Anda di halaman 1dari 3

Nama: Indah Nurul Huda Amir

NIM: H071201070

Sistem Informasi B

SISTEM KONSTITUSI

Secara umum, konstitusi merupakan bentuk hukum dari suatu negara. Bentuk
Konstitusi di Indonesia sendiri adalah Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945).
Menurut Mahfud M.D., konstitusi merupakan kristalisasi normatif dari tugas negara
untuk memberikan perlindungan hak asasi manusia dan melaksanakan pemerintahan
berdasarkan kedaulatan rakyat yang dibatasi oleh kekuasaan secara hukum yang
mengarah pada kepentingan dan kemaslahatan rakyat secara keseluruhan. Jimly
Asshiddiqie mengatakan bahwa hak konstitusional warga negara meliputi hak asasi
manusia dan hak tiap-tiap warga negara yang dijamin dalam UUD 1945 serta berlaku
bagi setiap warga negara Indonesia. Hal tersebut bisa dilihat dari bentuk
perumusannya yang menggunakan frasa “setiap orang”, “segala warga negara”, “tiap-
tiap warga negara” atau “setiap warga negara”, yang menunjukkan bahwa hak
konstitusional dimiliki oleh setiap individu warga negara tanpa adanya pembedaan,
baik itu membeda-bedakan antar suku, ras, agama, keyakinan politik, maupun jenis
kelamin.

Sesuai dengan fungsi konstitusi sebagai instrumen dalam membatasi


kekuasaan pada suatu negara, Miriam Budiharjo mengatakan, bahwa: “Di dalam
negara-negara yang mendasarkan dirinya astas Demokrasi Konstitusional, Undang-
Undang Dasar mempunyai fungsi yang khas yaitu membatasi kekuasaan
pemerintahan sedemikian rupa sehingga penyelenggaraan tidak bersifat sewenang-
wenang. Dengan demikian diharapkan hak-hak warga negara akan lebih terlindungi”.
Prinsipnya ialah, dengan adanya konstitusi, maka tujuan dalam pembatasan
kewenangan pemerintahan untuk menjamin hak-hak yang diperintah dan
merumuskan pelaksanaan kekuasaan, yang berdaulat, yang secara ringkas dapat
dikategorikan menjadi tiga tujuan, yaitu: memberikan pembatasan sekaligus
pengawasan terhadap kekuasaan politik; melepaskan kontrol kekuasaan dari
penguasa sendiri, memberikan batasan-batasan ketetapan bagi para penguasa
dalam menjalankan kekuasaanya. Pada umumnya, menghubungkan konstitusi
dengan hukum bertujuan untuk menghendaki adanya keseimbangan kepentingan,
ketertiban, keadilan, ketentraman dan kebahagiaan setiap manusia. Merujuk pada
tujuan hukum tersebut dapat diperinci secara garis besar fungsi dari tujuan hukum
tersebut sebagai berikut: sebagai alat ketertiban dan keteraturan masyarakat, sebagai
sarana untuk mewujudkan keadilan sosial lahir batin, sebagai alat penggerak
pembangunan, sebagai alat kritik (fungsi kritis)/sarana pengawas, dan sebagai sarana
untuk menyelesaikan pertikaian.

Sistem Konstitusi di Indonesia

Sumber konsep Konstitusi negara Indonesia ialah Undang-Undang Dasar 1945.


Mekanisme konstitusional Demokrasi Pancasila bersumber pada konstitusi atau
Undang-Undang Dasar 1945. Berikut merupakan sistem pemerintahan di Indonesia.

1. Indonesia merupakan negara berdasar aas hukum (rechtaat).


2. Indonesia menggunakan sistem konstitusional.
3. Kekuasaan negara tertinggi berada di tangan MPR.
4. Presiden merupakan penyelenggara pemerintahan negara tertinggi
dibawah MPR.
5. Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR.
6. Menteri negara adalah pembantu presiden: Menteri negara tidak
bertanggung jawab kepada DPR.
7. Kekuasaan kepala negara tidak terbatas.

Berdasarkan demokrasi Indonesia sebagai konsep pengawasan tercantum dalam


UUD 1945 dan pada dasarnya adalah sebagai berikut :
a) Dilakukan oleh seluruh warga negara, karena kekuasaan di dalam sistem
ketatanegaraan Indonesia adalah di tangan rakyat.
b) Secara formal ketatanegaraan pengawasan berada pada rakyat.
Daftar Pustaka

Widjaja, Alia Harumdani., Wijayanti, Winda & Yulistyaputri, Rizkisyabana. 2020.


Perlindungan Hak Penyandang Disabilitas dalam Memperoleh Pekerjaan dan
Penghidupan yang Layak bagi Kemanusiaan. JURNAL KONSTITUSI. (17),
(1):203.

Mu’allifin, M. Darin Arif. 2016. HUBUNGAN KONSTITUSI DENGAN TUGAS DAN


FUNGSI NEGARA. AHKAM. (4), (1):161-169.

Anda mungkin juga menyukai