Hasruddin
Abstrak
Perkembangan biologi sebagai sains murni dan aplikasinya
dalam teknologi yang semakin pesat mendorong upaya-upaya
inovasi pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam pembelajaran
biologi. Sekarang ini, dalam proses pembelajaran biologi tidak
hanya dengan menggunakan media tunggal, tetapi lebih
dituntut dalam penggunakan multi media. Ini dilakukan oleh
guru biologi, agar siswa mudah memahami materi biologi
yang rumit dan sangat kompleks sekaplipun. Biologi sebagai
fakta, proses, dan konsep akan lebih menarik disajikan kepada
peserta didik apabila menggunakan media yang tepat. Peran
media pembelajaran biologi sangat penting agar peserta didik
menjadi lebih tertarik dalam proses belajar biologi. Bila
peserta didik tertarik dengan materi pelajaran, minat semakin
ditumbuhkan, pada akhirnya hasil belajar biologi akan dapat
ditingkatkan.
A. Pendahuluan
Karakteristik materi biologi adalah berupa fakta, konsep,
prinsip, dan proses dari gejala-gejala hidup, serta seluk beluk yang
mempengaruhi hidup termasuk interaksinya dengan lingkungan.
Materi biologi terus mengalami perkembangan sejalan dengan
penemuan-penemuan baru dalam bidang biologi dan cabang-
cabangnya, serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Materi biologi dapat dipandang sebagai suatu yang sederhana, namun
dapat juga dipandang sebagai sesuatu yang sangat rumit dan
kompleks. Mengajarkan biologi yang rumit dan kompeks memerlukan
media dalam pembelajarannya.
Dewasa ini terjadinya perkembangan biologi dan dan
teknologi biologi yang semakin pesat. Keadaan ini mendorong para
pengajar dan pendidik biologi untuk melakukan pembaharuan dalam
B. Pembahasan
1. Peran Guru dalam Penggunaan Multi Media
Guru memiliki peran yang sangat penting dalam proses belajar
siswa. Siswa dikatakan belajar memerlukan media agar mereka mudah
memahami materi pelajaran. Beberapa ahli banyak mendefinisikan
belajar. Berikut ini dikemukakan beberapa definisi belajar menurut
para ahli pendidikan, yaitu: (1) Hilgard dan Bower mengemukakan
bahwa belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang
terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya
yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah
laku itu tidak dapat dijelaskan atas dasar kecenderungan respon
pembawaan, kematangan, atau keadaan-keadaan sesaat seseorang; (2)
Gagne menyatakan bahwa belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus
bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa
sehingga perbuatannya (performance) berubah dari waktu sebelum ia
mengalami situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi tadi; (3)
Morgan mengemukakan belajar adalah setiap perubahan yang relatif
menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari
latihan atau pengalaman; dan (4) Witherington mengemukakan bahwa
belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan
diri sebagai suatu pola baru daripada reaksi yang berupa kecakapan,
sikap, kebiasaan, kepandaian atau suatu pengertian (Ngalim, 1992).
Alat indera seperti penglihatan dan pendengaran merupakan
bagian yang terpenting untuk belajar. Apabila mekanisme mata atau
telinga kurang berfungsi, maka tanggapan yang disampaikan dari
dunia luar umpamanya dari guru, tidak mungkin dapat diterima oleh
orang yang bersangkutan. Oleh sebab itu, siswa tidak dapat menerima
dan memahami bahan-bahan pelajaran dengan baik dan sempurna bila
alat indera seperti mata dan telinga ini terganggu (Majid, 2007).
Untuk melihat sejauh mana tujuan pengajaran telah dapat
dicapai atau materi pelajaran telah dikuasai oleh siswa maka dapat
diketahui dalam bentuk hasil belajar yang diperlihatkan setelah
mereka menempuh proses belajar mengajar. Hasil belajar merupakan
kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman
belajar. Maka faktor-faktor yang mempengaruhi belajar secara
otomatis juga akan mempengaruhi hasil belajar. Belajar merupakan
suatu proses. Sebagai suatu proses, harus ada yang diproses (masukan
atau input), dan hasil dari pemrosesan (keluaran atau output). Jadi
dalam hal ini kita dapat menganalisis kegiatan belajar itu dengan
pendekatan analisis sistem. Dengan pendekatan sistem ini sekaligus
kita dapat melihat adanya berbagai faktor yang dapat mempengaruhi
proses dan hasil belajar. Dengan pendekatan sistem (Ngalim, 1992),
kegiatan belajar dapat digambarkan seperti berikut ini:
Instrumental
Input
Environmental
Input
Faktor
Faktor Faktor
Luar Dalam
Verbal abstrak
Simbol visual
Visual
Radio
TV
Wisata
Demonstrasi
Partisipasi kongkrit
Observasi
Pengalaman langsung
C. Penutup
Pada dasarnya materi biologi dapat diajarkan dengan
mengunakan multi media. Banyak sekolah yang memang kurang
lengkap fasilitas belajarnya dapat dilakukan dengan penambahan
media yang tergantung dari kreativitas guru biologi. Misalnya dalam
mengajarkan tentang rantai makanan, siswa dapat diajak ke halaman
sekolah untuk mengamati dan menginventarisasi flora dan fauna yang
ada di sekitar halaman sekolah. Berdasarkan pengamatan siswa
melalui kerja kelompok lalu mereka dapat membuat rantai makanan
dan sekaligus jaring-jaring makanan. Pembelajaran akan menjadi lebih
DAFTAR RUJUKAN
Dr. Hasruddin, M.Pd adalah Dosen Jurusan Biologi FMIPA
Unimed dan Ketua Prodi Pendidikan Biologi (S-2) PPs
Unimed.