Anda di halaman 1dari 6

Teknika, Vol. XXX, No.

1, April 2011 ISSN: 0854-3143

RANCANGAN DESAIN PEMILIHAN REAKTOR BIOGAS

Taufikurrahman
Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
Jln. Srijaya Negara Bukit Besar Palembang-30139
E-mail: taufikmesin@yahoo.co.id

ABSTRACT
Biogas technology has been introduced and developed for long time in Indonesia, however application as
alternative energy did not spread widely. There were several constrains such as lack of technical expertise,
misfunction of the reactor, design is not user friendly, need manually handling and highly investment for
construction. In the planning of biogas reactors have to consider several aspects, namely the number of cattle,
Quality from cattle dung, biogas production locations and costs are available. Also consider the number of
biogas users.Production of methane gas dependeds on C/N ratio of input material, hydraulic residence time, pH,
temperature and toxicity. Temperature of slurry inside digester was around 25–27oC and pH 7–7.8, reactor
produced biogas that contain methane gas content about 77%.

Keywords: Biogas, Design, Reactor, and Temperature.

PENDAHULUAN sumber energi lain belum kelihatan secara


Sumber daya energi mempunyai peran yang signifikan. Oleh karena itu, pemanfaatan sumber-
sangat penting bagi pembangunan ekonomi nasional. sumber energi alternatif yang terbarukan dan ramah
Sebagai salah satu negara penghasil minyak dan gas lingkungan menjadi pilihan.
dengan berkurangnya cadangan minyak, Energi terbarukan lain yang dapat dihasilkan
menyebabkan kelangkaan bahan bakar minyak, yang dengan teknologi tepat guna yang relatif lebih
disebabkan oleh kenaikan harga minyak dunia yang sederhana dan sesuai untuk daerah pedesaan adalah
signifikan. Kenaikan harga yang mencapai 110 energi biogas dengan memproses limbah bio atau
dollar Amerika Serikat ini termasuk luar biasa sebab bio massa di dalam alat kedap udara yang disebut
biasanya terjadi saat musim dingin di negara-negara digester. Biomassa berupa limbah dapat berupa
yang mempunyai empat musim di Eropa dan kotoran ternak bahkan tinja manusia, sisa-sisa
Amerika Serikat. panenan seperti jerami, sekam, daun-daunan sortiran
Penghematan energi telah dilakukan sejak sayur, limbah cair tahu dan kotoran ternak.
dahulu karena pasokan bahan bakar yang berasal Biogas memiliki peluang yang besar dalam
dari minyak bumi adalah sumber energi fosil yang pengembangannya. Energi biogas dapat diperoleh
tidak dapat diperbarui (unrenewable), sedangkan dari biogas rumah tangga seperti kotoran cair dari
permintaan naik terus, demikian pula harganya peternakan ayam, sapi, babi, sampah organik dari
sehingga tidak ada stabilitas keseimbangan pasar, industri makanan dan sebagainya. Kapasitas
permintaan dan penawaran. Salah satu jalan untuk terpasang pemanfaatan biogas adalah kurang dari
menghemat bahan bakar minyak (BBM) adalah satu persen dari potensi biogas yang ada (685 MW).
mencari sumber energi alternatif yang dapat Dari ternak ruminansia besar saja (sapi perah, sapi
diperbarui (renewable). potong dan kerbau) dengan populasi 13.680.000
Kebutuhan bahan bakar bagi penduduk ekor (pada tahun 2004) dan struktur populasi (anak,
berpendapatan rendah maupun miskin, terutama di muda, dewasa) kotoran segar rata-rata 12.
pedesaan, sebagian besar dipenuhi oleh minyak kg/ekor/hari, dapat menghasilkan kotoran segar 164
tanah yang memang dirasakan terjangkau karena 160.000 ton per hari atau setara dengan 8,2 juta liter
disubsidi oleh pemerintah. Namun karena digunakan minyak tanah/ hari (Syamsuddin, T.R., 2005).
untuk industri atau usaha lainnya, kadang-kadang Pemanfaatan energi biogas dengan digester
terjadi kelangkaan persediaan minyak tanah di pasar. biogas memiliki banyak keuntungan, yaitu
Penggunaan kayu sebagai bahan bakar menjadi mengurangi efek gas rumah kaca, mengurangi bau
pertimbangan bagi penduduk pedesaan yang tinggal yang tidak sedap, mencegah penyebaran penyakit,
di dekat kawasan hutan berusaha mencari kayu menghasilkan panas dan daya (mekanis/listrik) serta
bakar, baik dari ranting-ranting kering dan tidak hasil samping berupa pupuk padat dan cair.
jarang pula menebangi pohon-pohon di hutan yang Pemanfaatan limbah dengan cara seperti ini secara
terlarang untuk ditebangi, sehingga lambat laun ekonomi akan sangat kompetitif seiring naiknya
mengancam kelestarian alam di sekitar kawasan harga bahan bakar minyak dan pupuk anorganik.
hutan. Disamping itu, prinsip zero waste merupakan
Sumber energi alternatif cukup tersedia. praktek pertanian yang ramah lingkungan dan
Energi matahari di musim kemarau atau musim berkelanjutan (Marchaim, U., 1992).
kering, energi angin dan air. Tenaga air memang Kebudayaan Mesir, China dan Roma kuno
paling banyak dimanfaatkan dalam bentuk diketahui telah memanfaatkan gas alam ini yang
pembangkit listrik tenaga air (PLTA), namun bagi dibakar untuk menghasilkan panas. Namun, orang

Taufikurrahman 1
Teknika, Vol. XXX, No.1, April 2011 ISSN: 0854-3143

pertama yang mengaitkan gas bakar ini dengan diperlukan pengkajian yang lebih mendalam secara
proses pembusukan bahan sayuran adalah teknis dan ekonomis serta cara-cara pendekatan baru
Alessandro Volta (1776), sedangkan Willam Henry dalam pengembangannya (Widodo dan Nurhasanah,
pada tahun 1806 mengidentifikasikan gas yang dapat 2004; Widodo, et al., 2006). Tujuan kegiatan
terbakar tersebut sebagai methan. Becham (1868), rekayasa dan pengembangan ini adalah untuk
murid Louis Pasteur dan Tappeiner (1882), melakukan merekayasa dan menguji reaktor biogas.
memperlihatkan asal mikrobiologis dari Dalam perancangan disain unit instalasi
pembentukan methan. pemroses biomasa faktor penting yang harus diacu
Pada akhir abad ke-19 ada beberapa riset adalah jumlah sapi akan berpengaruh pada
dalam bidang ini dilakukan. Jerman dan Perancis kuantitas kotoran ternak, jumlah air pembersih,
melakukan riset pada masa antara dua Perang Dunia pengisian reaktor dipengaruhi oleh volume reactor,
dan beberapa unit pembangkit biogas dengan jumlah kotoran sapi yang akan digunakan, lamanya
memanfaatkan limbah pertanian. Selama Perang bahan berada di dalam reaktor (Hidraulic Retention
Dunia II banyak petani di Inggris dan benua Eropa Time), perkiraan tekanan gas metana yang
yang membuat digester kecil untuk menghasilkan dihasilkan dan perkiraan produksi volume gas
biogas yang digunakan untuk menggerakkan traktor. metana.
Karena harga BBM semakin murah dan mudah Sedangkan perencanaan pembuatan unit
memperolehnya pada tahun 1950-an pemakaian instalasi pemroses energi biomasa dari kotoran
biogas di Eropa ditinggalkan. Namun, di negara- sapi harus memperhatikan empat faktor yaitu
negara berkembang kebutuhan akan sumber energi pertama, ketersediaan jenis bahan konstruksi yang
yang murah dan selalu tersedia selalu ada. Kegiatan dapat dipakai untuk membuat unit penghasil biogas,
produksi biogas di India telah dilakukan semenjak kedua, ketersediaan jenis bahan organik buangan
abad ke-19. Alat pencerna anaerobik pertama sebagai bahan isian, ketiga, jumlah kebutuhan dasar
dibangun pada tahun 1900. (FAO, The Development akan energi dari suatu keluarga atau kelompok
and Use of Biogas Technology in Rural Asia, 1981). masyarakat dan keempat, jenis keperluannya,
Negara berkembang lainnya, seperti China, pemanfaatan bahan keluaran yang berupa lumpur
Filipina, Korea, Taiwan, dan Papua Niugini, telah untuk pupuk tanaman ataupun algae pada kolam
melakukan berbagai riset dan pengembangan alat ikan. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses
pembangkit gas bio dengan prinsip yang sama, yaitu anaerobik (Monnet, 2003) yaitu Suhu. Proses
menciptakan alat yang kedap udara dengan bagian- anaerobik dapat terjadi dibawah dua kisaran kondisi
bagian pokok terdiri atas pencerna (digester), lubang suhu, yaitu kondisi mesopilik, yaitu antara 20o-45oC,
pemasukan bahan baku dan pengeluaran lumpur sisa pada umumnya 35oC dan kondisi thermopilik, yaitu
hasil pencernaan (slurry) dan pipa penyaluran gas antara 50-65oC, pada umumnya 55oC. Suhu yang
bio yang terbentuk. ptimal dari proses anaerobik bervariasi tergantung
Teknologi biogas bukanlah merupakan pada komposisi nutrient di dalam digester, tetapi
teknologi baru di Indonesia, sekitar tahun 1980-an kebanyakan proses anaerobik seharusnya dipelihara
sudah mulai diperkenalkan. Teknologi penggolahan secara konstan untuk mendukung tingkat produksi
biogas sampai saat ini belum mengalami gas.
perkembangan yang menggembirakan. Beberapa Secara umum proses anaerobik akan
kendala antara lain yaitu kekurangan technical menghasilkan gas Methana (Biogas). Biogas (gas
expertise, reaktor biogas tidak berfungsi akibat bio) adalah gas yang dihasilkan dari pembusukan
bocor/kesalahan konstruksi, disain kurang tepat user, bahan-bahan organik oleh bakteri pada kondisi
membutuhkan penanganan secara manual anaerob (tanpa ada oksigen bebas). Biogas tersebut
(pengumpanan/mengeluarkan lumpur dari reaktor) merupakan campuran dari berbagai macam gas
dan biaya konstruksi yang mahal. Oleh karena itu, antara lain:

Tabel 1. Komposisi Biogas


Unsur Ko mposisi (%)
CH 4 54 – 70
Karbon Dioksida (CO 2 ) 27 – 45
Oksigen (O 2 ) 1 – 4
Nitrogen (N 2 ) 0,5 – 3
Karbon Mono ksida ( CO) 1
Hidrogen (H 2 )
Sumber: KLH (2006)

Sifat penting dari gas metan ini adalah tidak berbau, salah satu cara untuk mengurangi pencemaran
tidak berwarna, beracun dan mudah terbakar. Karena lingkungan, karena dengan fermentasi bakteri
sifat gas tersebut, maka gas metan ini termasuk anaerob (bakteri metan) maka tingkat pengurangan
membahayakan bagi keselamatan manusia pencemaran lingkungan dengan parameter BOD,
(Sugiharto, 2005). Penggunaan biogas ini merupakan COD akan berkurang sampai 90%.

Taufikurrahman 2
Teknika, Vol. XXX, No.1, April 2011 ISSN: 0854-3143

Gas metan termasuk gas rumah kaca dilakukan pada saat tidak terdapat oksigen bebas.
(greenhouse gas), bersama dengan gas karbon Proses anaerobik dapat digunakan untuk mengolah
dioksida CO2 memberikan efek rumah kaca yang berbagai jenis limbah yang bersifat biodegradable,
menyebabkan terjadinya fenomena pemanasan proses ini dilakukan didalam tabung reaktor.
global. Pengurangan gas metan secara lokal ini dapat Perencanaan tabung reaktor untuk biogas ditentukan
berperan positif dalam upaya penyelesaian oleh beberapa faktor yaitu kuantitas kotoran, lokasi
permasalahan global (efek rumah kaca). reaktor gas dan konstruksi reaktor.
Mikroorganisme pengurai memegang peranan Pengembangan teknologi biogas memiliki
penting pada proses pembuatan biogas, banyak kendala yaitu kekurangan technical
mikroorganisme merupakan dasar fungsional untuk expertise, reaktor yang tidak berfungsi akibat
sejumlah proses penanganan. Proses penanganan kesalahan konstruksi, desain yang tidak bersahabat
biologi limbah kotoran secara biologik terdiri dari sehingga membutuhkan penanganan secara manual
campuran mikroorganisme yang mampu baik sistem pengumpan maupun sistem pengeluaran
memetabolisme limbah organik menjadi gas, lumpur dari reaktor serta biaya konstruksi yang
kelompok mikroorganisme tersebut adalah bakteri, mahal. Dalam menentukan tipe reaktor yang akan di
fungi, algae, protozoa, rotifera, crustacea, dan virus kembangkan sebaiknya mempertimbangkan aspek
(Metcalf and Eddy, 1979). pH juga merupakan teknis, ekonomis, bahan biogas dan lokasi.
faktor kunci dalam pertumbuhan mikroorganisme. Ada bebrapa alat pembangkit biogas atau
Sebagian besar mikroorganisme tidak dapat digester (LIPI, 2006), yaitu Tipe Terapung
mentoleransi level pH diatas 9,5 atau dibawah 4,0. (Floating Type). Tipe terapung ini banyak
Secara umum pH optimal untuk pertumbuhan adalah dikembangkan di India yang terdiri atas sumur
antara 6,5 dan 7,5. Kebanyakan bakteri adalah pencerna dan diatasnya ditaruh drum terapung dari
kemoheterotrofik yaitu menggunakan bahan organik besi terbalik yang berfungsi untuk menampung gas
sebagai sumber energi dan karbon. Beberapa spesies yang dihasilkan oleh digester. Sumur dibangun
mengoksidasi senyawa-senyawa anorganik seperti dengan menggunakan bahan-bahan yang biasa
NH3 untuk energi dan CO2 sebagai sumber karbon. digunakan untuk membuat fondasi rumah, seperti
Bakteri ini disebut kemoautotrof. Sebagian bakteri pasir, batu bata, dan semen. Karena banyak
bersifat fotosintetik dan menggunakan sinar sebagai dikembangkan di India, maka digester ini disebut
sumber energi dan CO2 sebagai sumber karbon. juga dengan tipe India.
Bakteri kemoheterotrofik merupakan bakteri Tipe Kubah (Fixed Dome Digester). Tipe ini
terpenting dalam penanganan biogas karena bakteri- merupakan tipe yang paling banyak dipakai di
bakteri ini akan memecah bahan-bahan organik. Indonesia. Tipe kubah adalah berupa digester
Secara umum proses anaerobik akan yang dibangun dengan menggali tanah kemudian
menghasilkan gas Methana (Biogas). Biogas (gas dibuat dengan bata, pasir, dan semen yang berbentuk
bio) adalah gas yang dihasilkan dari pembusukan seperti rongga yang kedap udara dan berstruktur
bahan-bahan organik oleh bakteri pada kondisi seperti kubah (bulatan setengah bola). Tipe ini
anaerob (tanpa ada oksigen bebas). Biogas tersebut dikembangkan di Cina sehingga disebut juga tipe
merupakan campuran dari berbagai macam gas kubah atau tipe Cina. Dengan sistem anaerobik-
antara lain CH4 (54%-70%), CO2 (27%-45%), O2 biogas, gas yang dihasilkan tergantung pada
(1%-4%), N2 (0,5%-3%), CO (1%), dan H2 (KLH, kandungan protein, lemak dan karbohidrat yang
2006). Sifat penting dari gas metan ini adalah tidak terkandung dalam limbah, lamanya waktu
berbau, tidak berwarna, beracun dan mudah terbakar. pembusukan minimal 30 hari karena semakin lama
Karena sifat gas tersebut, maka gas metan ini pembusukan semakin sempurna prosesnya, suhu di
termasuk membahayakan bagi keselamatan manusia o o
dalam digester yaitu 15 C-35 C, kapasitas kedelai
(Sugiharto, 2005). Penggunaan biogas ini merupakan minimal untuk dapat menghasilkan biogas adalah ±
salah satu cara untuk mengurangi pencemaran 400 kg, untuk produksi tahu dengan kapasitas
lingkungan, karena dengan fermentasi bakteri kedelai 700 kg/hari dihasilkan tidak kurang dari
anaerob (bakteri metan) maka tingkat pengurangan 10.500 liter gas bio per hari, kebutuhan satu rumah
pencemaran lingkungan dengan parameter BOD, tangga dengan 4-5 orang anggota ± 1.200–2.000
COD akan berkurang sampai 90%. Sistem ini liter gas bio per hari (KLH, 2006).
banyak dipakai dengan pertimbangan ada manfaat Adapun sistem pengolahan biogas meliputi
yang bisa diambil yaitu pemanfaatan biogas yang inlet (masuknya biogas), bak equalisasi, bak
sangat memungkinkan digunakan sebagai bahan pengendapan, bak Anaerobik Filter, bak peluapan,
sumber energi karena gas metan sama dengan gas bak pengurasan, dan outlet (keluarnya biogas yang
elpiji (liquid petroleum gas/LPG), perbedaannya telah diolah) (KLH, 2006). Bentuk dasar peralatan
adalah gas metan mempunyai satu atom C, proses biogas tipe kubah (fixed dome digester)
sedangkan elpiji lebih banyak. adalah sebagai berikut:
PEMBAHASAN
Proses anaerobik pada hakikatnya adalah
proses yang terjadi karena aktivitas mikroba yang

Taufikurrahman 3
Teknika, Vol. XXX, No.1, April 2011 ISSN: 0854-3143

dirancang untuk daerah dataran rendah (rawa-rawa)


buat dengan desain sederhana, bentuk dari bak ini
adalah menggunakan tangki fiber glass dan tutup.
Jenis reaktor ini memiliki volume tetap sehingga
produksi gas akan meningkatkan tekanan di
dalam reaktor. Teknologi biogas pada umumnya
memanfaatkan proses pencernaan yang dilakukan
oleh bakteri metanogen yang produknya berupa gas
metana (CH4). Gas metana hasil pencernaan tersebut
bisa mencapai 60% dari keseluruhan gas hasil
reaktor biogas, sedangkan sisanya didominasi oleh
CO2. Bakteri ini bekerja pada lingkungan yang
Gambar 2. Sketsa gambar tipe Fixed Dome
Digester hampa udara (anaerob), sehingga proses ini disebut
juga dengan pencernaan anaerob (anaerob
Anaerobik baffled reaktor merupakan salah digestion).
satu sistem proses pengolahan biogas anaerobik Dalam digester permanen, gas ditampung
dengan mengatur aliran dari bawah ke atas pada bagian atas tangki digester. Proses produksi
menggunakan sekat-sekat. Seperti pada sebagian biogas dimulai dalam waktu 3-5 hari. Menurut
besar sistem anaerobik, sistem ini sangat Garcelon, dkk, keberhasilan proses pencernaan
membutuhkan pengaturan distribusi aliran, sehingga bergantung pada kelangsungan hidup bakteri
lumpur aktif bisa kontak dengan biogas secara metanogen dalam reaktor, sehingga beberapa
merata. kondisi yang mendukung berkembangbiaknya
Reaktor ini berbentuk tangki persegi panjang, bakteri ini di dalam reaktor perlu diperhatikan,
dibagi empat kompartemen berukuran sama. misalnya temperatur, keasaman, dan jumlah materi
Masing-masing kompartemen dipisahkan dinding organik yang hendak dicerna. Di dalam reaktor
dari arah atap dan dasar tangki. Campuran kotoran biogas, terdapat dua jenis bakteri yang sangat
sapi dan air r dialirkan menuju ke atas lalu kebawah berperan, yakni bakteri asam dan bakteri methan.
antar dinding dan menuju ke atas lagi melalui Kedua jenis bakteri ini perlu eksis dalam jumlah
sludge anaerobik blanket hingga melalui yang berimbang. Kegagalan reaktor biogas bisa
kompartemen ke empat. Dalam reaktor ini terjadi dikarenakan tidak seimbangnya populasi bakteri
kontak antara biogas dengan biomassa aktif, dimana methan terhadap bakteri asam yang menyebabkan
dengan reaktor ini biomassa akan tertahan sebanyak lingkungan menjadi sangat asam (pH kurang dari 7)
mungkin. yang selanjutnya menghambat kelangsungan hidup
Pengolahan air limbah industri tahu yang bakteri methan. Keasaman substrat/media biogas
dilakukan menggunakan proses anaerobik dengan dianjurkan untuk berada pada rentang pH 6,5 s/d
bentuk reaktor bersekat (anaerobic baffled reactor), 8. Bakteri methan ini cukup sensitif terhadap
mempunyai keuntungan karena cocok untuk daerah temperatur.
tropis (mikroorganisme mesofilik), sedangkan o
Temperatur 35 C diyakini sebagai temperatur
bentuk reaktor memberikan keuntungan karena optimum untuk perkembangbiakan bakteri methan
memberi kontak yang lebih baik antara lumpur aktif (Garcelon, dkk). Bahan yang sudah diolah di dalam
yang ada dengan biogas (up flow dan down flow). digester kemudian akan mengalir keluar dari
Skema proses pengolahan limbah dengan sistem digester menuju ke bak pelimpahan (expansion
anaerobik baffled reaktor adalah sebagai berikut: chamber). Bak pelimpahan ini mempunyai volume
3
2,4 m dan waktu tinggal 11,5 jam. Untuk
memanfaatkan biogas tersebut pada saluran bagian
atas bak penampungan tersebut diberi saluran gas
menuju dapur. Saluran ini diberi katup untuk buka
dan tutup. saluran pipa dihubungkan dengan selang
plastik yang lebih kecil, selang ini dihubungkan
pada alat yang akan digunakan seperti kompor gas.

Gambar 3. Skema Anaerobik Baffled Reaktor

Bentuk reaktor berikut didesain berdasarkan


kendala lokasi yang ada di lapangan yaitu reaktor ini

Taufikurrahman 4
Teknika, Vol. XXX, No.1, April 2011 ISSN: 0854-3143

Untuk menentukan volume reaktor


ditentukan dengan persamaan: (Gunnerson and
Stuckey,1986)

......................................(4)

dimana:
R = Jari-jari Kubah
T = Tinggi krucut bagian lantai reaktor

Untuk menentukan volume penampung


Gambar 1. Desain reaktor untuk dataran rendah lumpur keluar dari reaktor dipergunakan
persamaan: (Gunnerson and Stuckey,1986)
Ukuran reaktor dirancang untuk
memaksimalkan produksi gas per unit volume
reaktor agar biaya konstruksi dapat diminimalisir.
Hal ini berkaitan dengan pencernaan secara anaerob .......................................................(5)
yang tergantung pada aktivitas biologis dari bakteri
methanogen yang berkembang lambat, maka dimana:
ukuran reaktor harus memenuhi kinerja yang Bo = 0,2 m3 gas metana / kg Volatile solid
diharapkan dan cukup besar ukurannya untuk yang ditambahkan
menghindari tercucinya bakteri tersebut keluar dari So = 100 kg/m3
reaktor (washed out). Pada daerah tropis yang pada HRT = 45 Hari
umumnya suhu didalam reaktor sekitar 25-30o C,
retentention time berkisar antara 40–50 hari Dari pendesainan reaktor ini dengan
(Gunnerson and Stuckey,1986; Anonim1,1980; mengetahui volume metrik gas metana (Vs) dan
Anonim2, 1984). volume reaktor maka kualitas biogas yang
Untuk menentukan ukuran desain volume dihasilkan dapat dihitung jumlahnya.
reaktor biogas, terlebih dahulu mencari kapasitas
volume metrik produksi gas metana (specific yield), KESIMPULAN
volume ini ditentukan dari persamaaan berikut Tipe Rancangan reaktor harus
(Gunnerson and Stuckey,1986) yaitu: memperhatikan lokasi reaktor, kapasitas Volatile
solid ( bahan untuk biogas), sumber air, lokasi
rumah penduduk. Volume dan volume metrik gas
……...........…(1) metana (Vs) dan volume reaktor sehingga kualitas
dimana : biogas yang dihasilkan dapat dihitung jumlahnya
Vs = Kapasitas volume metrik gas metana dengan persamaan yang ada. Dalam rancangan
(specific yield) m3/Hari reaktor harus mempertimbangkan pergerakan cairan
K = Koefisien kinetik bergerak secara grafitasi sehingga dapat
Bo = Kapasitas produksi gas metana tertinggi menggurangi pemakai energi lain.
m3/kg
So = Konsentrasi volatile solid didalam input DAFTAR PUSTAKA
material kg/m3
HRT = Hydraulic Retention Time (Hari) Anonim. 1980. Guidebook on Biogas Development.
µm = Laju pertumbuhan spesifik maksimum Energy Resources Development Series No.
organisme per hari 21, United Nations: Economic and Social
Commission for Asia and The Pacific.
Sedangkan harga koefisien kinetik Bangkok. Thailand.
ditentukan dengan persamaan: (Gunnerson and
Stuckey,1986) ______. 1984. Updated Guidebook on Biogas
Development - Energy Resources
K = 0,8 + 0,0016 x e 0,06 x S ................................(2) Development Series No.27, United Nations,
New York, USA.
Laju pertumbuhan spesifik maksimum
organisme dapat ditentukan dengan persamaan ______. 1989. The Biogas Technology in China.
berikut: (Gunnerson and Stuckey,1986) Chengdu iogas Research Institute, Chengdu,
China.
µm = 0,013 x T – 0,129 ....................................(3)
______. 1997. Biogas Utilization. GTZ.
http://ww5.gtz.de/gate/techinfo/biogas/app

Taufikurrahman 5
Teknika, Vol. XXX, No.1, April 2011 ISSN: 0854-3143

ldev/operation/utilizat.html. diakses 10 Mei International Seminar on Biogas Technology


2010 for poverty Reduction and Sustainable
Development, Beijing, October 17-20, pp.
______. 2003. Laporan Tahunan Dinas Peternakan 199-207, 2005.
Provinsi Jawa Barat, Dinas Peternakan
Provinsi Jawa Barat. Syamsuddin, T.R., dan Iskandar, H.H., Bahan Bakar
Alternatif Asal Ternak, Sinar Tani, Edisi 21-
______. 2003. Perlu 500 ha, Terkendala Harga. 27 Desember 2005, No.3129 Tahun
Siswono Tertarik Buka Peternakan di XXXVI, 2005.
Kaltim. KaltimPos: Jumat, 26
September2003, Widodo, T.W. dan Nurhasanah, A., Kajian Teknis
http://www.kaltimpost.web.id/berita/ diakses Teknologi Biogas dan Potensi
10 Mei 2010 Pengembangannya di Indonesia, Prosiding
Seminar Nasional Mekanisasi Pertanian,
Gunnerson, C.G. and Stuckey, D.C. 1986. Bogor, 5 Agustus 2004.
Anaerobic Digestion: Principles and
Practices for Biogas System, Washington Widodo, T.W. and Tokumoto, O., Suggestion on
D.C.(USA): The World Bank. Utilization of Feces at Large Scale Cattle
Farm and Improvement of Environment, at
Jan Lam. 2005. Evaluation Study for Biogas Plant Joint Workshop ICAERD-IPB-Japan on
Designs, Final Report of SNV (Netherlands Biomass Energy Resource for Sustainable
Development Organization), Cambodia. Agricultural Development and Environment
Improvement, Jakarta March 1st, 2005.
Marchaim, U. 1992. Biogas Processes for
Sustainable Development. Food and Widodo, T.W., dan Hendriadi, A., Development of
Agriculture Organization of the United Biogas Processing for Small Scale Cattle
Nations, Viale delle Terme di Caracalla, Farm in Indonesia, Conference Proceeding:
00100 Rome, Italy. International Seminar on Biogas Technology
for poverty Reduction and Sustainable
Schmidt, A., Treatment of Sludge from Domestic Development, Beijing, October 17-20, pp.
on Site Sanitation Systems Septic Tanks and 255-261, 2005.
Latrines, Conference Proceeding:

Taufikurrahman 6

Anda mungkin juga menyukai