G.331.14.0033 05 Bab Ii 20190904030817
G.331.14.0033 05 Bab Ii 20190904030817
KAJIAN TEORI
Secara etimologis semiotik berasal dari kata Yunani simeon yang berarti
sebagai tanda. Van Zoest (dalam Sobur, 2001, hlm. 96) mengartika semiotic
sebagai “ilmu tanda (sign) dan segala yang berhubungan dengannya : cara
16
17
ide, objek, dan makna. Ide dapat dikaitkan sebagai lambang, sedangkan
makna adalah beban yang terdapat dalam lambang yang mengacu kepada
objek tertentu.
dapat kita alami sekarang, meskipun ada tanda yang sejak dahulu tetap seperti
bahwa hujan tidak lama lagi akan turun, dari dahulu hingga sekarang tetap
saja seperti itu. Demikian pula jika ombak memutih di tengah laut, itu
pengetahuan, teknologi, dan seni, telah banyak tanda yang diciptakan oleh
tanda yang dapat ditafsirkan oleh manusia. Misalnya, seekor ayam betina
yang berkotek-kotek menandakan ayam itu telah bertelur atau ada sesuatu
yang ia takuti. Tanda-tanda yang dihasilkan oleh hewan seperti ini, menjadi
d) Semiotik kultural, yakni semiotik yang khusus menelaah sistem tanda yang
sebagai makhluk sosial memiliki sistem budaya tertentu yang telah turun
e) Semiotik naratif, yakni semiotik yang menelaah sistem tanda dalam narasi
yang berwujud mitos dan cerita lisan (Folklore). Telah diketahui bahwa mitos
f) Semiotik natural, yakni semiotik yang khusus menelaah sistem tanda yang
dihasilkan oleh alam. Air sungai keruh menandakan di hulu telah turun hujan,
dan daun pohon-pohonan yang menguning lalu gugur. Alam yang tidak
g) Semiotik normatif, yakni semiotik yang khusus menelaah sistem tanda yang
lalu lintas. Di ruang kereta api sering dijumpai tanda yang bermakna dilarang
merokok.
h) Semiotik sosial, yakni semiotik yang khusus menelaah sistem tanda yang
dihasilkan oleh manusia yang berwujud lambang, baik lambang berwujud kata
maupun lambang berwujud kata dalam satuan yang disebut kalimat. Buku
Halliday (1978) itu sendiri berjudul Language Social Semiotic. Dengan kata
lain, semiotik sosial menelaah sistem tanda yang terdapat dalam bahasa.
19
i) Semiotik struktural, yakni semiotik yang khusus menelaah sistem tanda yang
suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda. Tanda-tanda disini yaitu
perangkat yang kita pakai dalam upaya berusaha mencari jalan di dunia ini, di
2003, hlm. 16) Semiotika adalah teori tentang tanda dan penandaan.
menaruh perhatian pada apa pun yang dapat dinyatakan sebagai tanda. Sebuah
tanda adalah semua hal yang dapat diambil sebagai penanda yang mempunyai arti
penting untuk menggantikan sesuatu yang lain. Sesuatu yang lain tersebut tidak
perlu harus ada, atau tanda itu secaranyata ada di suatu tempat pada suatu waktu
tertentu. Dengan begitu, semiotika pada prinsipnya adalah sebuah disiplin yang
mempelajari apa pun yang bisa digunakan untuk menyatakan suatu kebohongan.
Charles Sanders Peirce lahir dari sebuah keluarga intelektual. Charles menjalani
20
Semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda.
Tanda-tanda adalah perangkat yang dipakai dalam upaya berusaha mencari jalan
(tosinify) dalam hal ini tidak dicampur adukkan dengan mengkomunikasikan (to
communicate).
Bagi Charles Sanders Peirce prinsip mendasar sifat tanda adalah sifat
sesuatu yang lain, sedangkan sifat interpretatif adalah tanda tersebut memberikan
a. Tanda itu sendiri. Studi tentang berbagai tanda yang berbeda, cara-cara tanda
yang berbeda itu dalam menyampaikan makna dan cara tanda terkait dengan
b. Sistem atau kode studi yang mencakup cara berbagai kode yang
1. Representamen adalah bentuk yang diterima oleh tanda atau berfungsi sebagai
tanda.
2. Object merupakan sesuatu yang merujuk pada tanda. Sesuatu yang diwakili
3. Interpretan adalah tanda yang ada dalam benak seseorang tentang objek yang
Interpretan
Representamen Object
Dalam mengkaji objek, melihat segala sesuatu dari tiga konsep trikotomi,
1. Sign (Representamen) merupakan bentuk fisik atau segala sesuatu yang dapat
menjadi tiga.
Misalnya sifat warna merah adalah qualisign, karena dapat dipakai tanda
kesakitan.
symbol (simbol).
a. Ikon adalah tanda yang menyerupai benda yang diwakilinya atau suatu
tanda yang menggunakan kesamaan atau ciri-ciri yang sama dengan apa
23
ditentukan oleh suatu peraturan yang berlaku umum atau ditentukan oleh
Unsur atau elemen merupakan bagian dari suatu karya desain. Unsur-
unsur tersebut saling berhubungan satu sama lain. Masing-masing memiliki sikap
tertentu terhadap yang lain, misalnya sebuah garis mengandung warna dan juga
24
memiliki style garis yang utuh, yang terputus-putus, yang memiliki tekstur
Selain itu juga dijelaskan oleh Arthur (2009), dalam suatu karya, unsur
visual dapat tampil eksplisit atau implisit. Unsur yang tampil eksplisit berarti ia
dapat langsung dikenali sebagai titik merah atau garis sapuan kuas misalnya.
Sebaliknya, disebut implisit karena unsur-unsur ini tidak langsung dikenal sebagai
garis atau titik, tapi ia tampil dalam bentuk gambar atau huruf. Unsur visual
diperlukan beberapa unsur yang disusun menjadi karya desain yang selaras, serasi
dan seimbang dalam kesatuan, unsur-unsur tersebut yaitu titik, garis, bidang,
a. Titik
Titik adalah salah satu unsur visual yang wujudnya relatif kecil,
b. Garis
goresan atau coretan juga menjadi batas limit suatu bidang atau warna. Ciri
25
khas garis adalah terdapatnya arah serta dimensi memanjang. Garis dapat
Kualitas garis ditentukan oleh tiga hal, yaitu orang yang membuatnya, alat
dimensi memanjang serta memiliki arah. Goresan suatu garis memiliki arti/
c. Bidang
Ditinjau dari bentuknya bidang bisa dikelompokkan menjadi dua, yaitu bidang
d. Ruang
atau jarak antara objek berunsur titik, garis, bidang, dan warna. Ruang lebih
mengarah pada perwujudan tiga dimensi sehingga ruang dapat dibagi menjadi
dua, yaitu ruang nyata dan semu. Keberadaan ruang sebagai salah satu unsur
e. Warna
lainnya.
kematian.
f. Tekstur
Tekstur adalah nilai raba dari suatu permukaan. Secara fisik tekstur
dibagi menjadi tekstur halus dan kasar, dengan kesan pantul mengkilat dan
nyata dan tekstur semu. Disebut tekstur nyata bila ada kesamaan antara hasil
raba dan penglihatan. Sedangkan, pada tekstur semu terdapat perbedaan antara
lainnya.
2.4 MAKNA :
filsafat yang tertua dalam umur manusia. Konsep makna telah menarik perhatian
Selama lebih dari 2000 tahun, kata Fisher (1986), konsep makna telah
memukau para filsuf dan sarjana-sarjana sosial. “Makna,” ujar Spredly (1997),
Tetapi, “apa makna dari makna-makna itu sendiri ?” “Bagaimana kata-kata dan
salah satu problem besar dalam filsafat bahasa dan semantik general.
29
Menurut Kempson (1997 : 11) ada tiga hal yang dicoba jelaskan oleh para
filsuf dan linguis sehubungan dengan usaha menjelaskan istilah makna. Ketiga
harus dilihat dari segi : (1) kata; (2) kalimat; dan (3) apa yang dibutuhkan
Desain Kaos
Bloods Semarang
1. Representamen
2. Object Semiotika Charles Sanders
3. Interpretant Peirce