Anda di halaman 1dari 15

PANDUAN PRAKTIKUM MANDIRI

FISIKA KELAS A,
SEMESTER GANJIL 2021/2022

Oleh:
RENHART JEMI
MAHDI SANTOSO
YOSEPH

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN KEHUTANAN
2021
KATA PENGANTAR

Panduan praktikum ini disusun sebagai penuntun dalam pelaksanaan


praktikum Fisika bagi mahasiswa Jurusan / Program Studi S1 Kehutanan Fakultas
Pertanian Universitas Palangka Raya. Panduan praktikum ini diharapkan dapat
membantu dan mempermudah mahasiswa dalam melaksanakan praktikum Fisika
sehingga memperoleh hasil yang baik. Pelaksanaan kegiatan praktikum Fisika
dilakukan secara mandiri karena keberdaan kondisi pendemi Covid19. Diharapakn
mahasiswa mampu memahami dan melakukan praktek Fisika walaupun tidak semua
kegiatan praktikum dapat dilakukan. Tetapi aktivitas praktikum mandiri dilakukan
dengan pendekan alat dan bahan yang tersedia dilingkungnya. Panduan praktikum
ini masih banyak kekurang maka tim penyusun sangat mengharapkan kritikan dan
saran untuk perbaikan panduan fisika kedepan.

Semoga mahasiswa yang memprogramkan mata kuliah dapat melakukan


praktikum walaupun ditengah pandemic Covid19. Atas perhatian dan Kerjasama
selama pelaksanaan praktikum mandiri. Diucapakan terima kasih.

Palangka Raya, November 2021

Penyusun
TATA TERTIB PRAKTIKUM MANDIRI

1. Mengikuti kegiatan praktikum 100%.

2. Mengikuti kegiatan asitensi, ujian praktikum dan membuat laporan praktikum.


3. Laporan praktikum ditulis tangan pada kertas HVS A4 dengan tetap mengikuti
format yang disediakan.
4. Laporan praktikum dikumpulkan softcopynya dalam bentuk PDF di Google
Classroom selambat-lambatnya pukul 23.55 WIB pada batas waktu yang
ditentukan.
5. Laporan dibuat perorangan oleh masing-masing praktikan.
6. Jika terdapat indikasi plagiarisme, maka nilai akhir modul 0.
7. Jika pengumpulan terlambat, maka nilai akhir modul 0.
8. Jika Laporan tidak sesuai format, maka nilai akhir modul dikurangi 30 poin.

9. Bagi mahasiswa/i yang tidak mematuhi Tata Tertib tersebut akan dikenakan
sanksi baik secara administrasi maupun akademik sesuai ketentuan yang
berlaku.

10. Hal-hal lain yang belum disebutkan di atas, dan diperlukan untuk kelancaran
eksperimen/praktikum akan diatur kemudian.
PETUNJUK PENULISAN LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA MANDIRI
1. Margin Kiri sebesar 3,5 cm, kanan sebesar 4 cm, margin atas dan bawah 3,5.
2. Spasi 1,5 line untuk masing-masing kalimat. Sedangkan Judul laporan spasi 1
line.
3. Font tulisan sebesar 12 pt dengan huruf Time New Roman Judul dan sub judul
diberi Bold dengan font 12 pt.
4. Tabel satu line spasi baik judul dan isi table. Font huruf sebesar 11 pt . Judul table
diletakan diatas table, dengan bentuk table tidak tetutup semua hanya line pada
masing kolom horizotal. Contoh Tabel
Tabel 1. Jenis dan bahan alat-alat dilaboratorium
No Jenis Bahan Uraian
1. Gelas ukur volume 10 Kaca Tempat mengukur bahan kimia dalam
mL bentuk larutan dengan volume maksimum
10 mL
2. Statip Logam Digunakan untuk menjepit bahan yang kecil
atau bahan yang bersentuhan dengan panas
atau bahan kimia berbahaya.

5. Judul gambar berada dibawah gambar dengan besar huruf font 11 pt. Dilatakan
secara center pada gambar. Contoh penulisan gambar

Chart Title
6

0
Category 1 Category 2 Category 3 Category 4

Series 1 Series 2 Series 3

Gambar 1. Grafik batang pertumbuhan bibit tanaman


6. Nomor halaman berada dipojok atas, kecualai awal bab tidak diberi nomor halama tetapi
tetap dihitung halamanya. Nomor halaman dengan bentuk angka.

7. Halama Daftar Tabel di tampilkan sebagai berikut

DAFTRA TABEL
No Halaman
Teks
1.1 Ruang lingkup studi 3

2.1 Kegiatan dan waktu pelaksanaan studi 4

2.2 Wilayah studi di 4 Kecamatan di Kabupaten Katingan 5

8. Halaman Daftar Gambar di tampilkan sebagai berikut


DAFTAR GAMBAR
No Halaman
Teks
2.1 Bentuk plot pengambilan sampel 8

2.2 Transek jalur temapat plot pengambilan sampel 9

3.1 Vegetasi berdasarkan familnya yang berada di plot 14


penelitian di Hutan Areal Kelola P2RK.

9. Penulisan rumus dan symbol dengan fitur yang tersedia di MS Word dengan
ukuran 11 pt.

−𝑏 ± √𝑏 2 − 4𝑎𝑐
2𝑎
Rumur 1. Rumus akar kuadrat

10. Penulisan Daftar Pustaka mengikuti model APA (American Psychological


Association).

10.1 Bila kutipan dari jurnal penelitian sebagai berikut penulisannya Nama belakang
penulis diletakan dibelakang, diikuti tahun terbit, judul, Penerbit jurnal dalam
tulisan italic. Disertai volume, nomor dan halaman jurnal. Contoh penulisannya
Kamelia, L. 2015. Perkembangan Teknologi Augmented Reality Sebagai Media
Pembelajaran Interaktif Pada Mata Kuliah Kimia Dasar. Jurnal Istek, 9(1):12-
17
Arifanti, V. B., Dharmawan, I. W. S., & Wicaksono, D. (2014). Potensi Cadangan
Karbon Tegakan Hutan Sub Montana Di Taman Nasional Gunung Halimun
Salak. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 11(1): 13-31

10.2 Bila kutipan dari buku, sebagi berikut penulisan pustakanya sebagai berikut
penulisannya Nama belakang penulis diletakan dibelakang, diikuti tahun
terbit, judul, Penerbit buku dan kota penerbitnya

Badan Standardisasi Nasional 2011. SNI 7724:2011 Pengukuran dan penghitungan


cadangan karbon–Pengukuran lapangan untuk penaksiran cadangan karbon
hutan (ground based forest carbon accounting). Standar Nasional Indonesia,
7724. Jakarta

Barbieri, G. 2017. The Fairtrade Carbon Credits: a fair method to tackle the
climate change. Ca’Foscari University of Venice. Venice, Italia.

11. Format kead line laporan merujuk seperti ditampilkan pada Lampiran 1
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL i
KATA PENGANTAR ii
TATA TERTIB PRAKTIKUM MANDIRI iii
PETUNJUK PENULISAN LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA MANDIRI iv
I. PRAKTIKUM MANDIRI PENGUKURAN DENGAN ALAT
UKUR SEDERHANA 1
II. PRAKTIKUM MANDIRI KETIDAKPASTIAN PADA
PENGUKURAN TUNGGAL 2
III. PRATIKUM MANDIRI KETIDAKPASTIAN
PENGUKURAN BERULANG 4

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
I. PRAKTIKUM MANDIRI
PENGUKURAN DENGAN ALAT UKUR SEDERHANA

a. Dasar Teori
Pengukuran merupakan suatau cara untuk mengetahui besaran, dimensi atau
kapasitas sutau benda. Dengan cara membandingan dengan standar atau satuan
ukuran tertentu. Hasil dari pengukuran adalah suatu penjelasan tentang keadaan
yang tingkat kualitas, kuantitas serta eksistensi dari suatu keadaaan yang diukur,
yang menjelaskan dengan membandingkanya pada suatu standar atau kriteria yang
ditetapkan. Hasil pengukuran difisika dapat berupa angka selanjutnya ditelaah
Kembali dengan tingkat akurasi dan presisi untuk menentukan kualitas dari suatu
cara pengukuran. Pada proses pengukur dilaboratorim harus diketahui alat-alat
pengukur serta cara penggunaanya.

b. Tujuan Pratikum
Tujuan pratikum I yaitu mengetahui jenis, bagian-bagian, fungsi alat ukur dan
cara penggunaanya.

1.3 Bahan dan Alat


1. Refrensi yang relevan yang berkaitan dengan akur panjang dan alat ukur
berat
2. Alat tulis ketik

c. Prosedur Praktikum
1. Metode pratikum yang digunakan studi Pustaka
2. Kumpulkan refrensi dan pelajari tentang jenis alat ukur panjang yaitu a).
jangka sorong, b). mikrometer sekrup, c) penggaris dan d) meteran.
3. Kumpulkan refrensi dan pelajari tentang jenis alat ukur berat yaitu a)
Timbangan duduk, b). Neraca digital, c). Timbangan Digital, d).
Timbangan kodok, e). Timbangan gantung dan f) Timbang Hybrid.
4. Kumpulkan refrensi dan pelajari tentang jenis alat ukur waktu yaitu a).
stopwatch analog dan b) Stopwatch digital
5. Kumpulkan refrensi dan pelajari tentang jenis alat ukur suhu yaitu a).
Thermometer air raksa dan b) Thermometer digital
6. Gambarlah dan jelaskan bagian-bagi alat ukur pada bagian 1,2,3,4 dan 5
diatas. Serta jelaskan cara penggunaannya.
II. PRAKTIKUM MANDIRI
KETIDAKPASTIAN PADA PENGUKURAN TUNGGAL

2.1 Dasar Teori


Ketidakpastian pengukuran merupakan suatu parameter yang berhubungan
dengan hasil pengukuran yang memberikan sifat penyebab sifat-sifat layak, Besaran
ukuran dengan ketidakpastian dibagi menjadi dua yaitu a). Ketidakpastian pada
pengukuran tunggal dan b) Ketidak pastian pada pengukuran berulang. Pada
pratikuk II lebih memfokuskan pada kegiatan ketidak pastian pada pengukuran
tunggal. Ketidak pastian pada pengukuran tunggal adalah pengukuran tunggal atau
pengukurannya dilakukan satu kali. Ketidak pastinya umumnya digunakan bernilai
setengah dari NST (Nilai Skala Terkecil). NST adalah nilai skala pada alat ukur
yang tidak dapat dibagi-bagi. Ketelitiannya merupakan hasil pengukuran
dipengeruhi oleh NST. Besran X, maka ketidak pastian mutlaknya, dengan rumus
ditampilkan pada Rumus 2.1

1
∆𝑋 = 𝑁𝑆𝑇
2
Rumus 2.1 Ketidak pastian mutlak pada pengukuran tunggal
Keterangan ∆𝑋 = 𝐾𝑒𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘𝑝𝑎𝑠𝑡𝑖𝑎𝑛, 𝑋 = 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛,

Hasil pengukuran ketidakpastian pada pengukuran tunggal ditulis sebagai berikut


= 𝑋 ± ∆𝑋 . (Rumus 2.2). Semakin kecil nilai ketidakpatian ∆𝑋, dikenal juag
dengan ketidakpastian mutlak, bila nilainya semakin kecil maka semakin mendekati
ketekitian.

2.2 Tujuan Pratikum


Tujuan pratikum II yaitu mengetahui cara mengukur dan menghitung
ketidakpastian pada pengukuran tunggal.

2.3 Alat dan Bahan


1. Pengaris dengan skala utama 1 cm = skala nonius 10 mm
2. Jangka sorong dengan skala 0,05 mm (bila ada)
3. Balok sebanyank 3 buah dengan ukuran dimensi yang ditampilkan pada Tabel
2.1
Tabel 2.1 Bahan balok dengan ukuran dimensi
No Balok Panjang (cm) Lebar (cm) Tebal (cm)
1 I 5-6 3-4 6-7
2 II 7-8 5-6 8-9
3 III 9-10 7-8 10-11
2.3 Prosedur Praktikum
1. Lakukan pengukuran tunggal pada masing dimensi (panjang, lebar dan tinggi)
pada masing-masing balok I,II dan III.
2. Cara pengukuran pada ketiga balok ditampilkan pada Gambar 2.1. Bagian
angka nol dimuali paling ujung balok dan panjang akhir merupakan ukuranya
dibandingkan dengan mistar

a. b.
Gambar 2.1 Pengukuran balok dengan pengaris.
a). Pengukuran dengan pengaris dan b). Cara pembacaan hasil pengukuran

3. Catat hasil pengukuran masing-masing balok dengan dua decimal dibelakang


koma.
4. Hitunglah hasil pengukuran dengan ketidak pastiannya (∆𝑋) masing ukuran
dimensi (panjang, lebar, daan tinggi) balok. Dengan Rumus 2.1.
5. Tulislah cara hasil pengukuran ketidakpastian pada pengukuran tunggal seperti
Rumus 2.2.
6. Bila menggunakan jangka sorong, buka dua rahang bawah janka
sorongkemudia dorong secara perlahan. Baca skala utama yang secara garisnya
dan skala vernier. Contoh pengukuran dengan jangka sorong ditanpilkan pada
Gambar 2.2. Hasil pengukuran diperoleh pada skala utama 2,4 cm dan skala
vernier sebesar 0,07 sehingga hasil pengukuranya 2,47 cm.

Gambar 2.2 Pengukuran dengan menggunakan jangka sorong


7. Lakukan pengukuran balok dengan jangka sorong sperti pada kegiatan 1, 3 dan
4
III. PRAKTIKUM MANDIRI
KETIDAKPASTIAN PADA PENGUKURAN BERULANG

3.1 Dasar Teori


Ketidakpastian pengukuran berulang adalah pengukuran yang dilakukan
secara berulang (berkali-kali). Proses pengukuran dapat dilakukan 3-5 kali ulangan.
Dilakukan pengukuran berulang untuk mendapatkan hasil yang akurat. Pengukuran
berulang akan mendapatkan sebnay N kali. Kemudian hasil pengukuran berulang
dihitung nulai rata-rata ( ). Nilai ketidakpastian (∆𝑋) dapat digunakan dengan
nilai simpang baku nilai rata-rata sampel. Secara matematiak ditampilkan pada
Rumus 3.1.

Rumur 3.1. Rumus rata-rata pengukuran dan ketidakpastian pengukuran berulang

Keterangan:
x0 = hasil pengukuran yang mendekati nilai benar
Δx = ketidakpastian pengukuran
N = banyaknya pengkuran yang dilakukan
X1.. = Pengukuran pertama dan selanjutnya

Menentukan jumlah angka dibelakang koma pada pengukuran berulang dengan


menggunakan ketidapsatian relative pengukuran berulang tersebut. Dimana dengan
cara membagi ketidakpastian pengukuran dengan nilai rata-rata pengukuran.
Dengan rumusnya ditanpulkan pada Rumus 3.2.

∆𝑋
Ketidak pastina relative = 𝑥 100%
𝑋
Rumus 3.2 Ketidakpastian relative

Ketidakpastian relative sudah diketahui selanjutnya menggunakan kriteria untuk


menentukan jumlah angka dibelakang koma. Kriteria tersebut sebagi berikut
ditampilkan pada Table 3.1
Tabel 3.1 Kriteria jumlah angka dibelakang koma berdarakan nilai ketidakpastian relative
pengukuran berulang
No Ketidakpastian relarif Jumlah angka dibelakang koma
1. 10% 2 (dua) angka
2. 1% 3 (tiga) angka
3. 0,1% 4 (empat) angka

3.2 Tujuan Praktikum


1. Mengethaui cara pengukuran berulang pada benda yang diukur
2. Mengetahui cara mengihitung rata-rata pengukuran dan ketidakpastian pada
pengukuran berulang
3. Mengetahui cara peenulisan hasil pengukuran berulang dengan ketidakpastianya
4. Mengethaui cara menentukan jumlah angka dibelakang koma berdasarkan
ketidakpastian relativnya

3.3 Alat dan bahan


1. Siapkan pengaris dan jangka sorong (bila ada)
2. Sipakan balok sesuai dengan ukuran seperti pada Tabel 2.1
3. Sipakan alat tusli ketik dan kamera

3.4 Prosedur Praktikum


1. Lakukan berulang pada dimensi panjang, lebar dan tebal balok seperti pada Tabel
2.1. Pengulangan pengukuran dilakukan sebanyak 5 (lima) kali.
2. Isilah hasil pengukura berulang pada format Tabel 3.2, selanjut juga untuk
pengukjuran lebar dan tebal.

Tabel 3.2 Pegukuran berulang pada pangnjang pensil


Pengukuran Panjang pensil (cm) (X) X2
1 … …
2 … …
3 … …
4 … …
5 … …
(∑ 𝑥)2 N ∑ 𝑥2

3. Hitunglah rata-rata pengukuran dan ketidakpastian berulang dengan Rumu 3.1


4. Hitunglah ketidakpastian relative dengan Rumus 3.2
5. Tulislah cara hasil pengukuran ketidakpastian pada pengukuran berulang seperti
Rumus 2.2.
6. Lakukan pengukuran dengan jangka sorong (bila ada), dan lakukan tahapanya
seperti pada point 1 s.d 5.
DAFTAR PUSTAKA

Kurnianto, P., & Dwijanant, P. (2010). Pengembangan kemampuan menyimpulkan dan


mengkomunikasikan konsep fisika melalui kegiatan praktikum fisika sederhana.
Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 6(1).

Kantasubrata, J., & diperoleh kadar Lemak, M. M. T. 2003. Dasar Ketidakpastian


Pengukuran. Pengantar ISO Guide Uncertainty of Measurement, Serpong, 22-
23.
Nasution, S. W. R. 2019. Pengaruh Penguasaan Pengukuran Terhadap Hasil Belajar
Fisika Siswa pada Materi Besaran dan Satuan. Jurnal Education and
Development, 7(4), 175-175.

Suprianto, S., Kholida, S. I., & Andi, H. J. 2017. Panduan praktikum fisika dasar 1
berbasis guided inquiry terhadap peningkatan hard skills dan soft skills
mahasiswa. Momentum: Physics Education Journal, 122-139.

Tirtasari, N. L. 2017. Uji kalibrasi (ketidakpastian pengukuran) neraca analitik di


laboratorium biologi FMIPA UNNES. Indonesian Journal of Chemical
Science, 6(2), 151-155.
Lampiran 1. CONTOH FORMAT LAPORAN PRATIKUM
PENGUKURAN DENGAN ALAT UKUR SEDERHANA
SAMPUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN
1.1 Latarbelakang
1.2 Tujuan Kegiatan Pratikum

II. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Jenis Alat Ukur Panjang
2.2 Jenis Alat Ukur Berat
2.3 Jenis Alat Ukur Waktu

III. METODE PRAKTIKUM


3.1 Alat dan bahan
3.2 cara Kerja

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Alat Ukur berdasarkan bahan
4.2 Jenis Alat Ukur
4.2.1 Panjnag
4.2.2 Berdasarkan Kulaitas
4.2.3 Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).

V. KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan
5.2 saran

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai