Dalam reprografi
terdapat tiga konsep utama yaitu copying, penggandaan, dan penyalinan mikro atau microcopying.
Copying atau pembuatan kopi (salinan) berciri salinan yang dibuat sama besarnya dengan
dokumen asli, dalam bentuk satu salinan atau lebih.
Pengertian secara lengkap diberikan oleh Terry D. Lundgren dan Carol A. Lundgren dalam
bukunya yang berjudul Records Management: In The Computer Age menjelaskan bahwa reprografi
adalah manajemen dari personalia, perlengkapan, dan prosedur-prosedur yang dipergunakan untuk
proses-proses reproduksi, seperti penggandaan, pencetakan, dan pengkopian.
Semua kegiatan-kegiatan reprografi ini merupakan suatu usaha yang spesifik penciptaan graphic
image atau pengkopian dari bahan-bahan aslinya sebagai alat pendukung atau back-up dalam
pelaksanaan manajemen kearsipan. Pemanfaatan hasil penggandaan, pencetakan, dan pengkopian
tersebut di atas, secara nyata dilakukan pada:
3. Penyediaan duplikat, dalam mengatasi terjadi hilangnya naskah asli, termasuk merekonstruksi
naskah-naskah yang hilang atau rusak karena terjadinya bencana, contoh terjadinya bencana
kebakaran.
Ditempat saya bekerja graphic image atau pengkopian dilakukan dengan cara scann dokumen, foto, dan
scann peta kemudian disimpan di hardisk atau server penyimpana Sistem Kearsipan Elektrokik. Didalam
penyimpanan Sistem Kearsipan Elektronik (SKE) semua arsip tersimpan dengan rapi dan tata kelola
penyimpanan pisiknya tersimpan rapih di lemari rool'o pack. untuk penyimpanan peta disimpan
menggunakan lemari khusus dan penyimpanan peta di gantung atau menggunaka pipa bulat panjang.