Anda di halaman 1dari 9

1.

PRODUK MILO

Brand Profile

Milo adalah sebuah merek minuman susu dengan rasa cokelat dan malt. Minuman ini diproduksi


oleh Nestlé, minuman ini sebenarnya berasal dari Australia namun saat ini sudah diproduksi di
berbagai negara, termasuk Singapura, Filipina, Selandia Baru, India, Vietnam, Afrika
Selatan, Jamaika, Jepang, Cile, Thailand, Malaysia, Indonesia, Nigeria, Kenya, Syria,
dan Ghana. Nama Milo berasal dari Milo of Croton, seorang atlet Yunani yang terkenal.

Milo dapat ditambahkan pada susu, baik yang panas ataupun dingin, untuk memberikannya
rasa coklat yang bermalt dan tekstur yang indah. Ketika dicampur dengan susu dingin, teksturnya
yang kasar akan keluar, namun jika dicampurkan dengan susu panas, minuman ini akan
terbentuk seperti susu cokelat atau kakao. Gula dapat ditambahkan, namun banyak orang
meminumnya tanpa gula, sehingga rasa cokelatnya akan tetap terasa. Hal yang bisa dilakukan
lainnya adalah dengan membuat segelas Milo dingin yang kemudian dimasukan
kedalam microwave selama 40-60 detik. Sehingga membuat gelas Milo tertutup oleh bubuk yang
sedikit mengeras seperti biskuit. Hal lainnya adalah dengan menaburkan serbuk Milo ke atas es
krim, terutama es krim vanila. Milo juga dapat ditaburkan di atas sarapan sereal.
Ada juga minuman Milo populer yaitu "Milo Ajaib", yaitu dengan menambahkan Milo pada
segelas susu dan gula, lalu minuman ini diaduk agar udara yang terkandung dapat bertambah,
sehingga bubuknya bertambah banyak. Kemudian ditambahkan sedikit susu panas dan diaduk
dengan cepat agar terbentuk lapisan baru yang ringan, dan diulangi berulang-ulang sampai gelas
hampir penuh. Di atasnya kemudian ditambahkan krim kocok dengan sedikit bubuk Milo atau
cokelat. Kebanyakan minuman ini disajikan 'hangat' daripada 'panas' dan merupakan versi Milo
panas yang lebih populer bagi anak-anak.
Milo yang diproduksi di luar Australia metode persiapannya akan berbeda menurut negara.
Di Ghana, Malaysia, Singapura dan Indonesia, minuman ini lebih banyak dicampur dengan air
panas atau dingin, dengan tambahan "Tambahkan susu dan gula jika diperlukan."

Target Audience

Segmentasi pasar yang ingin diperoleh oleh produk Milo, adalah kalangan masyarakat luas.
Khususnya anak muda, mulai dari pelajar, olahragawan, mahasiswa, dan pegawai kantor
(eksekutif muda). Milo menjadikan kalangan muda sebagai salah satu target utama distribusinya
karena kalangan muda dianggap memiliki sifat yang dinamis, penuh keceriaan, inovatif dan suka
dengan hal-hal yang modern.

Place (Distribution) Brand Message 


 
Tempat (Place) sebagai distribusi Produk Milo ini cukup luas. Produk ini tidak hanya dipasarkan
di kota-kota besar saja tetapi juga sampai ke desa, mulai dari toko swalayan besar, mini market,
sampai warung-warung kecil yang ada di jalan raya.
 
Promotion Brand Images

Strategi promosi produk Milo terbilang cukup gencar, dan intensif. Dalam keterkaitannya
dengan Milo School Competition yang sudah diadakan sejak tahun 2002 di 20 kota di seluruh
Indonesia tersebut pernah menghasilkan juara-juara yang kini menjadi pemain-pemain nasional
yang mengharumkan nama Indonesia seperti Tommy Sugiarto dan Febby Angguni.

Dengan tema Mencari Juara Sejati, Milo berusaha untuk mendapatkan seorang talenta muda
yang mampu menjadi juara baik di dalam dan di luar lapangan.

Kompetisi yang tahun ini akan digelar di Jakarta, Makassar, Yogya dan Medan dimaksudkan
pula sebagai wadah para siswa-siswi SD dan SMP untuk melatih bakat dan potensi bulutangkis
yang ada dalam diri.

Sekjen PB PBSI, Jacob Rusdianto mengaku kompetisi-kompetisi bulutangkis memang perlu


diadakan demi membiasakan para pebulutangkis belia dengan kompetisi yang ketat.

Sementara Taufik Hidayat, yang diabadikan sebagai nama trofi yang akan diperebutkan oleh
para calon juara, mengakui pentingnya kompetisi bagi atlet-atlet yang masih duduk di bangku
sekolah.

Latihan dan pengalaman bulutangkis sejak kecil mengajarkan saya untuk menjadi juara. Milo
School Compettion adalah wadah kompetisi yang layak diikuti oleh aclon atlet usia SD dan
SMP, karena masa pembentukan efektif untuk menjadi atlet adalah di usia SD, ucap juara
Olimpiade 2004 yang memulai berkenalan dengan bulutangkis pada usia delapan tahun tersebut.
[nov]

Milo melakukan komunikasi pemasaran dengan menggunakan sarana untuk menginformasikan,


membujuk dan mengingatkan konsumen  secara langsung atau tidak langsung tentang produk
dan merk yang mereka jual. Pop Mie membangun produk mereka dengan saluran iklan
(advertising), hubungan masyarakat (public relations), penjualan individu (personal selling),
promosi penjualan (sales promotion), penjualan langsung (direct marketing).  Milo juga
melakukan Marketing Mix, mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga (price),
pengiriman barang (place), dan mempromosikan barang (promotion).

Beberapa promosi unik dan kreatif yang di lakukan oleh Pop Mie:

sebuah kompetisi bulutangkis beregu antar Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama,
dengan mempersembahkan Piala Taufik Hidayat sejak 2006.
Kota yang sudah mendapat kehormatan sebagai tuan rumah MILO School Competition 2011
adalah Jakara, Batam, Gresik - Jawa Timur, Samarinda, Pontianak.

Sepuluh tahun sudah MILO School Competition diselenggarakan. Bakat-bakat muda pun
bermunculan lewat ajang ini.
2. Produk SilverQueen
1.1 Latar Belakang

Salah satu perkembangan. paling signifikan dalam praktik dunia usaha adalah
pertumbuhan pesat aktivitas internasional. Ekspor, investasi langsung asing dan penentuan
sumber pengadaan produk dan komponen di luar negeri telah merebak secara dramatis. Dalam
situasi seperti itu. banyak perusahaan yang memasuki pasar internasional untuk mencari sumber
komponen secara lebih efektif dan memasuki pasar produk yang bertumbuh yang lebih
menjanjikan dibandingkan pasar domestik.
Disini kita ambil contoh adalah Produk SilverQueen, Sejak tahun 1956 SilverQueen telah
merambah pasar panganan cokelat di Indonesia. Brand lokal ini secara rutin meluncurkan
inovasi-inovasi pada produknya. Sebagaimana berkompetisi dalam pasar yang dinamis dan
persaingan yang ketat, SilverQueen membutuhkan perencanaan strategi komunikasi pemasaran
yang sesuai sehingga dapat mempertahankan posisinya sebagai market leader.
Silver Queen ini merupakan brand lokal yang lahir di kota kembang alias Bandung. pemilihan
nama ini memang sengaja dibuat secara internasional agar memilki kesan berkualitas dan dapat
bersaing dengan brand-brand global yang berasal dari berbagai belahan dunia.
1.2 Strategi Pasar Yang Digunakan
Pemasaran adalah aliran produk secara fisis dan ekonomik dari produsen melalui pedagang
perantara ke konsumen. Pemasaran melibatkan banyak kegiatan yang berbeda yang menambah
nilai produk pada saat produk bergerak melalui sistem tersebut. Jadi, untuk memasarkan
produknya agar sampai ditangan konsumen Silver Queen menerapkan 4 Poin yaitu:
1. Geographic Segmentation diartikan pembagian disuatu wilayah dalam beberapa bagian yang
dilakukan oleh perusahaan yang bersangkutan dengan tujuan untuk memudahkan dalam
perputaran produknya. Contoh : Target market difokuskan pada kota-kota besar diPulau Jawa,
yaitu Jakarta (dan sekitarnya), Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya. Kota-kota
tersebut memiliki lembaga pendidikan yang besar dan perkantoran yang menyerap banyak
tenaga kerja,
2. Demographic Segmentation yaitu suatu strategi pemasaran yang erat kaitannya dengan
penduduk yang ada disuatu Negara. Trend demografi dapat menjadi kekuatan utama yang
mendasari kekuatan pasar faktor pertimbangan perusahaan untuk memasarkan produk nya ke
suatu negara, Beberapa variabel demografi meliputi umur, pendapatan, pendidikan dan letak
grografi. Silver Queen lebih menempatkan sasaran untuk pria dan wanita dikalangan remaja usia
15 – 24 tahun. Dimana rasa keinginan untuk menikmati beragam cokelat masi tergolongkuat.

3. Psikografis yaitu strategi pemasaran yang erat kaitannya dengan perilaku target market
dimana target yang dituju adalah orang-orang yang berjiwa muda, memiliki banyak aktivitas, dan
menikmati hidup. Karena mereka yang masi berjiwa muda merupakan orang yang energik dan
fun, dan mereka tidak lupa meluangkan waktunya untuk bersantai
4. Location Strategy, Keputusan Lokasi sering bergantung kepada tipe bisnis. Untuk keputusan
lokasi industri, strategi yang digunakan biasanya adalah strategi untuk meminimalkan biaya,
sedangkan untuk bisnis eceran dan jasa profesional, strategi yang digunakan terfokus pada
memaksimalkan pendapatan. Pemilihan lokasi Silver Queen sendiri adalah dengan alasan karena
diindonesia merupakan penghasil kakao terbaik, dimana kakao yang dihasilkan lebih banyak
mengandung cokelat, sedangkan diluar negeri kakao yang dihasilkan lebih banyak mengandung
minyak dibanding kandungan cokelatnya.
Contoh Produk yang dihasilkan :
1. SilverQueen Classic (Cashew/kacang mete, Almond,Fruit & Nut, White Chocolate, dan Dark
Chocolate)
2. SilverQueen Chunky Bar
3. SilverQueen Crispy
4. SilverQueen Caramel
5. SilverQueen Bites

1.3 Distribusi
Seluruh produk SilverQueen didistribusikan oleh PT. Nirwana Lestari dengan skala
nasional dan dapat ditemukan pada:
1. Pasar Tradisional :Kios-kios kecil di tempat umum, warung-warung pada daerah
perumahan.
2. Pasar Modern : Indomaret, Alfamart, Circle K, 7-Eleven, dan sebagainya.
3. Retailer :Giant, Carrefour, Hypermart, Lottemart dan sebagainya.

1.4 Promosi
Promosi yang dilakukan SilverQueen antara lain:
1. Advertising : TVC, In-store Standing Banner, In-store Product Display, Brand Activation.
2. Event : Talkshow Interaktif SilverQueen di Kidzania (2011) yang bertajuk “Manfaat
Cokelat Untuk Kesehatan Anak‟ Acara ini bertujuan mengedukasi anak-anak akan
manfaat mengkonsumsi cokelat bagi kesehatan mereka. Hal ini tentunya untuk
menciptakan budaya mengkonsumsi cokelat dari usia dini.
3. Sales Promotion : SilverQueen Bike To Santai (2011)
1.5 Ekonomi
Indonesia merupakan negara berkembang dengan pertumbuhan populasi
penduduk yang pesat. Hal ini tentu menjadikan Indonesia sebagai pasar yang
menjanjikan bagi peluang bisnis. Industri panganan cokelat (confectionery)
merupakan salah satu peluang bisnis yang prospektif dengan pasar yang besar,
namun jumlah produsen yang relatif kecil. Industri ini juga telah mengalami
pertumbuhan yang signifikan dari tahun ke tahunnya. Bisnis cokelat yang
prospektif ini menyebabkan diliriknya pasar cokelat Indonesia oleh investor
investor asing, Bisnis cokelat, khususnya panganan cokelat, memiliki potensi
untuk terus berkembang dan sukses pada pasar Indonesia.
1.6 Sosial
Konsumen di Indonesia memiliki budaya konsumerisme yang cukup tinggi. Hal ini
menguntungkan bagi produsen dan pelaku bisnis, terutama untuk benda-benda
low involvement, yang termasuk diantaranya adalah cokelat. Daya beli masyarakat
untuk produk cokelat cukup memadai sehingga bisnis ini menguntungkan bagi
industri panganan cokelat.

1.7 Teknologi
Dunia telah memasuki era digital. Sejak kelahiran internet hingga kini, teknologi
komunikasi dan informatika terus dikembangkan untuk menghasilkan inovasi
inovasi demi akses internet yang lebih baik. Penggunaan internet pun mengalami
peningkatan, dimana kini konsumen mulai beralih dari media konvensional menuju
media digital. Fenomena tersebut melahirkan suatu konsep e-marketing,
Konsumen di Indonesia pun dapat dilihat secara aktif beraktivitas pada dunia
maya. Maka dari itu Silver Queen pun membuat website agar para konsumen
dapat dengan mudah mengakses produk-produk baru dari Silver Queen
www.silverqueensantai.com .
1.8 Lingkungan
Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang dilintasi oleh garis khatulistiwa. Hal ini
merupakan suatu keberuntungan sebab iklimnya yang tropis membuat Indonesia dibanjiri sinar
matahari sepanjang tahun dan mendapatkan hujan; yang membuat tanahnya subur. Pohon cokelat
(Theobroma cacao) merupakan tumbuhan yang tumbuh subur pada daerah beriklim tropis yang
memiliki hutan hujan, Hal ini ditunjukkan pula dengan posisi Indonesia pada tahun 2010 sebagai
produsen cokelat terbesar ke tiga di dunia. Hal ini menunjukkan bahwa produk berbahan baku
cokelat asli Indonesia memiliki kualitas yang tidak kalah dengan produk berbahan baku cokelat
impor.
1.9 Pasar
Industri makanan ringan merupakan pasar yang kompetitif dengan banyaknya brand-brand yang
berkecimpung di dalamnya. Dari setiap tahunnya, terdapat ratusan brand baru yang memasuki
pasar. Pertumbuhan ini terjadi baik di pasar tradisional maupun di
pasar swalayan (modern trade), Pasar panganan cokelat di Indonesia diisi oleh banyak pemain,
baik lokal maupun asing, antara lain: PT Ceres, Cadbury, Netsle, The Mars Group, Arnotts,
Nabisco, PT Mayora Indah, PT Ultra Prima Abadi, dan sebagainya. PT Ceres merupakan sebuah
contoh kesuksesan produsen panganan cokelat di indonesia. Perusahaan yang membawahi brand-
brand besar seperti SilverQueen.

Kesimpulan
Penguasa industry coklat dunia umumnya berasal dari Eropa atau Amerika, tapi untuk di
Indonesia, kekuatan Silver Queen mampu mengalahkan brand-brand internasional yang terbilang
berkelas. Silver Queen tetap mampu menduduki hati para penikmat cokelat diindonesia dengan
beragam variasi produknya. Silver Queenpun sekarang tidak hanya sebagai cokelat biasa, tapi
sudah menjadi gaya hidup dan merupakan ikon dari perwujudan rasa kasih sayang.

3. Produk Sambal ABC

LATAR BELAKANG

          Saus sambal adalah saus yang diperoleh dari pengolahan cabai yang baik,
dengan penambahan bahan-bahan lain digunakan sebagai penyedap masakan. Selain
untuk konsumsi rumah tangga saus sambal juga dipakai sebagai pelengkap untuk
makanan jajanan seperti baso, mie dll. Dengan banyaknya peminat konsumen dengan
saus sambal maka dalam hal ini menyebabkan semakin meningkatnya volume produksi
saus sambal dari tahun ketahun dalam upaya memenuhi permintaan konsumen.
            Pada tahun 1869 perusahaan HJ Heinz mulai dijalankan dengan komitmen
untuk menyediakan produk makanan terbaik untuk semua orang. Pendiri perusahaan
ini adalah Henry John Heinz (HJ Heinz). Pada tahun pada tahun 1876 pertama kali
Saus Tomat Heinz dibuat, kemudian disusul dengan produk-produk lainnya, seperti
Saus Lada Merah dan Hijau, dan Saus Sambal. Pada tahun 1886 HJ. Heinz mendapat
pesanan pertamanya untuk produk Heinz di Inggris dari toko terkenal di London yang
bernama Fortnum & Mason. Pada tahun 1905 pabrik Heinz diluar negeri yang pertama
didirikan di Inggris. Pada tahun 1935 Heinz memperluas perusahaannya ke Australia.
Lalu pada tahun 1999 HJ Heinz Company datang ke Indonesia sebagai PT. Heinz ABC
Indonesia, yang kini telah menjadi salah satu unit bisnis terbesar dipasar negara
berkembang. Merek ABC telah kurang lebih 40 tahun meyediakan dan memuaskan
konsumen Indonesia khususnya di daerah Bogor dengan produk saus sambalnya
dengan rasa yang lezat dan harga terjangkau.
            Brand atau merek merupakan asset yang penting dalam strategi pemasaran
setidaknya untuk menghadapi persaingan sesama produk. Produk saus sambal yang
banyak dijumpai dipasaran adalah saus sambal ABC yang diproduksi oleh PT. Heinz.
Produk saus sambal ABC telah berhasil menjadi top of mind brand (barang yang diingat
oleh konsumen) karena produk ini masih dominan memimpin pasar,  tidak kurang dari
50% pangsa pasar dikuasai oleh saus sambal ABC, walaupun mendapat hambatan dari
produk lain.
Banyaknya merek saus sambal yang beredar dipasaran saat ini mengakibatkan
konsumen mempunyai kekuatan untuk memilih merek apa yang bisa memuaskan
mereka, merek yang memiliki ekuitas tinggi akan menjadi pilihan pertama para
konsumen dalam membeli saus sambal. Hal ini mengharuskan para pemasar diindustri
saus sambal khususnya menerapkan strategi pemasaran yang dapat membangun
ekuitas merek produknya tersebut, sehinngga merek yang mereka miliki dapat jaminan
kualitas produk bagi konsumen.
            Untuk menjaga ketersediaan dan memperlancar distribusi produknya ketangan
konsumen, para pengusaha saus sambal dapat menjalin kerjasama denga perusahaan-
perusahaan yang berperan sebagai distributor, yakni PT. Artha Boga Cemerlang (ABC),
yang cakupan wilayahnya sangat luas.
           

Market Share Saus Sambal ABC di kota Bogor


Pada penelitian ini responden yang diteliti adalah sebanyak 100 responden, untuk
responden saus sambal ABC adalah pengguna paling dominan adalah sebanyak 53
orang (53%). Dibandingkan dengan merek-merek lain merek ABC yang menduduki
posisi teratas dan memiliki peminat yang cukup banyak untuk para konsumen karena
telah terjamin rasa dan kualitasnya.
                                                                                                                                        
         Tabel pengguna saus sambal di kota Bogor:
Merek Jumlah Persentase
ABC 53 53
Indofood 20 20
Del Monte 14 14
Merek lain 13 13

Sumber: http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/50651/A06asu3.pdf?
sequence=1
            Hasil dari tabel diatas adalah telah terbukti bahwa permintaan saus sambal
dikota Bogor paling banyak adalah merek ABC. Sehingga hasil dari data tersebut tidak
kurang dari 50% pangsa pasar saus sambal dikuasi oleh ABC. Dalam hal ini juga merek
ABC berhasil menjadi top of mind brand (barang yang diingat oleh konsumen) dan
barang yang mudah didapat di supermarket seluruh Indonesia terutama dikota Bogor.
Sekitar 81% par konsumen membeli saus sambal di supermarket karena hargnya
terjaungkau dan mudah didapat.

Faktor yang mempengaruhi


  Produsen Pesaing
Dalam hasil market share tersebut produsen akan membandigkan dengan produk yang
satu dengan produk yang lainnya dan produsen akan bersaing untuk mempromosikan
produknya ke para konsumen.
  Konsumen
Konsumen adalah individu yang membeli atau menyerap produk yang dihasilkan oleh
produsen. Dan konsumen lah yang menetukan suatu produk yang mudah diserap atau
tidak oleh pasar.
  Pilihan Konsumen
Pilihan konsumen pun menjadi faktor yang paling penting terhadap suatu produk.
Konsumen yang paling banyak memilih produk tersebut akan menjadi hasil akhir market
share dan akan  menjadi  top of mind brand (barang yang diingat oleh konsumen).
Dengan itu pula para produsen pun akan mengetahui seberapa banyak pangsa pasar
dalam suatu produk dan seberapa banyak produk yang disediakan dipasaran dan hal
tersebut jatuh ke tangan para konsumen.
  Produk
Produk yang dapat mempengaruhi market share adalah produk itu sendiri, karena
dengan hasil market share tersebut dapat menentukan kualitas produk tersebut.
sehingga menjadi tolak ukur perusahaan. Dengan ini konsumen pun dapat memilih
produk yang berkualitas baik dan terjamin.

Faktor Pendukung
  Harga Produk
Harga produk saus sambal ABC dipasaran pada saat ini senilai Rp.4000-Rp.10000
tergantung dengan ukuran masing-masing saus tersebut. Dalam harga tersebut dapat
dinikmati oleh kalangan keatas hingga kalangan menengah kebawah. Dengan harga
yang terjangkau para konsumen dengan berbagai kalangan mampu untuk membeli
produk ini.
  Kualitas
Kualitas pada produk menjadi hal yang paling penting dalam sebuah produk. Jika
kualitas terjamin maka produk tersebut akan dipilih dengan para konsumen. Tidak
hanya kualitas kemasan tetapi juga kuliatas bahan baku seperti cabai. Semakin bagus
kualitas cabai semakin bagus pula kualitas saus sambal tersebut.
  Strategi Distribusi
ABC memiliki strategi ditribusi yang sangat luas khususnya didaerah Bogor. Bogor
adalah tempat yang strategis untuk para produsen mempromosikan produknya.
Sehingga ABC pun dengan mudah memasukan produknya ke pasar-pasar atau
supermarket dikota Bogor. Produk ini juga mempromosikan lewat media cetak dan
media elektronik agar para konsumen dapat tertarik dengan produk tersebut.
  Produk mudah didapat
Dalam hal ini konsumen tidak perlu membeli produk ini disupermarket atau dipasaran
tetapi bisa juga membeli diwarung sederhana pinggir jalan. Sehingga konsumen yang
ingin makan pedas bisa membeli diwarung sederhana ini tanpa jauh-jauh pergi ke
supermarket.
  Mengadakan event-event tertentu
Produk ABC ini terkadang menngadakan event-event lomba masak makanan khas
Indonesia. Sehingga para konsumen akan tertarik untuk melihat event itu dan akan
menggunakan produk tersebut.

Faktor Penghambat
  Produk yang memiliki kualitas yang sama
Dalam produk ABC ini memiliki persaingan dengan produk yang lain. Seperti Indofood,
karena harga merek Indofood sedikit lebih murah dibandingkan dengan merek ABC.
Akantetapi merek ABC memiliki kualitas yang baik serta para konsumen akan memilik
produk tersebut karena sudah terjamin kualitas dan bahan yang diolah.
  Strategi pemasaran yang produsen memilih dengan memberikan hadiah berupa 1
sachet sabun detergen.
Pada saat ini produk ABC tidak mengadakan program hadiah gratis, akantetapi produk
ABC sering mempromosikan lewat media masa. Sehingga konsumen lebih memilih
produk yang mengadakan hadiah langsung dibandingkan dengan produk yang tidak
mengadakan hadiah gratis.

Kesimpulan
Dari hasil diatas produk saus sambal ABC berhasil memimpin pasang pasar tertinggi di
kota Bogor yaitu berkisar 53%. Tidak kurang dari 50% pangsa pasar dikuasi oleh ABC.
Hingga saat ini produk saus sambal ABC menjadi nomer 1 dipasaran terutama dikota
Bogor dengan harga yang terjangkau dan mudah ditemukan dipasaran.

Anda mungkin juga menyukai