Nama : Ayu Prasetyaningtyas

NIM : P27834014007
Tingkat/Semester : I/ Semester II
Jurusan : D3 Analis Kesehatan Surabaya

TUGAS KIMIA ANALITIK (GRAVIMETRI)

1. Bagaimana cara membuat agar Q kecil dan S besar?
Jawab:
Untuk memperoleh endapan yang besar maka harus terpenuhinya syarat bahwa
RSS<<<, S dan Q , cara untuk membuat S besar dan Q kecil yaitu
S besar dengan cara :

 Suhu ditingkatkan (Pemanasan larutan)

 pH rendah, karena pH berpengaruh pada pengendapan sehingga diperlukan pH yang
sesuai.
Q kecil dengan cara :

 pengendapan dari larutan encer

 pengendapan dilakukan dengan mencampur secara perlahan-lahan larutan-larutan
encer disertai dengan pengadukan.
Dari cara tersebut memungkinkan dapat diperoleh S besar dan Q kecil sehingga dapat
diperoleh RSS<<<

2. Bagaimana cara mengatasi kopresipitasi ? (Surface Adsorption, Mixed Crystal

Formation, Occlusion, Dan Mechanical Entrapment)
Jawab:
Kopresipitasi yaitu fenomena saat senyawa pengotor ikut bersama dengan analit.
1. Surface Adsorption, cara mengatasinya:

 Digestion dengan memperkecil luas permukaan

 Pencucian dengan larutan yang mengandung elektrolit volatil, menggantikan

elektrolit nonvolatil.
Misalnya: pada penentuan Ag+ dengan menambah Cl- dimana spesi teradsorpsi
yang utama adalah Cl-. Penambahan larutan asam akan menggantikan lapisan
counter-ion dengan H+ , sehingga kedua ion tersebut yang berada pada double
layer membentuk HCl yang volatil
  Represipitasi atau presipitasi ganda. Endapan yang sudah disaring dilarutkan
kembali untuk kemudian diendapkan kembali.
2. Mixed Crystal Formation, cara mengatasinya:
Dengan cara menghilangkan ion-ion yang kemungkinan menjadi kontaminan sebelum
dilakukannya pengendapan atau mengganti agen pengendap yang tidak menghasilkan
pembentuk mixed-crystal.
3. Occlusion, cara mengatasinya:
4. Mechanical Entrapment, cara mengatasinya:

 Kecepatan pertumbuhan kristal diperlambat kondisi lewat jenuh yang rendah.

 Digestion

 Represipitasi yang terjadi pada suhu tinggi membuka kantong perangkap dan
memberikan kesempatan larutan untuk keluar.