Anda di halaman 1dari 9

BAB III

PROSES FISIOTERAPI

A. Identitas Umum Penderita

Nama : Ny. S

Umur : 53 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Jl. Andi Makkasau, Kampung Pisang.

Pekerjaan : IRT

B. Anamnesis Khusus

Keluhan utama : nyeri pada lutut sisi dextra

Lama Keluhan : sekitar 1 tahun yang lalu

Sifat keluhan : Terlokalisir

RPP : Pasien datang dengan keluhan nyeri lutut setelah 1 tahun

yang lalu pasien melakukan operasi karena patella sisi Dextra pasien retak.

pasien kesulitan dari duduk ke berdiri berjalan jarak jauh dan nyerinya

semakin membururk pada saat berdiri lama sehingga pasien berkonsultasi ke

dokter dan di anjurkan ke fisioterapi

Penyakit Penyerta : penyakit jantung

C. Pemerikasaan Vital Sign

Tekanan Darah : 120/70 mmHg

Denyut Nadi : 70 kali/menit

Pernafasan : 20 kali/menit

33
34

Suhu : 36,5o C

D. Inspeksi

1. Statis : Tidak nampak deformitas.

2. Dinamis : Pasien datang dengan cara berjalan yang agak tidak stabil.

E. Pemeriksaan Fungsi Gerak Dasar

Gerak Aktif Pasif TIMT

Fleksi Knee Nyeri dan Full Nyeri, full ROM, Mampu

Dextra ROM dan Soft Endfeel melawan

tahanan

Fleksi knee Tidak Nyeri dan Tidak Nyeri, Full Mampu

sinistra full ROM ROM dan Soft melawan

Endfeel tahanan

Ekstensi Knee Nyeri , full ROM Nyeri , full Mampu

dextra ROM Hard melawan

endfeel tahanan

Ekstensi Knee Tidak Nyeri , full Tidak Nyeri , full Mampu

Sinistra ROM ROM Hard melawan

endfeel tahanan

F. Pemeriksaan Spesifik dan Pengukuran Fisioterapi

1. Palpasi

a. Suhu : Normal
35

b. Nyeri tekan : Ada pada sisi medial knee

c. Odema : Tidak ada

d. Spasme : Tidak ada

e. Krepitasi : ada krepitasi

2. Pengukuran Nyeri

Menggunakan Visual Analog Scale (VAS)

a. Skala 0-4 mm : Tidak nyeri (Tidak ada rasa sakit, merasa

normal).

b. Skala 5-44 mm : Nyeri ringan (Masih bisa ditahan, aktifitas

tak terganggu).

c. Skala 45-74 mm : Nyeri sedang (Mengganggu aktifitas fisik).

d. Skala 75-100 mm : Nyeri berat (Tidak dapat melakukan

aktifitas secara mandiri).

Hasil : 5 ( nyeri sedang )

3. Indeks WOMAC (The Western Ontario and McMaster Universities

Osteoarthritis Index)

Instruksi : Silahkan isi setiap kategori sesuai dengan skala kesulitan

yang dirasakan dalam akivitas : 0 = None, 1 = Slight/ringan, 2 =

Moderate/sedang, 3 = Very/berat, 4 = Extremely/sangat berat


36

Kriteria Aktivitas Score


1 Berjalan 2
2 Menaiki tangga 1
Nyeri 3 Kegiatan dimalam hari 1
4 Istirahat 0
5 Berdiri statis 3
6 Kaku dipagi hari 2
Kekakuan
7 Kaku pada hari berikutnya 2
8 Menuruni tangga 1
9 Menaiki tangga 3
10 Bangkit dari duduk 3
11 Berdiri 3
12 Membungkuk kelantai 1
13 Berjalan diatas permukaan datar 1
14 Masuk atau keluar dari mobil 1
Physical 15 Pergi berbelanja 2
16 Memakai kaos kaki 0
fuction 17 Berbaring di tempat tidur 0
18 Melepas kaos kaki 1
19 Bangkit dari tempat tidur 2
20 Masuk/keluar kamar mandi 1
21 Duduk 2
22 Masuk/keluar toilet 1
23 Tugas rumah tangga yang berat 3
24 Tugas rumah tangga yang ringan 3

Total score: 39/ 96 x 100 = 40,62%

Total Skor WOMAC Interpretasi


0 – 24 Ringan
24 – 48 Sedang
48 – 72 Berat
72 – 96 Sangat berat

4. Quic Test

a. Dari berdiri ke jongkok : pasien merasakan nyeri dan kesulitan dalam

melakukan gerakan dari berdiri ke jongkok


37

b. Dari jongkok ke berdiri : pasien merasa nyeri dan kesulitan dalam

melakukan gerakan dari jongkok ke berdiri

5. Tes Valgus Varus

a. Valgus

Posisi pasien berbaring terlentang di atas bed, satu tungkai berada di

luar bed, posisi tangan terapis di samping tungkai yang berada di luar

bed, tangan yang lain berada di bagian medial kaki pasien, gerakannya

ke arah valgus (kearah luar). Pemeriksaan ini untuk mengetahui

stabilitas ligament collateral meidal.

Hasil : Hypomobile.

b. Varus

Tes hipermobilitas varus untuk mengetahui cidera ligamentum

collateral lateral.

Teknik : Pasien berbaring dengan tungkai yang akan diperiksa berada

di samping luar bed, diposisikan fleksi lutut 300, salah satu tangan

terapis berada di sisi medial lutut sebagai fiksasi dan tangan yang lain

berada di sebelah luar pergelangan kaki untuk memberi tekanan ke

arah dalam (varus).

Hasil : Hypomobile.

6. Tes Laci Sorong (Drawer Test)


38

Tujuan : Mengetahui stabilitas ligamen cruciatum anterior dan posterior

Teknik : Pasien tidur terlentang dengan lutut di fleksikan. Tangan terapis

berada di sisi medial dan lateral lutut dengan kedua ibu jari berada di

bagian anterior lutut pasien. Kemudian terapis menggerakkan ke arah

anterior dan posterior.

Hasil :

a. Anterior drawer test : Hypomobile.

b. Posterior drawer test : Hypomobile.

7. Tes Joint Play Movement (JPM) :

a. Compresi patella : tidak nyeri.

b. Medial – lateral glide patella : nyeri dan hypomobile.

c. Proximal – distal glide patella : nyeri dan hypomobile.

d. Ventral – dorsal glide tibia : nyeri dan hypomobile.

e. Compresi tibia : nyeri

f. Traksi knee : nyeri

G. Diagnosa dan Problematik Fisioterapi (sesuai konsep ICF)

Kondisi/Penyakit :
Knee Pain With Hypomobile et causa Osteoarthritis Knee Dextra

Impairment Acivity Limitation Participation Restriction


(Body structure and
function)  Nyeri dari jongkok  Hambatan melakukan
 Nyeri lutut kanan ke berdiri
pekerjaan rumah
 Hypomobile patella  Tidak dapat berdiri
lama. tangga.
 Gangguan ADL  Hambatan melakukan
berdiri dan berjalan aktivitas sehari-hari
lama.
 Hambatan dalam
 Nyeri ketika naik
rekreasi.
turun tangga
39

H. Tujuan Fisioterapi

1. Tujuan jangka pendek

a. Menurunkan nyeri

b. Memelihara Luas gerak sendi

c. Melepaskan perlengketan patella

d. Memperbaiki ADL berdiri dan berjalan tanpa nyeri

2. Tujuan jangka panjang

Mengembalikan kemampuan fungsional berjalan tanpa nyeri

I. Rencana Intervensi Fisioterapi

1. Infra Red

2. Mobilisasi patella

3. Resisted active exercise

4. Static contraction

J. Progam intervensi fisioterap

1. Infra Red

Tujuan : Merileksasikan otot dan melancarkan sirkulasi

darah
40

Teknik : Posisi pasien terlentang kemudian nyalakan lampu

Infra red yang diposisikan di atas lutut yang sakit.

Time : 10 menit

2. Mobilisasi patella

Tujuan : Mobilisasi patella bertujuan untuk melepaskan

perlengketan pada patella sehingga bisa menambah

LGS pada knee.

3. Resisted active exercise

Tujuan : memelihara kekuatan otot dan mencegah atropi

Teknik : Pasien tidur terlentang kemudian fisioterapis

memfiksasi ankle pasien dan memberikan tahanan

berlawanan gerakan dari arah dorsofleksi-plantar

fleksi ankle

Dosis : 8 x repitisi

4. Static contraction

Tujuan : mengkontraksikan otot tanpa disertai perubahan

panjang otot dan maupun pergerakan sendi.

Teknik : pasien tidur terlentang, fisioterapis meletakkan

salah satu lengan di bawah kedua lutut pasien

kemudian minta pasien menekan lengan fisioterapis.

Dosis : 8 x repitisi
41

K. Evaluasi Fisioterapi dan Follow Up

No Hari/Tanggal Problematik Intervensi Evaluasi


1. Selasa, 9 April 1. Nyeri pada lutut 1. IR Nilai VAS

2019 sisi dextra 2. Staticcontraksi nyeri : 5

2. Hypomobile 3. Mobilisasi patella

patella 4. Exercise therapy


2, Sabtu, 13 April 1. Nyeri lutut sisi 1. IR Nilai VAS

2019 dextra 2. Staticcontraksi nyeri : 5

2. Hypomobile 3. Mobilisasi patella (nyeri

patella 4. Exercise therapy tetap)


3. Sabtu, 20 april 1. Nyeri lutut siis 1. IR Nilai VAS

2019 dextra 2. Statickontraksi nyeri : 4

2. Hypomobile 3. Mobilisasi patella (nyeri

patella menurun)
4. Rabu, 24 April 1. Nyeri lutut sisi 1. IR Nilai VAS

2019 dextra 2. Statickontraksi nyeri : 4

2. Hypomobile 3. Mobilisasi patella (nyeri

patella menurun)

Anda mungkin juga menyukai