BISNIS INTERNASIONAL
ILMU EKONOMI C
KELOMPOK 1:
TANTRI WIDIANA PUTRI (90300120085)
REZALDI (90300120089)
Kelompok 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah perdagangan adalah masalah yang sering diperbincangkan di
setiap negara. Perekonomian sebuah negara erat kaitannya dengan sistem dan
pengelolaan aktivitas perdagangan, baik yang bersifat nasional maupun
internasional.
Perdagangan internasional sudah dilakukan ribuan tahun lalu. Tapi,
dampak terhadap kepentingan ekonomi, kepentingan sosial, dan kepentingan
politik baru dapat dirasakan beberapa abad lalu. Perdagangan internasional
ternyata juga membawa dampak terhadap sektor-sektor lainnya, seperti
mendorong industrialisasi, mempengaruhi kemajuan di bidang transportasi,
globalisasi, serta lahirnya perusahaan multinasional.
Perdagangan internasional bisa dikatakan kompleks dan berbelit-belit jika
dibandingkan penyelenggaraan perdagangan di dalam negeri. Hal ini disebabkan
oleh batas-batas politik serta kenegaraan yang akhirnya sedikit menghambat
transaksi perdagangan, misalnya adanya bea, tarif, dan jatah barang impor.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana sejarah dan ruang lingkup bisnis internasional?
2. Bagaimana runang lingkup perdagangan internasional?
3. Bagaimana memotivasi untuk melakukan bisnis?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui bagaimana sejarah dan ruang lingkup bisnis internasional.
2. Mengetahui bagaimana runang lingkup perdagangan internasional.
4. Agar termotivasi untuk melakukan bisnis.
BAB II
PEMBAHASAN
3. Kekuatan Politik
Banyak kekuatan politik yang harus dihadapi bisnis internasional
yang bersumber dari faktor ideologi, serta faktor lainnya seperti
masalah stabilitas pemerintah, nasionalisme, terorisme, hubungan
dengan organisasi internasional dan lain-lain.
4. Kekuatan Hukum
Sistem hukum yang ada di suatu negara yang dapat mempengaruhi
bisnis internasional di negara tersebut secara umum dapat
dibedakan menjadi tiga, yaitu hukum adat, hukum perdata dan
hukum agama.
a) Hukum adat (common law)
Hukum adat atau biasa disebut juga hukum kebiasaan
menginterpretasikan apa yang diartikan hukum atas subyek
tertentu sangatlah dipengaruhi oleh adat istiadat atau
kebiasaan dan keputusan-keputusan pengadilan
sebelumnya. Hukum adat didasarkan pada tradisi, preseden
dan kebiasaan serta pemakaian di masa lalu, dan pengadilan
melakukan peran penting dalam menafsirkan undang-
undang menurut karakteristik-karakteristik tersebut.
Akibatnya hukum adat yang mempengaruhi praktik bisnis
di berbagai negara sangat bervariasi.
b) Hukum perdata (code law) atau hukum sipil (civil law)
Hukum perdata didasarkan pada seperangkat undang-
undang atau peraturan-peraturan yang sangat rinci serta
komprehensif dan diorganisasikan menurut subyek
permasalahan menjadi sebuah kitab undang-undang. Kitab
undang-undang ini merupakan dasar bagi suatu perusahaan
dalam melaksanakan bisnis.
c) Hukum Agama (theocratic law)
Hukum agama didasarkan pada perintah agama. Contoh
yang paling baik adalah hukum Islam yang digunakan di
Arab Saudi dan sampai kadar tertentu digunakan oleh
berbagai negara yang mayoritas penduduknya muslim.
Hukum Islam lebih merupakan hukum moral daripada
hukum komersial, dan dimaksud untuk mengatur semua
aspek kehidupan. Di dalam bisnis perbankan, misalnya,
telah berkembang bank syariah.
Disamping ketiga sistem hukum di atas, terdapat juga hukum
internasional yang didasarkan kesepakatan dari berbagai negara,
yang mengikat negara-negara tersebut dalam melaksanakan
kegiatan perdagangan atau bisnis dengan negara lain. Hukum
internasiaonal merupakan kumpulan traktat, konvensi dan
perjanjian di antara negara-negara yang memiliki kekuatan hukum.
Hukum internasional melibatkan mutualitas, dengan dua atau lebih
negara yang berpartisipasi dalam perancangan dan pelaksanaan
hukum atau perjanjian tersebut. Contoh yang terpenting adalah
GATT (General Agreement on Tariffs and Trade).
Perpindahan barang dan jasa dari satu negara ke nagara lain atau disebut
dengan istilah transfer of goods and services.
Perpindahan modal melalui penanaman modal asing dari luar negeri ke
dalam negeri (transfer of capital).
Perpindahan tenaga kerja yang mempengaruhi pendapatan devisa suatu
negara. Dalam proses ini pelu adanya pengawasan mekanisme yang sering
disebut transfer of labour.
Perpindahan teknologi melalui cara pendirian pabrik-pabrik di negara lain.
Kegiatan ini disebut transfer of technology.
Perdagangan internasional yang dilakukan dengan penyampaian informasi
tentang kepastian adanya bahan baku dan pangsa pasar atau yang disebut
dengan transfer of data
Mobilitas faktor produksi seperti tenaga kerja dan modal yang relatif lebih
sukar (imobilitas faktor produksi)
sistem keuangan, perbankan, bahasa, kebudayaan serta politik yang
berbeda faktor-faktor poduksi yang dimiliki (faktor endowment) berbeda
sehingga dapat menimbulkan perbedaan harga barang yang dihasilkan.
a. Faktor Pendorong
Faktor-faktor yang menyebabkan suatu negara melakukan perdagangan
internasional adalah:
1. Dalam rangka memenuhi kebutuhan barang dan jasa.
2. Untuk mendapatkan keuntungan serta meningkatkan pendapatan
negara.
3. Terdapat perbedaan kualitas penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi untuk mengolah sumber daya ekonomi.
4. Terjadi kelebihan produk di dalam negeri sehingga diperlukan market
baru untuk memasarkan produk tersebut.
5. Sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya, dan jumlah penduduk
yang tidak sama di setiap negara sehingga terjadi perbedaan hasil
produksi serta adanya keterbatasan produksi.
6. Adanya permintaan barang yang sama atau selera yang sama.
7. Adanya keinginan kerja sama antarnegara.
8. Lahirnya era globalisasi.
Setiap negara akan mendapatkan barang yang tidak ada atau tidak
diproduksi di negeri sendiri. Dengan demikian, negara tersebut
dapat memenuhi kebutuhannya.
Suatu negara akan mendapat keuntungan dari spesialisasi.
Suatu negara dapat memperluas pasar dan meningkatkan
keuntungan.
Transfer teknologi modern. Setiap negara dapat mempelajari teknik
produksi yang lebih efisien serta manajemen yang lebih modern.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bisnis internasional adalah bisnis yang melibatkan penyeberangan batas-
batas Negara.Kekuatan yang mendasari bisnis internasional berorientasi
pada manajemen oriented. Orientasi adalah asumsi atau keyakinan, yang
seringkali tidak disadari, mengenai sifat dunia ini. Dalam hal ini ada tiga
orientasi yang menjadi pedoman dalam bisnis internasional yaitu
etnosentris, polisentris, geosentris yang kemudian diperluas menjadi
regiosentris.
DAFTAR PUSTAKA