Anda di halaman 1dari 45

LAPORAN PRAKTIKUM MANDIRI

" MODUL 1 KP 2 – SIMBIOSIS

Disusun Oleh :

NAMA : Ananda Yuli Hartini

NIM : 835960955

PROGRAM STUDI PGSD

FAKULTAS PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA

2021
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA

MODUL 1 KP 2

SIMBIOSIS

NAMA : Ananda Yuli Hartini

NIM : 835960955

UPBJJ : Universitas Terbuka

KEGIATAN PRAKTIKUM 11 : Simbiosis Parasitisme

A. Tujuan

Mengidentifikasi simbiosis parasitisme di lingkungan sekitar.

B. Alat dan Bahan

1) Alat-alat tulis

2) Lembar pengamatan

3) Lingkungan sekitar

C. Dasar Teori

Dalam suatu ekosistem selalu terdapat hubungan saling ketergantungan

antara makhluk hidup dengan makhluk hidup serta dengan lingkungannya.

Hubungan yang sangat erat antara suatu spesies makhluk hidup dengan spesies

makhluk hidup lain yang hidup berdampingan dalam suatu habitat disebut

simbiosis. Ada 3 jenis simbiosis yang ada di alam, yaitu simbiosis parasitisme,

komensalisme dan mutualisme. Simbiosis parasitisme adalah hubungan antara

dua spesies (organisme), dari mana satu spesies diuntungkan, sedangkan spesies
lainnya (sering disebut inang) atau dirugikan.

D. Prosedur Percobaan

1) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan

2) Pergilah kelingkungan sekitar tempat tinggal anda, jika ada pergilah ke

kebun atau hutan terdekat.

3) Cobalah identifikasi beberapa simbiosis parasitisme yang terjadi antara

hewan dengan tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara

tumbuhan dengan tumbuhan.

4) Temukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi

5) Tuliskan hasil identifikasi anda pada lembar kerja (tabel 1.1)

6) Cobalah analisis makhluk hidup mana yang dirugikan dan mana yang

diuntungkan

7) Jenis keuntungan dan kerugian apa yang terjadi pada hubungan

simbiosis tersebut?

8) Tuangkan hasilnya dengan melengkapi tabel 1.1

E. Hasil Percobaan
Tabel 1.1

Hasil Pengamatan Simbiosis Parasitisme

E. Pembahasan

Simbiosis parasitisme adalah hubungan dua individu berbeda spesies yang hanya

menguntungkan sepihak saja dan pihak lainnya dirugikan.

1) Lalat menempel, mengganggu, dan menggigit (menghisap darah sapi)

sehingga sapi merasa gatal (dirugikan) darahnya berkurang.

2) Benalu menyerap bahan makanan dari inangnya yaitu pada pohon kopi,

sehingga pertumbuhan pohon kopi itu akan terhambat.

3) Kutu pada anjing menghisap darah anjing sehingga anjing

dirugikan.Selain dirugikan, anjing juga akan merasa gatal.

4) Tali putri yang biasanya menempel pada pohon cemiti/tetehan (tanaman

pagar) menyerap bahan makanan dari inangnya, sehingga pertumbuhan

pohon cemiti/tetehan itu akan terhambat.

5) Cacing kremi yang hidup di saluran pencernaan manusiamenyerap sari


makanan yang telah dicerna manusia, sehingga pencernaan manusia

terganggu.

G. Kesimpulan

Segala jenis hubungan dua individu berbeda spesies yang membuat satu pihak

untung dan pihak lain dirugikan, disebut simbiosis parasitisme. Sifat parasit yaitu

tidak akan membunuh inangnya karena kalau inangnya mati, maka parasitnya

juga akan mati karena kekurangan sumber makanan.

H. Pertanyaan-pertanyaan

1) Mengapa hubungan antara kutu anjing dan anjing merupakan hubungan

parasitisme?

2) Adakah hubungan parasitisme yang menyebabkan kematian?

I. Jawaban dari Pertanyaan

1) Hubungan antara kutu anjing dan anjing merupakan hubungan

parasitisme, karena kutu anjing diuntungkan dengan cara menghisap

darah anjing. Sedangkan anjing dirugikan karena darahnya berkurang

dan menderita gatal-gatal (penyakit kulit).

J. Ada, yaitu hubungan parasitisme antara manusia dengan nyamuk. Pada

hubungan tersebut dapat mengakibatkan kematia. Nyamuk Aides Aygepty

dapat menyebabkan penyakit demam berdarah. Jika terlambat mendapat

pertolongan maka dapat mengakibatkan kematian. Nyamuk cikungunya dapat

mengakibatkan kelumpuhan pada manusia.

K. Daftar Pustaka
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati

Mandiri

L. Dokumentasi
LAPORAN PRAKTIKUM MANDIRI

" MODUL 6 KP 3 – TELINGA

Disusun Oleh :

NAMA : Ananda Yuli Hartini

NIM : 835960955

PROGRAM STUDI PGSD

FAKULTAS PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA

2021
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA

MODUL 6 KP 3

TELINGA

NAMA : Ananda Yuli Hartini

NIM : 835960955

UPBJJ : Universitas Terbuka

KEGIATAN PRAKTIKUM 12 : Struktur dan Fungsi Telinga

A. Tujuan

Untuk mengetahui bagian-bagian yang menyusun telinga beserta fungsinya

B. Alat dan Bahan

1) Gambar struktur alat pendengar manusia

2) Lembar Pengamatan

3) Alat Tulis

C. Dasar Teori

Telinga adalah organ pendengaran yang memiliki fungsi menangkap dan

mengubah bunyi berupa energi mekanis menjadi energi elektris secara efisien

dan diteruskan ke otak untuk disadari dan dimengerti. Telinga memiliki reseptor

khusus untuk mengenali getaran bunyi. Selain untuk mendengarkan suara atau

bunyi, fungsi telinga lainnya yakni untuk keseimbangan. Keseimbangan dicapai

melalui kombinasi organ sensorik di telinga bagian dalam, input visual, dan

informasi yang diterima dari reseptor dalam tubuh, terutama di sekitar sendi.
Informasi yang diproses di otak kecil dan korteks otak memungkinkan tubuh

untuk mengatasi perubahan kecepatan dan arah kepala.

D. Prosedur Percobaan

1) Perhatikan gambar struktur alat pendengar manusia.

2) Beri nama dan jelaskan fungsinya bagian-bagian telinga mulai dari telinga

bagian luar sampai telinga bagian dalam sesuai yang ditunjuk dengan anak

panah.

3) Kemudian masukkan dalam Tabel 1.1

E. Hasil Percobaan

Tabel 1.1

Bagian-bagian yang menyusun telinga beserta fungsinya


F. Pembahasan

Bagian-bagian telinga:

1) Telinga luar

a) Daun telinga (external pinna) merupakan bagian telinga yang paling

jelas terlihat dari luar. Daun telinga memiliki lekukan-lekukan khas

yang berfungsi untuk mengumpulkan gelombang suara. Daun telinga

memiliki struktur yang lentur dan elsatis karena tersusun atas jaringan

tulang rawan.

b) Saluran telinga merupakan kelanjutan dari daun telinga yang menjadi

saluran masuknya gelombang suara menuju organ-organ pendengaran

di bagian dalam.

c) Gendang telinga (membran timpanik) akan bergetar ketika menerima

gelombang suara yang datang. Getaran atau vibrasi dari gendang

telinga akan diteruskan menuju tualng-tulang pendengaran.

2) Telinga tengah

a) Tulang martil (maleus) merupakan tulang pendengaran pertama yang

berbentuk seperti martil/ palu dan akan bergerak ketika ada getaran

yang datang.

b) Tulang landasan (incus) merupakan tulang pendengaran kelanjutan dari

tulang martil

c) Tulang sanggurdi (stapes) merupakan tulang pendengaran ketiga di

telinga tengah. Ketiga tulang pendengaran tersebut memiliki satu

fungsi pokok untuk menghantarkan dan memperkuat getaran suara


yang datang.

3) Telinga dalam

a) Jendela oval merupakan membran berbentuk oval pada permukaan

koklea. Jendela oval akan menerima getaran dari tulang sanggurdi dan

meneruskannya menuju koklea.

b) Rumah siput (koklea) merupakan saluran berbentuk seperti rumah siput

di telinga bagian dalam. Koklea mempunyai dua ruangan besar, yaitu

saluran vestibuler di bagian atas dan saluran timpanik di bagian bawah

yang dipisahkan oleh diktus koklea yang berukuran lebih kecil. Saluran

vestibuler dan timpanik berisi cairan perilimfa, sedangkan duktus

koklea berisi cairan endolimfa.

c) Organ korti, terletak pada duktus koklea. Organ korti mengandung sel

reseptor telinga yang akan menerima getaran dan mengubahnya

menjadi impuls listrik untuk dihantarkan ke otak. Sel reseptor tersebut

memiliki rambut yang menjulur ke dalam duktus koklea. Rambut

tersebut beraut ke membran tektorial yang menggantung di atas ogan

corti.

d) Jendela bundar merupakan ujung dari koklea yang akan menjadi akhir

dari getaran suara karena getaran yang menumbuk jendela bundar akan

menghilang.

e) Vestibula terletak di belakang jendela bundar yang terdiri atas bagian

sakulus dan utrikulus, yang berperan dalam mengatur keseimbangan

tubuh.

f) Saluran semisirkuler merupakan struktur berbentuk tiga saluran


setengah lingkaran yang berisi cairan endolimfa. Organ ini juga

berperan dalam mengatur keseimbangan tubuh.

g) Saluran eustacheus merupakan saluran kecil yang menghubungkan

telinga dalam dengan faring. Saluran ini berfungsi untuk menyamakan

takanan udara di dalam telinga dengan atmosfer.

G. Kesimpulan

Telinga terdiri dari telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam. Adapun

masing-masing bagian memiliki fungsi tersendiri guna mendukung daya dengar

manusia.

H. Pertanyaan-pertanyaan

1) Telinga dibagi menjadi berapa bagian? Sebutkan!

2) Apa fungsi dari daun telinga?

I. Jawaban dari Pertanyaan

1) Telinga dibagi menjadi tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah dan

telinga dalam

2) berfungsi untuk mengumpulkan gelombang suara

J. Daftar Pustaka

Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati

Mandiri
K. Dokumentasi
LAPORAN PRAKTIKUM MANDIRI

" MODUL 9 KP 2 – KEMAGNETAN

Disusun Oleh :

NAMA : Ananda Yuli Hartini

NIM : 835960955

PROGRAM STUDI PGSD

FAKULTAS PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA

2021
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA

MODUL 9 KP 2

KEMAGNETAN

NAMA : Ananda Yuli Hartini

NIM : 835960955

UPBJJ : Universitas Terbuka

KEGIATAN PRAKTIKUM 13 : Gaya Magnet

B. Tujuan

Untuk mengetahui bentuk gaya magnet

B. Alat dan Bahan

1) Magnet batang

2) Jarum jahit

3) Alumunium

4) Seng

5) Seutas Benag jahit

6) Potongan plastik

7) Potongan kertas

C. Dasar Teori

Magnet tergolong magnet alam, magnet mempunyai dua kutup yaitu kutup utara

dan kutup selatan. Magnet bisa menarik benda – benda yang terbuat dari besi,

nikel dan kobal.


D. Prosedur Percobaan

Isilah lembar kerja sesui petunjuk

b. Dekatkan magnet batang dengan bahan yang tersedia tetapi tidak sampai

bersentuan

c. Amati apa yang terjadi

d. Masukkan data pada tabel

E. Hasil Percobaan

Tabel 1.1

Hasil Pengamatan

F. Pembahasan

Berdasarkan praktikum didapati hasil bahwa ada benda-benda yang dapat

ditarik oleh magnet seperti jarum jahit dan seng. Kamudian ada pula benda yang

tidak dapat ditarik oleh magnet seperti aluminium, benang jahit, plastik dan

kertas.

G. Kesimpulan

Dari hasil percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa magnet dapat


menarik benda benda tertentu yaitu besi,nikel. Benda yang dapat di tarik oleh

magnet diset dengan benda magnetik dan benda yang tidak dapat ditarik magnet

disebut benda non magnetic

G. Pertanyaan-pertanyaan

Mengapa ada benda yang dapat ditarik oleh magnet?

I. Jawaban dari Pertanyaan

Karena benda tersebutmengandung magnetik, sehingga benda tersebut

dapat ditarik oleh magnet.

J. Daftar Pustaka

Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati

Mandiri

K. Dokumentasi
PRAKTIKUM BIMBINGAN

" MODUL 7 KP 1 – SIFAT CAHAYA

Disusun Oleh :

NAMA : Ananda Yuli Hartini

NIM : 835960955

PROGRAM STUDI PGSD

FAKULTAS PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA

2021
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA

MODUL 7 KP 1

SIFAT CAHAYA

NAMA : Ananda Yuli Hartini

NIM : 835960955

UPBJJ : Universitas Terbuka

KEGIATAN PRAKTIKUM 14 : Sifat-sifat cahaya

A. Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum yang akan dilaksanakan adalah:

1) Mengetahui dan memahami sifat-sifat cahaya.

2) Memahami sifat cahaya merambat lurus, menembus benda bening dan

dapat di pantulkan.

B. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang di gunakan dalam praktikum ini meliputi:

1) Kertas Tebal/ Kardus Aqua

2) Plester

3) Lilin 1 buah

4) Korek api

5) Gunting

6) Cermin datar

7) Senter/ Laser
8) Kantong plastik besar

9) Camera

C. Dasar Teori

Cahaya merupakan suatu pancaran elektromagnetik yang bisa terlihat oleh

mata manusia. Atau juga definisi cahaya yang lainnya ialah merupakan suatu

radiasi elektromagnetik, baik itu dengan panjang gelombang kasat mata atau pu

juga yang tidak. Sedangkan benda yang memancarkan cahaya itu disebut dengan

sebutan sumber cahaya. Cahaya merupakan gelombang yang mempunyai sifat

elektromagnetik, sehingga cahaya mempunyai beberapa sifat-sifat tertentu yang

dapat memberikan manfaat bagi kehidupan manusia serta makhluk hidup

lainnya. Berikut sifat-sifat cahaya, antara lain:

1) Cahaya Dapat Dipantulkan

Pemantulan (refleksi) atau pencerminan adalah proses terpancarnya

kembali cahaya dari permukaan benda yang terkena cahaya. Pemantulan

cahaya dapat dibedakan menjadi dua yaitu pemantulan teratur dan

pemantulan baur. Pemantulan cahaya secara teratur. Ketika cahaya

mengenai benda yang permukaannya datar dan mengkilap, maka cahaya

akan dipantulkan secara teratur. Contohnya cahaya mengenai kaca, maka

akan dipantulkan secara teratur. Sudut datang cahaya sama dengan sudut

pantul cahaya. Pemantulan baur. pemantulan tidak teratur sering disebut

dengan pemantulan baur atau difus. Pemantulan tidak teratur terjadi ketika

cahaya mengenai benda yang permukaannya kasar, bergelombang, dan

tidak mengkilap. Contohnya cahaya mengenai permukaan aspal, pemukaan

air, dan permukaan batu.


2) Cahaya Dapat Dibiaskan

Cahaya dapat dibiaskan ketika cahaya tersebut melewati dua medium

yang berbeda. Misalnya pada kasus sebatang pensil yang dicelupkan di

dalam gelas yang berisi air. Dari samping, akan terlihat pensil patah.

Padahal pensil tidak patah. Kemudian contoh pembiasan pada kolam renang

yang dalam akan terlihat dangkal. Jika cahaya merambat dari medium yang

kurang rapat (udara) menuju medium yang lebih rapat (contohnya air) maka

akan dibiaskan mendekati garis normal.

3) Cahaya Merambat Lurus

Cahaya akan merambat lurus jika melewati satu medium perantara.

Misalnya pada saat kita menyalakan lampu senter, maka lampu senter

tersebut akan mengarah lurus. Hal ini dimanfaatkan pada sinar laser.Pada

senjata yang dilengkapi dengan sinar laser merah, sinar laser tersebut

diarahkan kepada lawan. Fungsi sinar laser merah tersebut berfungsi sebagai

penentu arah tembak senjata.

4) Cahaya Menembus Benda Bening

Benda bening adalah benda yang dapat ditembus oleh cahaya. Pada saat

senter yang telah kita nyalakan kemudian diarahkan pada plastik yang

bening, maka cahaya terlihat tembus. Demikian juga Cahaya dapat masuk ke

dalam rumah melalui celah-celah serta juga dapat melalui kaca jendela

bening yang ada di rumah. Jika cahaya mengenai benda yang hitam atau tidak

tembus cahaya maka akan timbul bayangan. Misalnya pada waktu siang hari

berjalan, maka kita akan melihat bayangan kita.

5) Cahaya Dapat Diuraikan


Dispersi adalah gejala peruraian cahaya putih (polikromatik) menjadi

cahaya berwarna-warni (monokromatik). Cahaya putih yang diarahkan ke

prisma akan terurai menjadi cahaya berwarna merah, jingga, kuning, hijau,

biru, nila dan ungu. Cahaya-cahaya ini memiliki panjang gelombang yang

berbeda. Setiap panjang gelombang memiliki indeks bias yang berbeda.

Semakin kecil panjang gelombang, semakin besar indeks biasnya. Contoh

dispersi cahaya yaitu terbentuknya pelangi.

D. Prosedur Percobaan

1) Persiapkan alat dan bahan (kardus, gunting, selotip).

2) Guntinglah kardus 15 x 20 cm sebanyak 3 buah dan ukur 15 x 40 cm

sebanyak 1 buah.

3) Beri 1 buah lubang di ¼ bagian ke 3 karton tadi, ambil posisi tengah.

4) Rangkailah bahan seperti gambar di bawah ini:

5) Setelah bahan dirakit letakkan lilin yang menyala dibagian depan.

6) Amati lilin dari lubang paling depan dan tarik kesimpulannya.

7) Siapkan alat dan bahan berupa (lilin, senter/ laser dan plastik).
8) Terawang plastik bening di atas lilin yang menyala, amati kemudian beri

pencahayaan dari atas ke bawah plastik tersebut kemudian amati dan

simpulkan.

9) Siapkan alat dan bahan berupa cermin datar.

10) Meletakkan cermin di atas meja secara sendiri.

11) Berikan pencahayaan kemudian amati apa yang terjadi lalu kemudian

simpulkan.

E. Hasil Percobaan

Berdasarkan hasil pengamatan bahwa sifat-sifat cahaya diantaranya yaitu

cahaya dapat merambat lurus, menembus benda bening dan dapat memantul,

yang mana dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

F. Pembahasan

Dari hasil pengamatan pertama tersebut menunjukkan bahwa cahaya lilin/

senter dari depan rangkaian kardus yang sudah diberi lobang sejajar cahaya

dapat merambat lurus.

Dari hasil pengamatan kedua menunjukkan bahwa cahaya lilin/ senter yang

melewati benda bening dapat terlihat sedangkan sebaliknya pada benda tidak
bening seperti kardus cahaya tidak bisa menembus. Sehingga dapat di

simpulkan bahwa cahaya dapat menembus benda yang bening.

Dari hasil pengamatan ketiga tampak bahwa cahaya senter yang diarahkan

kecermin datar dapat memantul.

G. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil pengamatan pertama terbukti bahwa cahaya lilin/

senter dari depan rangkaian kardus yang sudah diberi lobang sejajar cahaya

dapat merambat lurus.

Berdasarkan dari hasil pengamatan kedua ketika cahaya lilin/ senter yang

melewati benda bening dapat terlihat sedangkan sebaliknya pada benda tidak

bening seperti kardus cahaya tidak bisa menembus. Sehingga dapat di

simpulkan bahwa cahaya dapat menembus benda yang bening.

Berdasarkan dari hasil pengamatan ketiga terbukti bahwa cahaya senter

yang diarahkan kecermin datar dapat memantul.

Jadi terbukti bahwa sifat-sifat cahaya diantaranya dapat merambat lurus,

dapat menembus benda bening dan dapat memantul.

H. Pertanyaan-pertanyaan

Sebutkan salah satu sifat cahaya!

I. Jawaban dari Pertanyaan

Cahaya dapat merambat lurus, cahaya dapat menembus benda bening,

cahaya dapat dipantulkan, cahaya dapat dibiaskan

J. Daftar Pustaka
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati

Mandiri

K. Dokumentasi
PRAKTIKUM BIMBINGAN

" MODUL 7 KP 2 – LENSA CERMIN

Disusun Oleh :

NAMA : Ananda Yuli Hartini

NIM : 835960955

PROGRAM STUDI PGSD

FAKULTAS PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA

2021
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA

MODUL 7 KP 2

LENSA CERMIN

NAMA : Ananda Yuli Hartini

NIM : 835960955

UPBJJ : Universitas Terbuka

KEGIATAN PRAKTIKUM 15 : Lensa cembung dan cermin cekung

A. Tujuan

Setelah melakukan kegiatan dalam percobaan ini diharapkan anda dapat

1) Menentukan jarak titik api (f) lensa cembung

2) Menentukan kekuatan lensa cembung (p)

3) Menentukan jarak titik apai (f) cermin cekung

B. Alat dan Bahan

1) Meja optik lengkap

2) Lensa cembung

3) Cermin cekung

4) Layar

5) Sumber cahaya (lilin atau lampu)

C. Dasar Teori

Cahaya merupakan suatu pancaran elektromagnetik yang bisa terlihat oleh

mata manusia. Atau juga definisi cahaya yang lainnya ialah merupakan suatu
radiasi elektromagnetik, baik itu dengan panjang gelombang kasat mata atau pu

juga yang tidak. Sedan Lensa adalah medium transparan yang dibatasi oleh dua

permukaan bias paling sedikit satu diantaranya lengkung sehingga terjadi dua

kali pembiasan sebelum keluar dari lensa. Garis hubung antara pusat

kelengkungan kedua permukaan disebut sumbu utama. Bayangan yang dibuat

oleh permukaan pertama merupakan benda untuk permukaan kedua. Permukaan

kedua akan membuat bayangan akhir. Terdapat dua jenis lensa, yaitu lensa

cembung dan lensa cekung. Pada lensa cembung (lensa positif) sinar dapat

mengumpul (konvergen) dan pada lensa cekung (lensa negatif) sinar dapat

menyebar atau konvergen (Sarojo, 2011).

Lensa cembung memiliki tiga sinar istimewa yaitu:

a) Sinar yang datang sejajar sumbu utama akan dibiaskan melalui titik

fokus f. Perhatikan gambar berikut!

Gambar Berkas Sinar Istimewa I

b) Sinar yang datang melalui titik fokus pasif f akan dibiaskan sejajar dengan

sumbu utama.
Gambar Berkas Sinar Istimewa II

c) Sinar yang datang melalui titik pusat optik (O) akan diteruskan (tidak

dibiaskan)

Gambar Berkas Sinar Istimewa III

(Sunaryono, 2010)

Seperti halnya pada lensa cembung, untuk menggambarkan bayangan pada

lensa cekung pun dapat digunakan perjalanan tiga sinar istimewanya. Tiga sinar

istimewa pada lensa cekung adalah sebagai berikut:


a) Sinar datang sejajar dengan sumbu utama akan dibiaskan seolah-olah dari

titik fokus f, perhatikan gambar berikut:

Gambar Berkas Sinar Istimewa I

b) Sinar datang menuju titik fokus pasif f2 akan akan dibiaskan sejajar

dengan sumbu utama.

Gambar Berkas Sinar Istimewa II

c) Sinar datang melalui pusat lensa O akan diteruskan


Gambar Berkas Sinar Istimewa III

benda yang memancarkan cahaya itu disebut dengan sebutan sumber cahaya.

D. Prosedur Percobaan

1) PERCOBAAN LENSA CEMBUNG

a) Susunlah lensa pada dudukannya dan letakkan di antara layar dan sumber

cahaya

b) Nyalakanlah sumber cahaya, kemudian aturlah posisi benda dan layar

agar pada layar terbentuk bayangan yang paling tajam

c) Ukurlah jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’)

d) Ulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda yang berbeda]

2) PERCOBAAN CERMIN CEKUNG

a) Susunlah alat seperti gambar

b) Nyalakanlah sumber cahaya dan aturlah kedudukan benda dan layar agar

pada layar terbentuk bayangan paling tajam

c) Ukurlah jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’)d. Ulangi percobaan
beberapa kali dengan kedudukan benda yang berbeda

E. Hasil Percobaan

1) LENSA CEMBUNG

2) CERMIN CEKUNG

F. Pembahasan

1) Lensa Cembung

a) Pada lensa Cembung berkas cahaya datang sejajar sumbu utama

dibiaskan melalui titik fokus

b) Pada lensa cembung berkas cahaya datang melaui titik fokus dibiaskan

sejajar sumbu utama

c) Bayangan maya lebih kecil dan sama tegak, sifat menyebar cahaya

2) Cermin Cekung
a) Pada cermin cekung berkas cahaya datang sejajar sumbu utama di

pantulkan melalui titik fokus

b) Pada cermin cekung berkas cahaya datang melalui titik fokus

dipantulkan melalui sumbu utama

c) Bayangan nyata terbalik terhadap bendanya

G. Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, jarak bayangan pada lensa

cembung berbeda dengan jarak bayangan pada cermin cekung

H. Pertanyaan-pertanyaan

1) Tentukan jarak fokus (S) lensa cembung yang anda gunakan dalam

percobaan !

2) Tentukan kekuatan lensa (P) yang anda gunakan dalam percobaan!

Kekuatan Lensa!

3) Tentukan jarak fokus (F) lensa cekung yang anda gunakan dalam

percobaan !

I. Jawaban dari Pertanyaan

1) Jarak focus lensa cembung adalah 1,5 cm


1 1 2
2) Kekuatan lensa (p) = 𝑝 = 𝑓 = 1,5 = 3

3) Jarak focus cermin cekung adalah 2,5 cm

J. Daftar Pustaka

Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati

Mandiri
K. Dokumentasi
PRAKTIKUM BIMBINGAN

" MODUL 8 KP 1 – KELISTRIKAN

Disusun Oleh :

NAMA : Ananda Yuli Hartini

NIM : 835960955

PROGRAM STUDI PGSD

FAKULTAS PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA

2021
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA

MODUL 8 KP 1

KELISTRIKAN

NAMA : Ananda Yuli Hartini

NIM : 835960955

UPBJJ : Universitas Terbuka

KEGIATAN PRAKTIKUM 16 : Muatan Listrik

A. Tujuan

1) Menunjukan adanya muatan listrik pada sebuah benda, akibat yang tibul

dari sifat muatan.

2) Memperlihtkan adanya gaya elektrostika dua benda bermuatan.

B. Alat dan Bahan

1) Bola pingpong 2 buah.

2) Benang jahit secukupnya.

3) Lembaran wool dan nilon.

4) Tas plastic.

5) Isolasi.

6) Sisir plastic.

7) Potongan kertas yang kecil-kecil

.C. Dasar Teori

Muatan listrik adalah salah satu sifat dasar dari partikel elementer tertentu.
Terdapat dua jenis muatan, muatan positif dan muatan negatif. Muatan positif

pada bahan dibawa oleh proton, sedangkan muatan negatif oleh elektron. Muatan

yang bertanda sama saling tolak menolak, muatan dengan tanda berbeda saling

tarik menarik.

1) Sifat Muatan Listrik

Satuan muatan ”Coulomb (C)”, muatan proton adalah +1,6 x 10-19C,

sedangkan muatan elektron -1,6x 10-19C. Prinsip kekekalan menjadi- kan

muatan selalu konstan. Bila suatu benda diubah menjadi energi, sejumlah

muatan positif dan negatif yang sama akan hilang.

Sebatang plastik digosokkan pada kain beberapa saat. Dekatkan batang

plastik pada potongan kertas kecil. Yang terjadi potongan kertas kecil akan

menempel ke batang plastik gambar diabawah.

2) Fenomena elektrostatis

Kejadian diatas menunjukkan fenomena muatan elektrostatis, dimana

batang plastik bermuatan positif, menarik potongan kertas yang bermuatan

negatif. Dua benda yang muatannya berbeda akan saling tarik menarik satu

dengan lainnya.

Batang plastik digantung bebas dengan benang, batang plastik lainnya

digosokkan dengan bulu binatang dan dekatkan ke batang plastik tergantung

gambar diabwah. Yang terjadi kedua batang benda saling tolak menolak.

Artinya kedua batang plastik memiliki muatan yang sama dan saling tolak

menolak.

Sifat muatan listrik yang sama saling tolak menolak dan Muatan listrik
yang berbeda saling tarik menarikBatang plastik digantung bebas dengan

benang. Batang kaca digosokkan dengan kain sutra dan dekatkan ke batang

plastik tergantung gambar dibawah. Yang terjadi kedua batang benda saling

tarik menarik. Artinya batang plastik dan batang gelas memiliki muatan yang

berbeda dan saling tarik menarik.

D. Prosedur Percobaan

1) Menggantungkan sebuah bola pinpong pada bagian pinggir meja dengan

menggunakan benang dan isolasi. Menggosokan tas plastic pada baju

beberapa kali, kemudian mendekatkannya pada bola pingpong dan

mengamati apa yang terjadi?

2) Menggosokan sisir pada rambut beberapa kali, kemudian

mendekatkannya pada potongan-potongan kertas yang terletak diatas

meja dan mengamati apa yang terjadi?

3) Membiarkan percobaan 2 dalam waktu yang cukup lama dan mengamati

apa yang terjadi?

4) Mengikatkan kedua buah bola pingpong pada benang kemudian

menggantungkannya kebagian pinggir meja (ditempelkan menggunakan

isolasi). Setelah itu mendekatkan pada kedua buah bola tetapi jangan

sampai bersentuhan. Serta mengamati apa yang terjadi?

5) Menggosokan bola kiri dan kanan dengan kain wool, setelah itu

mendekatkan keduanya dan mengamati yang terjadi?

6) Melengkapi tabel dengan hasil pengamatan pada lembar kerja.

E. Hasil Percobaan
Tabel 1.1

Hasil Pengamatan

F.Pembahasan

1) Terjadi gaya tarik menarik antara tas plastik dengan bola pingpong.

2) Ada muatan listrik.

3) Potongan kertas sudah tidak tertarik oleh sisir, karena gaya listrik pada

sisir sudah habis.

4) Tidak terjadi reaksi sama sekali diantara kedua bola pingpong.

5) Saling menolak karena karena kedua bola pingpong bermuatan

6) listrik sejenis akibat gosokan dengan kain wool.

G.Kesimpulan

Muatan listrik adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda.


H. Pertanyaan-pertanyaan

1) Mengapa pada langkah (6) antara 2 bola tidak saling berinteraksi?

2) Apakah bola pingpong pada langkah (6) memiliki muatan yang sejenis

atau berlawanan?

3) Jika terdapat 4 buah benda masing-masing A,B,C dan D. bila diketahui

benda A menarik B, B menarik C, sedangkan C menarik . Bila A

bermuatan negative maka tentukanlah jenis muatan benda B, C, dan D !

4) Apa yang dapat anda simpulkan dari interaksi muatan yang sejenis

maupun muatan yang berlawnan?

I. Jawaban dari Pertanyaan

1) Kedua bola pingpong tidak ada reaksi karena tidak mengandung muatan

listrik.

2) Kedua bola pingpong bermuatan sejenis, sehingga saling menolak.

3) Terdapat 4 benda yaitu: A, B, C, dan D.Jika A menarik B, B menarik C,

C menarik D. Diketahui A bermuatan negative maka:

a) B bermuatan positif

b) C bermuatan negative

c) D bermuatan positif

4) Interaksi muatan sejenis adalah tolak menolak dan muatan berlawanan

adalah tarik menarik.

J. Daftar Pustaka

Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati

Mandiri
K. Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai