Anda di halaman 1dari 11

Matrik perbandingan UU Perpajakan Lama (sebelum ada UU Cipta Kerja) dengan UU HPP :

BAB II – Mengenai KUP


Uraian  UU KUP Lama UU HPP Mulai Keterangan /
Berlaku Komentar Grup
NPWP OP = NIK Tidak diatur Diatur dalam pasal sisipan 29 Okt
yaitu pasal 2 ayat 1a 2021
Integrasi data Tidak diatur  Diatur dalam pasal tambahan, 29 Okt Jika NPWP dan NIK
kependudukan pasal 2 ayat 10 2021 diintegrasikan akan
dengan basis data sangat bagus untuk
perpajakan administrasi yang
efisien serta
pengawasan yang
lebih efektif.
Sanksi Dalam pasal 13 ayat 3 Dalam pasal 13 ayat 3 sanksi 29 Okt
administrasi atas kenaikan sanksi adm administrasi berupa: 2021
SKPKB Pasal 13  sebesar : a. Bunga dari pph yang
a. 50% dari pph tidak/ kurang dibayar
yang tidak / dalam 1 tahun pajak
kurang b. Bunga dari pph yang
dibayar tidak / kurang
dalam 1 dipotong/dipungut
tahun pajak c. Kenaikan sebesar
b. 100% dari 75% dari PPN dan PPNBM
pph yang yang tidak/ kurang disetor
tidak / d. Kenaikan sebesar
kurang 75% dari pph potput
dipotong, tetapi tidak /kurang
dipungut, disetor
disetor, dan
di potong /
dipungut
tetapi
tidak/kurang
disetor 
c. 100% dari
PPN dan
PPNBM yang
tidak /
kurang
dibayar

Bunga pada pasal Tidak diatur karena


3b.    Tarif bunga per bulan 29 Okt
13 (SKPKB) hanya ada kenaikan ditetapkan oleh Men Keu dan 2021
sanksi adm dikenakan paling lama 24
bulan
3c.    Tarif bunga per bulan
dihitung berdasarkan suku
bunga acuan ditambah 20%
dibagi 12 bulan 
Pasal 25, Ditolak / dikabulkan Ditolak / dikabulkan sebagian 29 Okt
Keberatan  sebagian dikenai dikenai sanksi adm berupa 2021
sanksi adm berupa denda sebesar 30%
denda sebesar 50%
Pasal 27, Banding Ditolak / dikabulkan Ditolak / dikabulkan sebagian 29 Okt
sebagian dikenai dikenai sanksi adm berupa 2021
sanksi adm berupa denda sebesar 60%
denda sebesar 100%
Dikenai sanksi adm berupa
Peninjauan Dikenai sanksi denda sebesar 60% (dalam hal
Kembali (PK) administrasi berupa PK menyebabkan adanya 29 Okt
denda sebesar 100%  jumlah pajak yang masih harus 2021
di bayar)

BAB III – Mengenai PPh


Uraian  UU PPh Lama UU HPP Mulai Keterangan /
Berlaku Komentar Grup
Pajak Lapisan Tarif I : 0 - Rp 50 juta Lapisan Tarif I : 0 - Rp 60 Mulai Dalam konteks PPh,
Penghasilan dikenakan tarif 5% juta dikenakan tarif 5% Tahun UU HPP merubah UU
(PPh) Orang Pajak PPh yaitu UU No. 36
Pribadi Lapisan Tarif II : > Rp 50 - 250 Lapisan Tarif II : > Rp 60 - 2022 tahun 2008. PPh
juta dikenakan tarif 15% 250 juta dikenakan tarif orang pribadi sendiri
15% diatur dalam pasal
Lapisan Tarif III : > Rp 250 - 500 17 terkait perubahan
juta dikenakan tarif 25% Lapisan Tarif III : > Rp 250 tarif PPh dan
- 500 juta dikenakan tarif penambahan lapisan
25% (bracket) baru.
Lapisan Tarif IV : > 500 juta
dikenakan tarif 30%
Lapisan Tarif IV : > 500
juta -5 miliar dikenakan
tarif 30%

Lapisan Tarif V : > Rp 5


miliar dikenakan tarif 35%
Pajak Penggantian atau imbalan Sesuai pasal 4 ayat 3 (d) Mulai Penambahan Pasal 4
Penghasilan sehubungan dengan pekerjaan yang termasuk kedalam Tahun ayat 3 (d)
Natura atau jasa yang diterima atau natura bukan objek pajak Pajak
diperoleh dalam bentuk natura adalah,  2022
dan/atau kenikmatan dari
Wajib Pajak atau Pemerintah,
kecuali yang diberikan oleh  makanan, bahan
bukan Wajib Pajak, Wajib makanan, bahan
Pajak yang dikenakan pajak minuman,
secara final atau Wajib Pajak dan/atau
yang menggunakan norma minuman bagi
penghitungan khusus (deemed seluruh pegawai 
profit) sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 15;

 natura dan/atau
kenikmatan
karena
penugasan di
suatu daerah 

 natura dan/atau
kenikmatan
karena
keharusan dalam
pelaksanaan
pekerjaan,
seperti seragam

 natura dan/atau
kenikmatan yang
dibiayai
APBN/APBN

 natura dan/atau
dengan jenis dan
batasan tertentu.

Pajak Belum diatur  Perhitungan PPh final tarif Mulai Menambah


Penghasilan (diatur dalam PP No. 23 tahun 0.5% untuk omset Tahun penguatan peraturan
(PPh) 2018) maksimal Rp 500 juta Pajak mengenai PPh
Pengusaha tidak dikenai PPh 2022 UMKM 
Perorangan
(UMKM)
Pajak Tahun Pajak 2020 dan 2021 Wajib Pajak badan dalam Mulai UU HPP merubah
Penghasilan dikenakan tarif 22% negeri dan bentuk usaha Tahun peraturan Perppu
(PPh) Badan tetap sebesar 22% (dua Pajak 1/2020  
Tahun 2022 dikenakan tarif puluh dua persen) yang 2022
20% mulai berlaku pada tahun
pajak 2022.

BAB IV - Mengenai PPN


Uraian  UU PPN Lama (UU No UU HPP Mulai Keterangan
42 Tahun 2009) Berlaku / Komentar
Grup
Barang yang -makanan dan minuman yang 1 April
bukan objek PPN a. barang hasil disajikan di hotel, restoran, rumah 2022
(Pasal 4A) pertambangan atau hasil makan, warung, dan sejenisnya,
pengeboran meliputi makanan dan minuman baik
yang diambil langsung yang dikonsumsi di tempat maupun
dari sumbernya; tidak, termasuk makanan dan
b. barang kebutuhan minuman yang diserahkan oleh usaha
pokok yang sangat jasa boga atau katering, yang
dibutuhkan merupakan objek pajak daerah dan
oleh rakyat banyak; retribusi daerah sesuai dengan
c. makanan dan ketentuan peraturan perundang-
minuman yang disajikan undangan di bidang pajak daerah dan
di hotel, retribusi daerah; dan
restoran, rumah makan, - uang, emas batangan untuk
warung, dan sejenisnya, kepentingan
meliputi makanan dan cadangan devisa negara, dan surat
minuman baik yang berharga.
dikonsumsi di tempat
maupun tidak, termasuk
makanan dan minuman
yang diserahkan oleh
usaha jasa boga atau
katering; dan
d. uang, emas batangan,
dan surat berharga

Jasa yang tidak a.jasa pelayanan a. jasa kesenian dan hiburan, 1 April
dikenai PPN kesehatan medis; meliputi semua jenis jasa 2022
b. jasa pelayanan sosial; yang dilakukan oleh pekerja
c. jasa pengiriman surat seni dan hiburan yang
dengan perangko; merupakan objek pajak
d. jasa keuangan; daerah dan retribusi daerah
e. jasa asuransi; sesuai dengan ketentuan
f. jasa keagamaan; peraturan perundang-
g. jasa pendidikan; undangan di bidang pajak
h. jasa kesenian dan daerah dan retribusi daerah;
hiburan; b. jasa perhotelan, meliputi jasa
i. jasa penyiaran yang penyewaan kamar dan/atau
tidak bersifat iklan; jasa penyewaan ruangan di
j. jasa angkutan umum hotel yang merupakan objek
di darat dan di air serta pajak daerah dan retribusi
jasa daerah sesuai dengan
angkutan udara dalam ketentuan peraturan
negeri yang menjadi perundang-undangan di
bagian bidang pajak daerah dan
yang tidak terpisahkan retribusi daerah
dari jasa angkutan udara c. jasa yang disediakan oleh
luar negeri; pemerintah dalam rangka
k. jasa tenaga kerja; menjalankan pemerintahan
l. jasa perhotelan; secara umum, meliputi
m. jasa yang disediakan semua jenis jasa sehubungan
oleh pemerintah dalam dengan kegiatan pelayanan
rangka menjalankan yang hanya dapat dilakukan
pemerintahan secara oleh pemerintah sesuai
umum; dengan kewenangannya
n. jasa penyediaan berdasarkan peraturan
tempat parkir perundang-undangan dan
o. jasa telepon umum jasa tersebut tidak dapat
dengan menggunakan disediakan oleh bentuk usaha
uang lain
logam; d. jasa penyediaan tempat
p. jasa pengiriman uang parkir
dengan wesel pos; dan e. jasa boga atau katering
q. jasa boga atau
katering
Tarif 10 % 11 % 11 April
2022
12 % 1
Januari
2025
Nilai lain untuk Diatur peraturan
Dihapus
penentuan DPP kementerian keuangan
Pajak Masukan Tidak diatur Pajak Masukan atas perolehan Barang 1 April
dalam daerah Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak, 2022
pabean impor Barang Kena Pajak, serta
pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak
Berwujud dan/atau pemanfaatan Jasa
Kena Pajak dari luar Daerah Pabean di
dalam Daerah Pabean, yang dalam
penghitungan Pajak Pertambahan Nilai
terutang menggunakan Dasar
Pengenaan Pajak berupa nilai lain
sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
dapat dikreditkan

PKP yang Diatur melalui Peraturan Dihapus 1 April


berisiko rendah Menteri Keuangan 2022
diberikan
pengembalian
pajak
Ketentuan Diatur melalui Peraturan Dihapus 1 April
waktu, Menteri Keuangan 2022
penghitungan,
dan tata cara
pembayaran
Pengembalian
PM yang sudah
dikreditkan 
 (6b)
Besaran PM 7) Pengusaha Kena Pajak Dihapus 1 April
masuka (7, 7a, yang peredaran 2022
7b) usahanya dalam 1 (satu)
tahun tidak melebihi
jumlah tertentu, kecuali
Pengusaha Kena Pajak
sebagaimana dimaksud
pada ayat (7a), dapat
dihitung dengan
menggunakan pedoman
penghitungan
pengkreditan Pajak
Masukan
-Besarnya Pajak
Masukan yang dapat
dikreditkan oleh
Pengusaha Kena Pajak
yang melakukan
kegiatan usaha tertentu
dihitung dengan
menggunakan pedoman
penghitungan
pengkreditan Pajak
Masukan.
7b) Ketentuan mengenai
peredaran usaha
sebagaimana
dimaksud pada ayat (7),
kegiatan usaha tertentu
sebagaimana dimaksud
pada ayat (7a), dan
pedoman penghitungan
pengkreditan Pajak
Masukan sebagaimana
dimaksud pada ayat (7)
dan ayat (7a) diatur
dengan atau
berdasarkan Peraturan
Menteri Keuangan.

Ketentuan nilai Diatur melalui peraturan -Dapat dikreditkan 1 April


lain pada Pajak menteri keuangan - Diatur dalam peraturan menteri 2022
Pertambahan keuangan
Nilai
Ketentuan Diatur melalui peraturan  Jangka waktu usaha 1 April
mengenai menteri keuangan tertentu tiga tahun 2022
penentuan  Pengusaha Kena Pajak
waktu, yang melakukan
penghitungan,
pembubaran
dan tata cara
pembayaran (pengakhiran) usaha,
melakukan pencabutan
Pengusaha Kena Pajak,
atau dilakukan pencabutan
Pengusaha Kena Pajak
secara jabatan dalam
jangka waktu 3 (tiga) tahun
sejak MasaPajak
pengkreditan pertama kali
Pajak Masukan
Pajak masukan Tidak diatur a.wajib dibayar kembali ke kas 1 April
yang dapat negara oleh Pengusaha Kena Pajak, 2022
dikreditkan dalam hal Pengusaha
Kena Pajak:
1. telah menerima pengembalian
kelebihan pembayaran pajak atas
Pajak Masukan dimaksud;
dan/atau
2. telah mengkreditkan Pajak
Masukan dimaksud dengan Pajak
Keluaran yang terutang dalam
suatu Masa Pajak; dan/atau
b. tidak dapat dikompensasikan ke
Masa Pajak berikutnya dan tidak
dapat diajukan permohonan
pengembalian, setelah jangka
waktu 3 (tiga) tahun

Waktu Tidak diatur dilakukan paling lambat: 1 April


pembayaran a. akhir bulan berikutnya setelah 2022
kembali pajak tanggal berakhirnya jangka waktu
masukan 3 (tiga) tahun 
b. akhir bulan berikutnya setelah
tanggal berakhirnya jangka waktu
bagi sektor usaha tertentu 
c. akhir bulan berikutnya setelah
tanggal pembubaran (pengakhiran)
usaha atau pencabutan Pengusaha
Kena Pajak 
-PKP yang tidak melakukan
pembayaran sesuai dengan aturan
maka Dirjen pajak menerbitkan
surat ketetapan pajak sesuai
jumlah yang seharusnya dibayar
ditambah dengan sanksi
administrasi

BAB V – Program Pengungkapan Sukarela


Uraian  UU Tax Amnesty UU HPP Mulai Keterangan
Berlaku / Komentar
Grup
Pengertian Penghapusan pajak yang seharusnya Sebuah program yang 1
dibayar dengan cara mengungkap bertujuan untuk Januari
harta dan membayar uang tebusan. meningkatkan kepatuhan 2022
sukarela Wajib Pajak dan
diselenggarakan
berdasarkan asas
kesederhanaan, kepastian
hukum, serta kemanfaatan.
Periode Periode Pertama berlangsung dari 28 1 Januari 2022 s.d. 30 Juni
Pelaksanaan Juni 2016 - 30 September 2016, 2022
dilanjutkan Periode Kedua yang mulai
dari 1 Oktober 2016 - 31 Desember
2016, Periode ketiga berlangsung pada
1 Januari 2017 - 31 Maret 2017.
Kebijakan Fasilitas yang didapat oleh Wajib Pajak Program ini berupa
yang mengikuti program Amnesti Pajak pemberian kesempatan
yaitu: kepada Wajib Pajak untuk
melaporkan atau
1. penghapusan pajak yang mengungkapkan kewajiban
seharusnya terutang (Pajak perpajakan yang belum
Penghasilan dan Pajak dipenuhi secara sukarela
Pertambahan Nilai dan/atau melalui:
Pajak Penjualan Barang
1)Pembayaran Pajak
Mewah), sanksi administrasi,
Penghasilan berdasarkan
dan sanksi pidana, yang belum
pengungkapan harta yang
diterbitkan ketetapan
tidak atau belum
pajaknya;
sepenuhnya dilaporkan
2. penghapusan sanksi
oleh peserta program
administrasi atas ketetapan
Pengampunan Pajak
pajak yang telah diterbitkan;
(Kebijakan I); dan
3. tidak dilakukan pemeriksaan
pajak, pemeriksaan bukti 2)Pembayaran Pajak
permulaan, dan penyidikan Penghasilan berdasarkan
Tindak Pidana di Bidang pengungkapan harta yang
Perpajakan; belum dilaporkan dalam
4. penghentian pemeriksaan SPT Tahunan Pajak
pajak, pemeriksaan bukti Penghasilan orang pribadi
permulaan, dan penyidikan Tahun Pajak 2020
Tindak Pidana di Bidang (Kebijakan II).
Perpajakan, dalam hal Wajib
Pajak sedang dilakukan
pemeriksaan pajak,
pemeriksaan bukti permulaan,
dan penyidikan Tindak Pidana
di Bidang Perpajakan; dan
5. Penghapusan Pajak
Penghasilan Final atas
pengalihan Harta berupa
tanah dan/atau bangunan
serta saham

Program dan gambar PPS 1 Gambar PPS 2


Tarif
Perbedaan DJP tidak punya akses informasi, DJP sudah memiliki akses
Mendasar pengungkapan harta  bersifat informasi data dari
rekonsiliasi pertukaran data otomatis
(AEOI) dan data perpajakan
dari ILAP sampai beberapa
tahun kebelakang, jadi
walaupun namanya PPS
program ini didasari
kepatuhan
Pasca Setelah periode pengampunan pajak Penegakan hukum, belum
Program berakhir, Wajib Pajak dapat mengikuti di disclose mengenai sanksi
program Pengungkapan Aset secara dan sebagainya.
sukarela dengan tarif Final atau
disingkat PAS FINAL sepanjang Direktur
Jenderal Pajak belum menemukan data
dan/ atau informasi mengenai Harta
dimaksud.

Objek PAS FInal berdasarkan Peraturan


Pemerintah Nomor 36 Tahun 2017
yang berlaku sejak 11 September 2017
tentang Pengenaan Pajak Penghasilan
atas Penghasilan Tertentu Berupa
Harta Bersih Yang Diperlakukan Atau
Dianggap Sebagai Penghasilan ada dua
yaitu .

 Harta yang belum atau kurang


diungkapkan dalam Surat
Pernyataan dan Wajib Pajak
telah memperoleh Surat
Keterangan
 Harta yang belum dilaporkan
dalam SPT PPh bagi Wajib
Pajak yang tidak
menyampaikan Surat
Pernyataan sampai dengan
periode pengampunan pajak
berakhir.

Tarif PAS FINAL


1. Wajib Pajak Badan sebesar
25%
2. Wajib Pajak Orang Pribadi
sebesar 30%
3. Wajib Pajak Tertentu sebesar
12,5%
Gambar PPS 1

Gambar PPS 2
Ilustrasi
KEBIJAKAN I
Tuan A telah mengikuti program Pengampunan Pajak (Tax Amnesty/TA) 2015, tetapi pada saat
TA masih terdapat sebuah rumah di dalam negeri yang tidak diungkap dengan nilai per 31
Desember 2015 sebesar Rp 2 Miliar. Untuk menghindari pengenaan sanksi Undang-Undang TA,
Tuan A mengikuti Program Pengungkapan Sukarela.
Tuan A berniat hanya mendeklarasikan aset dalam negeri tersebut tanpa menginvestasikan
pada SBN/hilirisasi/renewable energy, sehingga Tuan A membayar PPh Final dengan tarif 8%
sebesar Rp 160 juta (8% x Rp 2 Miliar)
KEBIJAKAN II
Tuan B memiliki 2 buah rumah dan sebuah rekening di Indonesia yang diperoleh selama tahun
2016 sampai dengan tahun 2020. 2 buah rumah telah dilaporkan dalam SPT Tahunan 2020
senilai Rp 3 Miliar, namun 1 rekening senilai Rp 1 Miliar belum dicantumkan dalam SPT
Tahunan Tahun 2020. Tuan B akan mengikuti Program Pengungkapan Sukarela dan berniat
menginvestasikan uangnya pada SBN, sehingga Tuan B membayar PPh Final dengan tarif 12%
sebesar Rp 120 juta (12% x Rp 1 Miliar).

Anda mungkin juga menyukai