Dauroh Siyasi
Dauroh Siyasi
DAUROH SIYASI
A. Opini dan Fakta Mengenai Siyasih Kampus
Siyasah atau politik berasal dari kata saasa yang artinya mengatur, menjaga,
memelihara dan mengurus. Dalam konteksnya, siyasi dapat diartikan sebagai
upaya untuk membimbing, mengatur dan menjaga umat manusia. Imam Al Ghazali
mengatakan,“ Kekuasaan dan agama adalah saudara kembar. Agama sebagai
pondasi dan kekuasaan sebagai penjaga”. Analoginya seperti ini, sesuatu tanpa
pondasi akan roboh dan sesuatu tanpa penjaga akan lenyap. Mungkin inilah yang
menjadi sebab Rasulullah mendirikan Negara Madinah. Untuk menjaga
keberlangsungan dakwah, keamanan dan eksistensi kaum muslimin. Maka,
menurut urgensi siyasah Islam atau siyasah syar’iyah, dalam ranah dakwah yang
sangat vital, sudah tidak ada lagi alasan untuk tidak berpolitik.
Politik adalah sebuah pasar raksasa yang menampung semua produk ide dan
gagasan tentang cara mengatur kehidupan bersama masyarakat manusia” (Anis
Matta, Menikmati Demokrasi, 2002: 68). Daurah Siyasi adalah pelatihan dasar
dalam bidang politik yang diharapkan dapat menjadi solusi atas permasalahan.
Daurah Siyasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih
mendalam agar pemuda-pemudi dapat lebih sadar politik dan urgensi politik itu
sendiri. Seperti kata Ust. Salim A. Fillah dalam buku yang berjudul ‘Saksikanlah
bahwa Aku Seorang Muslim’ bahwa termasuk pemahaman agama adalah berusaha
mempelajari berbagai macam pengetahuan dan wawasan yang telah memberi
aneka warna dalam kehidupan. Dan tentu, tidak dapat dipungkiri bahwa politik
adalah warna tersendiri yang telah mewarnai kehidupan ini.
Manfaat dari daurah siyasi ini yaitu:
1. Dapat dijadikan sebagai salah satu sarana untuk menambah wawasan politik.
2. Dapat dijadikan salah satu sarana untuk meningkatkan kemampuan analisa
politik.
3. Dapat dijadikan salah satu langkah awal untuk terus intens mengadakan
bentuk kajian-kajian politik (dituangkan dalam bentuk follow up).
Islam dan politik adalah dua hal yang sangat sulit dipisahkan, Karena
sesungguhnya agama Islam adalah agama yang sangatlah kompleks mengatur
semua ini dalam kehidupan manusia. Begitu pun politik yang biasa disebut siyasah
syar’iyyah (Politik Islam). Yang tentunya berbeda dengan politik pada umumnya
(Siyasah al-ammah). Keniscayaan dalam berpolitik bagi aktivis dakwah kampus
adalah sesuatu yang membuat mereka niscaya pula memahami ensesi dari politik
Islam. Bahwa aktivitas mereka dalam menceburkan diri dalam dunia politik
semata-mata didasarkan pada dua prinsip pelayanan dan perbaikan kampus.
Bila kita melihat tentang profil atau aspek kompetensi yang diperlukan oleh
kader siyasi, maka akan terlihat bahwa kaderisasi mandiri yang lebih berbasiskan
tempaan di lapangan lebih akan dibutuhkan dalam membentuk karakter di atas.
Materi saja tidak cukup, kader perlu membiasakan dirinya dalam belajar dan
menuntut ilmu secara mandiri.
Dimulai dari akhir, begitulah konsep dalam kaderisasi, profil atau output apa
yang ingin dilahirkan dari proses kaderisasi yang ada akan memudahkan pengelola
kaderisasi siyasi dalam membangun kader siyasi yang berkualitas. Dari profil ini
pulalah para kader dapat melihat sejauh mana dirinya sudah cukup layak menjadi
kader siyasi yang di amanahkan di lingkungan dakwah yang heterogen.
Dari penjelasan di atas, harapannya, kader siyasi bisa kembali membaik
kapasitas keislaman dan siyasinya sehingga kita benar-benar kembali yakin bahwa
dakwah siyasi adalah pagar dakwah dan akan selalu menjadi pagar dakwah.
Dengan begitu, Islam bisa semakin berjaya di bumi kampus-kampus di Indonesia.