DIBUAT OLEH:
DOSEN PENGAMPUH:
Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Segala Puji bagi Allah, rahmat dan salam untuk Muhammad Rasul pilihan,
saya sebagai penyusun makalah telah berhasil dalam Menyusun makalah dari mata
kuliah Aspek Hukum Dalam Ekonomi tentang materi SAP mengenai HUKUM DAGANG
( KUHD ), yang dapat diselesaikan semata-mata atas kehendak-Nya dan rahmat cinta-
kasihnya yang berlimpah-limpah. Dalam makalah ini juga akan dipelajari atau membahas
Makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan, maka saya sebagai penyusun
makalah sangat menanti tegur sapa serta kritik dan saran membangun dari pembaca
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam pengumpulan materi ini, karna makalah ini tersusun dari berbagai sumber,baik
berupa buku teks, tulisan, ataupun pendapat dari para ahli. Akhir kata, saya berharap
Penulis:
Agung Lesmana
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perdagangan atau perniagaan pada umumnya ialah pekerjaan membeli barang dari
suatu tempat atau pada suatu waktu dan menjual barang itu di tempat lain atau pada waktu
yang berikut dengan maksud memperoleh keuntungan. Dalam zaman modern ini perdagangan
adalah pemberian perantaraan kepada produsen dan konsumen untuk membelikan dan
Pada masa awal sebelum uang ditemukan, tukar menukar barang dinamakan barter
yaitu menukar barang dengan barang. Pada masa modern perdagangan dilakukan dengan
penukaran uang. Setiap barang dinilai dengan sejumlah uang. Pembeli akan menukar barang
penjualan barang, baik di tempat sendiri maupun di tempat yang lain. perusahaan perdagangan
permintaan dan penawarannya besar. contohnya untuk perusahaan perdagangan kecil, lokasi
usahanya harus dekat dengan konsumen yang membutuhkan barang-barang atau kalau perlu
berkeliling menjajakan barangnya dari rumah ke rumah. sebaliknya utnuk perusahaan besar
lokasi usahanya tidak perlu ditempatkan di pusat konsumen, tetapi pada tempat yang dapat
berhubungan langsung dengan hal keuangan, pengangkutan untuk penerimaan, dan pengiriman
barang. misalnya di kota pelabuhan, kota perdagangan atau kota pusat komunikasi. Perusahaan
PEMBAHASAN
Hukum dagang ialah aturan-aturan hukum yang mengatur hubungan orang yang satu
dengan yang lainnya, khusunya dalam perniagaan. Hukum dagang adalah hukum perdata
khusus. Pada mulanya kaidah hukum yang kita kenal sebagi hukum dagang saat ini mulai muncul
muncul dalam pergaulan di bidang perdagangan. Ada beberapa hal yang diatur dalam KUH
Perdata diatur juga dalam KUHD. Jika demikian adanya, ketenutan-ketentuan dalam KUHD itulah
yang akan berlaku. KUH Perdata merupakan lex generalis(hukum umum), sedangkan KUHD
merupakan lex specialis (hukum khusus). Dalam hubungannya dengan hal tersebut berlaku
adagium lex specialis derogat lex generalis (hukum khusus menghapus hukum umum).
(kesenian, musik)
Menurut Soesilo Prajogo yang dimaksud Hukum Dagang adalah “Pada hakekatnya sama
dengan hukum perdata hanya saja dalam hukum dagang yang menjadi objek adalah perusahaan
dengan latar belakang dagang pada umumnya termask wesel, cek, pengangkutan,basuransi dan
kepalitan’.
d. Penagihan-penagihan
e. Hutang-hutang
2. Para pelanggan
3. Rahasia-rahasia perusahaan.
1. Menurut Polak dan Molengraaff, kekayaan usaha perniagaan tidak terpisah dari kekayaan
Ps 1131 : Seluruh harta kekayaan baik harta bergerak dan harta tetap dari seorang
Ketentuan KUHPerdata yang secara nyata menjadi sumber hukum dagang adalah Buku
III tentang perikatan. Hal itu dapat dimengerti, karena sebagaimana dikatakan H.M.N
Purwosutjipto bahwa hukum dagang adalah hukum yang timbul dalam lingkup perusahaan.
Selain Buku III tersebut, beberapa bagian dari Buku II KUHPerdata tentang Benda juga
Pengaturan di Dalam Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD). KUHD yang mulai
berlaku di Indoneia pada 1 Mei 1848 terbagi atas dua kitab dan 23 bab. Di dalam KUHD jelas
bersumber pada Kitab Undang-undang Hukum Dagang Isi pokok daripada KUHD Indonesia
adalah:
2. Kitab kedua berjudul Tentang Hak-hak dan Kewajiban-kewajiban yang Terbit dari Pelayaran,
sebagai berikut :
Perkembangan hukum dagang sebenarnya telah di mulai sejak abad pertengahan eropa
(1000/ 1500) yang terjadi di Negara dan kota-kota di Eropa dan pada zaman itu di Italia dan
perancis selatan telah lahir kota-kota sebagai pusat perdagangan (Genoa, Florence, vennetia,
Tetapi pada saat itu hokum Romawi (corpus lurus civilis ) tidak dapat menyelsaikan
perkara-perkara dalam perdagangan , maka dibuatlah hokum baru di samping hukum Romawi
yang berdiri sendiri pada abad ke-16 & ke- 17 yang berlaku bagi golongan yang disebut hokum
Karena bertambah pesatnya hubungan dagang maka pada abad ke-17 diadakan
kodifikasi dalam hokum dagang oleh mentri keuangan dari raja Louis XIV (1613-1715) yaitu
Corbert dengan peraturan (ORDONNANCE DU COMMERCE) 1673. Dan pada tahun 1681 disusun
Dan pada tahun 1807 di Perancis di buat hokum dagang tersendiri dari hokum sipil yang
ada yaitu (CODE DE COMMERCE ) yang tersusun dari ordonnance du commerce (1673) dan
ordonnance du la marine(1838) . Pada saat itu Nederlands menginginkan adanya hokum dagang
tersendiri yaitu KUHD belanda , dan pada tahun 1819 drencanakan dalam KUHD ini ada 3 kitab
dan tidak mengenal peradilan khusus . lalu pada tahun 1838 akhirnya di sahkan.
KUHD Belanda berdasarkan azas konkordansi KUHD belanda 1838 menjadi contoh bagi
pemmbuatan KUHD di Indonesia pada tahun 1848 . dan pada akhir abad ke-19 Prof. molengraaff
merancang UU kepailitan sebagai buku III di KUHD Nederlands menjadi UU yang berdiri sendiri
(1893 berlaku 1896).Dan sampai sekarang KUHD Indonesia memiliki 2 kitab yaitu , tentang
dagang umumnya dan tentang hak-hak dan kewajiban yang tertib dari pelayaran.
D. Hubungan Hukum Dagang Dengan Hukum Perdata
Hukum dagang awalnya berinduk pada hukum perdata. namun lama-kelamaan hukum
Undang Hukum Dagang ( KUHD ) yg sekarang telah berdiri sendiri atau terpisah dari Kitab
Hukum Perdata adalah ketentuan yang mengatur hak-hak dan kepentingan antara
hukum antara orang yang satu dengan orang yang lain dengan menitik beratkan pada
kepentingan perseorangan.
b. Hukum Perdata adalah ketentuan-ketentuan yang mengatur dan membatasi tingkah laku
c. Hukum Perdata adalah ketentuan dan peraturan yang mengatur dan membatasi kehidupan
manusia atau seseorang dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan atau kepentingan
hidupnya.
Hukum dagang ialah hukum yang mengatur tingkah laku manusia yang turut melakukan
perdagangan untuk memperoleh keuntungan . atau hukum yang mengatur hubungan hukum
antara manusia dan badan-badan hukum satu sama lainnya dalam lapangan perdagangan .
Sistem hukum dagang menurut arti luas dibagi 2 : tertulis dan tidak tertulis tentang aturan
perdagangan.
a. Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) atau Wetboek van Koophandel Indonesia
(W.v.K)
b. Kitab Undang-Undang Hukum Sipil (KUHS) atau Burgerlijk Wetboek Indonesia (BW)
2) Hukum tertulis yang belum dikodifikasikan, yaitu peraturan perundangan khusus yang
mengatur tentang hal-hal yang berhubungan dengan perdagangan (C.S.T. Kansil, 1985 : 7).
Sifat hukum dagang yang merupakan perjanjian yang mengikat pihak-pihak yang
mengadakan perjanjian.
Pada awalnya hukum dagang berinduk pada hukum perdata. Namun, seirinbg
sehingga terciptalah Kitab Undang-Undang Hukum Dagang ( KUHD ) yang sekarang telah berdiri
Antara KUHperdata dengan KUHdagang mempunyai hubungan yang erat. Hal ini dapat
Adapun mengenai hubungan tersebut adalah special derogate legi generali artinya
hukum yang khusus: KUHDagang mengesampingkan hukum yang umum: KUHperdata.
Prof. Subekti berpendapat bahwa terdapatnya KUHD disamping KUHS sekarang ini
dianggap tidak pada tempatnya. Hali ini dikarenakan hukum dagang relative sama dengan
hukum perdata. Selain itu “dagang” bukanlah suatu pengertian dalam hukum melainkan suatu
pengertian perekonomian. Pembagian hukum sipil ke dalam KUHD hanyalah berdasarkan sejarah
saja, yaitu karena dalam hukum romawi belum terkenal peraturan-peraturan seperti yang
sekarang termuat dalah KUHD, sebab perdagangan antar Negara baru berkembang dalam abad
pertengahan.
E. Berlakunya Hukum Dagang
Sebelum tahun 1938 Hukum Dagang hanya mengikat kepada para pedagang saja yang
melakukan perbuatan dagang, tetapi sejak tahun 1938 pengertian Perbuatan Dagang, dirubah
menjadi perbuatan Perusahaan yang artinya menjadi lebih luas sehingga berlaku bagi setiap
pengusaha (perusahaan).
Para sarjana tidak satu pun memberikan pengertian tentang perusahaan, pengertian
1. Menurut Hukum, Perusahaan adalah mereka yang melakukan sesuatu untuk mencari
keuntungan dengan menggunakan banyak modal (dalam arti luas), tenaga kerja, yang
2. Menurut Mahkamah Agung (Hoge Read), perusahaan adalah seseorang yang mempunyai
4. Menurut Undang-undang Nomor 3 Tahun 1982, perusahaan adalah setiap bentuk usaha
yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap dan terus menerus, dan yang
didirikan, bekerja serta berkedudukan dalam wilayah Negara Republik Indonesia untuk
Seorang pedagang, terutama seorang yang menjalankan perusahaan yang besar dan
berarti, biasanya tidak dapat bekerja seorang diri. Dalam melaksanakan perusahaannya, ia
memerlukan bantuan orang-orang yang bekerja padanya sebagai bawahan, ataupun orang yang
berdiri sendiri dan mempunyai perusahaan sendiri dan yang mempunyai perhubungan tetap
Sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan yang demikian pesat dewasa ini,
pengusaha-pengusaha kebanyakan tidak lagi berusaha seorang diri, melainkan bersatu dalam
kantornya dengan sedikit atau banyak pegawai. Kemudian dibedakanlah antara perusahaan
kecil, sedang dan besar. Pada tiap-tiap toko dapat dilihat aneka warna pekerja-pekerja seperti
para penjual, penerima uang, pengepak, pembungkus barang-barang, dan sebagaiinya. Dan
kesemuanya tersebut telah ada pembagian pekerjaan, sebab seorang tidak dapa melaksanakan
seluruh pekerjaan.
a. Pelayan toko adalah semua pelayan yang membantu pengusaha dalam menjalankan
perusahaannya di toko, misalnya pelayan penjual, pelayan penerima uang (kasir), pelayan
b. Pekerja keliling ialah pembantu pengusaha yang bekerja keliling diluar kantor untuk
c. Pengurus filial ialah petugas yang mewakili pengusaha mengenai semua hal, tetapi terbatas
d. Pemegang prokurasi ialah pemegang kuasa dari perusahaan. Dia adalah wakil pimpinan
perusahaan atau wakil manager, dan dapat mempunyai kedudukan sebagai kepala satu
bagian besar dari perusahaan itu. Ia juga dapat dipandang berkuasa untuk beberapa
tindakan yang timbul dari perusahaan itu, seperti mewakili perusahaan itu di muka hakim,
meminjam uang, menarik dan mengakseptir surat wesel, mewakili pengusaha dalam hal
adalah yang mengemudikan seluruh perusahaan. Dia adalah yang bertanggung jawab
tentang maju dan mundurnya perusahaan. Dia bertanggung jawab penuh atas kemajuan dan
pimpinan yang disebut Direksi yang diketuai oleh seorang Direktur Utama.
Pengusaha adalah setiap orang yang menjalankan perusahaan. orang yang pandai atau
berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk
Pengusaha adalah setiap orang atau badan hukum yang langsung bertanggung jawab
dan mengambil resiko suatu perusahaan dan juga mewakili secara sah. Oleh karena itu
1. Didalam Perusahaan. Mempunyai hubungan yang bersifat Sub Ordinasi yaitu hubungan atas
2. Diluar Perusahaan. Mempunyai hubungan yang bersifat koordinasi yaitu hubungan yang
sejajar, sehingga berlaku suatu perjanjian pemberian kuasa antara pemberi kuasa dan
penerima kuasa dan kan memperoleh upah, seperti yang diatur dalam Pasal 1792 KUH
Perdata.
Suatu organisasi atau badan yang mengelola faktor-faktor produksi untuk menghasilkan
barang/jasa biasa disebut badan usaha. Ada perbedaan antara badan usaha dan perusahaan.
Perusahaan adalah suatu organisasi atau lembaga yang menggunakan dan mengkoordinasikan
Dengan perkataan lain, perusahaan merupakan kesatuan teknis yang bertujuan untuk
menghasilkan barang dan jasa. Sedangkan, Badan Usaha adalah rumah tangga ekonomi yang
bertujuan mencari laba dengan menggunakan sejumlah modal dan tenaga kerja. Jadi, badan
usaha merupakan kesatuan yuridis dan ekonomis suatu bentuk organisasi perusahaan. Dengan
demikian perusahaan merupakan alat bagi perusahaan untuk mencapai tujuannya memperoleh
laba.
Setelah memilih jenis usaha yang cocok dengan minat dan bakatnya, seorang wirausaha
harus mengetahui dan memilih bentukbentuk dari sebuah usaha. Bentuk-bentuk badan usaha ini
secara umum dapat dibagi menjadi beberapa nama, seperti perusahaan perorangan, firma,
komanditer (CV), perseroan terbatas (PT), dan koperasi. Anda tinggal memilih bentuk badan
usaha mana yang akan digunakan. Masing-masing bentuk badan usaha mempunyai prasyarat
tertentu dalam mengurusnya, serta pajak yang akan dibayarkan setiap bulan atau akhir tahun
kepada pemerintah.
Perseroan Terbatas (PT), dulu disebut juga Naamloze Vennootschaap (NV), adalah
suatu persekutuan untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri dari saham-saham,
yang pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang dimilikinya. Karena modalnya terdiri
tercantum dalam anggaran dasar. Kekayaan perusahaan terpisah dari kekayaan pribadi
pemilik perusahaan sehingga memiliki harta kekayaan sendiri. Setiap orang dapat memiliki
lebih dari satu saham yang menjadi bukti pemilikan perusahaan. Pemilik saham mempunyai
tanggung jawab yang terbatas, yaitu sebanyak saham yang dimiliki. Apabila utang
perusahaan melebihi kekayaan perusahaan, maka kelebihan utang tersebut tidak menjadi
tanggung jawab para pemegang saham. Apabila perusahaan mendapat keuntungan maka
keuntungan tersebut dibagikan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Pemilik saham
akan memperoleh bagian keuntungan yang disebut dividen yang besarnya tergantung pada
Selain berasal dari saham, modal PT dapat pula berasal dari obligasi. Keuntungan
yang diperoleh para pemilik obligasi adalah mereka mendapatkan bunga tetap tanpa
a. Mekanisme Pendirian PT
Untuk mendirikan PT, harus dengan menggunakan akta resmi ( akta yang dibuat
oleh notaris ) yang di dalamnya dicantumkan nama lain dari perseroan terbatas, modal,
bidang usaha, alamat perusahaan, dan lain-lain. Akta ini harus disahkan oleh menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (dahulu Menteri Kehakiman). Untuk
mendapat izin dari menteri kehakiman, harus memenuhi syarat sebagai berikut:
c. Paling sedikit modal yang ditempatkan dan disetor adalah 25% dari modal dasar.
(sesuai dengan UU No. 1 Tahun 1995 & UU No. 40 Tahun 2007, keduanya tentang
perseroan terbatas)
Terbatas (UU No. 1 tahun 1995) Perseroan Terbatas harus didaftarkan ke Pengadilan
Negeri setempat, tetapi setelah berlakunya UU NO. 1 tahun 1995 tersebut, maka akta
Wajib Daftar Perusahaan tahun 1982) (dengan kata lain tidak perlu lagi didaftarkan ke
Pengadilan negeri, dan perkembangan tetapi selanjutnya sesuai UU No. 40 tahun 2007,
kewajiban pendaftaran di Kantor Pendaftaran Perusahaan tersebut ditiadakan juga.
Sedangkan tahapan pengumuman dalam Berita Negara Republik Indonesia ( BNRI ) tetap
berlaku, hanya yang pada saat UU No. 1 tahun 1995 berlaku pengumuman tersebut
HAM.
Setelah tahap tersebut dilalui maka perseroan telah sah sebagai badan hukum
dan perseroan terbatas menjadi dirinya sendiri serta dapat melakukan perjanjian-
Modal dasar perseroan adalah jumlah modal yang dicantumkan dalam akta
pendirian sampai jumlah maksimal bila seluruh saham dikeluarkan. Selain modal dasar,
dalam perseroan terbatas juga terdapat modal yang ditempatkan, modal yang
disetorkan dan modal bayar. Modal yang ditempatkan merupakan jumlah yang
disanggupi untuk dimasukkan, yang pada waktu pendiriannya merupakan jumlah yang
disertakan oleh para persero pendiri. Modal yang disetor merupakan modal yang
dimasukkan dalam perusahaan. Modal bayar merupakan modal yang diwujudkan dalam
jumlah uang.
1) PT terbuka
masyarakat melalui pasar modal (go public). Jadi sahamnya ditawarkan kepada
umum, diperjualbelikan melalui bursa saham dan setiap orang berhak untuk
2) PT tertutup
Perseroan terbatas tertutup adalah perseroan terbatas yang modalnya berasal dari
kalangan tertentu misalnya pemegang sahamnya hanya dari kerabat dan keluarga
3) PT kosong
Perseroan terbatas kosong adalah perseroan yang sudah ada izin usaha dan izin
modal terpisah juga ada pemisahan antara pemilik perusahaan dan pengelola
untuk menjalankan dan mengembangkan perusahaan sesuai dengan tujuan dan bidang
usaha perusahaan. Dalam kaitan dengan tugas tersebut, direksi berwenang untuk
terjadi kerugian yang amat besar ( diatas 50 % ) maka direksi harus melaporkannya ke
Komisaris bisa memeriksa pembukuan, menegur direksi, memberi petunjuk, bahkan bila
berhalangan, dia bisa melempar suara miliknya ke pemegang lain yang disebut proxy.
dijalankan.
Isi RUPS :
perusahaan tidak memiliki kewajiban untuk obligasi dan hutang perusahaan. Akibatnya
kehilangan potensial yang “terbatas” tidak dapat melebihi dari jumlah yang mereka
bayarkan terhadap saham. Tidak hanya ini mengijinkan perusahaan untuk melaksanakan
dalam usaha yang beresiko, tetapi kewajiban terbatas juga membentuk dasar untuk
Masa hidup abadi. Aset dan struktur perusahaan dapat melewati masa hidup
dari pemegang sahamnya, pejabat atau direktur. Ini menyebabkan stabilitas modal, yang
dapat menjadi investasi dalam proyek yang lebih besar dan dalam jangka waktu yang
lebih panjang daripada aset perusahaan tetap dapat menjadi subyek disolusi dan
penyebaran. Kelebihan ini juga sangat penting dalam periode pertengahan, ketika tanah
biaya feudal yang seorang tuan tanah dapat mengklaim ketika pemilik tanah meninggal.
modal yang efisien sehingga memungkinkan untuk melakukan ekspansi. Dan dengan
menempatkan orang yang tepat, efisiensi maksimum dari modal yang ada. Dan juga
adanya pemisahan antara pengelola dan pemilik perusahaan, sehingga terlihat tugas
mudah. Selain biayanya yang tidak sedikit, PT juga membutuhkan akta notaris dan izin
khusus untuk usaha tertentu. Lalu dengan besarnya perusahaan tersebut, biaya
pengorganisasian akan keluar sangat besar. Belum lagi kerumitan dan kendala yang
terjadi dalam tingkat personel. Hubungan antar perorangan juga lebih formal dan
berkesan kaku.
Hal-hal hasil RUPS yang harus mendapatkan pengesahan dan yang hanya cukup
dari hasil RUPS yang perlu mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Ham
adalah :
sebaliknya.
2. Koperasi
Koperasi adalah jenis badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan
hukum.
Koperasi menurut UUD 1945 pasal 33 ayat 1 merupakan usaha kekeluargaan dengan
a. Anggota koperasi
2) Badan hukum koperasi, yaitu suatu koperasi yang menjadi anggota koperasi yang
usaha lain, yaitu anggota koperasi memiliki identitas ganda.fact Identitas ganda
di mana setiap anggota memiliki hak suara yang sama dalam setiap keputusan yang
Usaha atau SHU biasanya dihitung berdasarkan andil anggota tersebut dalam
koperasi, misalnya dengan melakukan pembagian dividen berdasarkan besar
dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.ref Sito, Arifin. Tamba, Halomoan Koprasi
1967 ialah: “Organisasi Ekonomi Rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan orang-
orang atau badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha
(perseorangan, persekutuan, dsb.) serta hukum dagang dan hukum pajak. Organisasi
koperasi yang khas dari suatu organisasi harus diketahui dengan menetapkan anggaran
koperasi, jumlah koperasi aktif dan nonaktif). Keanggotaan, volume usaha, permodalan,
asset, dan sisa hasil usaha. Variabel-variabel tersebut pada dasarnya belumlah dapat
mencerminkan secara tepat untuk dipakai melihat peranan pangsa (share) koperasi
koperasi cenderung hanya dijadikan sebagai salah satu alat untuk melihat
Menurut Undang-undang No. 25 tahun 1992 Pasal 4 dijelaskan bahwa fungsi dan
2) Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia
dan masyarakat.
ekonomi.
bangsa.
d. Prinsip koperasi
3) Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya
5) Kemandirian.
6) Pendidikan perkoprasian.
e. Jenis-jenis koperasi
koperasi produsen dan koperasi kredit (jasa keuangan). Koperasi dapat pula
1) Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang bergerak di bidang simpanan dan
pinjaman.
(UKM) dengan menjalankan kegiatan pengadaan bahan baku dan penolong untuk
anggotanya.
4) Koperasi Jasa adalah koperasi yang bergerak di bidang usaha jasa lainnya.
Seperti halnya bentuk badan usaha yang lain, untuk menjalankan kegiatan
usahanya koperasi memerlukan modal. Adapun modal koperasi terdiri atas modal
1) Simpanan Pokok
Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada
koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok tidak dapat diambil
3) Simpanan wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang harus dibayarkan oleh
anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu, misalnya tiap
bulan dengan jumlah simpanan yang sama untuk setiap bulannya. Simpanan wajib
tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota
koperasi.
4) Dana Cadangan
Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan Sisa Hasil
anggota yang keluar dari keanggotaan koperasi, dan untuk menutup kerugian
5) Hibah
Hibah adalah sejumlah uang atau barang modal yang dapat dinilai dengan uang yang
diterima dari pihak lain yang bersifat hibah/pemberian dan tidak mengikat.
antarkoperasi
3) Bank dan Lembaga keuangan bukan banklembaga keuangan lainnya yang dilakukan
4) Penerbitan obligasi dan surat utang lainnya yang dilakukan berdasarkan ketentuan
minimal 20 anggota. Kedua, Para anggota tersebut akan mengadakan rapat anggota,
Setelah itu, koperasi tersebut harus merencanakan anggaran dasar dan anggaran rumah
tangga koperasi itu. Lalu meminta perizinan dari negara. Barulah bisa menjalankan
g. Pengurus koperasi
Pengurus koperasi dipilih dari kalangan dan oleh anggota dalam suatu rapat
anggota. Ada kalanya rapat anggota tersebut tidak berhasil memilih seluruh anggota
Pengurus dari kalangan anggota sendiri. Hal demikian umpamanya terjadi jika calon-
calon yang berasal dari kalangan-kalangan anggota sendiri tidak memiliki kesanggupan
bahwa yang dapat memenuhi syarat-syarat ialahmereka yang bukan anggota atau belum
anggota koperasi (mungkin sudah turut dilayani oleh koperasi akan tetapi resminya
belum meminta menjadi anggota). Dalam hal dapatlah diterima pengecualian itu dimana
Gerakan koperasi ini dikembangkan lebih lanjut oleh William King (1786–1865)-
dengan mendirikan toko koperasi di Brighton, Inggris. Pada 1 Mei 1828, King
menerbitkan publikasi bulanan yang bernama The Cooperator, yang berisi berbagai
gagasan dan saran-saran praktis tentang mengelola toko dengan menggunakan prinsip
koperasi.
Koperasi akhirnya berkembang di negara-negara lainnya. Di Jerman, juga berdiri
koperasi yang menggunakan prinsip-prinsip yang sama dengan koperasi buatan Inggris.
Sejarah singkat gerakan koperasi bermula pada abad ke-20 yang pada umumnya
merupakan hasil dari usaha yang tidak sepontan dan tidak dilakukan oleh orang-orang
yang sangat kaya. Meraka mempersatukan diri untuk memperkaya dirinya sendiri,
dari kalangan rakyat, ketika penderitaan dalam lapangan ekonomi dan sosial yang di
penderitaan dan beban ekonomi yang sama, secara sepontan mempersatukan diri untuk
Pada tahun 1896 seorang Pamong Praja Patih R.Aria Wiria Atmaja di Purwokerto
mendirikan sebuah Bank untuk para pegawai negri (priyayi). Ia terdorong oleh
keinginanmya untuk menolong para pegawai yang makin menderita karena terjerat oleh
lintah darat yang memberikan pinjaman dengan bunga yang tinggi. Maksud Patih
tersebut untuk mendirikan koperasi kredit model seperti di Jerman. Ia dibantu oleh
seorang asisten Residen Belanda (Pamong Praja Belanda) Assisten-Residen itu sewaktu
cuti berhasil mengunjungi Jerman dan menganjurkan akan mengubah Bank Pertolongan
Tabungan yang sudah ada menjadi Bank Pertolongan, Tabungan dan Pertanian. Selain
pegawai negeri juga para petani perlu dibantu karena mereka makin menderita karena
tekana para pengijon (pelepan uang). Ia juga menganjurkan merubah Bank tersebut
menganjurkan para petani menyimpan pada pada musim panen dan memberikan
pertolongan pinjaman padi pada musim paceklik. Ia pun berusaha menjadikan lumbung-
lumbung itu menjadi Koperasi Kredit Padi. Tetapi Pemerintah Belanda pada waktu itu
berpendirian lain. Bank Pertolongan, Tabungan dan Pertanian dan Lumbung Desa tidak
bank –bank Desa , rumah gadai dan Centrale Kas yang kemudian menjadi Bank Rakyak
Indonesia (BRI). Semua itu adalah badan usaha Pemerntah dan dipimpin oleh orang-
orang Pemerintah.
Belum ada instansi pemerintah ataupun badan non pemerintah yang memberikan
digunakan oleh kaum politik untuk tujuan yang membahayakan pemerintah jajahan itu.
Koperasi menjamur kembali, tetapi pada tahun 1933 keluar UU yang mirip UU
no. 431 sehingga mematikan usaha koperasi untuk yang kedua kalinya. Pada tahun 1942
koperasi ini berjalan mulus. Namun fungsinya berubah drastis dan menjadi alat jepang
3. Yayasan
Yayasan (Inggris: foundation) adalah suatu badan hukum yang mempunyai maksud
dan tujuan bersifat sosial, keagamaan dan kemanusiaan, didirikan dengan memperhatikan
a. Pendirian yayasan
Pendirian yayasan dilakukan dengan akta notaris dan mempunyai status badan
hukum setelah akta pendirian memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman dan
Hak Asasi Manusia atau pejabat yang ditunjuk. Permohonan pendirian yayasan dapat
diajukan kepada Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia
yang wilayah kerjanya meliputi tempat kedudukan yayasan. Yayasan yang telah
b. Organ yayasan
Yayasan mempunyai organ yang terdiri atas Pembina, Pengurus, dan Pengawas.
Pengurus. Pengurus wajib membuat laporan tahunan yang disampaikan kepada Pembina
kegiatan yayasan.
c. Kewajiban audit
Yayasan yang kekayaannya berasal dari negara, bantuan luar negeri atau pihak
lain, atau memiliki kekayaan dalam jumlah yang ditentukan dalam undang-undang,
kekayaannya wajib diaudit oleh akuntan publik dan laporan tahunannya wajib
menggabungkan satu atau lebih yayasan dengan yayasan lain, dan mengakibatkan
yayasan yang menggabungkan diri menjadi bubar. Yayasan dapat bubar karena jangka
waktu yang ditetapkan Anggaran Dasar berakhir, tujuan yang ditetapkan tercapai atau
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merujuk kepada perusahaan atau badan usaha
a. Jenis-Jenis BUMN
yang modal/sahamnya paling sedikit 51% dimiliki oleh pemerintah, yang tujuannya
menyediakan barang dan atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat dan
perundang-undangan
e) Sebagian atau seluruh modalnya adalah milik negara dari kekayaan negara yang
dipisahkan
f) Organ persero adalah RUPS, direksi dan komisaris
pemerintah
h) Apabila seluruh saham dimiliki pemerintah, maka menteri berlaku sebagai RUPS,
Fungsi RUPS dalam persero pemerintah ialah memegang segala wewenang yang
ada dalam perusahaan tersebut. RUPS juga berwenang untuk mengganti komisaris dan
direksi. Direksi persero adalah orang yang bertanggung jawab atas pengurusan persero
okeh RUPS. Komisaris adalah organ persero yang bertugas dalam pengawasan kinerja
adalah penjualan sebagian atau seluruh saham persero kepada pihak lain untuk
peningkatan kualitas. Persero yang diprivatisasi adalah yang unsur usahanya kompetitif
dan teknologinya cepat berubah. Persero yang tidak bisa diubah ialah:
4) Persero yang bergerak di bidang Sumber Daya Alam yang secara tegas dilarang
diprivatisasi oleh UU
Perumahan),PT Bank BNI Tbk, PT Kimia Farma Tbk, PT Indo Farma Tbk, PT Tambang
Timah Tbk, PT Indosat Tbk (pada akhir tahun 2002 41,94% saham Persero ini telah dijual
kepada Swasta sehingga perusahaan ini bukan BUMN lagi), dan PT Telekomunikasi
Perusahaan Jawatan (perjan) sebagai salah satu bentuk BUMN memiliki modal
yang berasal dari negara. Besarnya modal Perusahaan Jawatan ditetapkan melalui APBN.
3) dipimpin oleh seorang kepala yang bertanggung jawab langsung kepada menteri
Negara Kereta Api (PENKA),dan yang terakhir berubah nama menjadi PT.Kereta Api
Indonesia (PT.KAI).
2) Perusahaan Jawatan Pengadaian bernaung dibawah Departemen Keuangan.Pada
Penggadaian.
pihak.
Contohnya : Perum Pegadaian, Perum Jasatirta, Perum DAMRI, Perum ANTARA, Perum
perusahaan
9) Modalnya dapat berupa saham atau obligasi bagi perusahaan yang go public
10) Dapat menghimpun dana dari pihak lain, baik berupa bank maupun nonbank
11) Direksi bertanggung jawab penuh atas BUMN, dan mewakili BUMN di pengadilan
I. Perkumpulan-perkumpulan Dagang
1. Persekutuan (Maatschap)
Suatu bentuk kerjasama dan siatur dalam KUHS tiap anggota persekutuan hanya
dapat mengikatkan dirinya sendiri kepada orang-oranglain. Dengan lain perkataan ia tidak
dapat bertindak dengan mengatas namakan persekutuan kecuali jika ia diberi kuasa. Karena
2. Perseraoan Firma
Suatu bentuk perkumpulan dagang yang peraturannya terdapat dalam KUHD (Ps 16)
yang merupakan suatu perusahaan dengan memakai nama bersama. Dalam perseroan firma
tiap persero (firma) berhak melakukan pengurusan dan bertindak keluar atas nama
perseroan.
3. Perseroan Komanditer (Ps 19 KUHD)
Suatu bentuk perusahaan dimana ada sebagian persero yang duduk dalam pimpinan
selaku pengurus dan ada sebagian persero yang tidak turut campur dalam kepengurusan
Perusahaan yang modalnya terbagi atas suatu jumlah surat saham atau sero yang
Arti kata Terbatas, ditujukan pada tanggung jawab/ resiko para pesero/ pemegang
saham, yang hanya terbatas pada harga surat sero yang mereka ambil.
PT bertindak keluar dengan perantaraan pengurusnya, yang terdiri dari seorang atau
PT adalah suatu badan hukum yang mempunyai kekayaan tersendiri, terlepas dari
Suatu PT oleh undang-undang dinyatakan dalam keadaan likwidasi jika para pemegang
saham setuju untuk tidak memperpanjang waktu pendiriannya dan dinyatakan hapus
5. Koperasi
a. Dalam Stb 1933/ 108 yang berlaku untuk semua golongan penduduk.
Keanggotaannya bersifat sangat pribadi, jadi tidak dapat diganti/ diambil alih oleh orang
lain.
Berasaskan gotong royong
Didirikan dengan suatu akte dan harus mendapat izin dari menteri Koperasi.
a. Berbentuk Persero : tunduk pada KUHD (stb 1847/ 237 Jo PP No. 12/ 1969)
BAB III
KESIMPULAN
Hukum dagang ialah aturan-aturan hukum yang mengatur hubungan orang yang satu
dengan yang lainnya, khusunya dalam perniagaan. Hukum dagang adalah hukum perdata khusus.
Pada mulanya kaidah hukum yang kita kenal sebagi hukum dagang saat ini mulai muncul dikalangan
kaum pedagang sekitar abad ke-17. Kaidah-kaidah hukum tersebut sebenarnya merupakan
kebiasaan diantara mereka yang muncul dalam pergaulan di bidang perdagangan. Ada beberapa hal
yang diatur dalam KUH Perdata diatur juga dalam KUHD. Jika demikian adanya, ketenutan-ketentuan
dalam KUHD itulah yang akan berlaku. KUH Perdata merupakan lex generalis(hukum umum),
sedangkan KUHD merupakan lex specialis (hukum khusus). Dalam hubungannya dengan hal tersebut
berlaku adagium lex specialis derogat lex generalis (hukum khusus menghapus hukum umum).
Hukum dagang ialah hukum yang mengatur tingkah laku manusia yang turut melakukan
perdagangan untuk memperoleh keuntungan . atau hukum yang mengatur hubungan hukum antara
manusia dan badan-badan hukum satu sama lainnya dalam lapangan perdagangan . Sistem hukum
dagang menurut arti luas dibagi 2 : tertulis dan tidak tertulis tentang aturan perdagangan.
Hukum Dagang Indonesia terutama bersumber pada :
a. Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) atau Wetboek van Koophandel Indonesia
(W.v.K)
b. Kitab Undang-Undang Hukum Sipil (KUHS) atau Burgerlijk Wetboek Indonesia (BW)
2) Hukum tertulis yang belum dikodifikasikan, yaitu peraturan perundangan khusus yang mengatur
tentang hal-hal yang berhubungan dengan perdagangan (C.S.T. Kansil, 1985 : 7).
Sifat hukum dagang yang merupakan perjanjian yang mengikat pihak-pihak yang
mengadakan perjanjian.
Pada awalnya hukum dagang berinduk pada hukum perdata. Namun, seirinbg berjalannya
Kitab Undang-Undang Hukum Dagang ( KUHD ) yang sekarang telah berdiri sendiri atau terpisah dari
Antara KUHperdata dengan KUHdagang mempunyai hubungan yang erat. Hal ini dapat
Adagium mengenai hubungan tersebut adalah special derogate legi generali artinya hukum
Prof. Subekti berpendapat bahwa terdapatnya KUHD disamping KUHS sekarang ini dianggap
tidak pada tempatnya. Hali ini dikarenakan hukum dagang relative sama dengan hukum perdata.
Selain itu “dagang” bukanlah suatu pengertian dalam hukum melainkan suatu pengertian
perekonomian. Pembagian hukum sipil ke dalam KUHD hanyalah berdasarkan sejarah saja, yaitu
karena dalam hukum romawi belum terkenal peraturan-peraturan seperti yang sekarang termuat
dalah KUHD, sebab perdagangan antar Negara baru berkembang dalam abad pertengahan.
DAFTAR PUSTAKA
Drs. C.S.T Kansil, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 1989.
Periksa: Ridwan Khairandy dkk, S.H., M.H., Pengantar Hukum Dagang Indonesia, Yogyakarta: Gama
Media, 1999.
http://id.wikipedia.org/wiki/Badan_Usaha_Milik_Negara
http://berkoperasi.blogspot.com/
http://emperordeva.wordpress.com/about/makalah-tentang-perseroan-terbatas-untuk-mahasiswa-
unhi/
http://organisasi.org/bentuk_jenis_macam_badan_usaha_organisasi_bisnis_perusahaan_pengertian
_dan_definisi_ilmu_sosial_ekonomi_pembangunan
http://www.semarang.go.id/cms/pemerintahan/dinas/disnakertrans/distran/HAK%20DAN
%20KEWAJIBAN%20PENGUSAHA.htm
http://students.sunan-ampel.ac.id/pangeraninsomnia/2010/12/02/pengusaha-dan-pembantu/
http://wanda-08.blogspot.com/2011/02/bberlakunya-hukum-dagang.html
http://yasmineszone.blogspot.com/2011/02/hubungan-hukum-perdata-dengan-hukum.html
http://www.pendekarhukum.com/home/3-hukum-dagang/7-pengertia-hukum-dagang.html