleh :

Kelompok 8 :

1. Dewi Choiriyah Putri (201869100015)


2. Ahmad Wahyudi (201869100083)

Dibimbing oleh :
Antin Rakhmawati, S.Sos., M.AB

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK


PRODI ADMINISTRASI BISNIS
UNIVERSITAS YUDHARTA PASURUAN
2021

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat dan nikmatnya
maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan Makalah yang berjudul “Aplikasi
Konsep Kewirausahaan Bidang Kesehatan ” yang merupakan Tugas dari mata kuliah
Kewirausahaan. Makalah ini dibuat untuk tujuan akademis dan menunjang
perkuliahan serta disusun secara sistematis agar mempermudah memahami
materi yang disajikan didalamnya.

Penulis menyadari di dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna serta banyak kekurangan, baik segi tata bahasa maupun materi yang di
sajikan, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis harapan demi
penyempurnaan pembuatan makalah kedepannya.
Harapan paling besar dari penyusun makalah ini, mudah – mudahan apa
yang penulis susun ini bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan
khusunya untuk penulis, umumnya untuk kita semua.

Pasuruan, 07 Oktober 2021

Kelompok 8

ii
DAFTAR ISI

JUDUL.....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR…........................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.............................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah........................................................................................1
1.3. Tujuan..........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
2.1. Aplikasi Konsep Kewirausahaan Dalam Bidang Teknologi Elektro
Medis.........................................................................................................3

2.1.1 Wirausaha Pabrikan Tempat Tidur atau Furniture Rumah Sakit......3


2.1.2 Wirausaha Penyediaan Kursi Roda....................................................4

2.1.3 Wirausaha Pabrikan Alat-Alat Medis dan Kalibrasi Alat


Medis................................................................................................4

2.1.4 Wirausaha Pembuatan Kasur untuk Pasien Rawat Inap.....................4

2.2. Konsep Kewirausahaan Dalam Bidang Kesehatan Lingkungan........5

2.2.1 Penyediaan Jasa Recycle Sampah Medis..........................................5

2.2.2 Penyediaan Jasa Pengelolaan Limbah Medis....................................5

2.2.3 Penyedia Jasa Kebersihan di Unit Pelayanan Kesehatan...................6

2.3. Konsep Kewirausahaan dalam bidang Ilmu Keperawatan..................6

2.3.1 Penyediaan Jasa Pelayanan Kesehatan Anak....................................6

2.3.2 Penyediaan Layanan Perawatan bagi Kelompok Lansia....................7

2.4. Dampak Aplikasi Kewirausahaan Dalam Bidang Kesehatan.........................7


2.5. Keberhasilan Aplikasi Kewirausahan Dalam Kesehatan..............................10

iii
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan..........................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kewirausahaan di bidang kesehatan sudah teridentifasi banyak
diterapkan oleh profesi-profesi kesehatan di Indonesia. Dalam arti bahwa
seorang profesi kesehatan tidak harus tergantung pada penyediaan unit
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh pemerintah sebagai tempat
bekerjanya. Intitusi Pendidikan Kesehatan mempunyai tanggungjawab yang
besar dengan meningkatnya angka pengangguran lulusan kesehatan yang
semakin meningkat.
Dengan amanah yang telah diberikan kepada Institusi pendidikan
kesehatan tersebut, bahwa institusi pendidikan punya tanggungjawab untuk
memampukan lulusannya agar membuka lapangan pekerjaan sendiri, maka
didalam kurikulumnya terdapat matakuliah tentang kewirausahaan. Itu
sebabnya, beberapa alumni dari insititusi pendidikan kesehatan sudah
banyak yang termotivasi untuk memulai bisnis kesehatan secara mandiri
(Sandra, 2014).
Industri-industri besar dan kecil yang bergerak di bidang kesehatan
telah terbangun di Indonesia khususnya. Sebagai contoh industri obat,
industry farmasi, industri peralatan medis manufaktur, lembaga penelitian
dan industry kesehatan yang lainnya. Untuk menjamin keamanan produksi
di pasaran, maka negara di dunia termasuk di Indonesia melakukan
pengawasan-pengawasan terhadap industry kesehatan tersebut.

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana konsep kewirausahaan dalam bidang teknologi elektro
medis ?
2. Bagaimana konsep kewirausahaan dalam bidang kesehatan
lingkungan?
3. Bagaimana konsep kewirausahaan dalam bidang ilmu keperawatan

1
4. Apa saja dampak aplikasi kewirausahaan dalam bidang kesehatan?
5. Bagaimana keberhasilan aplikasi kewirausahaan dalam kesehatan?

1.3. Tujuan
1. Memahami bagaimana konsep kewirausahaan dalam bidang teknologi
elektro medis
2. Memahami bagaimana konsep kewirausahaan dalam bidang kesehatan
lingkungan?
3. Memahami agaimana konsep kewirausahaan dalam bidang ilmu
keperawatan
4. Mengetahui apa saja dampak aplikasi kewirausahaan dalam bidang
kesehatan?
5. Memahami bagaimana keberhasilan aplikasi kewirausahaan dalam
kesehatan?

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Aplikasi Konsep Kewirausahaan Dalam Bidang Teknologi Elektro


Medis

Tentang Elektronika yang diaplikasikan ke bidang Medis.


Bagaimana merancang alat, mengembangkan, mengelola peralatan medis.
mengelola yang dimaksud adalah perencanaan pengadaan dalam bentuk
analisa kebutuhan, instalasi, uji fungsi, inventaris, pemeliharaan, perbaikan,
pengujian dan atau kalibrasi, penyesuaian (adjustment), recall peralatan
elektromedik, pemantauan fungsi dan inspeksi terhadap alat elektromedik,
alat ukur pengujian dan kalibrasi, serta kegiatan pengendalian atau
pemantapan mutu, keamanan, keselamatan, dari mulai persiapan
pelaksanaan, pelaporan dan evaluasi, pelayanan rancang bangun atau
desain, dan pemecahan masalah serta pembinaan teknis bidang
elektromedik.
Secara garis besar, seorang Ahli Elektromedik merupakan lulusan
yang bersertifikasi untuk melakukan fungsinya dalam meneliti,
melaksanakan, dan mengelola alat-alat medis rumah sakit ataupun pusat
pelayanan kesehatan lainnya.

2.1.1 Wirausaha Pabrikan Tempat Tidur atau Furniture Rumah Sakit

Pabrikan dari tempat tidur rumah sakit dan furniture adalah bisnis
yang berkembang dan menguntungkan yang seorang pengusaha yang
tertarik memulai bisnis di sektor kesehatan. Memang ada pasar untuk
tempat tidur rumah sakit dan furniture, rumah sakit yang ada menggantikan
rusak atau tempat tidur rumah sakit dan furnitur lama dengan yang baru dan
rumah sakit baru juga membeli tempat tidur rumah sakit baru dan mebel.
Jadi, jika mencari untuk memulai bisnis yang berkembang dan

3
menguntungkan dalam industri kesehatan, maka salah satu pilihan adalah
untuk pergi ke dalam pembuatan tempat tidur rumah sakit dan furniture.

2.1.2 Wirausaha Penyediaan Kursi Roda

Usaha ini juga sangat menjanjikan mengingat pasien yang ada di


unit pelayanan kesehatan membutuhkan kursi untuk mobilisasinya.
Termasuk ketika pasien pulang ke rumahnya. Yang pasti bahwa yang perlu
dicermati adalah sasaran dan lokasi promosinya. Bisnis ini tidak hanya kursi
roda, peralatan lain yang berkaitan dengan kesusahan pasien untuk mandiri
berjalan juga dibutuhkan.

2.1.3 Wirausaha Pabrikan Alat-Alat Medis dan Kalibrasi Alat Medis

Peralatan medis juga banyak dibutuhkan oleh unit pelayanan


kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas. Juga klinik-klinik swasta
yang memberikan jasa pelayanan kesehatan. Peralatan medis banyak
jenisnya mulai dari jarum suntik, rontgen, stetoskop, dan lain-lain. Sebagai
ahli elektro-medis tentunya sudah bisa mengklaribrasi alat. Sehingga bisnis
ini juga memerlukan jasa klaribrasi alat juga.

2.1.4 Wirausaha Pembuatan Kasur untuk Pasien Rawat Inap

Usaha pembuatan kasur bagi pasien rawat inap sangat maju saat ini.
Bisa dihitung saat ini di Indonesia sudah banyak jumlah rumah sakit,
puskesmas rawat inap dan klinik swasta. Semua unit pelayanan ini
membutuhkan pengadaan kasur pagi pasien rawat inap. Penanaman modal
untuk bisnis ini masih sangat diharapkan di Indonesia, apalagi di luar negeri
makin banyak permintaan. Dengan syarat harus sesuai syarat-syarat yang
diminta.

4
2.2. Konsep Kewirausahaan Dalam Bidang Kesehatan Lingkungan
Salah satu upaya dalam mengurangi pencemaran lingkungan yang
berasal dari sampah an organik berupa sampah plastik. Dengan mencoba
mendaur ulang sampah plastik untuk mengurangi volume sampah plastik
skala rumah sakit. Kesehatan lingkungan merupakan cabang dari ilmu
kesehatan masyarakat yang mencakup semua aspek alam dan lingkungan
yang mempengaruhi kesehatan manusia. Kesehatan lingkungan berfokus
pada kealami dan penciptaan lingkungan yang memberikan keuntungan
pada manusia.

2.2.1 Penyediaan Jasa Recycle Sampah Medis

Semakin meningkatkan jumlah unit pelayanan kesehatan di


Indonesia, tentunya menghasilkan banyak sampah medis. Sampah medis ini
tidak boleh mencemari lingkungan sekitar yang mengakibatkan dampak
kepada masyarakat di sekitar unit pelayanan kesehatan tersebut. Recycle
sampah medis ini membutuhkan penangangan yang spesifik dan tempat
yang jauh dari kehidupan manusia.
Sehingga membutuhkan tempat dan teknik yang harus profesional.
Para ahli kesehatan lingkungan perlu memikirkan bisnis ini karena banyak
unit pelayanan kesehatan swasta yang tidak bisa menanganinya sendiri.
Sehingga diperlukan seorang jasa pelayanan untuk recycle sampah medis
ini. Sehingga bisnis ini juga memberikan peluang yang sangat besar pagi
para profesional kesehatan lingkungan untuk berwirausaha di bidang
recycle sampah medis ini.

2.2.2 Penyediaan Jasa Pengelolaan Limbah Medis

Selain limbah padat atau sampah, unit pelayanan kesehatan juga


menghasilkan limbah atau cairan medis. Cairan atau limbah medis ini sangat
membahayakan bagi kehidupan masyarakat di sekitarnya. Limbah ini perlu
diolah untuk menurunkan kadar kimianya sebelum ke badan air atau tanah.

5
Oleh karena itu, pengelolaan limbah medis ini juga membutuhkan tempat
dan teknik pengelolaan yang kompleks. Banyak unit pelayanan kesehatan
swasta yang tidak mampu menanganinya sendiri. Oleh karena itu
pembukaan jasa pengelolaan limbah medis ini juga menjadi peluang yang
besar bagi ahli kesehatan lingkungan.

2.2.3 Penyedia Jasa Kebersihan di Unit Pelayanan Kesehatan

Kebersihan di Unit Pelayanan Kesehatan merupakan syarat mutlak


yang harus dilakukan oleh pengelola unit pelayanan kesehatan. Oleh karena
itu, unit-unit kesehatan ini membutuhkan para cleaning –cleaning yang siap
dengan keterampilannya. Mereka tidak sanggup memberikan pelatihan atau
mencetak cleaning-cleaning yang siap. Para pengelola unit pelayanan
kesehatan membutuhkan lembaga atau penyedia jasa tenaga kebersihan di
unit pelayanan kesehatan tersebut. Ini berarti bahwa peluang bisnis di
bidang ini sangat menjanjingan keuntungannya. Asalkan mampu menjamin
kualitas sumber daya manusianya yang menjadi tenaga-tenaga kebersihan.

2.3. Konsep Kewirausahaan dalam bidang Ilmu Keperawatan

Berbagai profesi kesehatan sudah melakukan studi-studi yang


berkaitan dengan peluang-peluang bisnis yang bisa berkontribusi dalam
pembangunan kesehatan. Sebagai contoh profesi ners atau perawat
mengidentifikasi kewirausahaan dalam keperawatan. Dalam konsep
kewirausahaa dalam bidang Keperawatan ini membutuhkan langkah yang
dinamis mengingat perkembangan sosial dan perubahan pola penyakit yang
sudah berubah.

2.3.1 Penyediaan Jasa Pelayanan Kesehatan Anak

Bila dilihat dari Umur Harapan Hidup (UHH) masyarakat Indonesia


pada tahun 2019 yaitu 71,34 tahun (Badan Pusat Statistik, 2020). Ini
berarti bahwa bayi yang baru lahir akan mempunyai lama hidup sampai

6
berusia diatas 71 tahun. Bila dibandingkan dengan UHH di Indonesia
tahun 2010 yaitu 69,81 tahun. Ini berarti bahwa UHH di Indonesia terus
mengalami kenaikan. Untuk menjaga keberhasilan Indeks Pembangunan
Manusia di Indonesia, maka pemerintah memberikan kesempatan
kepada para investor-investor atau para wirausahawan di bidang
kesehatan yang bisa menjamin kesehatan anak bangsa tetap terjaga.
Sehingga peluang bisnis untuk penyediaan jasa pelayanan kesehatan
anak ini sangat besar.

2.3.2 Penyediaan Layanan Perawatan bagi Kelompok Lansia

Pada tahun 2019, tercatat jumlah kelompok lansia (Usia 60 tahun


keatas) di Indonesia sebanyak 9.6% atau sekitar 25 juta orang (Badan
Pusat Statistik, 2019). Dari jumlah tersebut, sebagaian besar adalah lansia
perempuan yaitu sekitar 10.10%, dibandingkan lansia laki-laki hanya
sebesari 9,10%. Jumlah yang paling banyak adalah di wilayah pedesaan
yaitu sekitar (10,27%). Sementara jumlah lansia di perkotaan hanyak
sebanyak 9,07%. Profil penduduk lansia tersebut mencerminkan bahwa
saat ini pemerintah Indonesia membutuhkan tempat untuk memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat untuk kelompok 60 tahun
keatas. Seorang lansia, dari segi fisiknya sudah mengalami penurunan
fungsi, sehingga untuk melakukan aktivitasnya sehari-hari membutuhkan
bantuan dari orang lain. Sementara, banyak keluarga yang baik istri dan
suaminya bekerja di luar rumah, sehinggi terkadang orang
tuanya yang masuk usia lansia tersebut tinggal sendiri. Maka ketika
mengalami penurunan kesehatan, jelas ini dibutuhkan jasa-jasa yang bisa
menolong lansia tersebut. Banyak keluarga yang rela mengeluarkan
uangnya untuk membayar jasa pertolongan untuk orang tuanya lansia,
mengingat mereka tidak bisa secara maksimal mengurus anggota
keluarganya yang sudah lansia. Ini berarti bahwa peluang untuk
membuka jasa perbantuan kepada kelompok lansia sangat tinggi.
Biasanya yang paling banyak dibutuhkan adalah jasa seorang perawat.

7
2.4. Dampak Aplikasi Kewirausahaan Dalam Bidang Kesehatan
Penerapan konsep kewirausahaan dalam bidang kesehatan jelas
akan memengaruhi perkembangan kehidupan sosial dan juga perubahan
status kesehatan masyarakat. Pengaruhnya bisa kearah negatif ataupun
positif. Ini tergantung bagaimana para wirausahawan bisa mengadaptasikan
dengan perubahan-perubahan global. Sekaligus, bagaimana komitmen dari
para wirausahawan di bidang kesehatan dalam menjaga kualitas produk dan
jasa pelayanan kesehatan.
Beberapa aspek yang perlu dicermati oleh wirausahan di
bidang kesehatan sebagai berikut:
 Pengaruh Perkembangan Teknologi
Globalisasi telah memberikan dampak yang luar biasa terhadap
kegiatan bisnis di Indonesia. Saat ini sudah banyak wirausaha-
wirausaha yang melalui media online. Media pemasaran online untuk
bisnis di bidang kesehatan Ini akan memberikan peluang keuntungan
yang sangat besar bagi wirausahawan. Karena hampir sebagian besar
masyarakat di Indonesia sudah mempunyai akses ke internet yaitu
melalui mobile phone android. Hanya diperlukan strategi yang inovasi
untuk pengembangan pemasaran bisnis kesehatan melalui media
online. Namun demikian, sudah banyak jasa-jasa untuk pengembangan
media pemasaran secara online. Sehingga meskipun profesional
kesehatan tidak mempunyai kemampuan atau keterampilan dalam
pengembangan media pemasaran online tetap bisa melakukan yaitu
dengan cara kolaborasi dengan penyedia layanan jasa pengembangan
media pamasaran online.

 Seimbang antara Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan


Kebutuhan masyarakat di Indonesia saat ini yaitu bagaimana mereka
bias mudah mencapai unit atau tempat pelayanan kesehatan tersebut.
Demikian dengan produk kesehatan, bagaimana masyarakat bisa
mendapatkan produk kesehatan tersebut dengan mudah dan cepat.

8
Tetapi mereka juga membutuhkan kualitas yang tinggi. Inilah tantangan
yang harus dicermati bagi para wirausahaan di bidang kesehatan. Jelas
ini juga membutuhkan strategi promosi atau pemasaran sosial tentang
produk ataupun jasa pelayanan kesehatan.

 Komitmen terhadap Peningkatan Kualitas Pelayanan


Meskipun konsep kewirausahaan pada prinsipnya harus
mendapatkan keuntungan yang semaksimalnya, namun demikian
seperti yang tertuang dalam peraturan kesehatan tentang perizinan
usaha di bidang kesehatan perlu menjamin keselamatan dan keamanan
pasien. Peningkatan kualitas pelayanan jasa kesehatan harus menjadi
orientasi bagi wirausaha di bidang kesehatan. Pihak swasta juga harus
mempunyai komitmen yang tinggi untuk peningkatan
status kesehatan masyarakat di Indonesia. Dengan menjaga kualitas
mutu pelayanan kesehatan yang dilakukannya, maka para
wirausahawan tersebut jelas akan meningkat keuntungannya. Karena
masyarakat akan banyak berkunjung ke unit pelayanan kesehatan
tersebut ataupun bisnis kesehatan yang lain. Masyarakat akan
meningkat kepercayaannya terhadap lembaga atau jasa kesehatan yang
telah benar-banar menjaga kualitas produk atau jasa pelayanan
kesehatan.

 Etika Pengelolaan Wirausaha bidang Kesehatan


Perkembangan dunia kewirausahaan di bidang kesehatan mengalami
kemajuan yang sangat pesat. Seperti kita ketahui bahwa Wirausaha
seperti pembukaan unit pelayanan kesehatan seperti klinik kesehatan
ataupun rumah sakit banyak memberikan keuntungan-keuntungan.
Namun demikian, tidak boleh mengesampingkan kode etik yang harus
diterapkan bagi semua pelaksana di unit pelayanan kesehatan swasta
tersebut. Semua kode etik dan persyarakat pendirian unit pelayanan
kesehatan swasta telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia nomor 56 Tahun 2014 (Kementerian Kesehatan

9
RI, 2014). Unit pelayanan jasa kesehatan atau penyediaan produk
kesehatan harus memperhatikan anggota organisasinya. Sebagai contoh
memberikan penggajian atau insentif yang sesuai dengan standar di
wilayah tersebut. Yang biasa disebut dengan upah minimum propinsi
atau upah minimum kabupatan. Kesejahteraan bagi pegawai akan
membawa dampak pada peningkatan kinerjanya. Dengan demikian,
pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien yang berkunjung
menjadi optimal. Sehingga, harapan untuk keterjaminan kesembuhan
bagi pasien-pasien di klinik dan rumah sakit swasta terjaga. Demikian
dengan penyedian alat atau produk kesehatan, maka kualias
yang dibuat oleh pegawai akan semakin baik. Yang pada akhirnya jelas
akan membawa keuntungan bagi wirausahawan itu sendiri.

2.5. Keberhasilan Aplikasi Kewirausaha Dalam Kesehatan


Seorang wirausaha dalam bidang kesehatan perlu mematuhi nilai-nilai
bisnis yang telah dianut oleh para bisnis pada umumnya untuk kesuksesannya.
Beberapa nilai yang telah dianutnya antara lain kejujuran, kedisipilinan, dan
keberanian. Disamping nilai-nilai tersebut beberapa prinsip pengelolaan yang
baik dan perencanaan yang matang. Kegiatan kewirausahaan harus merupakan
bakat bagi seorang profesi kesehatan, bukan keterpaksaan. Proses pembelajaran
terus dilakukan untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Promosi produk-produk
yang dijualnya perlu dilakukan kepada target sasaran yang diharapkan. Dengan
kata lain, pemasaran sosial harus dilaksanakan untuk mendapatkan hasil yang
optimal.

10
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Kewirausahaan di bidang kesehatan sudah teridentifasi banyak
diterapkan oleh profesi-profesi kesehatan di Indonesia. Dalam arti bahwa
seorang profesi kesehatan tidak harus tergantung pada penyediaan unit
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh pemerintah sebagai tempat
bekerjanya. Seorang Ahli Elektromedik merupakan lulusan yang
bersertifikasi untuk melakukan fungsinya dalam meneliti, melaksanakan,
dan mengelola alat-alat medik yang rumah sakit ataupun pusat pelayanan
kesehatan lainnya. Penerapan konsep kewirausahaan dalam bidang
kesehatan jelas akan memengaruhi perkembangan kehidupan sosial dan
juga perubahan status kesehatan masyarakat. Jadi, dalam dunia kesehatan
juga mampu bersaing dengan para pengusaha dibidang lain.

11
DAFTAR PUSTAKA

Hastuti, Puji, Agus Nurofik, Agung Purnomo, Abdurrozzaq Hasibuan, Handy


Aribowo, Annisa Ilmi Faried, Tasnim Tasnim et al. Kewirausahaan dan UMKM.
Yayasan Kita Menulis, 2020.

12

Anda mungkin juga menyukai