Analisis Teologis Metode Misi Warga Jemaat Di Gereja Toraja
Analisis Teologis Metode Misi Warga Jemaat Di Gereja Toraja
SKRIPSI
Oleh
(STAKN) Toraja
2019
1
HALAMAN JUDUL
SKRIPSI
(STAKN) Toraja
2019
2
HALAMAN PERSETUJUAN
Nirm : 2320154045
Prodi : Misiologi
Setelah melalui proses pembimbingan dan pemeriksaan, maka dosen
persyaratan dan layak untuk mengikuti pengujian dalam ujian skripsi di hadapan
penguji.
Pembimbing I Pembimbing II
HALAMAN PENGESAHAN
3
Judul Skripsi : Analisis Teologis Metode Misi Warga Jemaat Di
Gereja Toraja Jemaat Malolo Sesesalu Cabang
Kebaktian Kolean Klasis Rembon Sado’ko’.
Ditulis oleh : Jhon Ua’ Tandi Pau’
Jurusan : Teologi
Prodi : Misiologi
Dosen Pembimbing : 1. Pdt. Yekhonya F.T Timbang, M.Si
2. Naomi Sampe, M.Th
Telah dipertahankan oleh penulis di hadapan Dosen Penguji Sarjana (S1)
Sekolah Tinggi Agama Kristen Negeri (STAKN) Toraja pada tanggal 28
September 2019 dinyatakan lulus dengan nilai A-, dan diyudisium pada tanggal 1
Oktober 2019 dengan predikat Cumlaude.
Mengkendek, Oktober 2019
Dosen Penguji:
Penguji I Penguji II
Panitia Ujian:
Ketua Sekretaris
ABSTRAK
4
Jhon Ua’ Tandi Pau’ (2320154045). Tahun 2019. Judul Skripsi Analisis
Teologis Metode Misi Warga Jemaat Di Gereja Toraja Jemaat Malolo Sesesalu
Cabang Kebaktian Kolean Klasis Rembon Sado’ko’. Di bimbing oleh
Pdt.Yekhonya F.T Timbang, M.Si selaku pembimbing satu dan Naomi Sampe,
M.Th selaku pembimbing dua.
Kata Kunci: Metode Misi Warga Jemaat, Pekabaran Injil dan Misi Sosial Gereja
Judul ini dipilih karena misi di dalam kehidupan sehari-hari adalah tugas
bagi semua orang percaya karena hakikat dari sebuah gereja adalah misinya, misi
adalah hakikat gereja-tanpa misi, gereja bukan lagi dirinya yang sesungguhnya;
misi adalah raison d’etre gereja sehingga gereja adalah alat untuk melaksanakan
misi Allah dan melanjutkan misi Kristus di dunia, gereja bukan tujuan dari dirinya
sendiri. Dalam mewujudkan misi ini, maka perlu suatu metode yang baik dan
efektif.
Mengabarakan Injil adalah tugas dan tanggung jawab bersama dalam
gereja. Sebagaimana dalam Injil Matius 28:19-20 tentang Amanat Agung yang
diberikan kepada setiap orang percaya. Untuk mencapai tujuan di atas, penulis
menggunakan metode penelitian kualitatif lewat studi kepustakaan yakni mencari
sumber-sumber dan referensi-referensi yang berkaitan dengan topik yang dikaji
dan dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan observasi di
lapangan selama penelitian di lakukan.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, metode misi yang dipakai
warga jemaat di Gereja Toraja Jemaat Malolo Sesesalu Cabang Kebaktian Kolean
Klasis Rembon Sado’ko’ yakni membangun persahatan dengan semua orang
tanpa terkecuali dan juga melalui perkunjungan secara pribadi baik kerumah-
rumah maupun di tempat kerja.
KATA PENGANTAR
5
“Kinaako anakku, ammu manarang”
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Ruhan Yang Maha Esa, atas
Misi Warga Jemaat Di Gereja Toraja Jemaat Malolo Sesesalu Cabang Kebaktian
hadapi dapat dijalani dengan baik. Oleh karena itu, penulis mengucap syukur dan
kepada penulis.
3. Ketua Sekolah Tinggi Agama Kristen Negeri Toraja selaku pimpinan yang
STAKN Toraja.
(empat) tahun.
6
5. Segenap Panitia Ujian Skripsi yang boleh mengurus segala bentuk
9. Pimpinan dan seluruh dosen serta staf di Prodi Misiologi yang tetap
11. Segenap keluarga besar Jemaat Bori’ Klasis Sasi tempat penulis
kepada Pdt. Senianti Padda, S.Th, M.Pdk selaku mentor dan orang tua
13. Bapak Dr. Armin Sukri Kanna, M.Th selaku pimpinan dan seluruh staf di
7
14. Saudara-saudara tercinta Sartika Sanda Melo, S.Pd, Novita Dewi Bittoen,
15. Segenap warga jemaat di Gereja Toraja Jemaat Malolo Sesesalu Cabang
16. Pdt. Meldy Kristianti Batta’, S.Th yang senantiasa memberikan dukuangan
Allo dan Eunice Selda Kassa. Terima kasih untuk kebersamaan dan cinta
18. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah
dan kelemahan. Oleh karena itu, penulis menerima masukan, kritik dan saran
DAFTAR ISI
SAMPUL..................................................................................................... i
HALAMAN JUDUL.................................................................................. ii
8
HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................. iii
ABSTRAK.................................................................................................. iv
KATA PENGANTAR................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
B. Fokus Masalah......................................................................... 4
D. Tujuan Penelitian..................................................................... 5
F. Pemilihan Judul....................................................................... 6
A. Landasan Teori........................................................................ 12
1. Misi ................................................................................... 12
b. Subyek Misi................................................................. 18
d. Tujuan Misi................................................................. 19
9
A. Alasan Pemilihan Locus.......................................................... 25
A. Hasil Penelitian........................................................................ 27
B. Analisis Data........................................................................... 31
BAB V PENUTUP...................................................................................... 38
A. Kesimpulan.............................................................................. 38
B. Saran-saran.............................................................................. 38
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 40
LAMPIRAN-LAMPIRAN
A. Instrumen Penelitian
G. Curriculum Vitae
BAB I
PENDAHULUAN
10
A. Latar Belakang Masalah
Istilah misi dalam bahasa Latin yaitu Missio yang berarti pengutusan
sedangkan dalam bahasa Inggris bentuk tunggal Mission berarti Karya Allah
(God’s Mission) atau tugas yang diberikan oleh Tuhan kepada kita (our Mission),
bahwa kita sebagai umat Allah adalah umat yang diberikan tanggung jawab atau
tugas untuk melaksanakan apa yang Tuhan perintahkan dalam mewujudkan karya
Allah di dalam dunia ini. Menurut Eka Darmaputra, hakikat dari sebuah gereja
adalah misinya, misi adalah hakikat gereja atau tanpa misi, gereja bukan lagi
dirinya yang sesungguhnya; misi adalah raison d’etre2 gereja sehingga gereja
adalah alat untuk melaksanakan misi Allah dan melanjutkan misi Kristus di dunia
ini, gereja bukan tujuan dari dirinya sendiri, melainkan gereja bertujuan untuk
ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk”. Dari ayat ini, Yesus
Sendiri yang memerintahkan pemberitaan Injil itu. Karena ini adalah perintah
Allah maka mutlak harus dikerjakan. Dapat disimpulkan bahwa orang percaya
diperintahkan untuk memberitakan Injil. Hal ini tidak dapat ditawar-tawar lagi,
dan di dalam Injil Yohanes 20:21b, “Sama seperti Bapa mengutus Aku,
1
Arie de Kuiper, Missiologi Ilmu Pekabaran Injil (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2004), 9.
2
Raison d’etre artinya alasan mengapa mereka berkumpul. Jadi Raison d’etre gereja
yaitu alasan orang-orang berkumpul di dalam gereja yaitu untuk melaksanakan misi Allah.
3
Eka Darmaputera, Pergulatan Kehadiran Kristen Di Indonesia, (Jakarta: BPK Gunung
Mulia, 2005), 403.
11
demikianlah juga sekarang Aku mengutus kamu.” Ayat ini menegaskan bahwa
misi, bukan sebagai paksaan melainkan keharusan yang tidak dapat di tawar-tawar
karena misi itu adalah bagian yang tidak terpisahkan dari tubuh gereja itu dan misi
memberitakan kabar sukacita adalah perintah dari Tuhan sendiri. Dengan melihat
menghidupi misi sebagai hakekat gereja, maka sangat perlu bagi setiap pendeta
atau gembala dan warga jemaat untuk terlibat aktif dalam melaksanakan misi
dalam kehidupannya.
Warga jemaat adalah bagian terpenting dalam gereja. Jika warga jemaat
tidak berperan dalam pelayanan, maka gereja tersebut tidak akan bertumbuh
dengan baik atau dengan kata lain bahwa gereja tersebut tidak sehat. Ron Jenson
pelayanan adalah gereja yang tidak mengerti tentang Alkitab atau dengan sengaja
Ron Jenson dan Jim Stevens, Dinamika Pertumbuhan Gereja (Malang: Yayasan Penerbit
4
12
ketidaktahuan tentang pengajaran Kitab Suci yang jelas atau dengan
sengaja tidak mentaatinya.5
tahu tentang hal ini. Warga jemaat mempunyai pemikiran bahwa tugas pelayanan
sebagai pekabaran Injil maupun misi sosial gereja adalah tugas pendeta atau
gembala sidang saja dan majelis gereja sehingga keterlibatan warga jemaat di
Cabang Kebaktian Kolean Klasis Rembon Sado’ko’ warga jemaat dengan penuh
kesadaran dalam diri mereka melaksanakan misi yang di dorong semangat dalam
menjalankan misi yaitu memberitakan kabar baik kepada semua orang melalui
setiap hari. Selain dari mengabarkan Injil, hal lainnya yang dilakukan yaitu
melalui misi sosial gereja seperti membantu yang kesusahan, terkena bencana
alam dan sebagainya. Dalam pengamatan ini juga, informasi yang penulis
dapatkan bahwa dalam kurun waktu 5 tahun, jumlah kepala keluarga yang masuk
Kristen bertambah ada sekitar 4 orang yang masuk Kristen baik dari agama Islam
maupun dari agama Katholik.6 Pada tanggal 11 Maret 2019 satu keluarga (2
orang) dari agama Islam masuk Kristen di Gereja Toraja Jemaat Malolo Sesesalu
Cabang Kebaktian Kolean dengan menyampaikan kepada majelis jemaat dan juga
5
Ibid.
6
Wawancara dengan Yohanes Basongan, seoarang Majelis Gereja Toraja Jemaat Malolo
Sesesalu Cabang Kebaktian Kolean pada tanggal 23 Mei 2019.
13
Kesadaran warga jemaat ini dalam menjalankan misi gereja adalah hal
yang patut untuk di perhatikan oleh setiap gereja sebagai gereja yang hidup dan
melaksanakan misi adalah bentuk nyata dari gereja yang hidup. Rasul Paulus
dalam misinya memberikan banyak gambaran tentang misi yang ia lakukan mulai
kehidupan berjemaat pada waktu itu. Paulus dengan tekun melaksanakan misi di
sesuai dengan tempat di mana ia akan memberitakan Injil itu. Begitupun dengan
tentang pengetahuan akan Alkitab, namun anggota jemaat dengan percaya akan
Berangkat dari uraian di atas, penulis melihat bahwa hal ini perlu dikaji
lebih dalam tentang Metode Misi Warga Jemaat di Gereja Toraja Jemaat Malolo
B. Fokus Masalah
Adapun yang menjadi fokus penelitian penulis yaitu Metode Misi Warga
Jemaat di Gereja Toraja Jemaat Malolo Sesesalu Cabang Kebaktian Kolean Klasis
Rembon Sado’ko’.
C. Rumusan Penelitian
dibahas dalam tulisan ini yaitu bagaimana Metode Misi Warga Jemaat di Gereja
14
Toraja Jemaat Malolo Sesesalu Cabang Kebaktian Kolean Klasis Rembon
Sado’ko’?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai yaitu untuk menguraikan Metode Misi Warga
Jemaat di Gereja Toraja Jemaat Malolo Sesesalu Cabang Kebaktian Kolean Klasis
Rembon Sado’ko’.
E. Signifikansi Penelitian
1. Signifikansi Praktis
dalam hal menambah pengetahuan tentang metode misi. Selain itu juga,
2. Signifikansi Akademik
menyangkut tentang misi seperti Antropologi Misi, Doa dan Misi, Sejarah
15
F. Pemilihan Judul
Dalam penulisan ini ada beberapa hal yang menjadi alasan penulis dalam
G. Metode Penelitian
dan menguraikan hal-hal yang diteliti secara rinci dan tepat. Dalam metode
penelitian kualitatif ini terdiri dari kajian pustaka, wawancara, dan semua
literasi baik berupa buku-buku dan juga catatan-catatan mata kuliah yang
2. Tempat Penelitian
7
Hamid Patilima, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2013), 2.
16
Tempat penelitian yang akan di tempati peneliti yaitu di Gereja
Sado’ko’.
3. Informan
anggota jemaat yang terdiri dari 10 orang yakni 1 pendeta dan 9 warga
jemaat.
4. Jenis Data
Jenis data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah data
dalam karya ilmiah untuk mendapat data secara okjektif dan akurat. Tanpa
a. Studi Pustaka
17
Studi pustaka adalah suatu teknik atau cara yang dipakai untuk
b. Observasi
objek pengamatan.8
c. Wawancara
8
Pupuh Frathurrohman, Strategi Belajar dan Mengajar (Bandung: Reflika Aditama,
2007), 86.
18
Wawancara merupakan percakapan secara langsung dengan
ditanyakan10.
sistemtis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan
1. Reduksi data
9
Irawan Soeharto, Metode Penelitian Sosial (Bandung, Remaja Rosdakarya, 1995), 67.
10
Hamid Patilima, 100.
19
muncul dari catatan-catatan lapangan. Reduksi data berlangsung terus-
3. Interpretasi
bentuk naratif.
11
Ibid.
12
Basrowi dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif (Jakarta: Tineka Cipta, 2008),
209.
13
Nana Syaodin Sukma Dinata, Tuntunan Penulisan Kerya Ilmiah (Bandung: Sinar Baru
Alegensindo, 2009), 289
14
Kamus Besar Bahasa Indonesia, 438.
20
H. Sistematika Penulisan
Kerangka Berfikir
BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN: Bagian ini terdiri
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
21
A. Landasan Teori
1. Misi
a. Pengertian Misi
missio yang berasal dari bahasa Latin. Dari kata ini muncul dua istilah
yaitu Missio Dei dan Missio Christi. Missio Christi adalah pengutusan
yang lebih luas dan umum, yakni menyangkut semua kegiatan gerejawi
15
Arie de Kuiper, hal. 10
16
Edmund Woga, CSsR, Dasar-Dasar Misiologia (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2006),
14.
22
Dalam kitab Kejadian 1:28 ketika Adam diberi mandat misi untuk
Misi Allah dalam Perjanjian Lama dapat juga dilihat dalam kisah
nyawa di tengah sebuah kelaparan (bnd. Kejadian 45:7), selain itu juga
dapat dilihat dalam kisah Musa yang diutus untuk membebaskan sebuah
Gereja yang dimaksud Moltman dalam hal ini adalah orang yang hidup di
17
Y. Tomatala, 7
18
David J. Bosch, Transformasi Misi Kristen (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2005), 631.
23
Allah ditujukan terutama kepada dunia dan misi merupakan partisipasi di
semua orang tanpa terkecuali baik itu oarang kaya, orang miskin, umat,
menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan
sampai ke ujung bumi.” Dan di dalam Injil Matius 28:18-20 yang menjadi
salah satu dasar bagi umat Allah dalam melaksanakan pekabaran Injil bagi
orang lain. Ayat ini sering di sebut sebagai ‘Amanat Agung’. 20 Dalam Injil
Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala
19
Ibid, 15.
20
David J. Bosch, 87.
24
yang setia belajar dari Tuhan. Sebagai Amanat Agung, ini berarti bukanlah
keselamatan itu bagi orang lain. Tugas pemberitaan Injil ini adalah amanat
yang harus dijalankan oleh setiap orang percaya karena bersifat kewajiban
dan keharusan. Dalam ayat ini menekankan empat (4) hal yaitu pergilah,
jadikanlah, baptislah dan ajarlah. Gereja sebagai orang percaya harus pergi
membaptis mereka dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus dan mengajar
itu adalah keseluruhan tugas yang dilaksanakan oleh gereja sebagai warga
dalam Injil Yohanes “Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk
sendiri, ia mencari hormat bagi dirinya sendiri, tetapi barang siapa mencari
hormat bagi Dia yang mengutusnya, ia benar dan tidak ada ketidakbenaran
Aku. Ia tidak membiarkan Aku sendiri, sebab Aku senantiasa berbuat apa
21
Ruth F. Selan, Pedoman Pembinaan Warga Jemaat (Bandung: Kalam Hidup, 1994), 9
25
yang berkenan kepada-Nya (Yohanes 8:29); “Sebab Aku berkata-kata dari
memerintahkan Aku untuk menyatakan apa yang harus Aku katakan dan
yang menjelaskan pelayanan Hamba Tuhan yang “Roh Tuhan ada pada-
Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik
untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang” (bnd. Lukas 4:18-
19.
26
Yesus menegaskan, “juga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil
Di sini dapat dilihat bahwa misi itu bersumber dari Allah bukan
hanya kedapa satu bangsa saja melainkan dari satu kota atau daerah ke
daerah lain. Dalam kisah pelayanan misi yang dilakukan oleh Yesus ini
‘gerakan’ dan dalam misi Paulus sendiri dia memaknai misinya sebagai
melainkan oleh Yesus Kristus dan Allah, Bapa yang telah membangkitkan
Dia dari antara orang mati,...Tetapi waktu Ia, yang telah memilih aku sejak
b. Subyek Misi
23
Ibid.
24
Yohanes Krismantyo Susanta, “Anak Manusia : Suatu Reinterpretasi Terhadap Konsep Mesianis
Yahudi,” Veritas : Jurnal Teologi Dan Pelayanan 15, no. 2 (October 1, 2014): 177–97,
https://doi.org/10.36421/veritas.v15i2.298.
25
Ibid.
27
Dalam penjelasan sebelumnya mengenai misi, sudah jelas bahwa
Allah adalah pengutus Agung atau Missio Dei. Di jelaskan pula bahwa
Allah memilih dan mengutus para nabi kepada Israel dan kepada bangsa-
c. Obyek Misi
dari misi itu. Obyek misi itu dapat kita lihat di dalam Matius 28:19 (semua
bangsa); Matius 24:14 (di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua
bangsa dan makhluk); Lukas 24:47, Markus 16:15, Kolose 1:23 (kepada
segala makhluk); Kisah Para Rasul 1:8 (sampai ke ujung bumi); Kisah
28
sorga); Yohanes 16:8 (dunia/kosmos) dinyatakan sebagai alamat pekerjaan
d. Tujuan Misi
lain;
26
Ibid, 77.
29
3) Tujuan Paulus adalah menjangkau sebanyak mungkin orang
ilahi).
Menurut Yakob Tomatala ada tiga tujuan dari misi yang dilakukan
rencana Tuhan untuk menghimpun suatu umat bagi diri-Nya (bnd. 1 Petrus
harmonis dan utuh serta usaha untuk saling melengkapi diri guna
27
Eckhard J. Schnabel, 14.
30
melaksanakan misi penginjilan, dan yang ketiga yaitu mewujudkan
28
Bnd. Yakob Tomatala, Penginjilan Masa Kini (Malang: Gandum Mas, 2004), 32
29
Eckhard J. Schnabe. 400.
31
tempat-tempat pertemuan di kota-kota Romawi merupakan tempat
hadir secara aktif dalam pemberitaan Injil. Paulus tahu bahwa Allah
keyakinan ini dalam 1 Tesalonika 2:13 “Dan karena itulah kami tidak
sebagai firman Allah, yang bekerja juga di dalam kamu yang percaya”.
32
Paulus dengan sadar menyakini bahwa pemberitaan misi
berbuah bukan karena metode misi yang efektif, melainkan karena Roh
Allah 30. Dalam 1 Tesalonika 1:5-6 “Sebab Injil yang kami beritakan
dengan kekutan dari Roh Kudus dan dengan suatu kepastian yang
oleh karena kamu. Dan kamu telah menjadi penurut kami dan penurut
Tuhan; dalam penindasan yang berat kamu telah menerima firman itu
Kudus
B. Kerangka Berfikir
Misi merupakan bagian yang terpenting dalam kehidupan gereja. Baik itu
gereja sebagai organisasi maupun gereja sebagai organisme yang hidup. Dalam
praktik misi gereja, semua anggota yang terlibat di dalamnya harus aktif dan
selalu melaksanakan misi di manapun mereka berada. Dengan semangat misi ini
akan menjadikan diri mereka sebagai gereja yang hidup dan menjadi damai
30
Ibid. 402.
33
sejahtera bagi semua ciptaan Tuhan baik itu melalui misi sosial gereja maupun
melalui pekabaran Injil yang dilakukan. Dalam melaksanakan misi gereja, gereja
harus menggunakan metode yang baik dan efektif dalam melaksanakan misi itu.
Dengan metode-metode misi yang baik dan tepat, maka akan membantu
memberitakan Injil di manapun mereka berada dengan tuntunan dari Roh Kudus
sendiri. Berdasarkan penjelasan di atas, maka keranga pikir penelitian ini dapat
MISI GEREJA
Warga Jemaat
Metode Misi
Gambar 1.1. Skema kerangka pikir Metode Misi Warga Jemaat di Gereja Toraja
Jemaat Malolo Sesesalu Cabang Kebaktian Kolean Klasis Rembon Sado’ko’.
BAB III
34
Dalam pemilihan locus ini penulis tertarik karena, locus tempat penulis
akan meneliti adalah tempat di mana penulis tinggal dan juga penulis melihat
merupakan sebuah jemaat yang terdapat dalam lingkup pelayanan Klasis Rembon
Sado’ko’ yang berada di Lembang Palesan. Secara Geografis, locus ini berada di
Selatan, sebelah Selatan berbatasan dengan Undu’, dan sebelah Barat berbatasan
dengan Dusun Sesesalu Selatan RT Tumakke. Gedung gereja ini berjarak kurang
lebih 25 KM dari pusat kota Makale yang dapat ditempuh dengan menggunakan
Selain itu, locus ini memiliki pemandangan yang masih asri di mana kita
bisa melihat bukit-bukit yang masih hijau dan juga aliran sungai Sa’dan yang
Cabang Kebaktian Kolean ini dilayani oleh 11 Majelis Gereja dan 1 Pendeta.
35
Pekerjaan anggota Jemaat di tempat ini mayoritas sebagai petani dan ada juga
BAB IV
36
A. Pemaparan Hasil Penelitian dan Analisis
Dalam bagian ini akan dipaparkan mengenai hasil penelitian dan analisis
sesuai dengan pengamatan dan hasil wawancara dengan informan yang dipilih
dari kalangan warga jemaat dan pendeta di Jemaat Malolo Sesesalu Cabang
Kebaktian Kolean Klasis Rembon Sado’ko’, maka hasil penelitian dan analisis
mengatakan bahwa misi gereja adalah tugas dan tanggungjawab yang harus di
memberitakan Injil dan menjadi berkat bagi sesama.32 Sedangkan satu informan
lainnya mengatakan bahwa misi gereja adalah untuk membangun hubungan yang
baik di dalam persekutuan dan masyarakat.33 Misi adalah usaha yang dilaksanakan
dan menjadi tanggungjawab oleh setiap orang yang percaya kepada Kristus untuk
Kitab Kejadian 1:28 ketika Adam diberi mandat misi untuk memenuhi,
mandat sebagai tanggung jawab yang harus dilakukan Adam dalam mewujudkan
31
Wawancara dengan Naomi Panggalo pada tanggal 18 Juli 2019, Martha Simba’,
Hermin Pasoloran, dan Kalvein Tandiriswa pada tanggal 19 Juli 2019, Agustina Rakkang pada
tanggal 20 Juli 2019 dan Pdt. Meldy Kristianti Batta’ S.Th pada tanggal 4 September 2019.
32
Wawancara dengan Hendrikson Masarrang pada tanggal 18 Juli 2019, Yosep Pasoloran
pada tanggal 19 Juli 2019, dan Nurhayati Burhan pada tanggal 20 Juli 2019.
33
Wawancara dengan Nelayanti pada tanggal 20 Juli 2019
37
damai sejahtera atau syalom bagi bumi dan segala isinya. 34 Mandat dan tanggung
jawab yang diberikan kepada Adam ini menggambarkan bahwa umat Allah
percaya kepada Yesus Kristus telah memahami dan menghidupi akan tugas dan
itu sendiri dengan memperkenalkan Kristus kepada orang lain dan membangun
Matius 28:18-20 yang menekankan bahwa misi bukanlah suatu pilihan melainkan
Sedangkan tiga informan lainnya mengatakan bahwa tujuan misi gereja yang lain
yaitu untuk membantu yang kesusahan, membantu yang terkena bencana alam,
36
dan pelayanan diakonia lainnya. Misi juga bertujuan sebagai bentuk
Misi gereja di laksanakan agar semua orang di dalam dunia ini mengenal
karya kesemalatan dari Allah melalui Yesus Kristus. Rasul Paulus dengan jelas
mengatakan bahwa tujuan dari misinya adalah untuk memberitakan Injil Allah
34
Yohanes Krismantyo Susanta, Mengenal Dunia Perjanjian Lama: Suatu Pengantar (Surakarta:
Kekata Publisher, 2018).
35
Wawancara dengan Hermin Pasoloran, Yosep Pasoloran dan Kalvein Tandiriswa pada
tanggal 19 Juli 2019, Nurhayati Burhan, Nelayanti dan Agustina Rakkang pada tanggal 20 Juli
2019
36
Wawancara dengan Naomi Panggalo, Hendrikson Masarrang pada tanggal 18 Juli
2019, Martha Simba’ pada tanggal 19 Juli 2019
37
Wawancara dengan Pdt. Meldy Kristianti Batta’ S.Th, pada tanggal 9 September 2019
38
(bnd. Roma 1:1) kepada bangsa-bangsa lain dengan cara menuntun setiap orang
kepada satu Allah yang benar dan kepada Yesus Kristus Sang Mesias, Juruselamat
dan Tuhan dan juga mengajar orang-orang tentang pentingnya Injil dalam
kehidupan sehari-hari. selain itu, tujuan dari misi gereja yaitu untuk mewujudkan
memberitakan Injil berarti gereja telah memberitakan segala perbuatan Allah agar
segala bangsa beroleh berkat (bnd. Kej. 12:2-3). Sedangkan menurut Yakob
Tomatala merumuskan tiga tujuan dari misi yang dilakukan oleh Gereja, yaitu
menghimpun suatu umat bagi diri-Nya (bnd. 1 Petrus 2:9-10); kedua adanya
persekutuan Allah dengan umat-Nya secara harmonis dan utuh serta usaha untuk
saling melengkapi diri guna melaksanakan misi penginjilan, dan yang ketiga yaitu
mewujudkan kemulian Allah melalui misi penginjilan. Pada kedua pandangan ini
menekankan bahwa misi dalam gereja adalah untuk memberitakan Injil kepada
orang lain agar semua orang dapat mengenal Kristus dan menerima Kristus di
dalam kehidupannya dan untuk mewujudkan kemulian Allah di dalam dunia ini.38
dikaitkan dengan teori dapat disimpulkan bahwa anggota jemaat di Jemaat Malolo
Sesesalu Cabang Kebaktian Kolean memahami bahwa tujuan misi yaitu untuk
kemuliaan Allah.
38
Yohanes Krismantyo Susanta, Harapan Di Tengah Penderitaan: Tafsir Atas Daniel 7 Dan
Hubungannya Dengan Injil Sinoptik (Yogyakarta: Kanisius, 2019).
39
Dari pengamatan dan penelitian yang dilakukan, ada empat informan
sehingga kabar tentang Yesus Kristus bisa disampaikan, entah dalam ceramah
atau khotbah di depan umum dan atau pembicaraan pribadi dan Paulus tidak
tinggal; serta membangun hubungan dengan semua orang baik orang Yahudi
sapaan setiap hari ataupun tutur kata terhadap sesama. Dalam Injil Yohanes 4:1-
42 tentang metode misi yang Yesus pakai dalam menyampaikan Kabar Sukacita
hendak menimba air, kata Yesus kepadanya: “Berilah Aku minum” sebab murid-
murid-Nya telah pergi ke kota untuk membeli makanan”. Perempuan Samaria itu
merespon sapaan Yesus dan ajaran yang Yesus sampaikan dan bahkan banyak di
orang yang ada di kota itu menjadi percaya kepada Yesus Kristus karena
kesaksian dari perempuan Samaria itu. Cara Yesus dalam menyapa seorang
39
Wawancara dengan Naomi Panggalo dan Hendrikson Masarrang pada tanggal 18 Juli
2019, Yosep Pasoloran pada tanggal 19 Juli 2019 dan Nelayanti pada tanggal 20 Juli 2019
40
Wawancara dengan Martha Simba’, Hermin Pasoloran, dan Kalvein Tandiriswa pada
tanggal 19 Juli 2019, Nurhayati Burhan, dan Agustina Rakkang pada tanggal 20 Juli 2019 dan Pdt.
Meldy Kristianti Batta’ S.Th, pada tanggal 9 September 2019
40
perempuan Samaria ini dengan menggunakan pendekatan persahabatan adalah
salah satu metode misi yang juga dipakai oleh warga jemaat dalam melaksanakan
misi di Jemaat Malolo Sesesalu Cabang Kebaktian Kolean yakni dengan menyapa
saat bertemu di jalan, di kebun, dan di mana saja. Dari uraian ini dapat
disimpulkan bahwa salah satu metode misi yang masih relevan sampai saat ini dan
Selain melalui sapaan dan tutur kata, metode misi lewat persahabatan yang
dipakai oleh warga jemaat yaitu saling menolong dan menghargai dalam
ini yaitu saling membantu dalam kegiatan Rambu Solo’ dan Rambu Tuka’,
dalam menggarap sawah dan kebun, melibatkan diri dalam kegiatan keagamaan
kehidupan setiap orang. Dengan adanya hubungan yang baik, seseorang dapat
sukacita itu. Dalam kaitannya dengan hal ini, warga jemaat di Cabang Kebaktian
termasuk agama dan unsur-unsur adat lainnya seperti sangtondok, Bua’, serta
41
pellembangan. Saling menolong adalah bentuk metode misi yang masih dapat
dilakukan di dalam masyarakat secara umum yaitu dengan cara membantu sesama
yang dalam kesusahan, terkena bencana alam, dan membutuhkan uluran tangan.
merupakan salah satu bentuk dari misi sosial gereja. Dengan membangun
persahabatan yang baik terhadap semua orang tanpa terkecuali, misi dapat
disampaikan dengan baik dan pendengar dapat menerima apa yang disampaikan
yang ada di Asia. Dalam hasil wawancara, lima informan mengatakan bahwa
dilakukan oleh anggota jemaat dalam misinya yaitu melalui perkunjungan secara
pribadi dengan tujuan untuk memperkenalkan Injil itu sendiri. Strategi yang
dipakai oleh warga jemaat dalam perkunjungan yaitu dengan cara berkunjung
secara tidak langsung seperti saat anggota jemaat pulang dari tempat berkerja
sehari-hari. Injil Lukas 10:38-39 dengan jelas menyebutkan tentang metode yang
Yesus pakai dalam perkunjungan ke rumah Marta dan Maria. Yesus berbincang-
bincang dengan Maria dan Marta dan dalam kesempatan ini, Yesus
42
oleh anggota jemaat di Jemaat Malolo Sesesalu Cabang Kebaktian Kolean ini
dilakukan dengan pendekatan yang sederhana yaitu dengan cara bertamu dan
mendengarkan Injil.
pribadi.
B. Refleksi Teologi
percaya adalah hal yang harus kita laksanakan sebagai wujud kasih Allah di dalam
dunia ini. Dalam Alkitab seluruhnya, Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, Tuhan
Allah tidak bermaksud hanya untuk menyelamatkan satu bangsa saja, melainkan
Allah akan menyelamatkan semua orang atau semua bangsa tanpa terkecuali.
Alkitab menjelaskan bahwa Allah sebagai pencipta langit, bumi dan segala isinya.
Manusia adalah ciptaan Allah yang paling mulia karena manusia diciptakan
menurut gambar dan rupa Allah (bnd. Kej. 1:26). Allah tidak menghendaki
manusia jatuh ke dalam dosa tetapi manusia sendiri yang memilih dan melanggar
43
Allah tidak membiarkan umat-Nya tetap berada dalam kuasa dosa
utama dari misi itu. Kitab Suci selalu menekankan Allah sebagai pencipta langit
dan bumi. Seluruh bumi dengan segala isinya termasuk segenap umat manusia
adalah yang dijadikan Allah (Kej.1; bnd Mzm 24:1). Setiap manusia dari bangsa
mana pun memperoleh hidup dari Tuhan. Apakah ia orang Israel, Kanaan atau
Mesir, Tuhan adalah penciptanya. Inilah fakta yang tidak dapat disangkal, entah
Allah diakui sebagai pencipta atau tidak. Mutlaknya kebenaran fakta ini tidak
bergantung pada iman manusia. Penciptaan Allah dan posisinya sebagai pencipta
adalah asas utama misi sebagai Pekabaran Injil. Allah berhak atas semua ciptaan-
Nya di muka bumi termasuk manusia itu sendiri. Manusia adalah ciptaan Allah
sehingga mutlak bahwa manusia adalah milik Tuhan. Menurut Matius 24:14,
“Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi
semua bangsa, sesudah itu barulah tibah kesudahannya”. Misi harus berjalan terus,
sampai Tuhan datang kembali. Semua bangsa dan suku bangsa harus sudah
menerima kesaksian. Gereja tetap memanggil satu umat datang kepada Tuhan,
(Kisah Para Rasul 26:15-18) demikian juga gereja harus menyadari bahwa segala
keluarga, suku bangsa, seluruh lapisan masyarakat dan segala bangsa harus
dicapai sebelum Tuhan datang kembali. Gereja atau jemaat adalah perwujudan
dari Kerajaan Allah selama gereja itu mau memberitakan Kerajaan Allah itu.
Rasul Paulus sendiri memberi kesaksian akan dirinya sebagai seorang hamba
44
Kristus yang di panggil menjadi rasul dan di kuduskan untuk memberitakan Injil
Allah (bnd. Roma 1:1). Dalam perjalan misi Rasul Paulus, ia menegaskan bahwa
keberhasilan misi bukan hanya terletak pada metode yang baik dan benar tetapi
yang menjadi pusat keberhasilan misi adalah karya Roh Kudus sendiri.41
Misi yang dilakukan tidak terlepas dari peranan gereja. Kesadaran akan
memberitakan kabar sukacita kepada orang lain, di situ juga karya Allah di dalam
dunia ini nyata bagi orang yang percaya. Matius 28:18-20 sebagai amanat agung
dari Yesus sendiri mengatakan “Yesus mendekati mereka dan berkata: “Kepada-
Ku telah diberi kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua
bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh
Kudus dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah kuperintahkan
kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir
zaman”. Perintah ini bukan hanya di tujukan kepada murid Yesus semata tetapi
41
Yohanes Krismantyo Susanta, “Orang Kristen Dan Politik: Belajar Dari Kasus Salomo
Dan Adonia Dalam Persaingan Menuju Takhta,” DUNAMIS: Jurnal Teologi Dan Pendidikan
Kristiani 4, no. 1 (October 25, 2019): 22–36, https://doi.org/10.30648/dun.v4i1.187.
45
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
dibahas pada bab-bab sebelumnya tentang metode misi warga jemaat di Gereja
Sado’ko’ yang masih efektif untuk dipergunakan di dalam jemaat yaitu dengan
membangun persahabatan yakni sapaan setiap hari ataupun tutur kata saat
bertetangga, dan berjemaat dan metode yang kedua yaitu melalui perkunjungan
B. Saran-saran
46
4. Diharapkan kepada Gereja Toraja Jemaat Malolo Sesesalu Cabang
DAFTAR PUSTAKA
47
ALKITAB
KAMUS
BUKU-BUKU KARANGAN
Cipta, 2008.
Mulia, 2006.
Hidup, 1994.
Aditama, 2007.
2005.
2010.
48
Jenson, Ron., Steven, Jim. Dinamika Pertumbuhan Gereja. Malang:
Kuiper, Arie de. Missiologia Ilmu Pekabaran Injil. Jakarta: BPK Gunung
Mulia, 2004.
Rosdakarya, 1995.
Konsep Mesianis Yahudi.” Veritas : Jurnal Teologi Dan Pelayanan 15, no. 2
2019.
Susanta, Yohanes Krismantyo. “Orang Kristen Dan Politik: Belajar Dari Kasus
https://doi.org/10.30648/dun.v4i1.187.
49
ISTRUMEN PENELITIAN
gereja?
50
DATA DIRI INFORMAN
Umur : 30 tahun
Umur : 32 tahun
Umur : 21 tahun
51
Alamt : Kolean, Dusun Sesesalu Selatan, Lembang Palesan
4. Nama : Martha Simba’
Umur : 35 tahun
Umur : 49 tahun
Umur : 51 tahun
Umur : 47 tahun
Umur : 30 tahun
Umur : 21 tahun
52
Umur : 33 tahun
CURRICULUM VITAE
November 1997. Anak ketiga dari lima bersaudara, dilahirkan dari pasangan
Pendidikan Dasar di SDN 172 Inpres Pando Kabupaten Tana Toraja tahun 2004
dan tamat tahun 2009. Pada tahun 2009 melanjutkan pendidikan di SMP Negeri
Satap 6 Saluputti Kabupaten Tana Toraja dan tamat pada tahun 2012. Kemudian
tahun 2012 dan tamat pada tahun 2015. Pada tahun 2015, melanjutkan pendidikan
53
Bendahara PPGT Jemaat Malolo Sesesalu. Menjabat sebagai pengurus SMGT
Jemaat Malolo Sesesalu tahun 2018/2020 Pada tahun 2016/2018 menjabat sebagai
HMP Misiologi, dan tahun 2018 (setengah tahun) menjabat sebagai Ketua HMP
54