ANALISIS KUALITATIF
B. Percobaan :
Larutan Asam klorida ditambahkan dengan perak nitrat (NaCl + AgNO3)
Kemudian Larutan AgCl ditambahkan larutan amonia (AgCl + NH4OH)
Dan Larutan AgCl ditambahkan dengan larutan HNO3
Pengamatan :
Terbentuk endapan berwarna putih
Terlarutnya endapan tapi tidak sempurna
Terjadinya endapan, endapan berwarna putih
Reaksi :
NaCl + AgNO3 Na NO3 + AgCl putih
AgCl + NH4OH AgOH + NH4 putih
AgCl + HNO3 AgNO3 + Hg2Cl2 putih
14
C. Percobaan :
Larutan natrium klrida atau NaCl ditambahkan dengan larutan Hg2(NO3)2
Kemudian larutan Hg2Cl2 + larutan amonia (NH4OH)
Pengamatan :
Terjadi perubahan warna dari bening menjadi putih
Terbentuk endapan berwarna putih.
Reaksi :
NaCl + Hg2(NO3)2 NaNO3 + Hg2Cl2
Hg2Cl2 + NH4OH Hg2OH + (NH4)2Cl
B. Percobaan :
Larutan kalium iodida atau KI ditambahkan dengan larutan CuSO4
Kemudian larutan hasil dari campuran larutan diatas yaitu CuI
ditambahkan dengan larutan NA2S2O3
15
Pengamatan :
Terjadi perubahan warna dari bening menjadi orange tua dan terbentuk
endapan berwarna orange tua.
Terjadi perubahan warna menjadi putih susu ke orangean
Reaksi :
KI + CuSO4 KSO4 + CuI
CuI + NA2S2O3 Cu S2O3 + NA2I
C. Percobaan :
Larutan kalium iodida (KI) ditambahkan dengan larutan Pb(CH3COO)2
Kemudian dipanaskan
Pengamatan :
Terjadinya pengendapan dan endapan berwarna kuning
Endapan terlarut tapi tidak sempurna
Reaksi :
KI + Pb(CH3COO)2 K CH3COO + PbI
16
B. Percobaan :
Larutan KCNS ditambahkan dengan larutan AgNO3
Pengamatan :
Terjadi perubahan warna dari bening menjadi warna putih susu dan terjadi
pengendapan endapan berwawrna putih.
Reaksi :
KCNS + AgNO3 KNO3 + AgCNS
C. Percobaan :
Larutan KCNS ditambahkan dengan larutan FeCl3
Pengamatan :
Terjadi perubahan warna dari bening menjadi warna merah gelap
Reaksi :
KCNS + FeCl3 KCl3 + FeCNS
B. Percobaan :
Larutan Na2S ditambahkan dengan larutan H2SO4
Kemudian larutan H2S(gas) dipanaskan dengan menggunakan kertas
saringan yang telah diolesi dengan larutan Pb(CH3COO)2
17
Pengamatan :
Terjadai perubahan warna menjadi putih susu dan terjadi pengendapan,
endapan berwarna putih.
Terjadi perubahan warna dari kertas saringan, dari warna putih menjadi
warna hitam.
Reaksi :
Na2S + H2SO4 Na2SO4 + H2S
B. Percobaan :
Larutan Na2S2O3 ditambahkan dengan larutan H2SO4
Pengamatan :
Tidak terjadi reaksi tetapi larutan tercium bau belerang atau sulfur
Reaksi :
Na2S2O3 + H2SO4 Na2(SO4)2 + H2SO3
18
C. Percobaan :
Larutan Na2S2O3 ditambahkan dengan larutan AgNO3
Pengamatan :
Terjadi pengendapan,endapan warna putuih setelah didiamkan ± 1 menit
maka endapan yang tadinya berwarna hitam kemudian berubah warna
menjadi endapan warna hitan
Reaksi :
Na2S2O3 + AgNO3 NaNO3 + Ag2S2O3 hitam
B. Percobaan :
Larutan Na2SO4 ditambahkan dengan larutan Pb(CH3COO)2
Kemudian hasil campuran dari larutan diatas ditambahkan dengan larutan
H2SO4
19
Pengamatan :
Terjadi perubahan warna dari bening menjadi wawrna putih susu dan
terjadi pengendapan, endapan berwarna putih.
Endapan terlarut tapi tidak sempurna
Reaksi :
Na2SO4 + Pb(CH3COO)2 Na2CH3COO + Pb(SO4)2
Pb(SO4)2 + H2SO4 PbSO4 + H2(SO4)2
B. Percobaan :
Larutan Na2B4O7 ditambahkan dengan larutan BaCl2
Pengamatan :
Terjadi perubahan warna dari warna bening menjadi warna putih susu dan
terjadi pengendapan, endapanya wawrna putih
Reaksi :
Na2B4O7 + BaCl2 Na2Cl2 + BaB4O7
20
BAB II ANALISIS KATION
2.1. KATION GOLONGAN I AG + dan HG2 2+
2.1.1 Perak (Ag + )
A. Percobaan :
Larutan AgNO3 ditambahkan dengan larutan HCl
Pengamatan :
Terjadi perubahan warna dari warna bening menjadi warna putih susu dan
terjadi pengendapan, endapanya wawrna putih.
Reaksi :
AgNO3 + HCl HNO3 + AgCl
B. Percobaan :
Larutan AgNO3 ditambahkan dengan larutan NaOH
Kemudian larutan AgOH ditambahkan dengan larutan amonia (NH4OH)
Pengamatan :
Terjadi perubahan warna dari bening menjadi warna cokelat, dan terbentuk
endapan, endapanya warna cokelat.
Terjadi perubahan (endapan larut).
Reaksi :
AgNO3 + NaOH AgOH + NH4NO3
AgOH + NH4OH AgOH + NH4OH
C. Percobaan :
Larutan AgNO3 ditambahkan dengan larutan ammonia NH4OH
Pengamatan :
Tidak ada perubahan (tidak terbentuk endapan)
Reaksi :
AgNO3 + NH4OH NO3NH4 + AgOH
21
D. Percobaan :
Larutan AgNO3 ditambahkan atau direaksikan dengan larutan kalium
kromat (K2CrO4).
Kemudian larutan AgCrO4 ditambahkan dengan larutan ammonia
Pengamatan :
Terjadi perubahan warna dari bening menjadi warna merah dan
terbentuknya endapan, endapannya berwarna merah.
Terjadi perubahan warna dari merah menjadi warna bening, dan endapan
terlarut sempurna
Reaksi :
AgNO3 + K2CrO4 AgCrO4 + K2NO3
AgCrO4 + NH4OH AgOH + NH4CrO4
E. Percobaan :
Larutan AgNO3 ditambahkan dengan larutan kalium iodida (KI)
menghasilkan larutan AgI kuning
22
2.1.2. Merkuro ( Hg 2+ )
A. Percobaan :
Larutan merkuro nitrat Hg(NO3)2 ditambahka dengan larutan asam klorida
(HCl) menghasilkan larutan Hg(Cl) 2 putih
B. Percobaan :
Larutan merkuro nitrat atau Hg(NO3)2 ditambahkan dengan larutan
Na2CO3
Pengamatan :
Terjadi perubahan warna dari warna bening menjadi warna putih susu dan
terjadi pengendapan, endapanya warna putih.
Reaksi :
Hg(NO3)2 + Na2CO3 Hg2(CO3)2 + NaNO3
C. Percobaan :
Larutan merkuro nitrat atau Hg(NO3)2 ditambahkan dengan larutan NaOH
Pengamatan :
Terjadi perubahan warna dari warna bening menjadi warna hitam dan
terjadi pengendapan, endapanya warna hitam.
Reaksi :
Hg(NO3)2 + NaOH HgOH + Na(NO3)2
23
D. Percobaan :
Larutan merkuro nitrat atau Hg(NO3)2 ditambahkan dengan larutan
ammonia atau NH4OH
Pengamatan :
Terjadi perubahan warna dari warna bening menjadi warna hitam dan
terjadi pengendapan, endapanya warna hitam.
Reaksi :
Hg(NO3)2 + NH4OH HgOH + NH4(NO3)2
E. Percobaan :
Larutan merkuro nitrat atau Hg(NO3)2 ditambahkan dengan larutan kalium
kromat atau K2CrO4
Pengamatan :
Terjadi perubahan warna dari warna bening menjadi warna merah dan
terjadi pengendapan, endapanya warna merah.
Reaksi :
Hg(NO3)2 + K2CrO4 Hg2CrO4 + K2(NO3)2
F. Percobaan :
Larutan merkuro nitrat atau Hg(NO3)2 ditambahkan dengan larutan kalium
iodida atau KI
Setelah ditambahkan kalium iodida atau KI secara berlebih.
Pengamatan :
Terjadi perubahan warna dari warna bening menjadi warna hijau dan
terjadi pengendapan, endapanya warna hijau.
Endapan terlarut tapi tidak sempurna dan terjadi perubahan pada warna
endapan dari warna hijau menjadi warna abu-abu.
Reaksi :
Hg(NO3)2 + KI Hg(I)2 + KNO3
24
2.2. KATION GOLONGAN II : Pb++ ; Cu2+ ; Cd2+ dan SN
2.2.1. Timbal (Pb(CH3COO) 2)
A. Percobaan :
Larutan Pb(CH3COO) 2 ditambahkan dengan larutan asam klorida atauHCl
Pengamatan :
Terjadinya pengendapan, endapannya berwarna putih
Reaksi :
Pb(CH3COO) 2 + HCl Pb(Cl)2 + CH3COOH
B. Percobaan :
Larutan Pb(CH3COO) 2 ditambahkan dengan larutan kalium kromat atau
K2CrO4.
Setelah larutan diatas dicampur kemudian dipanaskan
Pengamatan :
Terjadi perubahan warna dari warna bening menjadi warna kuning dan
terjadi pengendapan, endapanya warna kuning.
Terjadi perubahan pada warna endapan dari kuning menjadi warna orange
Reaksi :
Pb(CH3COO) 2 + K2CrO4 Pb2(CrO4) 2 + CH3COOK
C. Percobaan :
Larutan Pb(CH3COO) 2 direaksikan dengan larutan amonia atau H2SO4
Kemudian hasil dari larutan yang diatas dicampur dengan larutan asam
klorida atau HCl
Pengamatan :
Terbentuk endapan berwarna putih.
Endapan terlarut tap tidak sempurna
Reaksi :
Pb(CH3COO) 2 + H2SO4 Pb2 (SO4) 2 + CH3COOH
25
D. Percobaan :
Larutan Pb(CH3COO) 2 ditambahkan dengan larutan kalium iodida atau
KI
Kemudian kalium iodida ditambahkan secar berlebih kedalam laurtan yang
ada di atas
Pengamatan :
Terbentuk endapan berwarna kuning-keputihan.
Endapan terlarut tetapi tidak sempurna
Reaksi :
Pb(CH3COO) 2 + KI Pb(I) 2 + CH3COOK
B. Percobaan :
Larutan CuSO4 ditambahkan dengan larutan Na2CO3
Kemudian hasil dari reaksi diatas adalah CuCO3 ditambahkan dengan
larutan ammonia atau H2SO4
Pengamatan :
Terbentuk endapan berwarna biru muda.
Terjadi raksi endapan terlarut sempurna
Reaksi :
26
CuSO4 + Na2CO3 Na2SO4 + CuCO3
C. Percobaan :
Larutan CuSO4 ditambahkan dengan larutan NH4OH
Pengamatan :
Terbentuk endapan berwarna biru.
Reaksi :
CuSO4 + NH4OH CuOH + NH4SO4
D. Percobaan :
Larutan CuSO4 ditambahkan dengan larutan kalium iodida atau KI
Pengamatan :
Terjadi pengendapan, endapan berwarna cokelat
Reaksi :
CuSO4 + KI CuI2 + K2SO2
2.2.3. Kadmium ( Cd 2+ )
A. Percobaan :
Larutan CdSO4 ditambahkan dengan larutan (NH4)2CO3
Pengamatan :
Terbentuk endapan berwarna putih.
Reaksi :
CdSO4 + (NH4)2CO3 CdCO3 + (NH4)2SO4
B. Percobaan :
Larutan CdSO4 ditambahkan dengan larutan NaOH
Kemudian larutan dipanaskan
Pengamatan :
Sebelum dipanaskan : Terbentuk endapan berwarna putih.
Setelah dipanaskan : Terjadi pengendapan.
Reaksi :
27
CdSO4 + NaOH Cd(OH)2 + Na2SO4
C. Percobaan :
Larutan CdSO4 ditambahkan denga larutan NH4OH
Pengamatan :
Terbentuk endapan berwarna putih.
Reaksi :
CdSO4 + NH4OH Cd(OH)2 + (NH4)2SO4
2.2.4. Stanno ( SN 2+ )
A. Percobaan :
Larutan SNCl2 ditambahkan dengan larutan KOH
Pengamatan :
Terbentuk endapan berwarna putih.
Reaksi :
SNCl2 + KOH SN(OH)2 + KCl2
B. Percobaan :
Larutan SNCl2 direaksikan dengan larutan Hg2(NO3)2
Pengamatan :
Terbentuk endapan berwarna putih.
Reaksi :
SNCl2 + Hg2(NO3)2 SNCl2 +Hg2Cl2
28
2.3. KATION GOLONGAN III : Al 3+ ; Fe 3+ ; Mn 2+ ; Ni 2+ dan Zn 2+
2.3.1. Aluminium (Al 3+ )
A. Percobaan :
Larutan AlCl3 ditambahkan dengan larutan ammonium karbonat atau
NH4OH
Pengamatan :
Terbentuk endapan berwarna putih yang bersifat koloid
Reaksi :
AlCl3 + NH4OH Al(OH)3 + NH4Cl
B. Percobaan :
Larutan AlCl3 ditambahkna dengan larutan KOH
Setalah ditambahkan larutan KOH secara berlebih
Pengamatan :
terbentuk endapan yang berwarna putih.
Endapan larut
Reaksi :
AlCl3 + KOH Al(OH)3 + KCl
29
Fe(OH)3 + HCl FeCl3 + H2O
B. Percobaan :
Larutan FeCl3 ditambahkan dengan larutan K4Fe(CN)6
Pengamatan :
Terbentuk endapan berwarna hitam dengan larutan berwarna biru karena
terbentuknya ferri ferro sianida
Reaksi :
FeCl3 + K4Fe(CN)6 Fe2(CN)3 + KCl
C. Percobaan :
Laarutan FeCl3 ditambahkan dengan larutan KCNS
Pengamatan :
Terbentuk endapan berwarna merah karena terbentuk ferri rhodanida
Reaksi :
FeCl3 + KCNS Fe(CNS)3 + KCl
B. Percobaan :
Larutan MnSO4 ditambahkan denga larutan NH4OH
Pengamatan :
Terjadi perubahan warna dari bening menjadi warna cokelat dan terbentuk
endapan, endapan berwarna cokelat
Reaksi :
MnSO4 + NH4OH Mn(OH)2 + (NH4)2 SO4
30
C. Percobaan :
Larutan MnSO4 ditambahkan dengan larutan Na2CO3
Kemudian dipanaskan
Pengamatan :
Sebelum dipanaskan : Terbentuk endapan yang berwarna putih.
Setelah dipanaskan : Tidak ada perubahan.
Reaksi :
MnSO4 + Na2CO3 MnCO3 + Na2SO4
B. Percobaan :
Larutan NiSO4 ditambahkan dengan larutan asam ammonia atau NH4OH
Pengamatan :
Terbentuk endapan berwarna hijau muda.
Reaksi :
NiSO4 + NH4OH NiOH + NH4SO4
31
C. Percobaan :
Larutan NiSO4 ditambahkan dengan larutan (NH4)2CO3
Pengamatan :
Tidak terjadi perubahan (tidak terbentuk endapan).
Reaksi :
NiSO4 + (NH4)2CO3 Ni(CO3)2 + (NH4)2SO4
D. Percobaan :
Larutan NiSO4 ditambahkan dengan larutan kalium kromat K2CrO4
Pengamatan :
Sebelum dipanaskan : Terjadi perubahan warna larutan.
Setelah dipanaskan : Terbentuk endapan yang berwarna coklat.
Reaksi :
NiSO4 + K2CrO4 NiCrO4 + K2SO4
E. Percobaan :
Larutan NiSO4 ditambahkan dengan larutan K4Fe(CN)6
Pengamatan :
Terbentuk endapan berwarna hijau muda, dan terjadi perubahan waran dari
bening menjadi warna putih kehijauan.
Reaksi :
NiSO4 + K4Fe(CN)6 NiFe(CN)6 + K4SO4
32
2.3.5. Seng ( Zn 2+ )
A. Percobaan :
Larutan Zn(NO3)2 ditambahkan dengan larutan kalium hidroksida atau
KOH
Kemudian ditambahkan KOH berlebih
Pengamatan :
Terbentuk endapan berwarna putih endapannya berupa koloid.
Endapan terlarut tapi tidak sempurna
Reaksi :
Zn(NO3)2 + KOH Zn(OH)2 + KNO3
B. Percobaan :
Larutan Zn(NO3)2 ditambahkan dengan larutan Na2CO3
Pengamatan :
Terbentuk endapan berwarna putih endapannya berupa koloid
Reaksi :
Zn(NO3)2 + Na2CO3 Zn(CO3)2 + NaNO3
C. Percobaan :
Larutan Zn(NO3)2 ditambahkan dengan larutan K4Fe(CN)6
Pengamatan :
Terbentuk endapan berwarna kuning muda.
Reaksi :
Zn(NO3)2 + K4Fe(CN)6 ZnFe(CN)6 + K4(NO3)2
33
2.4. KATION GOLONGAN IV : Ca 2+ ; Ba 2+ ; dan Mg 2+
2.4.1. Kalsium (Ca 2+ )
A. Percobaan :
Larutan CaCl2 ditambahkan dengan larutan kalium kromat atau K2CrO4
Pengamatan :
Sebelum ditambah alkohol erjadi perubahan warna larutan dari bening
menjadi berwarna kuning.
Setelah ditambah alkohol, tidak ada perubahan (larutan tetap berwarna
kuning).
Reaksi :
CaCl2 + K2CrO4 CaCrO4 + KCl
B. Percobaan :
Larutan CaCl2 ditambahkan dengan larutan asam sulfat H2SO4
Pengamatan :
Tidak terjadi perubahan
Reaksi :
CaCl2 + H2SO4 CaSO4 + HCl
C. Percobaan :
Larutan CaCl2 ditambahkan dengan larutan Na2HPO4
Pengamatan :
Terjadi pengendapan, endapan warna putih.
Reaksi :
CaCl2 + Na2HPO4 Ca(HPO4)2 + 2NaCl
34
2.4.2. Barium (Ba 2+ )
A. Percobaan :
Larutan Ba(NO3)2 ditambahkan dengan larutan kalium kromat atau
K2CrO4
Pengamatan :
Terbentuk endapan berwarna kuning.
Reaksi :
Ba(NO3)2 + K2CrO4 BaCrO4 + 2KNO3
B. Percobaan :
Larutan Ba(NO3)2 ditambahkan dengan larutan asam sulfat H2SO4
Pengamatan :
Terbentuk endapan berwarna putih.
Reaksi :
Ba(NO3)2 + H2SO4 Ba SO4 + 2HNO3
C. Percobaan :
Larutan Ba(NO3)2 ditambahkan dengan larutan Na2HPO4
Pengamatan :
Terbentuk endapan berwarna putih.
Reaksi :
Ba(NO3)2 + Na2HPO4 Ba2(HPO4)2 + NaNO3
35
2.5. KATION GOLONGAN V : NH4 +
2.5.1. Amonium ( NH4 + )
A. Percobaan :
Larutan asam ammonia atau NH4OH ditambahkan dengan natrium
hidroksda atau NaOH.
Kemudian ditambahkan dengan HCl pekat
Pengamatan :
Sebelum ditambah HCl pekat : Tidah terjadi perubahan.
Setelah ditambah HCl pekat : Terbentuk asap putih pada ujung pengaduk
gelas dan didalam tabung.
Reaksi :
NH4OH + NaOH NH4OH + NaOH
36
BAGIAN II
ANALISIS KUANTITATIF
37
2.200 x1x 25
2. Normalitas Nx =
MrxVx100
10.000
=
381,2 x 2,73x100
10.000
=
104.067,6
= 0,096 N
38
2. Normalitas
Nx.A
Ny =
10
0,096 x 0,43
=
10
0,041
=
10
= 0,004 N
BAB II ARGENTOMETRI
2.1.Standarisasi larutan Ag NO3 Cn
Langkah kerja :
a. Ambil cuplikan larutan AgNO3 Cn kedalam buret 50ml.
b. Ambil 25ml HCl 0,1N masukan kedalam Erlenmeyer tambahkan
indicator kalium kroamat 1,0ml.
c. Titrasi larutan dengan larutan a. sampai terjadi perubahan warna merah
yang tidak hilang.
d. Catat volume AgNO3 cN yang digunakan, ulangi titrasi sampai tiga
kali.
39
2. Normalitas
25 x0,1
Nc =
vrt
2,5
=
2,2
= 1,136 N
40
BAB III PERMANGANOMETRI
Dalam suasana asam, permangat akan mengalami reaksi – reaksi sebagai berikut:
KMnO4 + 8H+ + 5e Mn2+ + 4H2O
Untuk membuat suasana asam ini dapat digunakan asam sulfat sedang asam
klorida tidak dapat digunakan, karena dapat teroksidasi membentuk gas klor (cl2).
3.1. Standarisasi larutan KMnO4 dengan asam oksalat
Langkah Kerja :
a. Timbang 1,62 gram KMnO4 dilarutkan dalam 75ml aquades
b. Tambahkan 3ml asam sulfat pekat.
c. Masukan larutan kedalam labu takar 100ml dan encerkan sampai
batas.
d. Ambil 20ml larutan asam oksalat, panaskan, kemudian titrasi
dengan larutan KMnO4, catat volumenya, lakukan titrasi sampai
tiga kali.
= 15,7 ml
41
2. Normalitas larutan KMnO4
620 x 2 x100
Nk =
vkxMrH C 2O 4 x 20
24.800
=
15,7 x90 x100
24.800
=
141.300
= 0,18 N
42
e. Titrasi dilanjutkan sampai warna kuning hilang.
f. Catat volumnya (Vb).Ulangi titrasi sampai 3 kali.
Perhitungan :
43
Prosentase kadar dari NaOH dan Na2CO3
4
1. NaOH = 𝑥 100 %
1000
= 0,4 %
14,2
2. Na2CO3 = 1000 𝑥 100 %
= 1,42 %
44
2. Dalam 20ml larutan campuran cuplikan mengadung :
Ferro = VKMnO4 x NKMnO4 x 56mgr
= 0,86 x 0,18 x 56
= 8,67 mgr
45