Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
UNIVERSITAS JEMBER
2021
KATA PENGANTAR
Sidoarjo, 30 Maret
2021
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL........................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR....................................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................2
1.3 Tujuan..................................................................................................................2
1.3.1Tujuan Umum................................................................................................2
1.3.2 Tujuan Khusus...............................................................................................2
BAB 2 METODE PENELITIAN..................................................................................3
2.1 Teknik Pengumpulan Data...................................................................................3
2.2 Waktu dan Pelaksanaan Praktikum......................................................................3
2.3 Alat, Bahan dan Langkah Pelaksanaan Praktikum..............................................3
BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN.........................................................................5
3.1 Hasil Identifikasi Pediculus humanus capitis......................................................5
3.2 Hambatan.............................................................................................................7
BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN.........................................................................9
4.1 Kesimpulan..........................................................................................................9
4.2 Saran..................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................11
LAMPIRAN................................................................................................................12
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pediculus humanus capitis atau yang umumnya dikenal dengan kutu kutu
kepala adalah penyebab terjadinya penyakit yang disebut dengan Pediculosis
capitis (Jong & Sanford, 2008). Pediculus humanus capitis merupakan serangga
penghisap darah yang dapat menyebabkan priuritus, ekskoriasi, konjuctivitis,
infeksi bakteri sekunder, dermatitis terapeutik local, dermatitis menyeluruh yang
tidak spesifik, dan anemia. Kutu kepala juga bisa menyebabkan gangguan
psikologis. Jenis kelamin, umur, frekuensi mandi dalam seminggu dan beberapa
faktor yang lainnya merupakan faktor-faktor yang berhubungan dengan
terjadinya Pediculosis capitis (Gulgun et al., 2013).
1
Perlu dilakukan beberapa upaya untuk mengurangi penyebaran
Pediculus humanus capitis. Oleh karena itu, dibutuhkan langkah preventif
untuk mengurangi risiko penularan penyakit dengan cara pengendalian
vector dengan berbagai macam metode diantaranya yaitu menjaga sanitasi
secara biologis, mekanik atau kimiawi, dan dapat juga dengan menghindari
kontak langsung dan selalu mengutamakan kebersihan diri. Dengan
dilakukannya upaya pengendalian tersebut dapat meminimalisir penularan
agen penyakit dari Pediculus humanus capitis.
1.3 Tujuan
1.3.1Tujuan Umum
Tujuan umum dari Iaporan praktikum ini adalah untuk mengetahui
prosedur identifikasi dan pengawetan Pediculus humanus capitis.
2
BAB 2
METODE PENELITIAN
2.1 Teknik Pengumpulan Data
Praktikum dilakukan dengan cara observasi secara langsung untuk
mengidentifikasi dan mengawetkan kutu manusia (Pediculus humanus
capitis).
3
15. Mika bening
16. Pediculus humanus capitis (fase, telur, nimfa dan dewasa)
2.3.2 Langkah-Langkah Praktikum
1. Gunakan masker dan sarung tangan agar dapat menghindari resiko
bahaya
2. Pindahkan formalin ke dalam botol semprot yang sudah distrilkan agar
tidak tumpah dan mudah mengaplikasikannya
3. Ambil toples yang berisi Pediculus humanus capitis lalu semprotkan
formalin ke dalam toples sabanyak empat kali atau secukupnya hingga
Pediculus humanus capitis benar-benar mati
4. Setelah Pediculus humanus capitis mati, ambil Pediculus humanus
capitis dan taruh ke atas kertas putih
5. Lalu diamkan selama lebih kurang 25 menit hingga kering
6. Setelah itu mengukur morfologi Pediculus humanus capitis
menggunakan bantuan lup
7. Siapkan kertas buffalo putih dan mika plastik bening, lalu potong
sesuai keinginan
8. Setelah itu Pediculus humanus capitis diletakkan ke atas kertas buffalo
9. Berikan lem cair ke atas Pediculus humanus capitis secukupnya
10. Setelah itu, tutup menggunakan mika plastik bening. Perhatikan
peletakannya, jangan terlalu ditekan kedalam
11. Letakkan di dalam figura untuk proses penyimpanannya.
4
BAB 3
HASIL DAN PEMBAHASAN
Thorax Abdomen
Kepala Kaki
Antena
Kepala
Antena
Thorax
Kaki
Abdomen
5
Gambar 3. 3 Hasil identifikasi telur Pediculus humanus capitis
Kingdom Animalia
Filum Arthropoda
Kelas Insecta
Ordo Phthiraptera
Subordo Anoplura
Familia Pediculidae
Genus Pediculus
6
metathorax 1 pasang, tidak mempunyai sayap, otot thorax tidak kelihatan
jelas. Pada bagian abdomen atau perut ada 9 ruas abdomen, terdapat
lubang pernapasan atau spirakel yang terlihat jelas. Alat kelamin jantan
berbentuk seperti ujung tombak disebut aedeagus. Alat kelamin betina
berbentuk seperti huruf V terbalik disebut porus genitalis atau lubang
kelamin.
3.1.3 Morfologi Pediculus humanus capitis
1. Dewasa
a. Panjang badan : 4 mm
2. Nimfa
b. Lebar badan : 1 mm
3. Telur
a. Panjang telur : 2 mm
3.1.4 Kebiasaan Hidup
3.2 Hambatan
Hambatan dalam melaukan kegiatan identifikasi dan pengawetan
Pediculus humanus capitis ini adalah sebagai berikut:
7
a. Kesulitan dalam mencari orang yang memiliki kutu kepala
b. Kesulitan dalam memfoto kutu karena ukurannya yang sangat kecil
c. Kesulitan dalam mengukur panjang maupun lebar kutu akibat alat
pengukuran yang kurang memadai
d. Penelitian dilakukan secara individu akibat wabah pandemi Covid-
19.
8
BAB 4
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil identifikasi dan pengukuran yang telah
dilakukan oleh penulis, didapatkan ciri-ciri dan morfologi kutu kepala
(Pediculus humanus capitis). Kutu kepala memiliki bentuk pipih
dorsoventral, berukuran 2 – 3 mm, berwarna abu-abu. Tubuhnya dibagi
menjadi 3 bagian antara lain : chepalus, thorax, dan abdomen. Pada
bagian chepalus atau kepala terdapat 1 pasang antena terdiri dari 5 ruas
besar, 1 pasang mata, dan 1 alat tusuk atau proboscis Pada bagian thorax
atau dada ada 3 pasang kaki yang terletak pada prothorax 1 pasang,
mesothorax 1 pasang, dan metathorax 1 pasang, tidak mempunyai
sayap, otot thorax tidak kelihatan jelas. Pada bagian abdomen atau
perut ada 9 ruas abdomen, terdapat lubang pernapasan atau spirakel
yang terlihat jelas. Alat kelamin jantan berbentuk seperti ujung tombak
disebut aedeagus. Alat kelamin betina berbentuk seperti huruf V terbalik
disebut porus genitalis atau lubang kelamin.
9
4.2 Saran
Melalui laporan praktikum ini diharapkan agar masyarakat mampu
melakukan identifikasi, pengendalian, pencegahan dan lebih memperhatikan
kebersihan lingkungan sekitar. Dengan membiasakan Perilaku Hidup Bersih dan
sehat (PHBS) dapat menghindarkan diri kita dan orang disekitar kita dari
penyakit yang diakibatkan oleh vektor Pediculus humanus capitis yaitu
Pediculosis capitis. Bukan hanya kebersihan secara personal saja, tetapi
kebersihan lingkungan sekitar juga penting.
10
DAFTAR PUSTAKA
11
LAMPIRAN
Gambar alat praktikum
NO Nama Gambar
1 Masker
2 Sarung Tangan
3 Penggaris
12
4 Formalin
5 Toples plastik
6 Lup
13
7 Tisu
8 Figura
9 Kertas media
14
10 Bolpoint
11 Lem
12
Serit
15
13 Gunting
14 Botol semprot
15 Mika bening
16
Gambar proses pengawetan kutu manusia
Gambar
17
penyimpanan pengawetan kutu manusia
18