Dana Pensiun Dan Asuransi Syariah Didi Handoko
Dana Pensiun Dan Asuransi Syariah Didi Handoko
Biaya
Operasional
(Akad Wakalah Instrumen Investasi Syariah
Dana
bil Ujrah dan
Pensiun Akad
(Akad Wakalah Mudharabah)
bil Ujrah)
(Akad
Ijaroh)
Hasil Investasi/Bagi Hasil
Manfaat Pensiun
NO KEGIATAN KONVENSIOAL SYARIAH
• Akad Wakalah dan Akad Wakalah bil Ujrah digunakan antara pemberi
kerja atau peserta, dan Dana Pensiun yang menyelenggarakan
Program Pensiun Berdasarkan Prinsip Syariah
• Akad Wakalah bil Ujrah dan Akad Mudharabah digunakan antara Dana
Pensiun yang menyelenggarakan Program Pensiun Berdasarkan
Prinsip Syariah dan pihak ketiga yang menyelenggarakan kegiatan
berdasarkan pelimpahan kuasa dari Dana Pensiun yang
menyelenggarakan Program Pensiun Berdasarkan Prinsip Syariah
dengan imbal jasa/fee.
TOTAL 189
25
262 DPLK PPMP Alasan Bubar
46 191 25
PPMP
PPIP
45 DPLK
PPIP Pendiri Bubar
NOVEMBER 2015
Efisiensi Program
(Pindah ke DPLK)
TOTAL
25 TOTAL
260 Mengikuti Program
259
DPLK
1
1. Dana Pensiun Muhamadiyah;
2. Dana Pensiun Universitas Islam
Indonesia;
3. Dana Pensiun Bank Muamalat;
4. Dana Pensiun Lembaga
Keuangan (DPLK) Muamalat.
Informasi Kepesertaan Dana Pensiun
Peserta Dana Pensiun Berdasarkan Program
Penerima Manfaat Pensiun Bulanan
210.000,00
205.000,00
200.000,00
*
195.000,00
190.000,00
185.000,00
180.000,00
175.000,00
170.000,00
0%
Jan-14
Feb-14
Mar-14
Apr-14
Mei-14
Jun-14
Jul-14
Agu-14
Sep-14
Okt-14
Nov-14
Des-14
Jan-15
Feb-15
Mar-15
Apr-15
Mei-15
Jun-15
Jul-15
Agu-15
Sep-15
Okt-15
Nov-15
Des-15
Portofolio Investasi Dana Pensiun
4
Portofolio Investasi Dana Pensiun
DESEMBER 2015 Reksadana PASAR MODAL (60,7%) PASAR UANG (30,8%)
6,54% Deposito
EBA Tabungan
Obligasi dari KIK EBA Berjangka
Sukuk 0,08%
22,22% 0,10% 29,94%
0,89%
Saham Unit Penyertaan DoC Sertifikat
13,65% Berbentuk KIK 0,78% Deposito
0,08% 0,02%
SBN
17,88%
100 Dana
3 191,19 (12,3%) 211,93 (12,4%) 10,85%
Pensiun
50 32
24 24 Lembaga
- 2 2 4 442,58 (28,5%) 475,00 (27,8%) 7,33%
- Pembiayaan
Jasa
6 4,94 (0,3%) 6,04 (0,4%) 22,27%
Jan 2015 Jan 2016 Penunjang
* Data sudah termasuk IKNB Syariah yang terdiri dari 24 Full 7 LKM - - 0,16 (0,0%) -
Fledge dan 83 Unit Usaha Syariah
26
Topik I:
“Kelembagaan Perusahaan Asuransi
Syariah”
Jenis Perusahaan Perasuransian
Syariah
Susunan Organisasi
28
Bentuk Badan Usaha
Perusahaan Perasuransian
Syariah
Full-Syariah
Perusahaan
Unit Syariah
(US)
Reasuransi
Syariah sebagian kegiatan
usahanya dilakukan
berdasarkan prinsip
Syariah
29
1. Perusahaan Asuransi Umum Syariah
usaha pengelolaan risiko berdasarkan Prinsip Syariah guna saling menolong
dan melindungi dengan memberikan penggantian kepada peserta atau
pemegang polis karena kerugian, kerusakan, biaya yang timbul, kehilangan
keuntungan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang
mungkin diderita peserta atau pemegang polis karena terjadinya suatu
peristiwa yang tidak pasti.
30
Berdasarkan ketentuan Pasal 87 Undang-Undang Nomor 40
Tahun 2014 tentang Perasuransian dijelaskan bahwa
seluruh Perusahaan Perasuransian yang menjalankan
sebagian kegiatan usaha dengan prinsip Syariah diwajibkan
untuk melakukan spin off dengan ketentuan:
a. memiliki unit syariah dengan nilai Dana Tabarru' dan
dana investasi peserta telah mencapai paling sedikit 50%
(lima puluh persen) dari total nilai Dana Asuransi, Dana
Tabarru', dan dana investasi peserta pada perusahaan
induknya;
b. 10 (sepuluh) tahun sejak diundangkannya Undang-
Undang ini.
31
Bentuk badan hukum penyelenggara Usaha Perasuransian
adalah:
a. perseroan terbatas (Undang-Undang PT);
b. koperasi; atau
c. usaha bersama.
32
RUPS
Dewan
Komisaris
Direktur Utama
DPS
Direktur 2 Direktur 3
Tenaga
Aktuaris
Ahli …….. ……..
Perusahaan
Perusahaan
Syarat jumlah Direksi, Komisaris Independen dan DPS:
1. Direksi Minimal 3 orang
3. DPS Minimal 1 orang dan Maksimal menjabat 3 lembaga jasa keuangan lainnya
Komisaris Independen:
anggota Dewan Komisaris yang tidak terafiliasi dengan pemegang saham, anggota
Direksi, anggota Dewan Komisaris lainnya dan/atau anggota dewan pengawas
syariah, yaitu tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan
saham dan/atau hubungan keluarga dengan pemegang saham, anggota Direksi,
anggota Dewan Komisaris lainnya dan/atau anggota dewan pengawas syariah atau
hubungan lain yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak
independen.
34
Syarat menjadi Aktuaris dan Tenaga Ahli Perusahaan
No Aktuaris Perusahaan Tenaga Ahli Perusahaan
1. Perusahaan Asuransi harus Perusahaan Asuransi harus mengangkat
mengangkat seorang aktuaris sebagai seorang tenaga ahli manajemen asuransi
aktuaris perusahaan
2. memiliki kualifikasi sebagai aktuaris memiliki kualifikasi sebagai ahli
dari Persatuan Aktuaris Indonesia manajemen asuransi jiwa dari Asosiasi Ahli
Manajemen Asuransi Indonesia (AAMAI)
3. memiliki pengalaman kerja dalam memiliki pengalaman kerja dalam bidang
bidang aktuaria asuransi jiwa aktuaria asuransi jiwa sekurang-kurangnya
sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun 3 (tiga) tahun
4. mendapat rekomendasi dari Persatuan tidak sedang dalam pengenaan sanksi dari
Aktuaris Indonesia yang menyatakan asosiasi profesinya
bahwa yang bersangkutan dinilai layak
untuk bekerja pada Perusahaan
Asuransi Jiwa di Indonesia, bagi
aktuaris selain anggota Persatuan
Aktuaris Indonesia
5. yang dipekerjakan memiliki keahlian di yang dipekerjakan memiliki keahlian di
bidang asuransi dan atau ekonomi bidang asuransi dan atau ekonomi syariah
syariah
6. terdaftar sebagai aktuaris di OJK terdaftar sebagai tenaga ahli asuransi di
OJK 35
Topik II:
“Jenis Produk Asuransi Syariah”
37
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 tentang Perasuransian
Kumpulan perjanjian yang terdiri atas perjanjian antara perusahaan
asuransi syariah dan pemegang polis, dan perjanjian diantara para
pemegang polis, dalam rangka pengelolaan kontribusi berdasarkan
prinsip syariah guna saling menolong dan melindungi dengan cara:
memberikan penggantian kepada peserta atau pemegang polis
karena kerugian, kerusakan, biaya yang timbul, kehilangan
keuntungan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang
mungkin diderita peserta atau pemegang polis karena terjadinya
suatu peristiwa yang tidak pasti; atau
memberikan pembayaran yang didasarkan pada meninggalnya
peserta atau pembayaran yang didasarkan pada hidupnya peserta
dengan manfaat yang besarnya telah ditetapkan dan/atau
didasarkan pada hasil pengelolaan dana.
38
No Aspek Asuransi Syariah Asuransi Konvensional
1 Akad Akad sesuai dengan syariah, Akad tidak sesuai dengan
baik akad tabarru’ ataupun akad syariah (akad jual beli namun
tijarah (wakalah, mudharabah, mengandung gharar dan
atau mudharabah musytarakah). maisir).
41
Akad hibah dalam bentuk pemberian dana dari satu peserta kepada dana tabarru’ untuk
Tabarru’ tujuan tolong menolong di antara para Peserta, yang tidak bersifat dan bukan untuk tujuan
komersial.
Akad antara peserta secara kolektif atau secara individu dan perusahaan dengan tujuan
Tijarah komersial.
Wakalah bil Akad pemberian kuasa kepada perusahaan sebagai wakil peserta untuk mengelola dana
tabarru’ dan/atau dana investasi peserta, sesuai kuasa atau wewenang yang diberikan,
Ujrah dengan imbalan berupa ujrah (fee).
Akad pemberian kuasa kepada perusahaan sebagai mudharib untuk mengelola investasi
dana tabarru’ dan/atau dana Investasi peserta, sesuai kuasa atau wewenang yang
Mudharabah diberikan, dengan imbalan berupa bagi hasil (nisbah) yang besarnya telah disepakati
sebelumnya.
Akad pemberian kuasa kepada perusahaan sebagai mudharib untuk mengelola investasi
Mudharabah dana tabarru’ dan/atau dana investasi peserta, yang digabungkan dengan kekayaan
perusahaan, sesuai kuasa atau wewenang yang diberikan, dengan imbalan berupa bagi
Musytarakah hasil (nisbah) yang besarnya ditentukan berdasarkan komposisi kekayaan yang
digabungkan dan telah disepakati sebelumnya.
42
Pengembangan
Pemasaran Underwriting
Produk
43
Jenis Produk Asuransi Syariah
Asuransi Umum Syariah
Asuransi harta benda
Asuransi kendaraan Asuransi Jiwa Syariah
bermotor Asuransi jiwa
Asuransi pengangkutan berjangka
Asuransi rangka kapal Asuransi kesehatan
Asuransi rangka Asuransi kecelakaan
pesawat diri
Asuransi energy on- Asuransi investment
shore link
Asuransi energy off-
shore
Asuransi rekayasa
Asuransi tanggung
gugat
Asuransi kecelakaan
diri
Asuransi kesehatan
Asuransi aneka
44
Proses untuk menentukan:
apakah permohonan kepesertaan dapat
diterima,
syarat-syarat polis yang sesuai, dan
besaran kontribusi yang harus dibayar
peserta.
45
Alur Alokasi Dana
Peserta
Kontribusi
Akad Wakalah Khusus untuk Produk
Akad Tabarru’ Investment Link
Akad Mudharabah
Manfaat Qardh
Hasil Investasi
Bagi Hasil Surplus
Penyisihan Teknis Underwriting
Manfaat /
Bagi Hasil Investasi Penarikan
Surplus Underwriting
Investasi
Akad Mudharabah
46
Proses untuk menentukan (i) apakah suatu
klaim yang diajukan dapat dibayar sesuai
dengan syarat-syarat dalam polis dan (ii) nilai
manfaat yang dapat dibayarkan kepada
peserta.
Pemberitahuan Survei/ Penyelesaian
Bukti Klaim
Klaim Penyelidikan klaim
48
49
50
51
52
53
54
55
Produk asuransi syariah belum cukup
inovatif, masih cerminan sama dengan
konventional/ belum unik;
Kurangnya SDM yang memahami asuransi
syariah;
Literasi masyarakat tentang asuransi syariah
masih kecil;
• 68,96% Perusahaan asuransi syariah
memiliki modal < Rp 50 milyar.
56
END OF PRESENTATION
TERIMA KASIH