Anda di halaman 1dari 2

NAMA : VEO NANDO ROLLAN HARTONO

NIM / KELAS : 2020011008 / HUKUM 3A


MATA KULIAH : HUKUM WARIS ADAT

Lembar Jawaban UTS Fakultas Hukum Semester 3 Kelas A

1. Menurut Soepomo Hukum adat adalah hukum non-statutair yang sebagian besar
adalah hukum kebiasaan dan sebagian kecil hukum Islam. Hukum adat itu pun
melingkupi hukum yang berdasarkan keputusan-kepitusan hakim yang berisi asas-
asas hukum dalam lingkungan, di mana ia memutuskan perkara. Hukum adat berurat
berakar pada kebudayaan tradisional. Hukum adat adalah suatu hukum yang hidup,
karena ia menjelmakan perasaan hukum yang nyata dari rakyat. Sesuai dengan
fitrahnya sendiri, hukum adat terus menerus dalam keadaan tumbuh dan berkembang
seperti hidup itu sendiri.
2. Teori Receptio in complexu menyatakan bahwa bagi orang Islam berlaku penuh
hukum Islam sebab dia telah memeluk agama Islam walaupun dalam pelaksanaannya
terdapat penyimpangan-penyimpangan. Teori ini berlaku di Indonesia ketika teori ini
diperkenalkan oleh Prof. Mr. Lodewijk Willem Christian van den Berg (1845-1927).
3. Kewajiban yaitu utang-utang pewaris kepada pihak ketiga yang sebaiknya
diselesaikan terlebih dahulu dengan menggunakan harta warisan yang ada. Sehingga
setelah seluruh utang-utang pewaris diselesaikan, sisa harta warisan dapat dibagikan
kepada ahli waris yang berhak.
4. Hibah adalah dianggap sebagai hadiah atau pemberian kepada orang lain secara
sukarela dan tidak dapat ditarik kembali. Pemberian hibah ini bisa berupa harta
bergerak maupun harta tidak dan harus diberikan ketika pemberi hibah masih hidup.
5. Keberadaan dari ahli waris yang telah mendapatkan hibah dari orang tua semasa
hidupnya, sehingga ahli waris yang lainnya dan belum menerima hibah menganggap
penerima hibah tidak berhak untuk mendapatkan harta warisan lagi dari orang tuanya.
Penelitian ini memuat rumusan masalah yang bagaimana kedudukan ahli waris
penerima Hibah terhadap ahli waris lainnya dalam harta warisan pada perspektif
hukum.
6. Dalam sistem Hukum Adat, anak angkat diberikan hak yang sama seperti anak
kandung tetapi ada pula yang memberikan hak terhadap anak angkat dengan bagian
yang berbeda. Salah satu dasar hukum yang dijadikan pegangan adalah adanya
Yurisprudensi dari putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia yang dapat ditarik
kesimpulan bahwa:

1) Anak angkat berhak mewaris terbatas pada harta gono-gini (harta bersama).
2) Anak angkat tidak berhak mewaris terhadap harta pusaka (asli)
3) Anak angkat bisa menutup hak mewaris ahli waris asal.

Dalam sistem Hukum Islam, pengangkatan anak tidak membawa akibat hukum dalam
hal hubungan darah dan hubungan waris mewaris dengan orang tua angkat.
Dalam Hak waris menurut BW (Burgelijk Wetboek), didalam UU ini tidak mengatur
tentang hak waris anak angkat tetapi memuat hak-hak tiap-tiap ahli waris atas bagian
tertentu dari harta peninggalan dengan memakai istilah Legitieme portie.
7. Harta gono gini

Harta gono gini atau bisa disebut juga sebagai harta bersama adalah harta benda yang
sudah diperoleh secara bersama sejak masa perkawinan. Harta benda tersebut tidak
memiliki persoalan siapapun yang memperolehnya atau membelinya, baik itu suami
atau istri.

Ahli waris

Ahli waris adalah orang yang menerima warisan disebut sebagai ahli waris yang
diberi hak secara hukum untuk menerima harta dan kewajiban atau hutang yang
ditinggalkan oleh pewaris.

Harta warisan (barang yang di waris)

Warisan adalah segala sesuatu yang diberikan kepada ahli waris untuk dimiliki
pewaris, baik itu berupa hak atau harta seperti rumah, mobil, dan emas maupun
kewajiban berupa hutang.

Anda mungkin juga menyukai