Anda di halaman 1dari 3

Interaksi Buku

Pengantar Perjanjian Baru

Disusun Oleh:

Nama : Sandi Indra Anggalo

Kelas : E Teologia

Nirm : 2020185849

Sekolah tinggi agama kristen negri ( STAKN) toraja


Tahun ajaran 2019/ 2020
 Interaksi buku : pengantar perjanjian baru

Judul buku : pengantar perjanjian baru

Pengarang : Willi Marxsen

Penerbit : BPK Gunung Mulia

Cetakan : Cetakan ke 1-1994, Cetakan ke 8-2008

Jumlah Halaman : 351 Halaman

 Paulus
 Kronologi Kehidupan Paulus
Didalam kehidupan Paulus atau dalam surat Paulus kita tidak memperoleh catatan mengenai tanggal (baik
tanggal surat itu sendiri maupun peristiwa-peristwa yang disebutkan dalam surat-suratnya ). Dan kalau
seandainya kita bisa menentukan tanggal dari satu peristiwa saja, maka hal itu akan mengubah kronologi
yang relative itu menjadi kronologi yang mutlak.
Namun sumber-sumbert kita mengandung banyak celah. Karena keterangan yang diberikan harus
dlengkapi dengan keterangan yang tersedia dalam dokumen-dokumen lainnya. Dari Galatia 1 : 13 – 2:3
kita tahu bahwa Paulus telah menganiyaya panguyuban-pangayuban Kristen (bnd. 1 kor. 1:8), namun
allah menyatakan Anak-Nya didalam Paulus yang bisa disebut “pengalaman Damsyik”), mungkin saja
informasi didalam 2 Korintus 11 : 32-33 menunjukan pada periode ini, dengan demikian didalam Kisah
Para Rasul ia menelusuri setiap penganiyayaan yang walau pun dilakukan oleh penguasa Politis, Dari
Damsyik Paulus pergi ke Yerusalem guna menemui Kefas, dan disana ia tinggal selama 15 hari. Ini
terjadi 3 tahun kemudian’ (Gal. 1 : 18).dihitung dari pertobatan Paulus. Setelah itu Paulus pergi ke daerah
Siria dan Kilikia dan kembali ke Yerusalem setelah sekitar 13 Tahun (Gal. 2:1).

 isi
Pada titik ini Informasi mengenai peristiwa dalam kehidupan Paulus dan kelanjutannya tidak
dapat sampai kita tiba pada bagian akhir dari kegiatan-kegiatannya. Paulus menulis 1 korintus dari efesus
(1 Kor . 16:8) dan menceritakan rencananya untuk datang ke Korintus melalui Makedonia. Ia bermaksud
mengutus suatu misi dari Jemaat di Korintus untuk mengambil uang yang telah dikumpul untuk jemaat di
Yerusalem (1 Kor. 16 : 3-4). Dalam kenyataannya Paulus menempuh jalan ini sendiri, dalam Roma 16:25
ia menulis rupanya, dari Korintus bahwa ia bermaksud mengunjungi Yerusalem dan kemudian ke
Spanyol lewat Roma (Rm. 15:23). Dan didalam 2 Korintus yang sebelumnya yang merupakan kumpulan
sejumlah surat Paulus yang ditulis kepada Jemaat di Korintus, sebagian dari Efesus dan sebagian lagi dari
Makedonia. Didalam hal ini kita dapat mengetahui bahwa Rasul Paulus berkunjung singkat dari Efesus ke
Makedonia, tahap-tahap berikut ini : Efesus – Korintus – Efesus – Makedonia - Korintus – Yerusalem –
Roma. Tetapi bila kita kita menduga bahwa Paulus Ditangkap di Yerusalem, maka menjadi penting dari
sudut pandang menyeluruh untuk mencatat bahwa ketiga surat Paulus yang besar yang telah sampai
kepada kita 1 dan 2 Korintus dan Roma, ditulis menjelang akhir masa pembebasannya.
Bila kita ingat Filipi dan Filemon surat dari penjara, yang waktu penulisan surat dipastikan,
pertanyaannya apakah 1 Tesalonika dan Galatia dapat digunakan untuk mengisi celah di Efesus. Tetapi 1
Tesalonika jelas memuat sejumlah kunci. Paulus datang dari Filipi ke Tesalonika, dan disana ia
mendirikan Gereja itu, setelah keberangkatannya ia merencanakan kunjungan berikutnya tetapi Iblis
menghalanginya (1 Tes 2:17-18), dari Atena Paulus mengutus Timotius ke Tesalonika suatu rute yang ia
sendiri telah tempuh, tetapi perjalanan pengumpulan Kolekte’
Karena meskipun Paulus menggunakan bentuk daftar peristatis, ia mendaftarkan peristiwa-
peritiwa yang memang sudah terjadi dalam hidupnya akhirnya, dalam tulisan – tulisan pseudo Paulus, kita
menemukan daftar tugas dalam bentuk dan isi yang pra-kristen, untuk berbagai anggota rumah tangga,
suami – istri anak- anak, budak, dan lain – lain. Dari hal ini kita dapat melihat bagaimna etika dari dunia
Kuno dikristenkan. Dengan tambahan –tambahan interaksi seperti ‘didalam Kristus’ bila kita menerapkan
perbedaan ini kita melihat bahwa cara Paulus dalam surat-suratnya tidak seragam, dalam Galatia dan 1
dan 2 korintus dan Roma ada banyak Kutipan , tetapi didalam 1 Tesalonika, Filipi, dan Filemon didalam
kitab itu tidak perlu di berikan contohnya karena ditunjukan dalam Alkitab Yunani.

Anda mungkin juga menyukai