Anda di halaman 1dari 11

PENDIDIKAN SEPANJANG HAYAT DALAM

PERSEPKTIF ISLAM

Dosen pengampu :

Drs. Syamsudin, M. Pd.

Disusun oleh :

Ferdy Danuputra 20210720061

Dhimas Triamboda 20210720062

Amir Nurrohman H 20210720035

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.......................................................................................................2
BAB I..................................................................................................................3
PENDAHULUAN..............................................................................................3
A. Latar Belakang...............................................................................................3
B. Rumusan masalah...........................................................................................4
C. Landasan Teori...............................................................................................4
BAB II.................................................................................................................6
PEMBAHASAN.................................................................................................6
A. Pendidikan......................................................................................................6
B. Tujuan Pendidikan Sepanjang Hayat..............................................................9
BAB III.............................................................................................................10
PENUTUP.........................................................................................................10
A. Kesimpulan...................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................11

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berbicara mengenai pendidikan merupakan suatu hal yang sudah
lumrah dan tak sedikit ingin maju terutama dalam dunia pendidikan entah
dari keluarga, lingkungan masyarakat, guru, bangsa, negara dan masih
banyak lagi. (Arikunto , 2012 : 24).

Pendidikan sepanjang hayat di anggap sangat penting karena


tuntutan untuk terus bergerak mengikuti kemajuan zaman, oleh karena itu
bagi mereka yang tidak mengikuti perkembangan zaman atau tidak
memperhatikan pendidikan mudah bagi mereka untuk di bodohi.

Sejak abad ketujuh masehi Islam telah mencanangkan pendidikan


sepanjang hayat, dengan mewajibkan kepada umatnya baik laki-laki
maupun perempuan untuk menenuntut ilmu pengetahuan dari sejak lahir
sampai buaian liang lahat atau meninggal dunia, bahkan sampai di
anjurkan menuntut ilmu sampai ke negri Cina.

Tetapi kalau melihat kondisi saat ini banyak yang beranggapan


pendidikan hanya di bangku sekolah, pesantren dan perkuliahan. Mereka
hanya memahami kalau sudah tidak menjadi lembaga atau menjadi siswa
dan mahasiswa kegiatan mencari ilmu, membaca, diskusi, belajar bersama
sudah selesai.Namun, arti sebuah pendidikan sangat luas tidak hanya
formal saja bahkan non formal adalah bagian dari pendidikan.

Pendidikan sepanjang hayat sudah tentu harus di barengi dengan


motivasi yang kuat dan niat yang lurus.

Dengan berbagai jani-janji Allah yang telah di berikan bagi mereka


yang mengusai ilmu pengetahuan akan mendapatkan status sosial yang
tinggi atau di tinggikan derajatnya, pahala yang melimpah, jaminan surga
dan berbagai kemudahan lainnya.

3
Dan dalam pandangan islam seorang ilmuan (Ulama) lebih utama
di bandingkan dengan pejabat, hartawan, ahli ibadah atau di pandang lebih
utama di banding aktivitas ibadah.

Berdasarkan latar belakang di atas, kami tertarik melakukan


penelitian tantang pendidikan sepanjang hayat menurut prespektif Islam.

B. B. Rumusan masalah
1. Apa yang di maksud pendidikan sepanjang hayat dalam perspektif
Islam?

2. Bagaimana tujuan pendidikan sepanjang hayat dalam perspektif Islam?

C. C. Landasan Teori
Pendidikan yaitu segala upaya yang di rencanakan untuk
mengetahui orang lain baik individu, kelompok, masyarakat atau proses
pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelomok orang dalam
usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan,
proses, cara dan perbuatan pendidik.

Kemudian pendidikan adalah usaha sadar adan terencana untuk


mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar pesera didik
secara aktif menegembangkan potensi dirinya untuk memiliki potensi
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak
mulia, serta keterampilan yang di perlukan dirinya, masyarakat, bangsa,
dan negara (UU RI NO.20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan
Nasional, pasal 1).

Pendidikan adalah meliputi segala sesuatu yang di kerjakan oleh


seseorang untuk dirinya atau yang di kerjakan oleh orang lain untuk dia,
dengan tujuan mendekatkan dia kepada tingkatan kesempurnaan (Jihn
Stuart Mill, filisof Inggris, 1806-1873 M).
Pendidikan adalah tuntutan dalam hidup tumbuhnya anak-anak
yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar

4
sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai
keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.

Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik


melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya
pada masa yang akan datang (Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan
Nasional Indonesia).

Pendidikan adalah usaha sadar yang di lakukann oleh keluarga,


masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan
latihan, yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat
untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan peranan dalam
berbagai lingkungan hidup secara tetap untuk masa yang akan datang
(Edgar dalle).

Pendidikan itu ialah yang kita butuhkan untuk mendapatkan


sesuatu yang menguatkan semua indra yang kita seperti makan dan
minum, dengan lebih yang kita butuhkan unntuk mencapai peradaban yang
tinggi yang merupakan santapan akal dan rohani (Ibnu Muqaffa,
pengarang Kitab Kallah dan Daminah, 106 H-143 H).

Dari beberapa pengertian para Tokoh di atas maka dapat


disimpulkan bahwa pendidikan adalah bimbingan atau pertolongan yang
diberikan/disampaikan oleh orang dewasa kepada perkembangan anak-
anak untuk mencapai kedewasaannya dengan tujuan agar anak cukup
cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang lai
(Langeveld).

5
BAB II

PEMBAHASAN

D. A. Pendidikan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup
adalah sebuah sistem konsep-konsep pendidikan yang menerangkan
keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajar mengajar yang
berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia.
Pendidikan sepanjang hayat memandang jauh ke depan,
berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang baru,
merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar.
Pendidikan sepanjang hayat merupakan asas pendidikan yang
cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia transformasi dan
informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa
menyesuaikan dirinya secara terus menerus dengan situasi yang
baru.
Pendidikan sepanjang hayat merupakan jawaban terhadap
kritik-kritik yang dilontarkan pada sekolah yaitu sistem sekolah
tradisional mengalami kesukaran dalam menyesuaikan diri dengan
perubahan kehidupan yang sangat cepat dalam abad terakhir ini, dan
tidak dapat memenuhi kebutuhan manusia yang semakin meningkat.
Kebutuhan manusia yang sangat meningkat itulah yang memberikan
pengaruh besar masalah-masalah pendidikan dan proses pendidikan
yang terus berjalan sejalan dengan kebutuhan manusia yang semakin
meningkat.
Dalam istilah indonesia, kata pendidikan dan pengajaran
hampir-hampir menjadi kata pendanaan yang setara (majemuk)
untuk menunujukan pada sebuah kegiatan atau proses transformasi,
baik ilmu maupun nilai, dan dalam Al-Quran terdapat istilah yang

6
mengacu pada terminologi pendidikan dan pengajaran yaitu tarbiyah,
ta’lim, dan tazkiyah.
Kata tarbiyah berasal dari kata bahasa Arab, yaitu
rabbiyurabbi-taarbiyah, yang berarti raja/penguasa, tuan, pengantar,
penangung jawab, pememberi nikmat.
Secara istilah dapat di artikan sebagai proses penyampaian
atau pendamping terhadap tehadap anak yang di tempa sehingga
dapat mengantarkan masa kanak-kanak ke arah yang lebih baik,
dengan beberapa prinsip yang menjadi dasar pandangan islam
terhadap hubungan manusia, baik antara manusia dengan
khaliqnnya, maupun manusia dengan alam raya. Dengan demikian,
upaya pemahaman Al-Qur’an yang di yakini keunidersalannya talah
memunculkan berbagai terminologi yang berkaitan dengan
pemahaman Al-Qur’an.
Menurut Islam pendidikan sangatlah penting keberadaannya
karena Islam dari awal kemunculannya memberikan kontribusi besar
terhadap peradaban dunia dengan sisi keserderhanaan, toleransi, dan
ilmu pengetahuannya. Maka dari setiap umat Islam harus
menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman dan wajib atasnya untuk
menununtut ilmu yang berguna sepanjang hayatnya. Sebagaimana
sabda Rasulullah SAW:
“Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim (baik muslimin
maupun muslimah) (HR. Ibnu Majah).
Menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap muslim,
baik laki-laki maupun perempuan, yang harus terus di jalani
sepanjang hayatnya. Dengan iman dan ilmu pengetahuan Allah
AWT akan meninggikan derajat seseorang muslim, sebgaimana
firman-Nya:
“Dan apabila di katakan:”berdirilah kamu”, maka berdirilah,
niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman
diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan

7
beberapa derajat. Dan Allah Maha mengetahui apa yang
kamu kerjakan (QS.AL-Mujaadila:11)
Rasulullah SAW bersabda:
“Tuntutlah ilmu dan belajarlah (untuk ilmu) ketenangan dan
kehormatan diri, dan bersikaplah rendah hati kepada orang
yang mengajar kamu” (HR. Ath-Thabrani).
“Barangsiapa yang merintis jalan mencari ilmu maka Allah
akan memudahkan baginya jalan ke surga”(HR. Muslim).

Menunutut ilmu merupakan ibadah yang mulia bagi seseorang


muslim karena termasuk jihad di jalan Allah SWT dan akan di cintai oleh
Allah SWT dan akan di mudahkan baginya untuk masuk surga.
Menuntut ilmu lebih baik dari pada sholat sunat dan sebaik-baiknya
manusia dia yang memiliki ilmu dan mengamalkannya sehingga dapat
bermanfaat bagi orang yang ada di sekitarnya, meskipun hanya satu ayat.
Dan seburuk-buruk ilmu dalah ia yang tidak mengamalkannya atau
lebih memilih untuk merahasiakannya maka baginya mulut penuh dengan
api pada hari kiamat.
Menurut Imam Ghazali pekerjaan mengajar adalah termasuk karya
yang amat mulia dari seluruh pekerjaan yang dapat di lakukan oleh
manusia, sebenarnya pandangan Imam Ghazali itu melahirkan kegotong-
royongan dalam dunia mengajar dan memberi pelajaran tanpa memikirkan
gaji, materi, dan honor.
Imam Ghazali menyimpulkan tujuan pendidikan yang terakhir dalam
kata yang amat simpel dan terang sekali serta mudah di pahami,
yaitu:”keutamaan mendekatkan diri kepada
Allah.” Biarpun beraneka ragam ilmu yang di pelajari, biarpun beragam
pula metode yang di turuti dan biarpun bertahu-tahun belajar, namun
tujuan itu tetap di letakkan di mata disematkan di hati. Bila tujuan itu tidak
tercapai dan tak dapat di wujudkan oleh sang guru dan pelajar, maka Imam
Ghazali menghukum pendidikan itu gagal total.

8
Imam Ghazali menyatakan dengan tegas bahwa anak-anak lahir ke
dunia seperti selembar kertas putih yang belum di tulisi dan di ukir apa-
apa. Kata Imam Ghazali, “ Anak-anak adalah amanah di tangan ibu-
bapaknya. Jiwanya yang suci adalah seumpama mutiara yang amat bernilai
belum di ukir dan berbentuk. Mutiara itu dapat menerima segala ukiran
dan bentuk, dan dapat pula di bawa ke arah yang di sukai.
Walaupun telah hampir seribu tahun dari masa Imam Ghazali, namun
pandangan soal pendidikan dan membimbing anak-anak amatlah bernilai
dan termasuk kepada ciri pendidikan baru, dan menganjurkan kepada para
guru lebih memperhatikan individu anak-anak dan di layani menurut
perkembangan mereka masing-masing. Perhatikan umurnya, karakternya,
lingkunngannya dan kemauan masing-masing, kemudian ladenilah mereka
menurut itu.
E. B. Tujuan Pendidikan Sepanjang Hayat
Dari berbagai penjelasan yang telah disampaikan oleh berbagai tokoh
dan ilmuwan tadi maka kita dapat menyimpulkan bahwa pendidikan
adalah bimbingan atau pertolongan yang diberikan/disampaikan oleh
orang dewasa kepada perkembangan anak-anak untuk mencapai
kedewasaannya dengan tujuan agar anak cakap melaksanakan tugas
hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang lain (Langeveld)
Pendidikan sepanjang hayat adalah sebuah sistem pendidikan yang
menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajar-mengajar
yang berlangsung dalam keseluruhan hidup manusia. Pendidikan
sepanjang hayat memandang jauh kedepan. Berusaha untuk melahirkan
generasi baru yang bisa bersaing dengan perkembangan zaman saat ini
sehingga para generasi baru ini bisa menjadi produk unggulan yang
dihasilkan.
Adapun beberapa karakteristik pendidikan sepanjang hayat adalah
sebagai berikut :
1. Hidup, seumur hidup dan pendidikan merupakan tiga istilah pokok
yang menentukan lingkup dan makna pendidikan sepanjang hayat.

9
2. Pendidikan tidaklah selesai setelah berakhirnya masa sekolah, tetapi
merupakan sebuah proses yang berlangsung sepanjang hidup.
3. Pendidikan sepanjang hayat tidak diartikan sebagai pendidikan
orang dewasa, tetapi mencakup dan memadukan semua tahap
pendidikan baik itu pendidikan dasar, menengah dan sebagaimya.
4. Pendidikan sepanjang hayat mencakup pola-pola pendidikan formal
maupun pola-pola pendidikan non formal, baik kegiatan-kegiatan
belajar terencana maupun kegiatan-kegiatan belajar insidental.
5. Tujuan akhir pendidikan seumur hidup adalah untuk
mempertahankan dan meningkatkan mutu hidup.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
islam mewajibkan umatnya untuk menuntut ilmu pengetahuan baik bagi
laki-laki maupun perempuan, sejak lahir hingga meninggal dunia. Islam
memberikan motivasi yang kuat kepada umatnya untuk menuntut ilmu
pengetahuan berupa keutamaan (derajat yang tinggi), pahala yang besar,
dan kemudahan-kemudahan yang lainnya. Bahkan, dalam islam derajat
seorang ilmuwan (ulama) lebih utama dari seorang pejabat, hartawan dan
ahli ibadah

10
DAFTAR PUSTAKA

11

Anda mungkin juga menyukai