Anda di halaman 1dari 30

i

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,


RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
FAKULTAS KEDOKTERAN
Jl. Ir. Sutami 36 A Surakarta Tel/Fax (0271) 664178

BUKU MODUL MAHASISWA

BLOK 3.2
INTUGUMENT AND
MUSCULOSCELETAL SYSTEM
DISEASE

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2021

1
HALAMAN PENGESAHAN

Buku ini telah disahkan sebagai buku panduan untuk kegiatan pembelajaran di Program Studi
Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret

Pada tanggal : 20 Agustus 2021

Yang mengesahkan,
Dekan

Prof. Dr. Reviono, dr., Sp.P(K)

2
TIM PENYUSUN

Ketua : dr. Rieva Ermawan, SpOT(K)

Sekretaris : Novan Adi Setyawan, dr. SpPA

Anggota : M.Eko Irawanto, dr, Sp.KK


Alamanda Murasmita, dr., SpDV

3
ABSTRAK

Modul blok muskuloskeletal dan kulit terdiri dari empat skenario yang akan didiskusikan
dalam kegiatan tutorial yang terdiri atas 2 kasus kulit dan 2 kasus muskuloskeletal dengan
rincian sebagai berikut:
Skenario 1 berjudul “Kulit kemerahan di tungkai bawah kanan yang terasa nyeri”
membahas mengenai erisipelas dan selulitis yang memiliki tingkat kompetensi 4A menurut
SKDI. Skenario 2 berjudul “Ruam kemerahan di punggung, dada dan perut” yang membahas
mengenai dermatitis seboroik, dermatitis atopik, dermatitis kontak alergi dan dermatitis kontak
iritan yang memiliki tingkat kompetensi 3A-4A menurut SKDI. Skenario 3 berjudul “ Mengapa
punggung bawah saya nyeri?” membahas mengenai osteoporosis dan kelainan tulang belakang
yang masing-masing memiliki tingkat kompetensi 3A dan 2 menurut SKDI. Skenario 4 berjudul
“ Mengapa kaki anak saya bengkak” berisi pembahasan mengenai osteomielitis di tungkai yang
memiliki level kompetensi 3B menurut SKDI.
Dalam setiap skenario terdapat uraian mengenai tujuan pembelajaran yang harus dicapai
oleh mahasiswa dan petunjuk (suplemen) bagi tutor mengenai topik yang dibicarakan disertai
alur pemikiran dalam topic tree sehingga dapat membantu tutor dalam memandu jalannya
diskusi tutorial.

4
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena hanya dengan
bantuan-Nya kami dapat menyempurnakan dan menyelesaikan penyusunan Buku Panduan
Tutor Blok Muskuloskeletal dan Kulit Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.

Penyusunan buku panduan ini ditujukan untuk membantu peran tutor sebagai fasilitator
dalam diskusi tutorial yang dilakukan oleh mahasiswa. Berdasarkan masukan dari berbagai
pihak, panduan ini telah mengalami beberapa kali revisi untuk meningkatkan kualitas isi
panduan antara lain lebih meningkatkan keterpaduan antar disiplin ilmu-ilmu yang ada terutama
menyangkut aspek klinis. Buku ini meliputi: Kegiatan pembelajaran, tugas dan kewajiban tutor
serta mahasiswa, seven jump, tujuan pembelajaran, daftar penyakit (KKI), skenario sebagai
bahan diskusi mahasiswa, dan buku acuan yang dapat digunakan untuk membantu belajar
mahasiswa.

Sumbang saran sangat diharapkan guna memperbaiki serta menyempurnakan buku


panduan ini di dalam penyusunan yang akan datang.

Buku ini dapat terbit berkat bantuan dari berbagai pihak, untuk itu penyusun
mengucapkan banyak terima kasih terutama kepada Dekanat Fakultas Kedokteran Universitas
Sebelas Maret serta semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.

Semoga kerjasama semua pihak dalam melaksanakan kegiatan Blok muskuloskeletal dan
kulit. ini akan lebih ditingkatkan demi keberhasilan pendidikan dokter yang berkualitas.

Surakarta, Agustus 2021

Tim Blok Sistem Muskuloskeletal dan kulit

5
DAFTAR ISI

Halaman Judul.......................................................................................................... 1
Halaman Pengesahan............................................................................................... 2
Daftar Tim BlokTim Penyusun................................................................................ 3
Kata Pengantar......................................................................................................... 4
Abstrak...................................................................................................................... 5
Daftar Isi................................................................................................................... 6
Pendahuluan............................................................................................................. 7
Pemetaan Blok Muskuloskeletal dan kulit............................................................... 8
Panduan seven jump................................................................................................. 16
Skenario 1................................................................................................................. 24
Skenario 2................................................................................................................. 25
Skenario 3................................................................................................................. 26
Skenario 4................................................................................................................. 27
Daftar Pustaka........................................................................................................... 28

6
PENDAHULUAN

Blok Sistem Muskuloskeletal dan Kulit merupakan blok ke-8 dalam pendidikan di
Fakultas Kedokteran UNS. Mahasiswa peserta blok Muskuloskeletal sudah mengikuti blok –
blok :
1. Biology Cell and Hematology
2. Intugument and Musculosceletal System (basic)
3. Digestive and Metabolisme (basic)
4. Genitouropoetica (basic)
5. Cardiorespiration (basic)
6. Neuroendokrine (basic)
7. Imunology, Tropical Infection and Neoplasma System Diseases (clinical)

Definisi blok Muskuloskeletal dan kulit adalah satuan waktu belajar yang bertujuan
untuk mempelajari kelainan sistem muskuloskeletal dan kulit, ditinjau dari etiopatomekanime
(etiopatogenesis), gambaran patologi dan patofisiologi, gejala, dasar tatalaksana yang
komprehensif, komplikasi serta prognosis penyakit. Blok ini juga menunjang mahasiswa untuk
dapat menjelaskan pemeriksaan penunjang mikroskopis, radiologis, patologi klinik, dan
histopatologis pada berbagai macam kelainan sistem integumen dan muskuloskelet

7
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
PROGRAM STUDI KEDOKTERAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Metode
Penilaian*
Pembelajaran
Kemampuan akhir/ Sub- Referensi
Pengalaman Indikator, Instrumen
Tahap CPMK Materi Pokok (kode dan Waktu Teknik
Belajar Basis kriteria, Bobot penilaian
(kode CPL) halaman) Luring Daring penilaian
penilaian (tingkat penilaian
taksonomi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Mahasiswa mampu Ujud Kelainan Kulit (UKK) Modul Blok
Buku 19, 25 Daring 1x 100 Kuliah interaktif, Kognitif : Tes tertulis Memahami Ujian Blok : Soal MCQ
menjelaskan tentang gejala 3.2 tahun menit kolaborasi, -Ujian Blok Ujud kelainan 60% sejumlah 80
2020 Belajar mandiri -Responsi Kulit (UKK) soal
klinis pada penyakit sistem praktikum Responsi
integumen. Praktikum : Soal
Case Partisipasi 20% identifikasi
Method: preparat
-Penilaian Penilaian
diskusi dan diskusi Rubrik
presentasi dan Diskusi/
presentasi: SGD
20%
2 Mahasiswa mampu 1. Pemeriksaan penunjang Buku 1x 100 Kuliah online Kognitif : Tes tertulis Mampu Soal MCQ
Menjelaskan tentang tambahan pada Sistem 1,2,3,18 menit Belajar mandiri -Ujian Blok Menjelaskan sejumlah 80
pemeriksaan laboratorium Integumen -Responsi tentang soal
praktikum pemeriksaan
untuk menunjang diagnosis
pada penyakit Sistem laboratorium
2. Mengidentifikasi Praktik 1x 170 Praktikum Responsi Soal
Integumen untuk
histopatologis penyakit uk menit identifikasi
sistem Integumen: menunjang preparat
diagnosis
3. Menjelaskan tentang Daring 1x 100 Kuliah online Tes tertulis pada Soal MCQ
pemeriksaan mikrobiologi menit Belajar mandiri penyakit sejumlah 80
untuk menunjang diagnosis Sistem soal
penyakit system Praktri 2x100 Praktikum Integumen Soal
integument dan kum Menit identifikasi
musculoskeletal. preparat

8
4. Menjelaskan tentang Praktik 2x100 Praktikum Responsi Soal
pemeriksaan parasit terkait um Parasitologi identifikasi
penyakit system preparat
integument.
3 Mahasiswa mampu 1. Patomekanisme, Buku 1 sd Daring 1x 100 Kuliah online Kognitif : Tes tertulis Soal MCQ
menjelaskan tentang penyakit patofisiologi, gejala khas, 18 menit Belajar mandiri -Ujian Blok sejumlah 80
pada system intugumen akibat pemeriksaan yang esensial -Responsi
infeksi, infestasi parasite, dan dan tatalaksana pada praktikum
gigitan serangga penyakit system
integument akibat infeksi
virus.

2. Patomekanisme, Daring 1x100 Tes tertulis Soal MCQ


patofisiologi,gejala kuliah menit sejumlah 80
khas,pemeriksaan yang interak
esensial dan tatalaksana tif
pada penyakit system
intugument akibat infeksi Tutoria 2x100
bakteri l menit

3. Patomekanisme, Daring 1x100 Tes tertulis Soal MCQ


patofisiologi, gejala khas, kuliah menit sejumlah 80
pemeriksaan yang esensial interak soal
dan tatalaksana pada tif
system integument akibat
infeksi jamur. tutorial 2x100
menit
4. Patomekanisme, Daring 1x100 Tes tertulis Soal MCQ
patofisiologi, gejala khas, kuliah menit sejumlah 80
pemeriksaan yang esensial interak soal
dan tatalaksana pada tif
system integument akibat
infestasi parasite dan tutorial 2x100
gigitan serangga menit

4 Mahasiswa mampu 1.Patomekanisme, Daring 1x100 Kuliah online Kognitif : Tes tertulis Soal MCQ
menjelaskan tentang penyakit patofisiologi, gejala khas, menit Belanjar mandiri -Ujian Blok sejumlah 80
kulit akibat kelainan kelenjar pemeriksaan yang esensia -Responsi soal
sebacea dan ekrin, gangguan dan tatalaksana pada praktikum
keratinisasi dan kelainan penyakit system
pigmentasi integument akibat kelainan
kelenjar sebasea dan ekrin.

9
5 Mahasiswa mampu Patomekanisme, Daring 1x 100 Kuliah online Kognitif : Tes tertulis Soal MCQ
menjelaskan tentang patofisiologi, gejala khas, menit -Ujian Blok sejumlah 80
penyakit kulit lesi eritro- pemeriksaan yang Belajar mandiri -Responsi soal
praktikum
skuamosa esensia dan tatalaksana
pada lesi eritro-
skuamosa.
6 Mahasiswa mampu Patomekanisme, Daring 1x 100 Kuliah online Kognitif : Tes tertulis Soal MCQ
menjelaskan tentang patofisiologi, gejala khas, menit -Ujian Blok sejumlah 80
penyakit kulit vesikobulosa pemeriksaan yang -Responsi soal
Belajar mandiri praktikum
esensia dan tatalaksana
penyakit kulit
vesikobulosa

7 Mahasiswa mampu 1. Patomekanisme, Daring 1x100 Kuliah online Kognitif : Tes tertulis Soal MCQ
menjelaskan tentang patofisiologi, gejala khas, menit Belanjar mandiri -Ujian Blok sejumlah 80
penyakit kulit dermatitis pemeriksaan yang -Responsi soal
praktikum
eksim, alergi dan autoimun esensial dan tatalaksana
dermatitis eksim
2. Patomekanisme, Daring 1x 100 Kuliah online Kognitif : Soal MCQ
patofisiologi, gejala khas, menit -Ujian Blok Tes tertulis sejumlah 80
pemeriksaan yang -Responsi soal
Belajar mandiri praktikum
esensial dan tatalaksana
penyakit kulit alergi dan
autoimun
8 Mahasiswa mampu Patomekanisme, Buku 11 Daring 1x 100 Kuliah online Kognitif : Tes tertulis Soal MCQ
menjelaskan tentang tumor patofisiologi, gejala khas, menit -Ujian Blok sejumlah 80
dan neoplasma pada system pemeriksaan yang esensial -Responsi soal
intugumen dan penentuan diagnosis praktikum
penyakit tumor pada
system integument.

9 Mahasiswa mampu Patomekanisme, Buku 11 Daring 1x100 Kuliah online Kognitif : Tes tertulis Soal MCQ
menjelaskan tentang patofisiologi, gejala khas, menit Belajar -Ujian Blok sejumlah 80
kelainan pada rambut pemeriksaan yang mandiri -Responsi soal
praktikum
esensial dan penentuan
diagnosis penyakit
rambut.

10
10 Mahasiswa mampu Terapi penyakit system Daring 1x100 Kuliah online Kognitif : Tes tertulis Soal MCQ
menjelaskan tentang integument: menit -Ujian Blok sejumlah 80
tatalaksana penyakit pada Belajar -Responsi soal
mandiri praktikum
system integument.
11 Mahasiswa mampu Identifikasi gambaran Praktik 2x100 Identifikasi Kognitif : Resp Soal
menjelaskan dan histopatologis pada menit makroskoopis -Ujian Blok onsi identifikasi
mengidentifikasi hasil penyakit keganasan um dan -Responsi preparat
mikroskopis praktikum
pemeriksaan penunjang pada tulang, sendi,
diagnosis penyakit sistem otot dan jaringan
muskuloskeletal lunak.

12 Mahasiswa mampu Gambaran radiologi Daring 1x 100 Kuliah online Kognitif : Tes tertulis Soal MCQ
menjelaskan gambaran kelainan pada system menit Belajar -Ujian Blok sejumlah 80
umum radiologi muskuloskeleta: mandiri -Responsi soal
praktikum
kelainan pada system
muskuloskeletal

14 Mahasiswa mampu Patomekanisme, Daring 1x100 Kuliah online Kognitif : Tes tertulis Soal MCQ
menjelaskan tentang patofisiologi, gejala khas, menit Belajar -Ujian Blok sejumlah 80
penyakit peradangan pada pemeriksaan yang esensial mandiri -Responsi soal
praktikum
tulang dan sendi dan tatalaksana, prognosis, 2x100
dan komplikasi pada menit Tutorial
penyakit peradangan pada
tulang dan sendi:
15 Mahasiswa mampu Patomekanisme, Daring 1x100 Kuliah online Kognitif : Tes tertulis Soal MCQ
menjelaskan kelainan tulang patofisiologi, gejala khas, menit Belajar -Ujian Blok sejumlah 80
belakang pemeriksaan yang esensial mandiri -Responsi soal
praktikum
dan penentuan diagnosis
kelainan tulang belakang:
16 Mahasiswa mampu Patomekanisme, Daring 1x100 Kuliah online Kognitif : Tes tertulis Soal MCQ
menjelaskan tentang kelainan- patofisiologi, gejala khas, menit Belajar -Ujian Blok sejumlah 80
kelainan pada sendi, tendo pemeriksaan yang esensial mandiri -Responsi soal
praktikum
dan penyakit infeksi dan tatalaksana, prognosis, 2x100
musculoskeletal. dan komplikasi pada menit
Tutorial
kelainan sendi dan tendo

11
17 Mahasiswa mampu Neoplasma pada system Daring 1x100 Kuliah online Kognitif : Tes tertulis Soal MCQ
menjelaskan tentang penyakit musculoskeletal menit Belajar -Ujian Blok sejumlah 80
keganasan pada system mandiri -Responsi soal
muskuloskeletal praktikum

18 Mahasiswa mampu Tatalaksana rehabilitasi Daring 1x100 Kuliah online Kognitif : Tes tertulis Soal MCQ
menjelaskan tatalaksana medik pada penyakit menit Belajar -Ujian Blok sejumlah 80
penyakit system musculoskeletal mandiri -Responsi soal
praktikum
muskuloskeletal
19 Mahasiswa mampu Tatalaksana farmakologi Daring 1x100 Kuliah online Kognitif : Tes tertulis Soal MCQ
menjelaskan tatalaksana penyakit system menit Belajar -Ujian Blok sejumlah 80
penyakit system muskulosskeletal: mandiri -Responsi soal
praktikum
muskuloskeletal
UJIAN BLOK 1X100
menit

12
BLUEPRINT SOAL BLOK 3.2 INTEGUMEN DAN MUSKULOSKELETAL
PROGRAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Learning Objectives (LO) TOPIK Level Tinjauan Bagian


Kompetensi Ilmu Mekanisme Penapisan Manajemen
Dasar Penyakit Diagnosis
1 Menjelaskan tentang deskripsi lesi kulit dengan Ujud kelainan kulit 4 2 2 Ilmu Kesehatan
perubahan primer dan sekunder, misal ukuran, kulit dan Kelamin
distribusi, penyebaran, konfigurasi /asesori kulit. (IKKK)
2. Menjelaskan tentang pemeriksaan penunjang Terminologi Anatomi dan 4 4 IKKK
tambahan pada Sistem Integumen Anatomi Umum
3. Mengidentifikasi gambaran hasil pemeriksaan Patologi Jaringan kulit 2 4 Patologi Anatomi
histopatologis penyakit sistem Integumen

4. Menjelaskan tentang pemeriksaan Pemeriksaan Mikrobiologi 3 4 Mikrobiologi


mikrobiologi untuk menunjang diagnosis penyakit system integument
sistem integument dan musculoskeletal
5. Menjelaskan tentang pemeriksaan parasit Pemeriksaan Parasitologi 3 4 Parasitologi
terkait penyakit sistem integument system integumen
6. menjelaskan patomekanisme, patofisiologi, Penyakit sistem integument 4 2 2 IKKK
gejala khas, pemeriksaan yang esensial dan akibat infeksi virus
tatalaksana pada penyakit sistem integument
akibat infeksi virus
7. menjelaskan patomekanisme, patofisiologi, penyakit sistem integument 4 2 2 IKKK
gejala khas, pemeriksaan yang esensial dan akibat infeksi bakteri
tatalaksana pada penyakit sistem integument
akibat infeksi bakteri
8. menjelaskan patomekanisme, patofisiologi, Penyakit sistem integument 4 2 IKKK
gejala khas, pemeriksaan yang esensial dan akibat infeksi jamur
tatalaksana pada penyakit sistem integument
akibat infeksi jamur
9. menjelaskan patomekanisme, patofisiologi, Penyakit sistem integument 4 2 IKKK
gejala khas, pemeriksaan yang esensial dan akibat infestasi parasit
tatalaksana pada penyakit sistem integument
akibat infestasi parasit dan gigitan serangga
10. Menjelaskan patomekanisme, patofisiologi, Penyakit sistem integument 3 2 2 IKKK
gejala khas, pemeriksaan yang esensial dan akibat kelainan kelenjar

13
tatalaksana pada penyakit sistem integument sebasea dan ekrin
akibat kelainan kelenjar sebasea dan ekrin
11. Menjelaskan patomekanisme, patofisiologi, Penyakit sistem integument 3 2 2 IKKK
gejala khas, pemeriksaan yang esensial dan akibat gangguan
tatalaksana pada penyakit sistem integument keratinisasi dan pigmentasi
akibat gangguan keratinisasi dan pigmentasi
12. Menjelaskan patomekanisme, patofisiologi, Lesi eritro-skuamosa 3 2 IKKK
gejala khas, pemeriksaan yang esensial dan
tatalaksana pada lesi eritro-skuamosa
13. Menjelaskan patomekanisme, patofisiologi, Penyakit kulit vesikobulosa 4 2 IKKK
gejala khas, pemeriksaan yang esensial dan
tatalaksana penyakit kulit vesikobulosa
14. Menjelaskan patomekanisme, patofisiologi, Dermatitis eksim 4 2 IKKK
gejala khas, pemeriksaan yang esensial dan
tatalaksana dermatitis eksim
15. Menjelaskan patomekanisme, patofisiologi, Penyakit kulit alergi dan 4 2 IKKK
gejala khas, pemeriksaan yang esensial dan autoimun
tatalaksana penyakit kulit alergi dan autoimun
16. Menjelaskan patomekanisme, patofisiologi, Tumor pada sistem 2 2 1 IKKK
gejala khas, pemeriksaan yang esensial dan integument
penentuan diagnosis penyakit tumor pada sistem
integument
17. Menjelaskan patomekanisme, patofisiologi, Diagnosis penyakit rambut 4 2 2 IKKK
gejala khas, pemeriksaan yang esensial dan
penentuan diagnosis penyakit rambut
18. Menjelaskan tentang berbagai macam terapi Terapi penyakit sistem 4 1 3 Farmakologi
penyakit sistem integument integument
19. Identifikasi gambaran histopatologis pada keganasan pada tulang, 2 4 Patologi Anatomi
penyakit keganasan pada tulang, sendi, otot dan sendi, otot dan jaringan
jaringan lunak lunak
20. menjelaskan gambaran umum radiologi gambaran umum radiologi 3 4 Radiologi
kelainan pada system musculoskeletal kelainan pada system
musculoskeletal
21. menjelaskan tentang penyakit peradangan Penyakit peradangan pada 4 2 2 Ilmu Penyakit
pada tulang dan sendi tulang dan sendi Dalam
22. Patomekanisme, patofisiologi, gejala khas, kelainan tulang belakang 3 11 4 Orthopedi
pemeriksaan yang esensial dan penentuan
diagnosis kelainan tulang belakang
23. Patomekanisme, patofisiologi, gejala khas, Kelainan sendi dan tendo 3 2 2 Orthopedi
14
pemeriksaan yang esensial dan tatalaksana,
prognosis, dan komplikasi pada kelainan sendi
dan tendo
24. Tatalaksana rehabilitasi medik pada penyakit Rehabilitasi medik pada 3 4 Rehabilitasi
musculoskeletal penyakit musculoskeletal Medik

25. Tatalaksana farmakologi penyakit system Farmakologi penyakit 4 4 Farmakologi


muskulosskeletal system muskulosskeletal

JUMLAH 0 3 65 32 100

15
PANDUAN SEVEN JUMP

Contoh skenario
BADANKU KOK PANAS?

Seorang mahasiswa baru kedokteran UNS yang sedang mengikuti OSMARU hari ketiga merasa
badannya sangat lemas dan tubuhnya demam. Oleh panitia OSMARU dibawa ke Medical Center
UNS. Dari anamnesis didapatkan bahwa mahasiswa tersebut selama OSMARU mengurangi
minum karena khawatir terlalu sering ijin ke toilet. Pemeriksaan dokter menunjukkan tekanan
darah 100/70mmHg, denyut nadi 110x/ menit, suhu tubuh 37,8°C.

Temannya juga dibawa ke Medical Center UNS dengan keluhan demam sejak 3 hari yang lalu,
demam tinggi terus menerus disertai nyeri saat menelan. Sebelumnya sudah minum obat penurun
demam, tetapi demam hanya turun sebentar kemudian naik lagi. Pemeriksaan fisik menunjukkan
tekanan darah 120/80mmHg, denyut nadi 96x/menit, suhu tubuh 39,5°C.

Tujuan pembelajaran (Learning Objective) skenario :


1. Menjelaskan definisi demam
2. Menjelaskan tentang pengukuran suhu tubuh
3. Menjelaskan tipe demam.
4. Menjelaskan mekanisme terjadinya demam
5. Menjelaskan respon tubuh terhadap demam
6. Menjelaskan tentang penyebab-penyebab demam (fisiologis dan patologis).
7. Menjelaskan tentang penanganan demam

16
SEVEN JUMP

Langkah 1: membaca skenario dan mengklarifikasi kata sulit (5-10 menit)


Klarifikasi bukan mendefinisikan istilah. Tak semua kata asing perlu diklarifikasi, hanya yang tidak
diketahui, misalnya untuk mahasiswa semester lanjut yang sudah banyak mengenal istilah kedokteran,
tidak perlu mengulas istilah-istilah yang sudah dipahami. Jika tidak ada kata yang belum dipahami bisa
langsung menuju langkah selanjutnya.
Jika terdapat kata sulit yang tidak dapat dijawab dengan prior knowledge, maka mahasiswa dapat
mendiskusikannya pada langkah selanjutnya.

Yang Benar Yang Salah


Istilah yang diklarifikasi adalah kata-kata yang sulit Mengklarifikasi semua kata asing yang ada di
atau belum dipahami saja, bukan semua kata asing skenario
Contoh: Contoh:
Anamnesis Demam
Anamnesis
Tekanan darah
Denyut nadi
Suhu Tubuh
Dll
Mahasiswa menjawab dengan prior knowledge Mahasiswa mencari definisi dari kamus
Contoh: kedokteran atau internet dan menjelaskan
Anamnesis adalah bertanya kepada pasien mengenai secara detail
penyakitnya Contoh:
”Anamnesis adalah....., yang ditanyakan saat
anamnesis adalah.....”
Dll

Langkah 2 : merumuskan permasalahan (+15-20 menit).


Permasalahan dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya. Permasalahan harus berkaitan dengan
skenario.
Yang Benar Yang Salah
Berupa kalimat tanya Berupa pernyataan yang ada di skenario

17
Contoh: Contoh:
1. Apa yang dimaksud dengan demam? 1. Pada hari ketiga OSMARU, mahasiswa merasa
2. Suhu tubuh berapakah yang termasuk badannya sangat lemas dan tubuhnya demam
demam? 2. mahasiswa selama OSMARU mengurangi
3. Bagaimana terjadinya demam? minum karena khawatir terlalu sering ijin ke
4. Apa saja yang menyebabkan demam? toilet
5. Apa yang membedakan demam pada kasus 3. Pemeriksaan dokter menunjukkan tekanan
I dan II (mahasiswa dan temannya)? darah 100/70mmHg, denyut nadi 110x/ menit,
6. Bagaimana respon tubuh terhadap demam suhu tubuh 37,8°C
7. Apa hubungan kurang minum dengan 4. Demam tinggi terus menerus disertai nyeri
demam? saat menelan.
8. Apakah demam selalu semakin tinggi? 5. Sebelumnya sudah minum obat penurun
Apakah bisa naik turun atau menetap terus demam, tetapi demam hanya turun sebentar
menerus? kemudian naik lagi.
9. Bagaimana hubungan antara demam 6. Pemeriksaan fisik menunjukkan tekanan darah
dengan nyeri saat menelan? 120/80mmHg, denyut nadi 96x/menit, suhu
10. Mengapa pasien tampak lemas? Bagaimana tubuh 39,50C
hubungannya dengan demamnya?
11. Bagaimana interpretasi pemeriksaaan fisik?
Bagaimana hubungan dengan demamnya?
Termasuk kriteria demam yang manakah
suhu pasien?

Langkah 3 : melakukan curah pendapat dan membuat pernyataan sementara mengenai


permasalahan (dalam langkah 2) (+50 menit).
Menjawab pertanyaan dan curah pendapat atas pertanyaan di langkah kedua. Pada langkah ini
kemungkinan ada pertanyaan terhadap jawaban yang disampaikan. Jika hal ini terjadi, pertanyaan dapat
langsung didiskusikan.
Yang Benar Yang Salah
Mahasiswa menjawab seluruh pertanyaan pada Mahasiswa menjawab pertanyaan dengan
langkah ke-2 dengan prior knowledge yang membuka buku/ internet
dimiliki, tanpa membuka buku/ internet

18
Seluruh mahasiswa diharapkan aktif berkontribusi Hanya beberapa mahasiswa yang aktif atau
dalam berdiskusi dan menjawab pertanyaan mendominasi dalam menjawab pertanyaan

Contoh:
1. Demam adalah ...
Mahasiswa I: peningkatan suhu tubuh, suhu tubuh yang normal adalah antara 36 ˚C
sampai 37 ˚C.
Mahasiswa II: peningkatan suhu tubuh disebabkan oleh infeksi atau peningkatan
metabolisme tubuh, seperti olah raga, cuaca panas atau imunisasi.
Mahasiswa III:….
Kesimpulan: demam adalah….

Langkah 4 : menginventarisasi permasalahan secara sistematis dan pernyataan sementara


mengenai permasalahan pada langkah 3 (+10-15 menit).

Inventarisasi permasalahan secara sistematis berarti mahasiswa membuat diagram ringkasan pola
pikir/problem tree skenario. Diagram problem tree tersebut bisa disusun dengan merefleksikan pertanyaan
pada langkah ke-2 dan jawaban sementara pada langkah ke-3. Diagram TIDAK BERANGKAT DARI
DIAGNOSIS, namun BERANGKAT DARI MASALAH yang diungkapkan dalam scenario.
Yang Benar Yang Salah
Mahasiswa membuat resume dari seluruh Mahasiswa hanya menandai pertanyaan-pertanyaan
penjelasan pada langkah ke-3 dengan menyusun yang sudah dan belum terjawab
problem tree
Problem Tree berawal dari masalah yang ada di Problem tree berawal dari diagnosis, misal: demam
skenario, misal: demam; nyeri menelan karena dehidrasi; faringitis
Seluruh mahasiswa diharapkan aktif berkontribusi Hanya beberapa mahasiswa yang aktif atau
dalam berdiskusi saat menyusun problem tree mendominasi dalam menyusun problem tree

19
DEFINISI

CONTOH BENAR Aksiler

PENGUKURAN Rectal Cara??


SUHU TUBUH Batas Normal??
Sub-lingual

MEKANISME ?????

DEMAM RESPON TUBUH ?????

Kurang minum,
Fisiologis …….??
PENYEBAB
Patologis Virus; ?????

TIPE/ MACAM ?????

Farmakologik ?????

PENANGANAN

Kompres hangat, ???


20 Non-farmakologik
ANAMNESIS
CONTOH SALAH
Gejala

TANDA DAN
GEJALA KLINIS
Tanda

PATOFISIOLOGI ?????

HEAT STROKE PENYEBAB ?????

DD

Farmakologik ?????

PENANGANAN
Kompres hangat, ???
Non-farmakologik

KOMPLIKASI
21
Langkah 5 : merumuskan tujuan pembelajaran
Pada langkah ini, mahasiswa menetapkan seluruh tujuan pembelajaran yang tercermin dari problem
tree, BUKAN HANYA MELAKUKAN LISTING PERTANYAAN YANG BELUM TERJAWAB.
Yang Benar Yang Salah
Mahasiswa merumuskan tujuan pembelajaran Mahasiswa merumuskan tujuan pembelajaran
melihat dari problem tree yang ada di langkah ke- dengan melihat pertanyaan di langkah ke-2 yang
4 belum terjawab

Contoh:
Tujuan Pembelajaran skenario
1. Menjelaskan definisi demam
2. Menjelaskan tentang pengukuran suhu tubuh
3. Menjelaskan tipe demam.
4. Menjelaskan mekanisme terjadinya demam
5. Menjelaskan respon tubuh terhadap demam
6. Menjelaskan tentang penyebab-penyebab demam (fisiologis dan patologis).
7. Menjelaskan tentang penanganan demam

Langkah 6: mengumpulkan informasi baru dengan belajar mandiri

Yang Benar Yang Salah


Mahasiswa selain menjawab pertanyaan, juga Mahasiswa mencari jawaban dari tujuan
mempelajari secara keseluruhan informasi yang pembelajaran di langkah 5 (pertanyaan di langkah
terkait dengan masalah di dalam problem tree ke-2 yang belum terjawab)

Langkah 7: melaporkan, membahas dan menata kembali informasi baru yang diperoleh.
Mahasiswa mengawali langkah ini dengan memberikan ringkasan tentang informasi apa yang sudah
dipelajari dan apa yang belum berdasarkan problem tree yang sudah dibuat. Diskusi tentang aspek
pada problem tree yang direncanakan dibahas pada langkah ke-7 bisa dikaitkan kembali ke scenario.
Setelah itu, dilakukan sintesis informasi tentang seluruh informasi yang sudah dibahas, dan dilakukan
cross-check terhadap seluruh tujuan pembelajaran scenario.

22
Yang Benar Yang Salah
Pada awal langkah ke-7, mahasiswa menuliskan Problem tree ditulis menunggu tutor datang
kembali problem tree di papan tulis (tanpa
menunggu tutor datang)
Pembahasan dimulai dengan menjelaskan Mahasiswa langsung menjawab tujuan
kembali dengan singkat materi yang sudah pembelajaran (yang belum dibahas)
dibahas pada pertemuan I

CATATAN:
1. Mahasiswa tidak diperbolehkan membuka buku, internet, computer dan gadget pada
pertemuan I dan II

23
SKENARIO 1

Kulit kemerahan di tungkai bawah kanan yang terasa nyeri


Seorang laki-laki berusia 42 tahun datang ke puskesmas rawat inap dengan
keluhan kulit kemerahan di tungkai bawah kanan yang terasa nyeri sejak tujuh hari
yang lalu. Keluhan disertai demam dan benjolan nyeri di lipat paha sebelah kanan.
Sebelum keluhan muncul terdapat gatal di tempat yang sama kemudian digaruk.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 130/85 mmHg, nadi 80
x/menit, frekuensi nafas 16 x/menit, suhu 38,2 0C. Pada pemeriksaan tungkai bawah
kanan didapatkan ujud kelainan kulit berupa plakat eritema dengan batas tidak tegas.
Pada perabaan tepi tidak meninggi dan nyeri tekan. Terdapat pembesaran kelenjar
getah bening di regio inguinal dekstra. Hasil pemeriksaan penunjang didapatkan
leukosit 13.500 g/dl.
Pasien dianjurkan rawat inap untuk diberikan terapi injeksi.

24
SKENARIO 2

Bercak merah di belakang telinga


Seorang pasien laki-laki berusia 38 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan
terdapat bercak merah yang terasa gatal di belakang telinga. Bercak muncul sejak satu minggu
yang lalu. Beberapa hari kemudian muncul sisik kekuningan. Keluhan ini pernah terjadi
sekitar 3 kali, terutama muncul saat pekerjaan menumpuk atau sedang ada permasalahan
berat. Pasien setiap hari menggunakan kacamata.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan ujud kelainan kulit berupa bercak eritema disertai
dengan skuama kekuningan. Dokter kemudian memberikan resep obat oles dan obat minum.

25
SKENARIO 3

Mengapa punggung bawah saya nyeri?

Seorang perempuan berusia 67 tahun datang ke poliklinik umum dengan keluhan nyeri
punggung bawah sejak beberapa bulan terakhir. Nyeri terutama dirasakan saat aktivitas..
Tidak terdapat riwayat jatuh.
Pada pemeriksaan vital sign didapatkan tekanan darah 110/70 mmhg, temperatur 36,7oC,
denyut nadi 78 x/menit, frekuensi napas 16 x/menit. Pada pemeriksaan punggung kanan
ditemukan hump, bahu kanan tidak sama tinggi dengan bahu kiri dan tidak ditemukan
gangguan neurologis.
Dokter merencanakan pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis. Dokter
memberikan obat dan rujukan.

26
SKENARIO 4
Mengapa Paha Anak Saya Bengkak dan Nyeri?

Seorang anak laki-laki berusia 8 tahun datang diantar orang tuanya ke poliklinik
umum dengan keluhan paha bawah dekat lutut bengkak sejak seminggu ini. Kaki juga
terasa sulit digerakkan karena nyeri. Saat ini pasien merasa kesulitan berjalan akibat nyeri
tersebut. Pasien merasa agak nyaman bila diam dan tidak menggerakkan kakinya.
Seminggu sebelum muncul bengkak, anak tersebut mengalami demam mirip flu diikuti
batuk pilek. Namun, saat ini batuk pileknya sudah sembuh. Tidak didapatkan riwayat
jatuh. Orang tua menjelaskan bahwa anak tersebut hanya pernah minum obat penghilang
nyeri dan penurun panas saat badannya demam.
Pada pemeriksaan vital sign didapatkan tekanan darah 110/80 mmHg, temperatur
37,8oC, denyut nadi 95 x/menit, frekuensi napas 18 x/menit.
Pada pemeriksaan fisik tampak regio femoris dextra dekat lutut bengkak, tampak
kemerahan dan sedikit mengkilat dibanding paha yang sehat. Pada perabaan didapatkan
pertengahan regio femoris dextra hingga lutut terasa lebih hangat. Kaki sulit digerakkan
karena nyeri. Hasil foto ronsen menunjukkan bahwa tidak terdapat kelainan pada tulang
tetapi ada gambaran soft tissue swelling. Dokter membandingkan hasil ronsen pada kaki
sebelahnya. Selanjutnya dokter merencanakan pemeriksaan laboratorium untuk
menunjang diagnosis dan terapi.

27
DAFTAR REFERENSI

1. American College of Obstetricians and Gynecologists (2004, reaffirmed 2008).


Osteoporosis. ACOG Practice Bulletin No. 50. Obstetrics and Gynecology, 103(1): 203-
216.
2. Anderson JJB. (2008).Nutrition and bone health.In: LK Mahan, S Escott-Stump (eds).
Krause's Food and Nutrition Therapy. 12th edition., pp. 614-635. St. Louis: Saunders
Elsevier.
3. Bischoff-Ferrari HA, et al. (2009). Prevention of nonvertebral fractures with oral vitamin
D and dose dependency. Archives of Internal Medicine, 169(6): 551-561.
4. Brust JCM. (2007). Current Diagnosis & Treatment in Neurology. 6ed. Lange Medical
Book MC Graw Hill. New York.
5. Fawcett DW. (2002). Buku Ajar Histologi. EGC, Jakarta.
6. FK UI. (2007). Farmakologi dan Terapi. Edisi 5. Balai Penerbit FK UI, Jakarta.
7. Ganong WF. (2005). Review of Medical Physiologi. 22th ed.Connecticut: Appleton &
Lange.
8. Guyton AC and Hall JE. (2006). Textbook of Medical Physiology. 11th ed. WB Saunders
Company, Philadelphia.
9. Harrison. (2000). Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit Dalam. EGC, Jakarta.
10. Junquiera LC and Carneiro J.(2003).Basic HistologyText and Atlas. Tenth Edition.
Mcgraw-Hill Companies, New York
11. Laupattarakasem W, et al. (2008). Arthroscopic debridement for knee osteoarthritis
(Review). Cochrane Database of Systematic Reviews (3).
12. Lozada CJ. (2009). Management of osteoarthritis. In: GS Firestein et al. (eds). Kelley's
Textbook of Rheumatology. 8th ed., vol. 2, pp. 1563-1577. Philadelphia: Saunders
Elsevier.
13. Mardjono M dan Sidharta P. (2009). Neurology Klinis Dasar. Cetakan ke-14. PT.Dian
Rakyat, Jakarta.
14. Murray, Robert K, Granner, Darryl K, Mayes, Peter A and Victor RW. (2007). Harper’s
Illustrated Biochemistry. 27th Edition. McGraw-Hill Medical.
15. Novita L dan Sari K. (2009). Ulkus kruris. Faculty of Medicine-University of Riau,
Pekanbaru, Riau.
16. Qaseem A, et al. (2008). Screening for osteoporosis in men: A clinical practice guideline
from the American College of Physicians. Annals of Internal Medicine, 148(9): 680-684.
17. Sabiston and David C. (1994). Buku Ajar Bedah. EGC, Jakarta.
18. Sidharta P. (2008). Tata Pemeriksaan Klinis dalam Neurologi. Cetakan ke-6.PT. Dian
Raya, Jakarta.
19. Siregar et al. (2005). Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit. Cetakan 1 edisi 2. EGC,
Jakarta.
20. Sjamsuhidayat R and De Jong W. (2003). Buku Ajar Ilmu Bedah. EGC, Jakarta.
21. Snell RS.(2006).Anatomi Klinik. EGC,Jakarta.
22. Spaltelholz-Spanner. (1994). Atlas Anatomi Manusia. Edisi ke-16.EGC, Jakarta.
23. Standring S. (2004). Gray’s Anatomy: The Anatomycal Basic of Clinical Practice. 39th
Editio.Churchill Livingstone.

28
24. Sudojo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. (2006). Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam. Jilid II, edisi IV. Pusat Penerbitan, Departemen Ilmu Penyakit Dalam
FK UI, Jakarta.
25. Sularsito SA.(2007). Ulkus Kruris. Dalam: Djuanda Adi (ed). Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi
VII. FKUI press, Jakarta

29

Anda mungkin juga menyukai