Anda di halaman 1dari 2

BULAN JUMADIL ULA

Sebagaimana diketahui, Jumadal Ula merupakan nama bulan ke-5 dalam


kalender Hijriah. Banyak orang yang menyebutnya dengan Jumadil Ula, namun
menurut morfologi Arab penyebutan itu dipandang lemah. Pasalnya, pola fu‘ali
harus diakhiri dengan ha lazimah (sehingga menjadi jumadilah), seperti kata
qurasiyah dan shurahiyah (Shalahuddin Khalil, Tashhih al-Tashif...hal. 215).  

Ada pula yang menyebutnya dengan Jumadal Awwal. Namun, kata awwal
yang berarti ‘pertama’, menurut gramatika Arab (nahwu) tidak bisa dipakai
menyifati kata jumada, yang terkategori sebagai muannats (feminim) dan
ditandai dengan alif ta’nits. Hal ini diperkuat oleh al-Farra yang menyatakan,
semua nama bulan Arab terkategori mudzakkar (maskulin) kecuali Jumadal Ula
dan Jumadal Akhirah.

Sehingga bentuk kata sifat yang tepat untuk menyifati jumada bukan al-
awwal, melainkan al-ula yang berbentuk muannats (Muhammad ibn al-Mustanir
ibn Ahmad, al-Azminah wa Talbiyatul Jahiliyyah, hal. 45).   Seperti nama
beberapa bulan Arab yang lain, menurut Abu Sa‘id, penamaan bulan Jumadal Ula
juga dilatarbelakangi oleh musim yang terjadi pada bulan tersebut, yaitu musim
dingin (syita). Jumada sendiri berasal dari kata jamada, yang berarti ‘beku’
sesuai dengan keadaan air yang beku di musim dingin (Ibnu Manzhur, Lisanul
‘Arab, jilid 3, hal. 130; dan al-Harawi, Tahdzib al-Lughah, jilid 10, hal. 358).  

Baca juga: Rabiul Akhir: Asal-usul Penamaan dan Peristiwa Penting di


Dalamnya Menurut Ibnu Duraid, pada zaman Jahiliyah, bulan Jumadal Ula disebut
dengan al-Hanin, Rubba, Syaiban, dan Kanun al-Awwal.

Sedangkan bulan berikutnya Jumadal Akhirah disebut dengan Milhan dan


Kanun al-Akhir. Kata syaiban dan milhan ini dapat ditelusuri dari kata syaib
yang berarti ‘uban’, dan kata milh yang berarti ‘garam.’ Keduanya
menggambarkan keadaan salju di musim dingin yang putih seperti uban
atau garam dan terjadi di bulan Jumadal Ula dan Jumadal Akhirah. (Abu al-
Hasan, al-Mukhashish, jilid 2, hal. 387).  

Umumnya musim itu terjadi selama dua bulan. Sehingga nama ini pun
disematkan pada dua bulan terjadinya musim tersebut, yakni Jumadal Ula dan
Jumadal Akhirah. Sebagaimana diketahui masyarakat Arab memiliki enam
musim, yaitu

ar-rabi al-awwal (musim semi pertama),


shaif (musim panas),
qaizh (puncak musim panas),
al-rabi‘ al-tsani (musim semi kedua),
kharif (musim gugur), dan
syitha (musim dingin)
(Ibnu Manzhur, Lisanul ‘Arab, jilid 8, hal. 102).   Baca juga: Mengapa Islam
Memakai Kalender Bulan?  

Sejumlah peristiwa penting yang terjadi di bulan Jumadal Ula—terutama


pada zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam—di antaranya ialah beliau
berperang melawan Bani Sulaim di Buhran; mengirim pasukan ekspedisi Zaid ibn
Haritsah ke wilayah al-Ish pada tahun keenam Hijriah; bertempur melawan kaum
Yahudi Khaibar pada tahun ketujuh Hijriah; mengirim utusan ke Mu’tah pada
tahun kedelapan Hijriah; mengutus Khalid ibn Walid untuk mengajak bani al-
Harits di Najran masuk Islam; dan masih banyak lagi peritiwa lainnya.

5 Peristiwa Penting di Bulan Jumadil Awal


1. Lahirnya Imam Al Ghazali
Jumadil Awal merupakan bulan kelahiran beberapa ulama dan awliya’
besar, seperti Imam Al Ghazali dan Imam Ali Zainal Abidin. Imam Al Ghazali
lahir pertengahan abad ke-5 Hijriah, tepatnya pada tahun 450 H/1058 M.
Sementara Imam Ali Zainal Abidin lahir pada 5 Sya'ban, tepatnya tahun 38
H/658 M
2. Pertempuran Moota
Pertempuran Moota terjadi pada bulan Jumadil Awal. Moota adalah nama
sebuah kota di Suriah yang menjadi tempat terjadinya pertempuran ini. Nabi
Muhammad SAW tidak berpartisipasi dalam pertempuran ini.
Khalid bin Walid yang ditunjuk secara langsung oleh Nabi Muhammad SAW
sebagai jenderal keempat dari pertempuran Moota. Akibat pertempuran ini,
Khalid bin Walid mendapat julukan sebagai "salah satu pedang Allah."
3. Nabi Muhammad SAW Menikahi Khadijah
Di bulan Jumadil Awal juga menjadi peristiwa bersejarah yang dialami Nabi
Muhammad SAW. Di bulan ini, Nabi Muhammad SAW menikahi Khadijah
binti Khuwailid.
Khadijah menjadi perempuan yang paling dicintai Nabi Muhammad SAW.
Khadijah juga menjadi satu-satunya orang yang dititipkan salam oleh Allah
SWT melalui Malaikat Jibril, ketika Jibril menemui Nabi Muhammad SAW.
4. Perang Al Ashirah
Dikutip dari buku berjudul "Mengenal Nama Bulan dalam Kalender
Hijriyah" karangan Ida Ditri Shohibah, peperangan Al Ashirah yang
berlangsung pada tahun kedua hijriah, dipimpin oleh Nabi Muhammad
SAW.
Beruntung pertempuran ini tidak berlangsung sengit. Sebab, kala itu
terdapat perjanjian damai antara Rasulullah SAW dengan Bani Mudlij dan
penyokong mereka yaitu Bani Hamzah.
5. Wafatnya Sahabat Nabi
Beberapa sahabat Nabi juga diketahui wafat di bulan ini, di antaranya:

 Zaid bin Haritsah, sahabat Nabi Muhammad SAW sekaligus pemeluk


Islam paling awal dari kalangan bekas budak Nabi Muhammad SAW.
 Ja'far bin Abi Thalib, merupakan putra dari Abu Thalib dan sepupu dari
Nabi Muhammad SAW sekaligus kakak dari Khalifah ke-4 yaitu Ali bin Abi
Thalib.
 Abdullah Ibn Rawaahah, salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW.

Anda mungkin juga menyukai