Standar Kompetensi: 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu ,
kelainana dan atau penyakit yang mungkin terjadi serta impikasinya pada
salingtemas
Kompetensi Dasar : 3.5 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses pembekuan
darah pada manusia
Tujuan Pembelajaran: Mengidentifikasi struktur, fungsi, dan proses pembekuan darah pada
manusia
Materi:
A. KOMPONEN DARAH
Komponen darah :
1. Plasma darah : 55% dan Sel-sel darah 45%.
Plasma darah mengandung: 92% air, 7% protein darah (albumin, globulin, protrombin,fibrinogen),
1% zat terlarut.
Sel-sel darah terdiri dari: sel darah merah (eritosit), sel darah putih (leukosit), keeping darah
(trombosit)
2. Sel-sel darah
A. Eritosit (sel darah merah)
Eritrosit atau sel darah merah merupakan komposisi darah dengan persentase 45% dari volume darah yang ada di
tubuh. Pada sel darah merah ini terkandung hemoglobin, dimana fungsi hemoglobin adalah sebagai zat pewarna
merah pada darah. Adapun produksi sel darah merah dilakukan oleh sumsum tulang yang memiliki siklus hidup
dalam jangka waktu 100-120 hari. Sedangkan bentuknya apabila diamati adalah berbentuk lonjong dengan
memilki inti yang sangat kecil. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi jumlah eritrosit yang terdapat pada
manusia, faktor tersebut adalah:
Usia – Ketika lahir seseorang akan memiliki jumlah eritrosit 6,83 juta/mm kubik, lalu jumlah tersebut akan
menurun menjadi 4 juta/mm kubik ketika menginjak usia 4 tahun dan akan naik kembali menjadi 5 juta/mm
kubik setelah menginjak usia 5 tahun keatas.
Jenis Kelamin – Jenis kelamin juga mempengaruhi jumlah eritrosit pada manusia, dimana jumlah eritrosit
pada wanita (4,5 juta/mm kubik) lebih sedikit jika dibandingkan dengan pria (5 juta/mm kubik).
Olahraga – Faktor olahraga rutin juga akan mempengaruhi jumlahnya, dimana apabila olahraga rutin akan
menaikkan jumlah eritrosit serta kadar hemoglobin tubuh.
Tempat – Faktor tempat yang dimaksud adalah ketinggian tempat, dimana semakin tinggi tempat
seseorang tinggal maka jumlah eritrosit dan hemoglobin nya juga akan lebih banyak jika dibandingkan dengan
mereka yang hidup di dataran rendah.
Gbr. Eritrosit dan leukosit
a. Basofil
Fungsi:
Basofil berfungsi memberi reaksi antigen dan alergi dengan
mengaktifkan atau mengeluarkan histamin sehingga terjadi peradangan
Mencegah adanya penggumpalan dalam pembuluh darah
Membantu dalam memperbaiki luka
Ciri-ciri:
Bersifat fagosit, dan basa
Basofil biasanya berwarna biru
Berbentuk U dan berbintik-bintik
Basofil berdiameter sekitar 12-15 mikrometer
Berjumlah 0,01-0,3% pada sel darah putih
Granula yang kasar
Inti yang tidak bersegmen
Basofil dibentuk di sumsum tulang
b.Eusinofil
Fungsi Eosinofil
Mencegah alergi
Menghancurkan antigen antibodi
Berfungsi dalam menghancurkan parasit-parasit besar
Berperan dalam respon alergi
Ciri-Ciri Eosinofil
Mempunyai nukleus dengan jumlah dua lobus
Bersifat fagosit dan bersifat asam
Biasanya berwarna merah
Berbentuk mirip seperti bola, dengan berukuran 9 mm dalam segar
Memiliki diamter 10-12 mikrometer
Mempunyai jangka waktu hidup dengan 8 sampai 12 hari
Dibentuk di sumsum tulang
c. Neutrofil
Fungsi:
Menanggapi mikroba
Antibiotik dalam tubuh
Berfungsi dalam proses peradangan
Menghancurkan mikro organisme dan benda asing
dengan memakannya atau fagositosis
ebagai sel pertahanan tubuh melawan infeksi
Membantu menghapuskan stimulus yang
berbahaya penyebab matinya sel (nekrosis).
Ciri-ciri
Mempunyai 3 inti sel
Berjumlah 50-60% dalam darah
ebagai polymorphonuclear
Merupakan kelompok granulosit.
Bersifat fagosit
Hasil produksi neutrofil sekitar 100 milliar neutrofil dalam sehari
Neutrofil berukuran sekitar 8 mm
Memiliki waktu hidup sekitar 6-20 jam
d. Monosit
Fungsi Monosit
Menghancurkan sel-sel asing
Mengangkat jaringan yang telah mati
Membunuh sel-sel kanker
Pembersih dari fagositosis yang dilakukan neutrofil
Merangsang jenis sel darah putih yang lain dalam
melindungi tubuh
Menunjukkan perubahan dalam kesehatan pasien
dengan banyak sedikitnya monosit dalam tubuh.
Ciri-Ciri Monosit
Berjumlah 1-10% dalam sel darah putih
Waktu hidupnya lebih lama dari neutrofil
Memiliki sifat fagosit dan motil dengan inti bulat
Monosit dapat bergerak/berimigrasi dengan cepat
Memiliki bentuk yang persis sama dengan kacang
Beredar dalam darah sekitr 300-500 mikroliter
Tidak mempunyai butiran halus dalam sel (granula).
e. Limfosit
Fungsi:
Menghasilkan antibodi
Mengaktifkan sistem kekebalan tubuh
Melawan kanker
Melindungi sel normal tubuh
Mengetahui patogen tertentu
Berubah menjadi antibodi (sel Plasma)
Mengeluarkan bahan kimia dan menghancurkan patogen
Ciri-ciri
Limfosit berjumlah 20-25% dari keseluruhan sel darah putih
Dibentuk di dalam sumsum tulang dan limfa
Berinti sel satu
Tidak dapat bergerak dengan leluasa
Memiliki warna biru pucat
Berbentuk oval/bulat,
Tidak bergranula dan tidak motil
C. Trombosit
Trombosit merupakan komposisi darah yang sangat penting dalam proses pembekuan atau penggumpalan
darah. Perlu diketahui bahwa jumlah normal trombosit yang ada dalam tubuh adalah 200.000-400.000/mm
kubik. Dimana apabila kadar trombosit dalam tubuh dibawah normal, maka akan kesulitan dalam proses
pembekuan darah. Akan tetapi, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pembekuan darah, beberapa
diantaranya adalah:
Suhu – Proses pembekuan darah tentunya akan melibatkan kinerja dari enzim, dimana enzim akan bekerja
pada suhu yang optimal.
Jika suhunya sangat rendah, maka proses pembekuan darah akan terhambat Benda Asing – Jika seseorang
mengalami luka, jangan sampai darah tersebut bersentuhan dengan benda asing. Hal ini akan
mengakibatkan perlambatan dalam proses pembekuan darah.
Dekalsifikasi – Dekalsifikasi merupakan proses pengikatan ion Ca++ dengan beberapa substansi lain yang
dapat menghambat kinerja trombosit.
Hirudin – Hirudin adalah senyawa antikoagulan yang dapat memberikan pengaruh untuk mencegah
trombin bekerja dengan normal, hal ini tentunya dapat menghambat proses pembekuan darah.