Anda di halaman 1dari 10

fajeri_1972@yahoo.

com

PROFIL / KAMUS INDIKATOR


1. Judul / Nama Judul singkat, jelas, spesifik, tidak ambigu mengenai indikator apa yang akan
Indikator diukur tanpa menyebutkan satuan pengukuran, mis: Prosentasi kelengkapam
pengkajian risiko jatuh pasien rawat jalan.
Jangan dijadikan indikator:
- Penyelesaian cepat.
- Bukan tupoksi atau proses bisnis unit atau sangat bergantung pihak lain.
- Tidak bisa diprediksi.
- Bersifat insiden, (tdk boleh)
mis: 1. Tidak adanya kesalahan dalam penyiapan obat.
2. Tidak adanya kesalahan pemberian hasil laboratorium, target 80%
(Apakah boleh salah 20%)???
2. Dasar Pemikiran Dasar / alasan pemilihan indikator, yang berasal dari:
- Ketentuan Peraturan
- Literatur
- Data (SPM, PIS-PK dll) (Capaian indikator pada periode sebelumnya yg rendah)
- Analisis Situasi
- High Risk, High Cost, High Volume, Bad Performance / Problem Prone:
* High Risk: Risiko jika tidak tercapai atau tidak dimonitor
* High Cost: Risiko biaya yg dikeluarkan jika tidak tercapai atau tidak dimonitor
* High Volume: Populasi
* Bad Performance: Capaian indikator tersebut pada periode sebelumnya.
fajeri_1972@yahoo.com

PROFIL INDIKATOR
3. Dimensi Mutu Prinsip atau tujuan prioritas dalam memberikan pelayanan, meliputi:
(Bisa lebih dari satu) 1. Keselamatan Pasien (Safe): Meminimalisasi terjadinya kerugian (harm), cidera
dan kesalahan medis yg bisa dicegah kpd mereka yg menerima pelayanan.
2. Adil (Equitable): Menyediakan pelayanan yg seragam tanpa membedakan
jenis kelamin, suku, etnik, tempat tinggal, agama, dan social ekonomi.
3. Berorientasi Pasien (Patient-Centred): Menyediakan pelayanan yg sesuai dgn
preferensi, kebutuhan & nilai-2 individu.
4. Tepat Waktu (Timely): Mengurangi waktu tunggu dan keterlambatan pemberian
pelayanan kesehatan.
5. Efektif (Effective): Menyediakan pelayanan kesehatan yang berbasis bukti kepada
masyarakat.
6. Efisien (Efficient): Mengoptimalkan sumber daya yg ada & menghindari pemborosan.
7. Terintegrasi (Integrated): Menyediakan pelayanan yang terkoordinasi lintas fasyankes
& pemberi pelayanan, serta menyediakan pelayanan kes. utk seluruh siklus kehidupan.
4. Tujuan Hasil yang ingin dicapai dengan melakukan indikator mutu.
5. Definisi Operasional Batasan pengertian yang dijadikan pedoman dalam melakukan pengukuran indikator
(DO) untuk menghindari kerancuan.
Penjelasan detail tentang bagian-bagian indikator untuk mengurangi peluang bias.
DO harus konsisten, harus memastikan pengumpul data dan validator memakai DO yg sama.
Ex. Pengkajian dikatakan lengkap jika: identitas pasien terisi lengkap, hasil skoring utk setiap
poin yg dinilai terisi, & terdapat tanda tangan serta nama petugas yg melakukan penilaian.
fajeri_1972@yahoo.com

PROFIL INDIKATOR
6. Tipe / Jenis Indikator - Input/Struktur: Berkaitan dgn Man, Money, Material, Methode, Manajemen,
mis. Jumlah dokter yg melayani, tersedianya anggaran, metode pelayanan, obat-an dll.
- Proses: Berkaitan dgn proses yg dilakukan utk menghasilkan sesuatu baik barang/jasa.
Pelaksanaan dari fungsi-2 manajemen spt, P1, P2, P3. Atau menilai apa yg dikerjakan dan
bagaimana pelaksanaan pekerjaannya, mis.cara memberikan pelayanan, dll.
- Output: Adalah sesuatu yang dihasilkan bisa dalam bentuk barang ataupun selesainya
pekerjaan jasa. Misalnya jumlah pasien yang dioperasi, jumlah pelayanan rawat jalan.
- Outcome: Adalah ukuran sesuatu yang dirasakan oleh pelanggan atau konsumen.
Bisanya merupakan persepsi pelanggan terhadap pemanfaatan layanan.
7. Satuan Pengukuran Standar atau dasar ukuran yang digunakan. Mis: Persen (1/100) atau Permil (1/1000).
8. Numerator Jumlah subjek / peristiwa atau kondisi yang ingin diukur dalam populasi atau sampel
(Pembilang) yang memiliki karakteristik tertentu (merupakan sebagian dari penyebut).
9. Denumerator Semua peluang yg ingin diukur dlm populasi tertentu / sampel (jumlah keseluruhan yg diamati).
(Penyebut)
10. Formula / Rumus Rumus untuk menghasilkan nilai indikator:
Numenator (Pembilang) dibagi Denominator (Penyebut) dikali Konstanta (100 atau 1000)
11. Kriteria Inklusi: karakteristik spesifik pemilihan subyek dari populasi target yang akan diukur.
(Subyek yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan).
Eksklusi: batasan subyek populasi / sampel yang tidak memenuhi kriteria yang telah ditentukan.
(Mengeluarkan subyek yg memenuhi kreteria inklusi dari pengukuran karena berbagai sebab).
Ex. Pasien yg mpy risiko tinggi jatuh & tdk perlu dikaji risiko jatuhnya (pasien anak < 12 th,
pasien di ruang intensif, pasien pasca operasi & prosedur invasif selama dlm pengaruh sedasi
fajeri_1972@yahoo.com

PROFIL INDIKATOR
12. Sumber Data Asal data yang diukur (Data Primer / Data Sekunder)
Bahan keterangan yang dapat dijadikan dasar kajian pengukuran (rekam medik, check list,
questioner, catatan data, hasil observasi pd pasien/responden, laporan insiden, survei dll).
13. Besar Sampel Dan Jumlah data yang harus dikumpulkan agar pengukuran menjadi refresentatif.
Metode Sampling Menyesuaikan kaidah statistik.
Misalnya Sampel dengan Rumus Slovin
n = N/ (1+ (N x e2 ))
n = Besar sampel
N= Populasi
e = Margin of error (5 % atau 0.05)
Contoh Perhitungan, Misalnya Jumlah Populasi 1.000 orang dengan tingkat kesalahan 5%
= 1.000 / (1 + (1.000 x 0,05²))
= 1.000 / (1 + (1.000 x 0,0025))
= 1.000 / (1 + 2,5)
= 285,7143
= 286 orang (Jadi, jumlah sampel adalah 286 orang).
Metode Sampling:
Simple random sampling: Memilih secara acak dari populasi yang sudah ada pada suatu waktu
(Biasanya dgn pengundian sederhana atau dengan random number).
Systematic random sampling: Memilih 1 sampel pertama secara random, kemudian sampel
berikutnya dipilih berdasarkan interval tertentu.
Convenient sampling: berdasarkan ketersediaan dan kemudahan untuk diakses.
fajeri_1972@yahoo.com

PERHITUNGAN SAMPEL DENGAN MENGGUNAKAN


TABEL SAMPEL MORGAN DAN KREJCIE
POPULASI SAMPEL POPULASI SAMPEL POPULASI SAMPEL POPULASI SAMPEL POPULASI SAMPEL POPULASI SAMPEL
10 10 85 70 220 140 440 205 1.200 291 4.000 351
15 14 90 73 230 144 460 210 1.300 297 4.500 354
20 19 95 76 240 148 480 214 1.400 302 5.000 357
25 24 100 80 250 152 500 217 1.500 306 6.000 361
30 28 110 86 260 155 550 226 1.600 310 7.000 364
35 32 120 92 270 159 600 234 1.700 313 8.000 367
40 36 130 97 280 162 650 242 1.800 317 9.000 368
45 40 140 103 290 165 700 248 1.900 320 10.000 370
50 44 150 108 300 169 750 254 2.000 322 15.000 375
55 48 160 113 320 175 800 260 2.200 327 20.000 377
60 52 170 118 340 181 850 265 2.400 331 30.000 379
65 56 180 123 360 186 900 269 2.600 335 40.000 380
70 59 190 127 380 191 950 274 2.800 338 50.000 381
75 63 200 132 400 196 1.000 278 3.000 341 75.000 382
80 66 210 136 420 201 1.100 285 3.500 346 100.000 384
PermenPanRB No. 14 Th 2017, Hal 25-26
fajeri_1972@yahoo.com

PERHITUNGAN SAMPEL DENGAN MENGGUNAKAN


SAMPLE SIZE CALCULATOR
Buka di : https://www.surveysystem.com
Enter your choices in a calculator below to find the sample size you need or the confidence interval you have.
(Masukkan pilihan Anda dalam kalkulator di bawah ini untuk menemukan ukuran sampel yang Anda butuhkan atau
interval kepercayaan yang Anda miliki).

Contoh, jika populasi 1.000


maka sampel yang diperoleh 278

Klik Confidence Level 95%


Isi Confidence Interval dengan 5

Isi Population nya

Klik Calculate
Maka Secara Otomatis dapat Diketahui
Ukuran Sampel yang Diperlukan
fajeri_1972@yahoo.com

PROFIL INDIKATOR
14. Penyajian Data / Metode/cara yang dilakukan untuk mengubah data yang dikumpulkan menjadi informasi yang
Rencana Analisis berguna untuk menentukan langkah tindak lanjut pemecahan masalah dan pembuatan
(Bisa lebih dari satu) keputusan, bentuknya antara lain:
- Tabel: utk menjelaskan suatu fakta/informasi secara singkat, jelas, & lebih menarik dari pd
hanya disajikan sec. naratif agar lebih mudah dibaca, shg lebih mudah pula utk disimpulkan.
- Diagram Batang / Bar Chart / Histograms: digunakan untuk menampilkan data untuk
membandingkan beberapa kategori (baik thp target, pencapaian sebelumnya, maupun
dgn capaian faskes lain), dan memvisualisasikan distribusi frekuensi data.
- Diagram Garis / Run Chart: digunakan untuk menampilkan data dari waktu ke waktu.
- Diagram Pai (Lingkaran) / Pie Chart: digunakan untuk menampilkan proporsi.
- Diagram Kontrol / Control Chart: grafik yg menggambarkan data dari waktu ke waktu.
Chart ini lebih spesifik karena dpt menilai apakah proses berada dalam kontrol / tidak.
Memakai Garis Kontrol Atas / Upper Control Limit (UCL) dan Garis Kontrol Bawah /
Lower Control Limit (LCL).
- Diagram Pareto: suatu grafik batang (nilai/jumlah asal) yang dipadukan dgn diagram
garis (jumlah kumulatif %) yang terdiri dari berbagai faktor yang behubungan dengan
suatu variabel yang disusun menurut besarnya dampak faktor tersebut.
15. Wilayah Tempat / Area Pengukuran Indikator
Pengamatan Ex. Semua ruang rawat inap.
16. Desain/Metode Retrospektif: : Pengumpulan data diambil dari kegiatan yang telah lalu, mis : Telaah Dokumen,
Pengumpulan Catatan Data, Rekam Medis, dll. Ex. Pemenuhan 10 T pada ANC
Data Concurrent: Pengumpulan data diambil dari kegiatan yg sedang dilakukan / berlangsung,
Ex. Kepatuhan cuci tangan petugas, kepatuhan pemakaian APD, dll.
fajeri_1972@yahoo.com

CONTOH-CONTOH DIAGRAM

Diagram Pai (Lingkaran) / Pie Chart


Diagram Batang / Bar Chart / Histograms

Diagram Garis / Run Chart


fajeri_1972@yahoo.com

CONTOH-CONTOH DIAGRAM

Diagram Kontrol / Control Chart

Diagram Pareto dikenal dengan prinsip 80/20, yaitu dimana


20 % dari masalah memiliki 80 % dari dampak dan hanya 20
% dari masalah yang ada adalah penting. Selebihnya adalah
masalah yang mudah.

Diagram Pareto
fajeri_1972@yahoo.com

PROFIL INDIKATOR
17. Penanggung Jawab Nama pihak / unit kerja penanggung jawab indikator. Bertugas mengelola data dan
Indikator menganalisa data, serta tindak lanjut, mis: PJ Admen.
18. Pengumpul Data Nama pihak / unit yang mengumpulkan data (sumber pengumpulan data) dan harus
Indikator memahami DO yg telah ditetapkan.
Ex. Petugas Unit
19. Frekuensi Kekerapan pengumpulan data (waktu yang ditentukan untuk mengambil data dari sumber
Pengumpulan Data data), mis: Harian, Bulanan, Triwulan, Semester.
20. Periode Pelaporan Kurun waktu yang ditetapkan untuk melaporkan data indikator setelah data dikumpulkan.
Data (Waktu pelaporan data ke Tim Pengelola Data / Unit Mutu).
Ex. Laporan Bulanan Unit Pelayanan ke PJ Mutu Layanan, Laporan Triwulan dst.
21. Rencana Penyebaran Tentukan terlebih dahulu, siapa saja yang akan mendapatkan manfaat dan memerlukan
Hasil Capaian informasi data indikator tsb untuk upaya penjaminan mutu secara terus menerus.
Internal : Puskesmas
Pihak Terkait : Dinkes/Lintas Sektor
Publik : Masyarakat
22. Instrumen/Formulir Alat atau tools atau formuli r yang digunakan untuk mengumpulkan data (Diisi
Pengambilan Data dengan nama formulir pengumpulan data).
23. Target Capaian • Cara menetapkan target capaian:
* Capaian data sebelumnya
* Ketetapan yang diturunkan, Ex. SPM
* Internal dan External Brechmarking : Literatur/Referensi, Dengan Standar-Standar yg ada,
Praktik-Praktik yang diinginkan.
* Sumber daya yg dimiliki.

Anda mungkin juga menyukai