Meski begitu, Allah SWT selalu memberi kemudahan bagi hamba-Nya dalam beribadah.
Seluruh kebaikan kecil akan dibalas berlipat ganda. Apalagi Islam turun ke muka bumi
sebagai rahmat bagi alam semesta.
Sholat fardhu yang terlewat waktu, bisa dikerjakan dengan niat qodho sholat. Keringanan
yang diberikan Allah, saat hamba-Nya terlupa atas ketidaksengajaan. Atau ada halangan
berat, hingga harus mengganti sholat di waktu berikutnya.
Mengqodho sholat artinya mengganti sholat yang terlewat dari waktunya. Hukumnya
wajib dikerjakan, karena sholat yang terlewat waktu tidak gugur kewajibannya.
Berikut cara mengqodho sholat yang benar sesuai syariat Islam yang wajib diketahui.
"Jika kalian tertidur atau terlupa dari suatu shalat maka hendaknya shalat jika telah
teringat/terbangun." (HR. Abu Dawud)
1/6
2. Rasulullah Mengqodho 4 Sholat Fardhu
Mengenang peristiwa Perang Khandaq berkecamuk pada tahun kelima hijriyah. Nabi
Muhammad SAW sampai terlewat waktu 4 sholat fardhu. Hingga akhirnya beliau
mengqodho sholat setelah perang usai.
Dari Nafi’ dari Abi Ubaidah bin Abdillah, telah berkata Abdullah, "Sesungguhnya orang-
orang musyrik telah menyibukkan Rasulullah SAW sehingga tidak bisa mengerjakan
empat shalat ketika perang Khandaq hingga malam hari telah sangat gelap.
"Kemudian iqamah lagi dan beliau mengerjakan shalat Ashar. Kemudian iqamah lagi
dan beliau mengerjakan shalat Maghrib. Dan kemudian iqamah lagi dan beliau
mengerjakan shalat Isya." (HR. At-Tirmizy dan AnNasa’i)
©2020 Merdeka.com
Kisah di masa perang Khaibar tahun ketujuh hijriyah. Rasulullah SAW saat terlelap,
hingga habis waktu Shubuh seusai perang.
Dari Abdullah bin Abi Qatadah dari ayahnya berkata, "Kami pernah berjalan bersama
Nabi SAW pada suatu malam. Sebagian kaum lalu berkata,
"Wahai Rasulullah, sekiranya anda mau istirahat sebentar bersama kami?" Beliau
menjawab: "Aku khawatir kalian tertidur sehingga terlewatkan shalat." Bilal berkata,
"Aku akan membangunkan kalian."
Maka mereka pun berbaring, sedangkan Bilal bersandar pada hewan tunggangannya.
Namun ternyata rasa kantuk mengalahkannya dan akhirnya Bilal pun tertidur.
Ketika Nabi SAW terbangun ternyata matahari sudah terbit, maka beliau pun bersabda:
"Wahai Bilal, mana bukti yang kau ucapkan!" Bilal menjawab: "Aku belum pernah
sekalipun merasakan kantuk seperti ini sebelumnya." Beliau lalu bersabda:
2/6
"Sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla memegang ruh-ruh kalian sesuai kehendak-Nya
dan mengembalikannya kepada kalian sekehendak-Nya pula.
Wahai Bilal, berdiri dan adzanlah (umumkan) kepada orang-orang untuk shalat!"
kemudian beliau SAW berwudhu, ketika matahari meninggi dan tampak sinar
putihnya, beliau pun berdiri melaksanakan shalat." (HR. Al-Bukhari)
©Shutterstock
Dilansir dari NU online, jumhur ulama, sebagaimana dicatat oleh Imam Ibnu Rusyd
dalam Bidayatul Mujtahid, menyebutkan bahwa orang yang meninggalkan sholat itu
'berdosa'. Bahkan pendapat mazhab lain, hukum meninggalkan sholat secara sengaja bisa
berstatus kafir.
Sehingga apabila setelah pingsan, orang tidur yang terbangun, dan orang lupa yang
teringat. Alangkah baiknya segera melaksanakan sholat fardhu yang terlewat.
Seluruh ulama sepakat, apapun latar belakang yang mendasari seseorang meninggalkan
sholat fardhu, baik sengaja atau karena ada udzur yang syar'i, kewajiban untuk
menggantinya tetap berlaku.
3/6
©2020 Merdeka.com
Cara mengerjakan sholat fardhu dengan niat mengqodho, sama persis layaknya sholat
yang ditinggalkan, dalam hal sifat dan tata caranya.
Misalkan, seorang hamba lerluput sholat Zuhur sebab di tengah perjalanan. Maka dia
wajib mengerjakan sholat empat rakaat yang sama.
Terlelap hingga waktu shubuh habis atau bermimpi telah sholat. Maka saat sudah
terbangun dan teringat bahwa dirinya sebenarnya belum sholat shubuh, harus segera
mengerjakan.
4/6
©2020 Merdeka.com
Bacaan lafal niat, sebenarnya bisa menggunakan bacaan niat sesuai sholat fardhu yang
terlewat. Lalu, apabila sholat yang ditinggalkan lebih dari satu. Maka setelah salam,
kembali berdiri untuk mengqodho sholat selanjutnya.
Bacalah niat sholat yang tertinggal berikutnya. Misalkan, terlewat sholat Ashar dan
Maghrib. Maka dia wajib mengerjakan 4 rakaat ashar hingga salam. Lalu melanjutkan
niat dan 3 rakaat sholat Maghrib.
Artinya: "Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Shubuh sebanyak dua raka’at dengan
menghadap kiblat serta qodho karena Allah Ta'ala."
Artinya: "Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Zuhur sebanyak empat raka’at
dengan menghadap kiblat serta qodho karena Allah Ta’ala."
"Ushallii fardhal 'Ashri arba'a raka'aatin mustaqbilal qiblati qodho'an lilaahi ta’aalaa."
Artinya: "Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Ashar sebanyak empat raka’at dengan
menghadap kiblat serta qodho karena Allah Ta’ala.
5/6
Niat Mengqodho sholat Maghrib:
Artinya: "Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Maghrib sebanyak tiga raka'at dengan
menghadap kiblat, serta qodho karena allah ta'aalaa."
"Ushallii fardhal Isyaa'i arba'a raka'aatin mustaqbilal qiblati qodho'an lilaahi ta'aalaa.
Artinya: "Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Isya' sebanyak empat raka’at dengan
menghadap kiblat serta qodho karena Allah Ta'ala."
6/6