Anda di halaman 1dari 6

BIOLOGY LEARNING CENTER

SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

Standar Kompetensi: 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu ,
kelainana dan atau penyakit yang mungkin terjadi serta impikasinya pada
salingtemas

Kompetensi Dasar  : 3.5 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses pembekuan
darah pada manusia

Tujuan Pembelajaran: Mengidentifikasi struktur, fungsi, dan proses pembekuan darah pada
manusia

Materi:

A. KOMPONEN DARAH

Karakteristik darah manusia


 Dalam kondisi yang normal, biasanya sel darah tersebut memiliki diameter sekitar 7,2 mikrometer
dengan tidak memiliki inti, berwarna merah karena mengandung hemoglobin (hb).
 Ph normal 7,35-7,45)
 Darah adalah sekitar 7% dari berat tubuh manusia,sehingga rata-rata orang dewasa memiliki
volume darahsekitar 5 liter, dimana 2,7-3 liter adalah plasma

Fungsi Darah Manusia:


 Mengangkut oksigen ke jaringan di seluruh tubuh.
 Mengangkut sari-sari makanan (nutrien) ke seluruh tubuh.
 Mengangkut sisa-sisa metabolisme, misalnya karbon dioksida, urea, dan asam laktat ke alat
ekskresi.
 Mengedarkan hormon (hasil sekresi) dari kelenjar hormon ke tempat yang membutuhkan.
 Darah juga berfungsi melawan bibit penyakit
 Mengatur pH tubuh
 Mengatur suhu tubuh,.
 Melakukan mekanisme pembekuan darah.
 Menjaga keseimbangan cairan tubuh

Komponen darah :
1. Plasma darah : 55% dan Sel-sel darah 45%.
 Plasma darah mengandung: 92% air, 7% protein darah (albumin, globulin, protrombin,fibrinogen),
1% zat terlarut.
 Sel-sel darah terdiri dari: sel darah merah (eritosit), sel darah putih (leukosit), keeping darah
(trombosit)

Tabel : kandungan plasma darah dan fungsinya masing-masing.

2. Sel-sel darah
A. Eritosit (sel darah merah)
Eritrosit atau sel darah merah merupakan komposisi darah dengan persentase 45% dari volume darah yang ada di
tubuh. Pada sel darah merah ini terkandung hemoglobin, dimana fungsi hemoglobin adalah sebagai zat pewarna
merah pada darah. Adapun produksi sel darah merah dilakukan oleh sumsum tulang yang memiliki siklus hidup
dalam jangka waktu 100-120 hari. Sedangkan bentuknya apabila diamati adalah berbentuk lonjong dengan
memilki inti yang sangat kecil. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi jumlah eritrosit yang terdapat pada
manusia, faktor tersebut adalah:

 Usia – Ketika lahir seseorang akan memiliki jumlah eritrosit 6,83 juta/mm kubik, lalu jumlah tersebut akan
menurun menjadi 4 juta/mm kubik ketika menginjak usia 4 tahun dan akan naik kembali menjadi 5 juta/mm
kubik setelah menginjak usia 5 tahun keatas.
 Jenis Kelamin – Jenis kelamin juga mempengaruhi jumlah eritrosit pada manusia, dimana jumlah eritrosit
pada wanita (4,5 juta/mm kubik) lebih sedikit jika dibandingkan dengan pria (5 juta/mm kubik).
 Olahraga – Faktor olahraga rutin juga akan mempengaruhi jumlahnya, dimana apabila olahraga rutin akan
menaikkan jumlah eritrosit serta kadar hemoglobin tubuh.
 Tempat – Faktor tempat yang dimaksud adalah ketinggian tempat, dimana semakin tinggi tempat
seseorang tinggal maka jumlah eritrosit dan hemoglobin nya juga akan lebih banyak jika dibandingkan dengan
mereka yang hidup di dataran rendah.
Gbr. Eritrosit dan leukosit

B. Leukosit (Sel darah putih)


Leukosit atau sel darah putih merupakan salah satu bagian dari sistem imun. Berfungsi dalam
perlindungan tubuh dari patogen yang menyerang. Jumlah normal leukosit pada tubuh manusia
adalah 4,5 – 10 juta/mm kubik tergantung dari kondisi fisiologis orang tersebut. Akan tetapi
dalam bidang medis, jumlah leukosit pada tubuh akan menentukan kesehatan seseorang dan dapat
mempengaruhi kinerja tubuh.
Berdasarkan kandungan butiran halus dalam sitoplasmanya ada 2:
1. Memiliki granula (granulosit) : basofil, eusinofil, neutrofil
2. Tidak bergranula (agranulosit) : monosit dan limfosit

a. Basofil
Fungsi:
 Basofil berfungsi memberi reaksi antigen dan alergi dengan
mengaktifkan atau mengeluarkan histamin sehingga terjadi peradangan
 Mencegah adanya penggumpalan dalam pembuluh darah
 Membantu dalam memperbaiki luka

Ciri-ciri:
 Bersifat fagosit, dan basa 
 Basofil biasanya berwarna biru 
 Berbentuk U dan berbintik-bintik 
 Basofil berdiameter sekitar 12-15 mikrometer
 Berjumlah 0,01-0,3% pada sel darah putih
 Granula yang kasar
 Inti yang tidak bersegmen 
 Basofil dibentuk di sumsum tulang 

b.Eusinofil

Fungsi Eosinofil
 Mencegah alergi
 Menghancurkan antigen antibodi
 Berfungsi dalam menghancurkan parasit-parasit besar
 Berperan dalam respon alergi

Ciri-Ciri Eosinofil
 Mempunyai nukleus dengan jumlah dua lobus
 Bersifat fagosit dan bersifat asam
 Biasanya berwarna merah 
 Berbentuk mirip seperti bola, dengan berukuran 9 mm dalam segar
 Memiliki diamter 10-12 mikrometer
 Mempunyai jangka waktu hidup dengan 8 sampai 12 hari 
 Dibentuk di sumsum tulang

c. Neutrofil

Fungsi:
 Menanggapi mikroba 
 Antibiotik dalam tubuh
 Berfungsi dalam proses peradangan 
 Menghancurkan mikro organisme dan benda asing
 dengan memakannya atau fagositosis
 ebagai sel pertahanan tubuh melawan infeksi 
 Membantu menghapuskan stimulus yang
 berbahaya penyebab matinya sel (nekrosis). 

Ciri-ciri
 Mempunyai 3 inti sel 
 Berjumlah 50-60% dalam darah 
 ebagai polymorphonuclear
 Merupakan kelompok granulosit.
 Bersifat fagosit
 Hasil produksi neutrofil sekitar 100 milliar neutrofil dalam sehari
 Neutrofil berukuran sekitar 8 mm 
 Memiliki waktu hidup sekitar 6-20 jam 

d. Monosit

Fungsi Monosit
 Menghancurkan sel-sel asing 
 Mengangkat jaringan yang telah mati
 Membunuh sel-sel kanker
 Pembersih dari fagositosis yang dilakukan neutrofil
 Merangsang jenis sel darah putih yang lain dalam
 melindungi tubuh
 Menunjukkan perubahan dalam kesehatan pasien
 dengan banyak sedikitnya monosit dalam tubuh. 

Ciri-Ciri Monosit
 Berjumlah 1-10% dalam sel darah putih
 Waktu hidupnya lebih lama dari neutrofil 
 Memiliki sifat fagosit dan motil dengan inti bulat
 Monosit dapat bergerak/berimigrasi dengan cepat
 Memiliki bentuk yang persis sama dengan kacang
 Beredar dalam darah sekitr 300-500 mikroliter
 Tidak mempunyai butiran halus dalam sel (granula).
e. Limfosit

Fungsi:
 Menghasilkan antibodi 
 Mengaktifkan sistem kekebalan tubuh
 Melawan kanker
 Melindungi sel normal tubuh 
 Mengetahui patogen tertentu
 Berubah menjadi antibodi (sel Plasma)
Mengeluarkan bahan kimia dan menghancurkan patogen
Ciri-ciri
 Limfosit berjumlah 20-25% dari keseluruhan sel darah putih
 Dibentuk di dalam sumsum tulang dan limfa
 Berinti sel satu
 Tidak dapat bergerak dengan leluasa
 Memiliki warna biru pucat
 Berbentuk oval/bulat, 
 Tidak bergranula dan tidak motil 

C. Trombosit

Trombosit merupakan komposisi darah yang sangat penting dalam proses pembekuan atau penggumpalan
darah. Perlu diketahui bahwa jumlah normal trombosit yang ada dalam tubuh adalah 200.000-400.000/mm
kubik. Dimana apabila kadar trombosit dalam tubuh dibawah normal, maka akan kesulitan dalam proses
pembekuan darah. Akan tetapi, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pembekuan darah, beberapa
diantaranya adalah:

 Suhu – Proses pembekuan darah tentunya akan melibatkan kinerja dari enzim, dimana enzim akan bekerja
pada suhu yang optimal.
 Jika suhunya sangat rendah, maka proses pembekuan darah akan terhambat Benda Asing – Jika seseorang
mengalami luka, jangan sampai darah tersebut bersentuhan dengan benda asing. Hal ini akan
mengakibatkan perlambatan dalam proses pembekuan darah.
 Dekalsifikasi – Dekalsifikasi merupakan proses pengikatan ion Ca++ dengan beberapa substansi lain yang
dapat menghambat kinerja trombosit.
 Hirudin – Hirudin adalah senyawa antikoagulan yang dapat memberikan pengaruh untuk mencegah
trombin bekerja dengan normal, hal ini tentunya dapat menghambat proses pembekuan darah.

  
  

Anda mungkin juga menyukai