Praktikum ini bertujuan agar praktikan dapat mengidentifikasi dengan tepat kation yang
terdapat dalam larutan sampel. Praktikan dapat menunjukan reaksi yang spesifik untuk setiap
kation yang terdapat dalam sampel.
B. LATAR BELAKANG
Dua langkah utama dalam analisis adalah identifikasi dan estimasi komponen komponen
suatu senyawa. Langkah identifikasi dikenal sebagai analisis kualitatif, sedangkan
langkah estimasinya adalah langkah kuantitatif. Analisis kualitatif dapat dikatakan lebih
sederhana, sedangkan analisis kuantitatif sedikit lebih rumit. Analisis kualitatif bertujuan
mengidentifikasi penyusun-penyusun suatu zat, campuran-campuran zat, atau larutan-
larutan yang biasanya unsur-unsur penyusunnya bergabung antara yang satu dengan
yang lain. Sedangkan analisis kuantitatif bertujuan untuk menentukan banyaknya
penyusun-penyusun suatu zat atau persenyawaan. Biasanya identifikasi zat dilakukan
dengan penambahan zat lain yang susunannya telah diketahui, sehingga terjadi
perubahan (reaksi kimia). Zat yang susunannya telah diketahui dan yang
menyebabkan terjadinya reaksi disebut pereaksi (reagen) (Underwood AL dan Day RA,
1980).
Dalam analisa kualitatif cara memisahkan ion logam tertentu harus mengikuti prosedur
kerja yang khas. Zat yang diselidiki harus disiapkan atau diubah dalam bentuk suatu larutan.
Untuk zat padat kita harus memilih zat pelarut yang cocok. Ion-ion logam pada golongan-
golongan diendapakan satu persatu, endapan dipisahkan dari larutannya dengan cara disaring
atau diputar dengan sentrifus, endapan dicuci untuk membebaskan dari larutan pokok atau
dari filtrat dan tiap-tiap logam yang mungkin ada harus dipisahkan. Kation-kation
diklasifikasikan dalam 5 golongan berdasarkan sifat-sifat kation itu terhadap beberapa
reagensia (Cokrosarjiwanto, 1977).
Dalam kimia analisis kualitatif dikenal suatu cara untuk menentukan ion (kation/anion)
tertentu dengan menggunakan pereaksi selektif dan spesifik. Pereaksi selektif adalah pereaksi
yang memberikan reaksi tertentu untuk satu jenis kation/anion tertentu. Dengan
menggunakan pereaksi-pereaksi ini maka akan terlihat adanya perubahan-perubahan kimia
yang terjadi, misalnya terbentuk endapan, terjadinya perubahan warna, bau dan timbulnya
gas (G. Svehla, 1985).
C. ALAT BAHAN
Alat :
1. Tabung reaksi dan raknya
2. Kawat platina
3. Bunsen
4. Pipet tetes
Bahan :
1. Karbonat :
MgSO4
Na4OH
HNO3
AgNO3
Na2CO3
2. Bikarbonat :
NaHCO3
AgNO4
HNO3
NH4OH
MgSO4
3. Sulfit :
KMnO4
H2SO4
HSO3
4. Thiosulfat :
Natrium thiosulfate
Feriklorida
Gelembung nitrat
5. Sulfat :
Natrium Sulfat
Barium Klorida
Aquaredia
Amonium asetat pekat
6. Sulfida :
Natrium Sulfida
Argentum nirat
Asam nitrat
Gelembung nitrat
7. Nitrit :
Ferosulfat
Asam sulfat encer
Natrium nitrit
Kalium permanganat
8. Nitrat :
Natrium nitrat
Ferosulfat
Asam sulfat peka
Serbuk Zn dan NaOH
9. Klorida :
NaCl
AgNO3
Asam sulfat pekat
D. CARA KERJA
1. Na2CO3
Dimasukkan larutan Na2CO3 ke dalam tabung reaksi, lalu di reaksikan
dengan AgNO3 tetes demi tetes, lalu diamati perubahannya. Setelah itu
ditambahkan lagi beberapa tetes AgNO3 . Lalu diamati kembali perubahan
yang terjadi.
Dilakukan pemanasan, dan diamati perubahan yang terjadi. Dilakukan dua
kali pembakaran, lalu ditambahkan HNO3 dan diamati perubahan yang
terjadi. Setelah itu ditambahkan NH4OH ke dalam larutan tersebut dan
diamati perubahan yang terjadi. Apabila larutan tersebut dikocok maka
itulah perubahan yang terjadi.
Dimasukkan Na2CO3 lalu ditambahkan MgSO4 dan dianati perubahan
yang terjadi.
2. NaHCO3
Dimasukkan larutan NaHCO3 ke dalam tabung reaksi, lalu di reaksikan
dengan AgNO4 tetes demi tetes, lalu diamati perubahannya.
Dilakukan pemanasan dan diamati hasil perubahan dari pemanasan
tersebut. Lalu ditambahkan HNO3 dan diamati perubahan yang terjadi.
(endapan kecoklatan).
Dimasukkan NaHCO3 dan ditambahkan MgSO4, lalu diamati perubahan
yang terjadi. Setelah itu dilakukan pemanasan dan diamati perubahan yang
terjadi. (endapan putih).
3. KMnO4
Dimasukkan KMnO4 ke dalam tabung reaksi, lalu di reaksikan dengan
H2SO4 cair, lalu dikocok diamati perubahan yang terjadi.
Ditambahkan NaSO3. , dan diamati perubahan yang terjadi.
Ditambahkan Na2SO3, lalu ditambah lagi 2PbNO3 lalu diamati perubahan
yang terjadi.
4. Na2S2O3
Dimasukkan larutan Na2S2O3 ke dalam tabung reaksi, lalu di reaksikan
dengan FeCl3 tetes demi tetes, lalu diamati perubahan yang terjadi
Dimasukkan larutan Na2S2O3 ke dalam tabung reaksi, lalu di reaksikan
dengan Gelembung nitrat tetes demi tetes, lalu diamati perubahan yang
terjadi. Setelah itu dilakukan pemanasan dan diamati perubahan yang
terjadi.
5. Sulfat
Dimasukkan larutan Na2SO4 ke dalam tabung reaksi, lalu di reaksikan
dengan BaCl tetes demi tetes, lalu diamati perubahan yang terjadi.
Ditambahkan aquaredia dan diamati perubahan yang terjadi. Lalu,
ditambahkan NH4 dan diamati perubahan yang terjadi.
Dimasukkan larutan Na2SO4 ke dalam tabung reaksi, lalu di reaksikan
dengan BaCl tetes demi tetes dan diamati perubahan yang terjadi.Setelah
itu ditambahkan NH4 dan lihat perubahan yang terjadi.
6. Sulfida
Dimasukkan larutan Na2S ke dalam tabung reaksi, lalu di reaksikan dengan
AgNO3 melalui dinding tabung reaksi dan diamati perubahannya.
Ditambahkan HNO3 dan diamati perubahan yang terjadi. Lalu larutan
tersebut dipanaskan dan diamati perubahannya.
Dimasukkan larutan Na2S ke dalam tabung reaksi, lalu di reaksikan dengan
gelembung nitrat dan diamati perubahan yang terjadi.
7. Nitrit
Dimasukkan larutan FeSO4 ke dalam tabung reaksi, lalu di reaksikan
dengan H2SO4 encer, lalu dikocok dan diamati perubahan yang terjadi.
Ditambahkan NaNO3 melalui dinding tabung lalu diamati perubahannya.
Dimasukkan larutan KMnO4 ke dalam tabung reaksi, lalu di reaksikan
dengan H2SO4 encer dan diamati perubahan yang terjadi. Lalu dimasukkan
NaNO2 dan diamati perubahan yang terjadi.
8. Percobaan Tambahan
Dimasukkan larutan FeSO4ke dalam tabung reaksi, lalu ditambahkan
NaNO3 memalui dinding tabung reaksi dan diamati perubahannya.
9. Nitrat
Dimasukkan larutan FeSO4 ke dalam tabung reaksi, lalu ditambahkan asam
NaNO3 dan amati perubahannya. memalui dinding tabung reaksi dan
diamati perubahannya.
Dimasukkan NaNO3 dan ditambahkan serbuk Zn lalu ditambah NaOH dan
dilakukan proses pembakaran yang menggunakan lakmus untuk menguji
adanya asam atau basa.
10. Klorida
Dimasukkan NaCl dan ditambahkan AgNO3 lalu diamati perubahannya.
Dimasukkan larutan NaCl ke dalam tabung reaksi lalu ditambah H2SO4
pekat.
F. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum diatas dapat disimpulkan bahwa laurtan terbentuk endapan-
endapan berbagai warna dan juga perbedaan kelarutan tergantung perlakuan yang dilakukan
pada analisis kualitatif kation ini.
G. DAFTAR PUSTAKA
Cokrosarjiwanto. 1997. Kimia Analitik Kualitatif I. Yogyakarta : UNY Press.
Link video : Praktikum KAD : Reaksi Identifikasi Anion (1) - YouTube
Underwood AL and Day RA. 1980. Analisa Kimia Kuantitatif. Jakarta : Erlangga.
Svehla, G. 1985. VOGEL: Buku Teks Anlisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semi Mikro,
Bagian I, Edisi V, PT. Kalma Media Pustaka, Jakarta.