NAMA : RESKI
NIM : 859392417
POKJAR : JENEPONTO 2
TUGAS 3 PKR
No Soal Skor
1. Buatlah laporan analisis yang berisi hasil analisis yang dilakukan Saudara
jika Pembelajaran Kelas Rangkap dijadikan model pembelajaran yang dapat
digunakan saat ini. Laporan tersebut dibuat dengan ketentuan sebagai
beriku.
1. Mengemukakan pendapat pribadi 20
2. Terdapat sumber berita yang mendukung (minimal 2) dapat diambil
10
dari media cetak atau elektronik (berita dari internet)
3. Terdapat beberapa teori pendukung yang mendukung (minimal 5 20
teori)
10
4. Menjelaskan teori tersebut
5. Mengambil kesimpulan 25
6. Melampirkan sumber referensi dari hasil teori dan berita (minimal 7
10
referensi)
7. Tata tulis rapi dan mudah dipahami 5
Skor Total 100
JAWABAN
1. Pendapat pribadi PKR Sebagai Model Pembelajaran
Menurut saya di Idonesia yang mempunyai wilayah yang luas dan terdiri dari ribuan
pulau, tak dapat dihindari adanya permasalahan penyebaran dan permasalahan
perbedaan beberapa hal. Begitu juga dalam system pendidikan kita, misalnya dalam
penyebaran guru SD.
System pendidikan kita belum mampu menyebarkan guru SD secara merata ke segala
penjuru wilayah di tanah air. Akibatnya masih terjadi kekurangan guru SD secara lokal
dimana-mana, termasuk di Papua masih mengalami masalah kekurangan guru SD
sekitar 4000 orang. Dalam masalah perbedaan kualitas hasil belajar, pada umumnya
murid SD di kota kota besar jauh lebih baik dibandingkan dengan mereka yang berada di
daerah, terutama di daerah yang terpencil akibat kekurangan guru, mungkin saja akan
menambah adanya perbedaan ini. Salah satu upaya untuk mengatasi kekurangan guru
di beberapa SD di Indonesia adalah dengan penerapan Pembelajaran Kelas
Rangkap(PKR) namun demikian mengajar dengan merangkap kelas bukan berarti
merupakan penyebab terjadinya kurang baiknya kualitas hasil belajar. Mungkin hal ini
dikarenakan kita belum menemukan teknik yang tepat untuk melakukan PKR
pemahaman yang baik tentang PKR oleh guru maupun calon guru diharapkan akan
mampu melaksanakan pembelajaran PKR dengan efektif dan efisien, sehinnga ada
anggapan bahwa PKR merupakan suatu masalah yang sulit untuk diatasi. Namun, justru
disadari bahwa PKR adalah suatu tantangan dan kenyataan yang harus dihadapi
sebagai tugas guru.
Dalam PKR lebih banyak menuntut siswa belajar mandiri dan kontestual, sehingga
secara tidak langsung interaksi antara siswa yang baik dan intensif akan membentuk
karakter siswa yang positif.kalau dikaitkan dengan iplementasi kurikuum 2013 yang
menekankan pada pendekatan tematik, PKR ini tampaknya cocok diterapkan.
Pembelajaran Tematik merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan
berbagai kompotensi dari berbagai mata pelajaran, pengintegrasian tersebut dilakukan
dalam dua hal, yaitu integrasi sikap, kemampuan / keterampilan dan pengetahuan
dalam proses pembelajaran serta pengintegrasian berbagai konsep dasar yang
berkaitan. Oleh karena itu PKR masih menjadi solusi dan pilihan guru maupun sekolah
untuk saat ini demi tercapainya tujuan pembelajaran.
b. Alasan Demografis
Untuk mengajar murid dalam jumlah kecil, apalagi tinggal di daerah pemukiman yang
amat jarang maka PKR dinilai sebagai pendekatan pengajaran yang praktis.
c. Kekurangan Guru
Walaupun jumlah guru secara keseluruhan mencukupi, sulit untuk mencari guru
yang dengan sukacita mengajar di daerah. Praktik penempatan guru tidak sesuai
yang diharapkan, jauhnya jangkauan yang ditempuh oleh guru yang mengajar
didaerah terpencil dan jumlah guru yang tersedia tidak mencukupi. Terbatasnya
sarana transportasi, alat dan media komunikasi salah satunya membuat guru tidak
siap. Belum lagi harga keperluan sehari-hari yang jauh lebih mahal dari pada di
daerah perkotaan, sementara besarnya gaji yang diterima tidak berbeda. Di tambah
dengan tanggal gajian yang lambat dan tidak teratur, dan terbatasnya peluang untuk
mendapatkan pendidikan dan pelatihan lanjutan, serta pengembangan karir maka
lengkaplah sudah kecilnya minat guru untuk mengadu di daerah terpencil.
6. Bahan Referensi
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 2005), hlm. 751
Trianto, Op, Cit., Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik,
(Surabaya: Prestasi Pustaka, 2007), hlm. 5
La Iru dan La Ode Safiun Arihi, Analisis Penerapan Pendekatan, Metode, Strategi dan
Model-Model Pembelajaran, (Jogjakarta: Multi Presindo, 2012), hlm. 6, , hlm. 119-120
Ismail Sukardi. Model-Model Pembelajaran Moderen. (Yogyakarta: Tunas Gemilang
Press,2013), hlm. 29-31.
Nanang Hanfiah dan Cucu Suhana, Konsep Strategi Pembelajaran, (Bandung:
RefikaAditama, 2012), hlm. 41
IGK. AK. Wardhani, Hakikat Pembelajaran Kelas Rangkap, Materi Pokok
(Jakarta:Universitas Terbuka, 2012), hlm. 13
Udin Winataputra, Pembelajaran Kelas Rangkap, (Jakarta: Direktoral Jenderal
Pendidikan Tinggi, 2004), hlm. 23
Aria Djalil ddk, Op, Cit., hlm. 25, hlm. 27
IGK Wardhani, Hakikat Pembelajaran Kelas Rangkap, (Jakarta :Universitas Terbuka,
2003), hlm. 32
Genel Wilkinson, Media dalam Pembelajaran; Penelitian Selama 60 Tahun, Edisi
Indonesia. (Jakarta: CV Rajawali, 1980), hlm 28
Susilowati, Pembelajaran Kelas Rangkap, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2001), hlm.
23
Ibid, hlm. 24, hlm. 27, hlm. 127, hlm. 121