Anda di halaman 1dari 9

JKPK (JURNAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA), Vol 2, No 1, April 2017 Hal.

34-42
Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2503-4146
https://jurnal.uns.ac.id/jkpk ISSN 2503-4154 (online)

KOMPARASI KETEPATAN ESTIMASI KOEFISIEN RELIABILITAS


TES UJIAN NASIONAL KIMIA PROVINSI JAMBI
TAHUN AJARAN 2014/2015

The Comparison Accuracy Estimation of Test Reliability Coeffisiens for


National Chemistry Examination in Jambi Province
on Academic Year 2014/2015

Rida Sarwiningsih*

Magister Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, Program Pascasarjana, Universitas Negeri


Yogyakarta, Yogyakarta, Indonesia

* Untuk Korespondensi, email: rida.sw59@gmail.com

Received: April 10, 2017 Accepted: April 28, 2017 Online Published: April 30, 2017
DOI : 10.20961/jkpk.v2i1.8740

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan estimasi konsistensi internal koefisien
reliabilitas pada teori tes klasik. Ketepatan estimasi konsistensi internal koefisien reliabilitas
menggunakan beberapa metode perumusan koefisien reliabilitas. Metode yang digunakan yaitu
metode belah dua (Split Half Method), formula Cronbach Alpha, dan formula Kuder Richardson.
Koefisien reliabilitas tes ditentukan menggunakan beberapa formula yang ditentukan kemudian
dibandingkan ketepatan hasil estimasi reliabilitas tes tersebut. Penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif kuantitatif. Analisis data dalam penelitian ini didasarkan pada respons siswa
peserta Ujian Nasional di Provinsi Jambi tahun pelajaran 2014/2015. Sumber data berupa
lembar jawaban siswa yang diambil dengan teknik stratified proportional random sampling
sebanyak 200 respons siswa dari 162 sekolah di provinsi Jambi yang terdiri dari 132 berstatus
Negeri dan 30 berstatus Swasta. Data berupa data dikotomi yang dianalisis menggunakan
metode belah dua (Split Half Method) dan reliabilitas menggunakan formula Cronbach Alpha
dan formula Kuder Richardson. Kriteria reliabilitas yang digunakan terdiri dari lima kondisi yaitu
0,5; 0,6; 0,7; 0,8 dan 0,9. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (a) koefisien reliabilitas dalam
teori tes klasik yang dikembangkan oleh para ahli pengukuran memiliki ketepatan estimasi yang
bervariasi. Metode yang digunakan yaitu metode belah dua (Split Half Method) dan reliabilitas
menggunakan formula Cronbach Alpha dan formula Kuder Richardson (b) Rata-rata koefisien
reliabilitas memiliki ketepatan estimasi sekitar 0,78 hingga 0,8. (c) Koefisien menggunakan
formula Spearman Brown sebesar 0,78, dengan formula Rulon yaitu sebesar 0,78, Flanagan
sebesar 0,77, Cronbach Alpha sebesar 0,838, formula KR20 sebesar 0,838, dan KR21 sebesar
0,821.

Kata kunci: Reliabilitas, Ketepatan Estimasi, dan Koefisien reliabilitas .

ABSTRACT
This research aims to compare the internal consistency of reliability coefficient on classical test
theory. Estimation accuracy of internal consistency reliability coefficient used several methods of the
coefficient reliability formulation. The methods are Split-Half Method, Cronbach Alpha formula,
and Kuder Richardson formula. Determination of the test reliability coefficients used also some formula
and then their results were compared with the results of their estimation accuracy. This research is a

34
JKPK (JURNAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA), Vol. 2, No. 1, April 2017, hal. 34-42 35

quantitative descriptive. Data were analyzed based on responses of national chemistry


examination in Jambi province on academic year 2014/2015. The data of students answer
sheets were taken using proportional stratified random sampling technique. There are 200 students’
responses from 162 schools (132 public schools and 30 private schools) in Jambi province. The form
of data were dichotomy data and analyzed using Split-Half Method. Their reliabilities were analyzed
using Cronbach Alpha formula and Kuder Richardson formula. Reliability criteria used consist of five
conditions, they are 0.5; 0.6; 0.7; 0.8 and 0.9. The results of this research indicated that (a) the
coefficient of reliability in classical test theory developed by measurement experts (using Split-Half
Method, Cronbach Alpha formula and Kuder Richardson formula) have varying estimates
of accuracy; (b) average reliability coefficients have the precision estimation about of 0.78 up to 0.8;
(c) the reliability coefficient using Spearman Brown formula was 0.78, with Rulon formula was 0.78,
Flanagan formula was 0.77, Cronbach Alpha formula was 0.838, the KR20 formula was 0.838, and
KR21 formula was 0.821.

Keyword: Reliability, accuracy of estimation, and reliability coefficient

PENDAHULUAN pedoman pengukuran untuk mengetahui


kemampuan siswa sehingga pendidik dapat
Reliabilitas skor hasil tes merupakan
melakukan perbaikan pembelajaran
informasi yang penting dalam analisis butir tes
berdasarkan hasil tes tersebut.
atau pengembangan tes. Reliabilitas
Pendidik harus memahami cara
merupakan derajat keajegan (consistency)
menentukan koefisien reliabilitas tes karena
hasil pengukuran suatu tes. Konsisten hasil
ketepatan penentuan reliabilitas sangat
pengukuran dengan menggunakan alat ukur
diperlukan untuk menentukan keandalan tes
yang sama untuk orang yang berbeda atau
yang nantinya digunakan sebagai alat untuk
pada waktu yang berbeda tetapi pada kondisi
menentukan kemampuan siswa. Hal tersebut
yang sama. Mardapi [1] mengungkapkan
merupakan salah satu peningkatan kualitas
bahwa konsistensi berkaitan dengan tingkat
pendidikan yang diharapkan karena tes
kesalahan hasil suatu tes yang berupa skor.
dengan keandalan yang baik sangat
Tes yang digunakan di berbagai tempat
berpengaruh pada analisis kemampuan siswa
dengan tujuan yang sama, seperti tes hasil
sebagai acuan perbaikan pembelajaran.
belajar yang dalam hal ini yaitu Ujian Nasional.
Pada umumnya pendidik belum
Hasil ujian yang berupa skor dapat
memahami sepenuhnya dalam menentukan
dibandingkan antar tempat, antarwaktu untuk
reliabilitas tes. Berbagai metode penentuan
mengetahui perkembangan hasil belajar yang
reliabilitas tes yang telah dikembangkan belum
akan dicapai.
sepenuhnya digunakan dengan maksimal.
Pengukuran dalam bidang pendidikan
Misalnya, penggunakan koefisien reliabilitas
salah satunya yaitu mengukur keandalan
pada umumnya belum mempertimbangkan
reliabilitas tes. Hal tersebut dilakukan untuk
asumsi yang mendasari koefisien tersebut
menentukan keandalan suatu tes yang
sehingga diharapkan kajian mengenai
nantinya digunakan untuk mengukur hasil
reliabilitas tidak hanya terpaku pada satu
belajar siswa. Hasil belajar siswa berdasarkan
koefisien saja melainkan juga melibatkan
hasil tes dengan instrumen tes yang memiliki
keandalan yang baik tentunya dapat menjadi
36 Sarwiningsih, Komparasi Ketepatan Estimasi ...........

koefisien lain yang kemungkinan klasik digunakan sebagai dasar untuk


menggambarkan hasil yang lebih optimal [2]. mengembangkan formula-formula dalam
Pendidik sebagian besar menggunakan menentukan reliabilitas tes.
formula Alpha Cronbach untuk menentukan Reliabilitas suatu tes pada umumnya
koefisien reliabilitas tes. Socan [3] diekspresikan secara numerik dalam bentuk
mengatakan bahwa banyak diantara para koefisien yang besarnya -1,00 ≤ ρ ≤ +1,00 [5].
peneliti yang hanya terpaku pada penggunaan Koefisien tinggi menunjukkan reliabilitas tinggi
koefisien Alpha Cronbach dalam dan sebaliknya, jika koefisien suatu skor tes
mengestimasi reliabilitas tanpa memahami rendah maka reliabilitas tes rendah. Jika suatu
terlebih dahulu asumsiyang mendasari reliailitas sempurna maka koefisien reliabilitas
koefisien tersebut. Banyak diantara para tersebut +1,00. Harapannya, reliabilitas suatu
peneliti yang tidak menyadari bahwa koefisien tes bersifat positif.
alpha menghendaki asumsi tertentu untuk Mehrens & Lehmann [6] menyatakan
dipenuhi. Jika asumsi ini tidakdipenuhi maka bahwa secara luas dapat diterima bahwa
koefisien reliabilitas yang dihasilkan adalah untuk tes yang digunakan untuk membuat
nilai di batas estimasi terendah [4]. keputusan pada siswa secara perorangan
Reliabilitas suatu instrumen alat ukur harus memiliki koefisien reliabilitas sebesar
berdasarkan cara memperoleh data dapat 0,80. Dengan demikian pada artikel ini tes
digolongkan menjadi tiga, yaitu (1) konsistensi seleksi yang digunakan untuk menentukan
internal, (2) stabilitas, dan (3) antarpenilai. reliabilitas tes diharapkan indeks koefisien
Koefisien reliabilitas konsistensi interal suatu reliabilitasnya mencapai 0,80. Berikut kriteria
instrumen termasuk tes, dikembangkan koefisien reliabilitas [7] :
berdasarkan teori tes klasik (Classical Tes
Tabel 1. Koefisien Reliabilitas
Theory). Model pengukuran Classical Tes
Theory (CTT) merupakan skor tampak yang Reliabilitas Separuh Reliabilitas
terdiri atas skor sebenarnya atau skor murni Tes Keseluruhan Tes

dan skor kesalahan. Hubungan ketiga skor 0,00 0,00

tersebut yaitu X = T + E, dimana X merupakan 0,33 0,20


skor tampak, T skor murni, dan E merupakan 0,57 0,40
kesalahan pengukuran. 0,75 0,60
Terdapat beberapa asumsi dalam teori 0,80 0,80
tes klasik. Pertama, skor kesalahan 1,00 1,00
pengukuran tidak berinteraksi dengan skor
sebenarnya. Asumsi kedua yaitu skor Proses perhitungan reliabilitas disebut
kesalahan tidak berkorelasi dengan skor estimasi. Estimasi reliabilitas tes yang
sebenarnya dan skor-skor kesalahan pada dilakukan pada artikel ini menggunakan
tes-tes yang lain untuk peserta tes yang sama. metode belah dua (Split Half Method) yaitu
Ketiga, rata-rata dari skor kesalahan ini sama metode dalam instrumen yang dikerjakan
dengan nol. Asumsi-asumsi pada teori tes satu kali oleh sejumlah subjek (sample).
JKPK (JURNAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA), Vol. 2, No. 1, April 2017, hal. 34-42 37

Pembagian dapat menggunakan nomor ujian nasional mata pelajaran kimia tahun
ganjil-genap pada instrumen, atau separuh ajaran 2014/2015 provinsi Jambi.
pertama ataupun separuh kedua,
maupunmmembelah dengan menggunakan METODE PENELITIAN
nomor acak atau tanpa pola tertentu. Skor
Penelitian ini merupakan penelitian
responden merespons setengah perangkat
deskriptif kuantitatif yang mengungkapkan
bagian yang pertama dikorelasikan dengan
beberapa koefisien reliabilitas menggunkan
skor setengah perangkat pada bagian yang
formula Spearman-Brown, Flanagan, dan
kedua. Teknik ini berpegang pada asumsi,
Rulon. Kemudian formula Cronbach alpha
bahwa belahan pertama dan belahan kedua
dan Kuder Richardson. Perhitungan koefisien
mengukur konstruk yang sama, banyaknya
reliabilitas dihitung dengan bantuan program
butir dalam instrumen belahan pertama dan
komputer yaitu Microsoft Excel.
kedua harus dapat dibandingkan dari sisi
Sumber data diperoleh dari Pusat
banyaknya butir, atau paling tidak jumlahnya
Penelitian Pendidikan (PUSPENDIK) berupa
hampir sama. Pada metode ini terdapat
respon butir peserta Ujian Nasional Kimia
beberapa formula yang digunakan yaitu
SMA Tahun Ajaran 2014/2015. Populasi
Spearman-Brown, Flanagan, dan Rulon.
dalam penelitian ini adalah peserta UN Kimia
Kemudian formula Cronbach alpha dan
SMA Negeri dan Swasta di Provinsi Jambi
Kuder Richardson yang nantinya akan
sebanyak 2.000 siswa. Metode Sampling
digunakan dalam penelitian ini untuk
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
mengetahui koefisien reliabilitas tes Ujian
Simple Random Sampling, yaitu teknik
Nasional mata pekajaran kimia tahun ajaran
penentuan sampel penelitian dilakukan
2014/2015 di provinsi jambi.
dengan pemilihan sampel yang dilakukan
Permasalahan yang telah dipaparkan
secara acak. Metode ini merupakan
di atas menunjukkan adanya kebutuhan
kesempatan yang sama untuk dipilih bagi
bagipenyusun tes untuk mengetahui
setiap individu atau unit dalam keseluruhan
perbandingan ketepatan estimasi antar
populasi. Jumlah sekolah menengah atas di
formula reliabilitas sehingga dapat memilih
provinsi Jambi adalah 162 sekolah yang
formula mana yang paling akurat untuk
terdiri dari 132 berstatus Negeridan 30
pengukuran yang dilakukan. Berdasarkan
berstatus Swasta dengan sampel sebanyak
pemaparan permasalahan di atas maka
200 siswa SMA negeri di provinsi Jambi.
penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk
(1) mendeskripsikan beberapa metode
penentuan koefisien reliabilitas tes, (2)
HASIL DAN PEMBAHASAN
mendeskripsikan asumsi beberapa metode Penentuan koefisien reliabilitas tes UN
penentuan koefisien reliabilitas, (3) kimia tahun ajaran 2014/2015 provinsi Jambi
menentukan koefisien reliabilitas tes, dan (4) yang dihitung dengan dasar teori tes
membandingkan koefisien reliabilitas tes klasik.Adapun asumsi teori tes klasik yaitu :
38 Sarwiningsih, Komparasi Ketepatan Estimasi ...........

1. Instrumen hanya mengukur satu Makna konsistensi internal adalah konsistensi


dimensi. Instrumen atau tes yang diantara item-item dalam tes sebagai indikasi
dirancang hanya mengukur kemampuan bahwa tes yang bersangkutan memiliki fungsi
kimia, maka dimensi yang diukur juga pengukuran yang reliabel.
hanya kimia. Konsistensi internal dalam penentuan
2. Tidak ada hubungan antara skor murni koefisien reliabilitas tes UN kimia
dan skor kesalahan (ρTE= 0) menggunakan pendekatan tau ekivalen yang
3. Tidak ada hubungan antara kesalahan terdiri atas formula Spearman-Brown,
pada pengukuran pertama dengan Flanagan, dan Rulon, Cronbach Alpha, KR20
kesalahan pengukuran kedua (ρE2E1= 0) serta KR21. Tau ekivalen memiliki asumsi
4. Tidak ada hubungan antara skor murni bahwa skor murni tes 1 sama dengan skor
pada pengukuran pertama dengan murni tes 2 ditambah suatu konstanta,
kesalahan pengukuran kedua (ρT1E2= 0 dengan persamaan pengukurannya dapat
5. Tidak ada hubungan antara skor murni ditulis sebagai berikut
2 2
pada pengukuran kedua dengan Τi2= Τi1 + C12 maka σT1 ≈ σT2

kesalahan pengukuran kedua (ρT2E1= 0) µx1 = µx2 + C12 sehingga µx1 ≠ µx2
2 2 2 2
6. Rata-rata pengukuran pada populasi dan σE1 ≈ σE2 sehinggaσx1 ≈ σx2

adalah 0, atau µE=0 [7].


Bila estimasi reliabilitas pengukuran
Penentuan koefisien reliabilitas yang dilakukan dengan cara melihat konsistensi
digunakan yaitu pendekatan konsistensi diantara kelompok-kelompok item maka perlu
internal. Hal ini lebih ditekankan pada belahan tes. Setiap bagian atau belahan tes
konsistensi internal untuk menghindari dapat berisi beberapa item, bahkan dapat
permasalahan yang ditimbulkan oleh berisi hanya satu item saja. Banyaknya
pendekatan tes ulang dan pendekatan bentuk belahan ada dua, tiga, atau banyaknya item.
paralel. Pendekatan dalam melakukan Dalam penelitian ini menggunakan belahan
estimasi reliabilitas dengan konsistensi internal tes yaitu belah dua.
terdiri dari klasik paralel, tau ekivalen, dan
Koefisien Reliabilitas Metode belah Dua
kongenerik.
(Split of Half).
Dalam pendekatan konsistensi internal
Pembelahan tes pada metode ini yaitu
data skor diperoleh melalui prosedur satu kali
dengan cara pembelahan gasal-genap. Butir
pengenaan satu tes kepada peserta tes
soal ujian nasional mata pelajaran kimia yaitu
sehingga memiliki nilai efisiensi yang tinggi
sebanyak 40 butir. Dalam cara ini, seluruh
dibandingkan dengan prosedur tes ulang.Tes
item bernomor urut gasal dijadikan satu
yang dilaksanakan satu kali akan diperoleh
kelompok menjadi belahan pertama dan item
hanya satu distribusi skor tes dari kelompok
bernomor urut genap menjadi belahan kedua.
sampel yang bersangkutan sehingga analisis
Jadi, belahan pertama berisi item nomor 1, 3,
tidak dilakukan terhadap skor tes melainkan
5, 7, ... sampai nomor 39, sedangkann
terhadap distribusi skor item-item dalam tes.
JKPK (JURNAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA), Vol. 2, No. 1, April 2017, hal. 34-42 39

belahan kedua berisi item nomor 2, 4, 6, 8, ... Kemudian, setelah diperoleh nilai
sampai nomor 40. Pada metode ini terdapat korelasi antara dua belahan instrumen
beberapa formula yang dapat digunakan sebesar 0,638, maka ditentukan koefisien
untuk menentukan koefisien reliabilitas, yaitu: korelasi Spearma-Brown yaitu:
2 (0,638)
1. Reliabilitas dengan Rumus Spearman- ri =
1+ 0,638
Brown
= 0,78
Formula komputasi Spearman-Brown
2. Reliabilitas dengan Rumus Flanagan
merupakan formula koreksi terhadap
koefisien korelasi antara dua bagian tes dan Koefisien reliabilitas Flanagan
dirumuskan sebagai berikut : disajikan dengan formula sebagai berikut
2𝑟 𝑏 2
𝜎12 4𝜎12
ri = ri= =
1+ 𝑟 𝑏 𝜎𝑋2 𝜎𝑋2
dengan rb= dengan ri = koefisien reliabilitas skor
𝑁 𝛴 𝑋𝑌 − 𝛴𝑋 𝛴𝑌 instrumen,σ12= merupakan kovarians dari
𝑁 𝛴𝑋 2 − 𝛴𝑋)2 {𝑁 𝛴𝑌 2 − (𝛴𝑌)2 } skor belahan pertama dan skor belahan
2 2
kedua, σ 1= varians belahan pertama, σ 2 =
2
Dengan ri = koefisien reliabilitas skor varians belahan kedua, σX = varians skor
instrumen, rb= koefisien korelasi antara dua total.
belahan instrumen, N= banyaknya Berdasarkan perhitungan,
2 2
responden, X= belahan pertama, Y= belahan diperolehσ12= 9,015σ 1= 13,075, σ 2= 15,394,
2
kedua [8]. dan nilai σ X= 46,5904, sehingga diperoleh
Formula ini dapat digunakan jika aitem koefisien reliabilitas sebagai berikut:
dikotomi ataupun politomi, pembelahan tes 4 𝑥 9,015
ri = ri =
dilakukan dengan cara gasal-genap dan 46,5904
matched-random subtes dan menghasilkan = 0,77
dua bagian yang paralel satu sama lain dan
korelasi antara kedua belahan paralel Jadi, koefisien reliabilitas menggunakan
tersebut cukup tinggi. formula Flanagan pada tes UN kimia
Hasil perhitungan diperoleh ΣX= 2.503, 2014/2015 sebesar 0,77.
2 2
ΣY= 2.567, ΣX = 33.927, , ΣY = 36.011,
3. Reliabilitas dengan Rumus Rulon
ΣXY= 8.181,88, dengan N= 200. Maka,
Rulon merumuskan suatu formula
koefisien reliabilitas dengan formula
untuk mengestimasi reliabilitas belah dua
Spearman-Brown yaitu:
tanpa berasumsi bahwa kedua belahan
Pertamakali ditentukan rb yaitu:
(200 𝑥 8.181,88) − (2.503 𝑥 2.567) memiliki varians yang sama. Menururt Rulon,
200 𝑥 33.927 − 2.503)2 { 200 𝑥 36.011 − (2.567)2 } perbedaan skor subjek pada kedua belahan
rb= 0,638 instrumen akan membentuk distribusi
perbedaan skor dengan varians yang
40 Sarwiningsih, Komparasi Ketepatan Estimasi ...........

besarnya ditentukan oleh varians error reliabilitas alat tes yang mengukur beberapa
masing-masing belahan menentukan varians trait.
error keseluruhan instrumen, maka varians 𝑘 𝛴𝜎𝑖2
α= 𝑘−1
1− 𝛴𝜎𝑡2
error instrumen ini dapat diestimasi lewat
besarnya varians perbedaan skor diantara dengan α = koefisien reliabilitas instrumen, k

kedua belahan. Dalam melakukan estimasi = banyaknya butir pertanyaan dalam

reliabilitas skor instrumen, varians perbedaan instrumen, 𝛴𝜎𝑖2 = jumlah varians butir
skor diperhitungkan sebagai sumber error. instrumen, 𝛴𝜎𝑡2 = varians skor total.
Untuk melakukan estimasi reliabilitas Perhitungan yang telah dilakukan
instrumen dengan rumus Rulon, harus
memberikan informasi bahwa nilai 𝛴𝜎𝑖2 =
menghitung varians selisih belahan pertama
8,5262, 𝛴𝜎𝑡2 = 46,5904, dengan k= 40.
dan kedua dan juga varians total. Formula
Rulon secara matematis ditulis sebagai Berdasarkan data yang diperoleh, maka

berikut: koefisien reliabilitas alpha dari Cronbch dapat


dihitung, yaitu:
𝜎𝑑2
ri = 1 - 2 40 8,5262
𝜎𝑡 α= 1−
40−1 46,5904
dengan ri = reliabilitas instrumen, 𝜎𝑑2 = = 0,838
varians dari perbedaan skor kedua belahan
Kuder-Richardson (KR)
(varians difference), 𝜎𝑡2 = varians skor total, d
Terdapat dua jenis formula KR yaitu
= skor pada belahan awal dikurangi skor
Kuder Richardson formula 20 (KR-20) atau
pada belahan akhir.
Cronbach Alpha dan Kuder Richardson
Berdasarkan perhitungan koefisien
formula 21 (KR-21). Formula ini dapat
reliabilitas maka diperoleh 𝜎𝑑2 = 10,349, digunakan untuk data dikotomi sedangkan
𝜎𝑡2 =46,5904, sehingga dapat ditentukan KR-21 dapat digunakan untuk data dikotomi
koefisien reliabilitas menggunakan formula dan politomus. Formula KR-20 yaitu:
Rulon yaitu: 𝑘 𝑠𝑡2 − 𝛴𝑝 𝑖 𝑞 𝑖
rii =
10,349 𝑘−1 𝑠𝑡2
ri = 1 -
46,59 dengan rii = koefisien reliabilitas skor
= 0,78 instrumen, k = banyaknya butir pertanyaan
atau banyaknya soal, 𝑠𝑡2 = varians skor total,
Koefisien Reliabilitas Alpha dari Cronbach
pi = proporsi subjek yang menjawab benar
Formula ini dapat digunakan jika aitem
pada suatu butir (proporsi subjek yang
dikotomi ataupun politomi, belahan tes tidak
mendapat skor 1) yang dihitung dengan
harus paralel, namun harus memenuhi
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛 𝑦𝑎 𝑠𝑢𝑏𝑗𝑒𝑘 𝑠𝑘𝑜𝑟 1
asumsi τ-equivalent, aitem-aitem dalam tes pi= , dan qi= 1 - pi
𝑁
haruslah homogen sehingga formula ini tidak
bisa digunakan untuk mengestimasi koefisien
JKPK (JURNAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA), Vol. 2, No. 1, April 2017, hal. 34-42 41

Formula KR-21 yaitu : Tabel 2. Koefisien Reliabilitas Tes UN Kimia


𝑘 𝑋 (𝑘− 𝑋 )
2014/2015 Provinsi Jambi
rii = 1−
𝑘−1 𝑘𝜎𝑡2
Koefisien reliabilitas
Formula
dengan rii = koefisien reliabilitas skor tes
instrumen, k = banyaknya butir pertanyaan Spearman-Brown 0.78

atau banyaknya soal, 𝜎𝑡2 = varians total, 𝑋 = Flanagan 0.77


Rulon 0.78
skor rata – rata [7].
Berdasarkan perhitungan yang Cronbach Alpha 0.838

dilakukan maka diperoleh nilai 𝑠𝑡2 = 𝜎2𝑡 = Kr20 0.838


KR21 0.821
46,5904𝛴𝑝𝑖 𝑞𝑖 =8,4836, dan nilai𝑋 = 0,6338,
maka dapat diitung koefisien reliabilitas.
Koefisien reliabilitas yang dihasilkan
KR20:
yang dipaparkan pada tabel 2menggunakan
40 46,5904− 8,4836
rii = berbagai macam formula reliabilitas termasuk
40−1 46,5904

= 0,838 pada kategori reliabilitas yang baik. Hanya


terdapat sebagian kecil perbedaan hasil

KR21: perhitungan diantara formula koefisien

40 0,6338 (40− 0,6338 ) reliabilitas yang diggunakan. Nilai koefisien


rii = 1−
40−1 40 𝑥 46,5904 reliabilitas tertinggi dihasilkan pada
= 0,821 perhitungan menggunakan formula Cronbach
Alpha dan KR20.
Berdasarkan perhitungan koefisien Secara keseluruhan koefisien
reliabilitas KR20 dan KR21 diperoleh hasil reliabilitas yang dihasilkan menunjukkan
yang tidak jauh berbeda. Formula KR21 bahwa beberapa formula yang digunakan
menghasilkan koefisien reliabilitas yang lebih sudah tepat untuk mengestimasi koefisien
kecil dibandingkan koefisien reliabilitas yang reliabilitas tes UN kimia 2014/2015 di provinsi
dihitung menggunakan formula KR20. Hal Jambi dengan beberapa asumsi yang
tersebut disebabkan karena harga p, yang digunakan pada masing – masing formula.
menyatakan taraf kesukaran item-item dalam Namun, koefisien reliabilitas tertinggi yang
tes yang bersangkutan sangat bervarasi. dihasilkan menunjukkan bahwa tes ini lebih
Dengan kata lain formula KR21 kurang tepat tepat menggunakan formula Cronbach Alpha
untuk digunakan pada tes yang tingkat dan KR20 untuk mengestimasi koefisien
kesukarannya bervariasi atau tidak homogen. reliabilitasnya.
Koefisien reliabilitas tes ujian nasional
mata pelajaran kimia tahun ajaran 2014/2015 KESIMPULAN
di provinsi Jambi yang dihasilkan
Koefisien reliabilitas berdasarkan teori
denganmenggunakan beberapa formula
tes klasik (Classical Test Theory) ditentukan
reliabilitas tes dapat dipaparkan pada tabel di
dengan beberapa metode yaitu metode belah
bawah ini.
42 Sarwiningsih, Komparasi Ketepatan Estimasi ...........

dua (Split Half Method), formula Cronbach DAFTAR RUJUKAN


Alpha, dan formula Kuder Richardson.
[1] Djemari Mardapi. 2012. Pengukuran,
Metode belah dua (Split Half Method) terdiri
Penilaian, dan Evaluasi Pendidikan.
atas beberapa formula yaitu Spearman- Yogyakarta: Nuha Litera
Brown, Flanagan, dan Rulon. Masing-masing
[2] Ferketich, S. (1990). Researching
formula yang digunakan untuk menghitung
Nursing & Health, 13, 437-440
koefisien reliabilitas dan diperoleh koefisien
reliabilitas Spearman-Brown sebesar 0,78, [3] Socan, G. (2000). Assessment of
Flanagan sebesar 0,77, dan Rulon yaitu 0,78. Reliability when Test Items are not
Essentially t-Equivalent. In A. Ferligoj &
Formula Cronbach Alpha menghasilkan A. Mrvar (Eds.), Developments in
koefisien reliabilitas sebesar 0,838, KR20 SurveyMethodology Editors. Ljubljana:
sebesar 0,838, dan KR21 sebesar 0,821. FDV.

Keseluruhan reliabilitas termasuk dalam


[4] Raykov, T. (1998). Applied Psychological
kategori yang baik yaitu > 0,7. Berdasarkan Measurement, 22(4), 375-385
perhitungan koefisien reliabilitas paling besar
[5] Heri Retnawati. 2015. Validitas reliabilitas
pada formula Cronbach Alpha dan KR20,
dan Karakteristik Butir. Yogyakarta:
sehingga pada tes UN kimia 2014/2015 Parama Publishing
provinsi Jambi memiliki reliabilitas tes yang
[6] Mehrens, W. A. & Lehmann, I. J. 1973.
baik dengan ketepatan formula paling baik
Measurement and Evvaluation in
menggunakan formula Cronbach Alpha dan Education and Psychology. New York:
KR20. Hold, Rinehart and Wiston, Inc
Pemahaman pendidik mengenai
[7] Allen, M. J. & Yen, W. M. 1979.
reliabilitas tes sangat diperlukan sebagai
Introduction to Measurement Theory.
bahan acuan perbaikan pembelajaran. tes Monterey, CA: Brooks/Cole Publishing
yang baik dapat mengukur kemampuan Company

siswa dengan baik sehingga prestasi belajar


[8] Saifuddin Azwar. 2012. Reliabilitas dan
siswa dapat diukur sebagai bahan acuan Validitas Edisi 4. Yogyakarta: Pustaka
perbaikan pembelajaran. Belajar

UCAPAN TERIMA KASIH

Prof. Djemari Mardapi, Ph.D; Prof.


Badrun Kartowagiran; Dr. Heri Retnawati, Dr.
Farida Agus S; Dr. Edi Istiyono (Dosen
Program Studi Magister Penelitian dan
Evaluasi Pendidikan Universitas Negeri
Yogyakarta) atas motivasinya untuk menulis
artikel ini.

Anda mungkin juga menyukai