NEURO - ONCOLOGY
Disusun oleh :
C155202003
Pembimbing :
Departemen Neurologi
Makassar
2021
TUGAS NEURO - ONCOLOGY
SOAL INDIVIDU
A. Tumor Primer :
Tumor primer adalah tipe tumor yang dimulai di sel otak dan bisa
menyebar ke bagian otak lain atau ke tulang belakang. Tumor otak primer
biasanya jarang menyebar ke organ lain, termasuk didalamnya :
a. Meningioma
Meningioma adalah jenis tumor otak yang terjadi di meninges, yaitu
lapisan jaringan yang mengelilingi bagian luar otak dan sumsum tulang
belakang. Jenis tumor ini dapat bermula di bagian otak manapun, tetapi
umumnya di otak besar dan otak kecil.
Penyakit meningioma merupakan tumor otak primer yang paling umum
terjadi pada orang dewasa, terutama berjenis kelamin perempuan.
Sebagian besar kasus tumor meningioma bersifat jinak atau berada di level
rendah (I). Namun, penyakit ini bisa tumbuh dan berkembang secara cepat
hingga mencapai level III atau menyebar ke wajah dan tulang belakang.
Tumor meningioma dapat menimbulkan berbagai gejala, seperti mual dan
muntah, kejang, sakit kepala, perubahan perilaku dan kognitif, hingga
gangguan penglihatan.
b. Adenoma pituitary
Adenoma pituitary atau tumor hipofisis adalah jenis tumor otak yang
tumbuh pada kelenjar pituitari, yaitu kelenjar yang mengontrol berbagai
fungsi tubuh serta melepaskan hormon ke dalam aliran darah. Jenis tumor ini
biasanya ditemukan pada orang dewasa, dan umumnya memiliki tingkat
keganasan yang rendah (jinak).
Gejala yang ditimbulkan pada tumor hipofisis tergantung pada aktivitas
tumor, yaitu apakah menghasilkan hormon atau tidak. Beberapa gejala yang
umum terjadi, yaitu:
Sakit kepala dan gangguan penglihatan akibat tekanan dari tumor
Mual dan muntah
Perubahan kognitif
Berhenti menstruasi
Timbul rambut abnormal pada perempuan
Keluar cairan dari payudara
Impotensi pada pria
Kenaikan berat badan dan pertumbuhan tangan dan kaki yang tidak
wajar.
Adapun pengobatan adenoma pituitari atau tumor hipofisis di antaranya
pengawasan dokter (terutama bila tidak menimbulkan gejala), operasi,
radioterapi, obat untuk menurunkan kadar hormon, atau obat untuk pengganti
hormon.
c. Neuroma Akustik
Neuroma akustik atau schwannoma vestibular adalah jenis tumor otak
jinak yang bermula di sel Schwann. Sel Schwann berada di bagian luar saraf
vestibulocochlear, yaitu saraf yang menghubungkan otak ke telinga dan
berfungsi mengontrol pendengaran dan keseimbangan.
Tumor neuroma akustik umumnya tumbuh secara lambat dan bersifat
jinak. Oleh karena itu, penderitanya mungkin tidak memiliki gejala dalam
beberapa waktu. Meski demikian, beberapa gejala neuroma akustik atau
schwannoma vestibular yang mungkin timbul adalah gangguan pendengaran
dan keseimbangan, dering atau suara berdengung di satu atau kedua telinga,
pusing atau vertigo, serta mati rasa pada wajah.
d. Craniopharyngioma
Craniopharyngioma atau kraniofaringioma adalah jenis tumor otak
yang terjadi di area otak yang berdekatan dengan mata atau sekitar bagian
bawah otak yang berdekatan dengan kelenjar pitutari. Jenis tumor ini bisa
terjadi pada anak-anak dan lansia serta bersifat jinak (non-kanker).
Adapun gejala yang ditimbulkan dari tumor craniopharyngioma
adalah gangguan penglihatan, sakit kepala, perubahan hormon pada orang
dewasa, atau gangguan pertumbuhan pada anak. Sementara pengobatan
penyakit ini diantaranya operasi, radioterapi, atau terapi pengganti hormon.
h. Oligodendroglioma
Tumor otak ini bermula di sel glial bernama oligodendrosit. Jenis ini
biasanya terjadi pada otak besar sisi depan dan pinggir serta mengganggu
pembentukan selaput myelin yang berfungsi dalam menghantarkan impuls
pada sel saraf. Sebagian besar penyakit ini ditemukan pada usia dewasa,
tetapi anak-anak juga dapat mengalaminya.
i. Ependymoma
Tumor ependymoma bermula di sel-sel glial bernama ependymal,
yaitu sel yang melapisi bagian otak di mana cairan serebrospinal (CSF)
diproduksi. Jenis tumor ini dapat terjadi di bagian otak tersebut atau di
sumsum tulang belakang. Umumnya, ependymoma ditemukan pada anak-
anak atau usia remaja, tetapi penyakit ini juga bisa terjadi pada orang dewasa.
Adapun tumor ini dapat menyebabkan pembesaran kepala akibat cairan
(hidrosefalus).
l. Glioma Campuran
Jenis glioma ini merupakan campuran dari beberapa jenis glioma
dengan tingkat keganasan yang cenderung tinggi.Penderita tumor otak jenis
glioma umumnya merasakan berbagai gejala, seperti kejang, sakit kepala,
perubahan perilaku, perubahan kemampuan kognitif, dan/atau mengalami
kesulitan berjalan atau kelumpuhan. Adapun pengobatan untuk tumor otak
glioma di antaranya operasi, radioterapi, dan kemoterapi.
Jenis tumor ini biasanya terjadi pada lansia dan bersifat sangat ganas
(agresif) sehingga cenderung sulit diobati. Adapun gejala yang ditimbulkan
dari penyakit ini, seperti sakit kepala, penglihatan buram, kejang, perubahan
perilaku, atau kesulitan berjalan dan keseimbangan.
B. BRAIN METASTASE
Brain metastase tumor adalah tipe tumor yang dimulai di bagian lain tubuh
dan kemudian menyebar ke otak. Brain Metastase disebut juga tumor otak
metastasis yang terjadi secara sekunder. Jenis tumor ini umumnya berasal dari
organ lain dari tubuh, seperti paru-paru, payudara, ginjal, usus besar, atau kulit,
dianataranya:
Sebagian besar tumor otak metastase ini terletak di otak besar, tetapi dapat
pula menyerang atau meyebar ke otak kecil dan batang otak. Adapun gejala yang
ditimbulkan diantaranya: sakit kepala, kejang, perubahan perilaku dan kognitif,
serta penurunan koordinasi tubuh yang diikuti dengan penurunan berart badan
secara cepat.
Sedangkan untuk tumor brain metastasis yang paling sering terjadinya adalah
berdasarkan table berikut :
Sumber :
- Buku ajar Neurologi (Buku ke2) FKUI
- WHO Classification of Tumours of the Central Nervous System
2. Terangkan Penalatalaksaan Treatment Glioblastoma.
- Operasai (pembedahan)
- Radioterapi
- Kemoterapi
1. Pembedahan
2. Radiotherapi
3. Kemotherapy
Manipulasi hormonal dan imunoterapi.
Terapi Kortikosteroid,
Sumber : Jones K, Chang S. Clinical Relevance Of Molecular Markers In Gliomas. Rev Médica
Clínica Las Condes. 2017;28:343-51.
3. Apa yang saudara ketahui tentang IDH mutant dan IDH wild type
IDH merupakan suatu enzim yang berperan pada siklus tricarboxylic acid
(TCA) yang penting dalam metabolisme energi. IDH mutan akan menghasilkan
metabolit 2- hydroxyglutaric acid (2-HG) yang tampaknya berperan pada
gliomagenesis pada kasus glioma difus dengan IDH mutan.3,4,5 Mutasi IDH
dijumpai pada lebih dari 70% kasus glioma difus grade II/III dan glioblastoma
sekunder.
Sumber : Turkalp Z, Karamchandani J, Das S. IDH mutation in glioma: New insights and
promises for the future. JAMA Neurol. 2014;71:1319-25. 7. Monga V,
Sindrom Cushing Kanker sel kecil di paru ACTH atau zat mirip-
Karsinoma pankreas ACTH
Tumor Saraf
Sindrom sekresi Karsinoma sel kecil di paru
ADH yang tidak Neoplasma intrakranium ADH atau faktor
sesuai (syndrome in natriuretik atrium
inappropriate ADH
secretion)
Hiperkalsemia Karsinoma sel skuamosa di
paru PTHrP, TGF-α,
Karsinoma payudara vitamin D
Sindroma karsinoid Karsinoma ginjal
Karsinoid bronkus
Karsinoma pankreas Serotonin, bradikinin,
Polisitemia Karsinoma lambung histamine (?)
Karsinoma Ginjal
Hemangioma Serebelum Eritropoietin
Karsinoma hepatoselular
Sindrom Saraf dan
Otot
Gangguan sistem Karsinoma sel kecil di paru
saraf perifer dan Karsinoma payudara Imunologik (?), toksik
sentral Timoma (?)
Miastenia gravis
Imunologik (?)
Kelainan Tulang,
Sendi, dan Jaringan Karsinoma paru
Lunak
Osteoartropati Tidak diketahui
hipertrofik dan jari
gada
Karsinoma pankreas
Kelainan Pembuluh Karsinoma paru
Darah Kanker lain Hiperkoagulabilitas
Trombosis Vena Kanker tahap lanjut
(fenomenaTrousseau
) Hiperkoagulabilitas
Endokarditis
trombotik
nonbakterialis
Sumber :
- Paraneoplastic Syndromes, 2011, Darnell & Posner
- NINDS Paraneoplastic Syndromes Information Page Diarsipkan 2015-01-04 di Wayback
Machine. National Institute of Neurological Disorders and Stroke
- Roberts,W.K., Darnell,R.B. (2004), "Neuroimmunology of the paraneoplastic
neurological degenerations", Current Opinion in Immunology, 16 (5): 616–622,
doi:10.1016/j.coi.2004.07.009, PMID 15342008
- Albert,M.A., Darnell,R.B. (2004), "Paraneoplastic neurological degenerations: keys to
tumour immunity", Nature Reviews Cancer, 4 (1): 36–44, PMID 14708025
TUGAS NEURO - ONCOLOGY
Karsinoma Leptomeningeal
Perawatan / Manajemen
Prognosis Leptomeningeal Carsinoma tetap buruk meskipun ada kemajuan
dalam terapi. Ada kekurangan uji klinis acak, dan metode pengobatan berasal
dari studi bukti yang lebih rendah atau pendapat ahli klinis. Perawatan berfokus
pada peningkatan defisit neurologis, kualitas hidup, dan memperpanjang
kelangsungan hidup sambil meminimalkan toksisitas. Umumnya, radiasi
diterapkan pada lesi anatomi yang besar atau simtomatik diikuti dengan
kemoterapi IT. Obstruksi aliran CSF dihilangkan dengan intervensi bedah;
namun, pembedahan memiliki peran yang sangat kecil dalam pengelolaan LC.
Terapi sistemik dapat ditambahkan ke rejimen untuk mengobati tumor primer
dan berpotensi memperpanjang kelangsungan hidup.
Perawatan paliatif dan suportif diberikan sesuai kebutuhan dengan
antidepresan, ansiolitik, dan agen opioid dan non-opioid. Psikostimulan harus
selalu diberikan selain mengejar pengobatan penyakit/kanker.