Anda di halaman 1dari 5

1. Konseli memiliki karakteristik yang berbeda satu sama lain.

Perbedaan karakterstik
konseli juga akan berpengaruh pada kebutuhan yang berbeda satu sama lain. Untuk
membantu konseli memenuhi kebutuhannya, guru BK perlu melakukan asesmen
kebutugan. Guru BK dapat melakukan asesmen kebutuhan dalam dua teknik, yaitu…
A. Inventory dan skala psikologis
B. Tes dan non tes
C. Tes bakat minat IQ
D. Tes psikologis dan non tes

Pembahasan:
Guru BK dalam memahami karakteristik konseli menggunakan berbagai teknik dalam
rangka need assessment di tempat konseli belajar. Asesmen dalam rangka memahami diri
konseli menggunakan dua teknik dasar, yaitu teknik tes dan non tes. Asesmen teknik tes
adalah pengukuran psikologis dengan menggunakan alat tes yang terstandar, seperti tes
kecerdasan, tes bakat, tes minat dan tes kepribadian. Sedangkan asesmen teknik non tes
adalah teknik asesmen yang tidak baku/terstandar dan sebagian besar merupakan hasil
produk pengembangan guru BK, seperti observasi, wawancara, kuesioner, sosiometri,
Daftar Cek Masalah. (Sumber belajar penunjang PLPG 2017)

2. Jenis tes intelegensi yang digunakan untuk mengukur anak usia 5-11 tahun adalah…
A. Tes The Standard Progressive Matrices (SPM)
B. Tes The Advanced Progressive Matrices (APM)
C. Tes The Colores Progressive Matrices (CPM)
D. Tes Wechsler Intelligence Scale for Children (WISC)

Pembahasan:
Tes SPM mengukur kecerdasan orang dewasa
Tes APM mengukur kinerja intelektual dari mereka yang memiliki intelegensi di atas
rata-rata
Tes CPM merupakan alat tes yang dibuat pada anak-anak usia 5-11 tahun, dan orang
dewasa namun dengan syarat memiliki tingkat pendidikan yang rendah. Perbedaan
mendasar antara SPM dan CPM adalah adanya warna pada alat tes
Tes WISC digunakan untuk tes intelligensi pada anak usia 8-15 tahun

3. Guru BK akan merancang program bimbingan klasikal untuk meningkatkan keterampilan


belajar siswa, agar program sesuai dengan kebutuhan siswa perlu dilakukan asesmen
kebutuhan siswa. Alat asesmen yang relevan untuk mengungkapkan kebiasaan belajar
siswa adalah…
A. Wawancara
B. Observasi
C. Alat ungkap masalah PTSDL
D. Alat ungkap masalah Umum

4. Tujuan penggunaan asesmen tes atau non tes oleh guru BK adalah untuk…
A. Membantu guru BK dalam mereferal kasus
B. Membantu siswa melengkapi data diri
C. Mengaplikasikan teknik penyelesaian masalah individu
D. Mengidentifikasi aspek-aspek psikologis siswa

5. Guru BK ingin mendapatkan gambaran perkembangan kemandirian siswa, maka untuk


melaksanakan asesmen instrumen yang digunakan adalah:
A. Alat Ungkap Masalah
B. EPPS (Edward Preference Personality Inventory)
C. ITP (Inventori Tugas Perkembangan)
D. Catatan Anekdot

6. Pada proses asesmen lingkungan diperlukan beberapa data tentang harapan orang tua dan
latar belakang ekonomi keluarga siswa. Untuk mendapatkan data tersebut diperlukan
sumber data yang sesuai, Bila anda menjadi guru BK siapa sumber yang dimaksud…
A. Komite sekolah
B. Wali kelas
C. Guru Mapel
D. Orang tua

7. Dari hasil asesmen sosiometri dalam satu kelas didapatkan data bahwa 7 orang siswa
terisolir, 6 klik dan 4 hubungan segi tiga. Berdasarkan kondisi ini, untuk meningkatkan
hubungan sosial kelas, aspek perkembangan yang menjadi prioritas dalam layanan
bimbingan klasikal adalah ....
A. kematangan emosional
B. peran sosial sebagai pria dan wanita
C. pengembangan diri
D. kesadaran dan tanggung jawab sosial

8. Dari beberapa macam alat asesmen di bawah ini, yang termasuk alat asesmen non tes,
adalah ...
A. SPM (Standard Progressive Matriks)
B. SOV (Study of Values)
C. ITP (Inventory Tugas Perkembangan)
D. EPPS (Edwards Preference Personality Schedule)

9. Guru BK di sekolah mawar, ingin memperoleh data mengenai sarana prasarana yang
dimiliki sekolah untuk mendukung pelaksanaan program bimbingan dan konseling, maka
instrument non tes yang tepat digunakan adalah
A. Catatan anekdot
B. AUM-U (Alat Ungkap Masalah Umum)
C. Skala penilaian dan pedoman wawancara
D. Daftar cek dan data dokumentasi

10. Apabila guru BK ingin memahami tingkah laku siswa dalam konteks kejadian pada
proses pelayanan BK di kelas, maka instrument yang tepat digunakan adalah:
A. Sosiometri
B. Pedoman wawancara
C. Angket
D. Catatan anekdot

11. Instrument yang tepat untuk mendapatkan data tentang adanya hubungan atau interaksi di
dalam kelompok adalah . . .
A. Alat ungkap masalah
B. Inventori tugas perkembangan
C. Pedoman wawancara
D. Angket sosiometri

12. Kegiatan asesmen non tes dalam layanan bimbingan dan konseling dilakukan dengan
beberapa tujuan, kecuali . . .
A. Membantu menemukan kebutuhan konseli
B. Mengungkapkan potensi konseli yang belum berkembang optimal
C. Mengukur keberhasilan konseli setelah menerima layanan bimbingan dan konseling
D. Mengukur keberhasilan program layanan

13. Dalam menghadapi individu yang introvert, untuk memahami konseli guru bimbingan
dan konseli dapat menggunakan berbagai alat bantu untuk mengungkapkan maslah,
antara lain…
A. Pedoman observasi, dokumentasi data konseli dan pedoman wawancara
B. pedoman wawancara, catatan anekdot, dan sosiometri
C. Autobiografi, alayt ungkap masalah umum (AUM-U), dan daftar cekk masalah
(DCM)
D. Autobiografi, pedoman wawancara. Dan pedoman observasi

14. Jika guru bimbingan dan konseling melihat kecenderungan pola relasi yang tidak sehat,
misalnya terdapat banyak klik di dalam kelas maka guru bimbingan dan konseling dapat
melakukan asesmen dengan instrument dibawah ini
A. Inventori tugas perkembangan
B. Pedoman wawancara
C. Angket sosiometri
D. Alat ungkap masalah

15. Penggunaan catatan anekdot dalam proses memahami perilaku siswa memiliki bebrapa
keuntungan. Berikut ini merupakan hal-hal yang dapat diproleh melalui catatan anekdot,
kecuali.....
A. Pengambilan data bisa dilakukan oleh siapa saja, cukup dilakukan dalam satu kali
pengamatan, hasilnya dapat digeneralisasi.
B. Melalui kegiatan ini koselor cukup mengamati tingkah laku konseli, lebih mudah
dilakukan dan tidak memerlukan analisi yag sulit sebagaimana instrumen lain.
C. Diperoleh deskripsi tingkah laku dalam berbagai situasi otentik membantu konselor
untuk memahami individualitas konseli dengan lebih baik dan menghindari jastifikasi
subyektif
D. Hasil pengamatan dapat dideskripsikan formatnya sederhana dan untuk
menggunakannya tidak perlu pengetahuan khusus.

Anda mungkin juga menyukai