p-ISSN: 2356-198X
FORMULASI SALEP DARI EKSTRAK BAWANG MERAH (Allium ceppa L.) YANG
BERKHASIAT SEBAGAI ANTI BAKTERI (Staphylococcus aureus)
HASNAENI
Prodi DIII Farmasi STIKES Bhakti Pertiwi Luwu Raya Palopo
E-mail: hasnaeniisraill@gmail.com
ABSTRAK
Bisul adalah tonjolan yang berisi nanah akibat dari infeksi bakteri yang menyebabkan inflamasi pada
folikel rambut karena adanya gesekan, iritasi, dan kurang bersihnya perawatan tubuh. Adapun pengobatan yang
digunakan untuk mengobati penyakit bisul adalah salep dari ekstrak bawang merah. Karena Bawang merah
(Allium ceppa L.) mengandung beberapa senyawa kimia yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri
staphylococcus aureus diantaranya alisin dan flavonglikosida yang bersifat sebagai bakterisida. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak bawang merah (Allium ceppa L.) dapat diformulasikan sebagai salep
antibakteri penyebab bisul. Metode Penelitian yang digunakan adalah eksperimental. Ekstrak bawang
merah (Allium ceppa L.) diformulasikan menjadi sediaan salep dengan memvariasikan konsentrasi paraffin
padat. Konsentrasi zat aktif yang digunakan dalam setiap formula adalah 4.02% serta konsentrasi paraffin padat
yang digunakan adalah 1,33% pada formula I, 1,21% pada formula II dan 1,15% pada formula III. Kemudian
dilakukan uji kestabilan fisik meliputi organoleptik, homogenitas, pH dan daya sebar,. Pengujian dilakukan
selama 21 hari penyimpanan. Hasil penelitian dari formulasi sediaan salep dari ekstrak bawang merah
menunjukkan bahwa warna dan bau salep stabil, partikel terdistribusi secara merata, pH salep cenderung stabil
dan daya sebar mengalami penurunan. Ekstrak bawang merah (Allium ceppa L.) dapat diformulasikan menjadi
sediaan salep yang stabil dan memenuhi persyaratan. Formula yang paling stabil adalah formula III dengan
konsentrasi paraffin padat sebesar 1,15%.
Pustaka : 18 (1979-2016)
ABSTRACT
Boils are pus-filled protuberances caused by bacterial infections that cause inflammation of the hair
follicles due to friction, irritation, and lack of clean body care. The treatment used to treat ulcers is an ointment
from onion extract. Because onion (Allium ceppa L.) contains several chemical compounds that can inhibit the
growth of staphylococcus aureus bacteria including alisin and flavonglikosida which are bactericidal. This study
aims to determine whether the extract of shallots (Allium ceppa L.) can be formulated as an antibacterial
ointment that causes ulcers. The research method used is experimental. Shallot extract (Allium ceppa L.) is
formulated into an ointment preparation by varying the concentration of solid paraffin. The concentration of
active substance used in each formula was 4.02% and the concentration of solid paraffin used was 1.33% in
formula I, 1.21% in formula II and 1.15% in formula III. Then the physical stability test includes organoleptic,
homogeneity, pH and dispersal power. Testing is carried out for 21 days of storage. The results of the ointment
preparation formulation from onion extract showed that the color and odor of the ointment was stable, the
particles were evenly distributed, the pH of the ointment tended to be stable and the spread of power decreased.
Shallot extract (Allium ceppa L.) can be formulated into a stable ointment that meets the requirements. The most
stable formula is formula III with a solid paraffin concentration of 1.15%.
Library : 18 (1979-2016)