Laporan Praktikum 1 Pemilihan Hewan Uji
Laporan Praktikum 1 Pemilihan Hewan Uji
Di susun oleh :
1. ANNISA AGUSTRIANA (KHGF20001)
2. WILLY JANUAR PRATAMA (KHGF20040)
KELAS : 1A
Dosen Pengampu :
Nurul, M.Farm., Apt.
Dani Sujana, M.Farm., Apt.
1.7. Pembahasan
Pada praktikum farmakologi kali ini, telah dilakukan pemilihan hewan coba
berupa mencit. Untuk mengukur tingkat kesehatan hewan uji yang berupa mencit
adalah dengan menggunakan metode BCS (Body Condition Scoring).
Pada saat praktikum, mahasiswa melakukan pemindahan mencit dari
kandang ke wadah yang lebih besar. Setelah itu mahasiswa mulai meraba bagian
tulang sacroiliac pada mencit, lalu dilakukan pencocokan dengan nilai Body
Condition Scoring (BCS).
Pada praktikum ini mahasiswa dapat mengetahui cara memilih hewan uji
yang baik. Hewan uji yang dipilih berkelamin jantan karena sistem imun pada mencit
jantan cenderung lebih tidak dipengaruhi oleh hormon reproduksi. Pada saat
praktikum mahasiswa juga dapat melakukan perabaan pada tulang sacroiliac untuk
pengukuran kesehatan hewan uji dan mencocokkannya dengan nilai pada BCS.
Hasil praktikum yang didapat pada data kelompok kami hanya mencit nomor
1 yang menunjukkan klasifikasi BCS Nilai 4, yang artinya mencit tersebut di atas
kondisi standar. Tidak tampak adanya benjolan tulang-tulang. Dan apabila diraba
agak sulit merasakan tulang karena tebalnya timbunan lemak dan daging. Mencit
terlihat berisi dan nampak juga lipatan-lipatan lemak di bawah kulit. Lalu, pada
mencit nomor 2, 4, dan 5 termasuk kategori BCS Nilai 3. Dimana mencit dalam
kondisi yang baik, tubuhnya tidak nampak benjolan tulang, namun jika diraba cukup
mudah merasakan adanya tulang-tulang. Tampak atas biasanya sudah lebih lurus
tampak berisi. Tulang pelvic dorsal sedikit teraba. Sedangkan untuk mencit nomor 3
termasuk kategori BCS nilai 2 dimana mencit dibawah kondisi standar. Tulang-tulang
masih kelihatan jelas, namun jika diraba masih terasa masih dirasa adanya daging
atau lemak. Tampak atas sudah tidak berlekuk-lekuk, agak berisi. Tulang pelvic dorsal
dapat langsung teraba.
1.8. Kesimpulan
Dalam praktikum Pemilihan Hewan Coba, kami menggunakan hewan mencit
jantan sebagai percobaan dan menggunakan metode BCS. Metode ini dilakukan
untuk mengukur tingkat kesehatan hewan uji yang berupa mencit adalah dengan
menggunakan metode BCS (Body Condition Scoring). BCS merupakan penilaian
kondisi tubuh untuk menilai endpoint klinis hewan. Lewat metode ini, kami
memperoleh data bahwa mencit yang kami gunakan memiliki nilai BCS 4 untuk
mencit nomor 1, mencit dan nilai BCS 2 untuk mencit nomor 3 dan 5, mencit dan
nilai BCS 3 untuk mencit nomor 2 dan 4. Perlu adanya pengawasan dan indikator
yang lebih jelas terhadap penggunaan nilai BCS. Sebab penggunaan metode BCS
dilakukan berdasarkan pengamatan kualitatif.