Anda di halaman 1dari 29

“Herbarium Digital:

Alat Bantu Identifikasi


Tumbuhan Secara Daring

Teguh Triono
Politeknik Wilmar Bisnis Indonesia
©Western Australia Herbarium ©Western Australia Herbarium
©Western Australia Herbarium ©Western Australia Herbarium ©Western Australia Herbarium
©Murray Fagg
©Randi Agusti
Identifikasi: Sebuah Proses
 Proses untuk menyamakan (matching)
suatu spesimen tumbuhan terhadap
takson yang telah diketahui (wikipedia)
 Proses menempatkan suatu spesimen
tumbuhan ke dalam kelompok
taksonomi tertentu  spesies (biology
discussion)
 Proses determinasi identitas suatu
spesimen tumbuhan berdasarkan
elemen yang serupa dan sudah diketahui
sebelumnya (biology discussion)
 Proses menyamakan, menempatkan dan
determinasi dilakukan menggunakan
kunci identifikasi  waktu
Source:
http://www.nationaalherbarium.nl/Euphorbs/Various/MalKey.htm#Key%20to%20
the%20Genera%20of%20Malesian%20Pandaceae (diakses 10/08/2020)
Pemahaman Karakter Kunci
- Tumbuhan: Unit morfologi
(perakaran, percabangan,
tajuk dan daun, perbungaan)

• Habit
• Sap
• Leaves
• Stipules
• Hairs and Glands
• Flowers
• Fruits
Pemahaman Terminologi
- Tumbuhan: Unit morfologi
(akar, batang, daun, bunga)

Source: William T. Stearn (1983)


Kebutuhan Utama
 Keakuratan Informasi  secara ilmiah
diverifikasi oleh ahli (taksonom) atau dapat
diverifikasi menggunakan literatur yang
tepat.
 Kecepatan Informasi berdasarkan
kebutuhan utama pengguna pada
umumnya.
 Kemudahan Akses  terutama oleh
pengguna non taksonom dari berbagai
lokasi yang memerlukan referensi.
 Kebaruan Data  selalu ada penambahan
data baru (taksa) dan perluasan area
cakupan (cakupan geografis).
Medsos: Sebuah Upaya
- Memenuhi kebutuhan melalui data dan knowledge
sharing (Plant Community.)
Medsos: Berbagi Informasi
- Upaya untuk saling melengkapi (silang informasi antara
ahli dan non ahli)
Catatan dari Medsos
 Kebutuhan informasi cepat mengenai
tumbuhan di Indonesia “terjawab”
 Jejaring yang luas dari 1652 individu yang
antusias (ahli dan non ahli) terbentuk.
 Data terkumpul dalam jumlah “besar” yang
“berkontribusi” pada pencatatan
keanekaragaman tumbuhan di Indonesia
 Cakupan geografis data tumbuhan yang
luas.
 Perlu “rumah” data dan standarisasi data
untuk mempermudah komunikasi.
Herbarium Digital
 Kebutuhan data yang lebih baik dan
cepat mengenai keanekaragaman
tumbuhan di Indonesia
 Tidak mencukupinya botanis profesional
dengan waktu dan dana yang memadai
untuk mengunjungi lapangan
 Ada kelompok-kelompok mahasiswa
yang antusias, komunitas, petugas
taman nasional, konsultan lingkungan,
dsb.
 Mereka berbagi “data” melalui media
sosial dan ini dapat meningkatkan
pencatatan keanekaragaman tumbuhan
di Indonesia
Desain Portal

15
Proyek Pilot
 Kalimantan Barat (lihat peta)
 15 orang (non ahli  guru,
penghobi, mahasiswa, PEH TNGP)
 4 kelompok (3-4 orang tiap
kelompok)  warna berbeda
dalam peta
 3 bulan koleksi  Terkumpul lebih
dari 2700 spesimen (herbarium
dan foto spesimen beserta
bagian-bagiannya)
 Data dikumpulkan dalam
pangkalan data (database)
Pengambilan Foto Spesimen 1
Pengambilan Foto Spesimen 2
Pengambilan Foto Spesimen 3
Foto Spesimen Lengkap
Database: Pencarian
Fitur Pencarian – Gambar
Pengujian Data Herbarium Digital
 Hasil uji identifikasi
terhadap 1007 data foto
digital menunjukkan 
akurasi 98,8% (famili),
80,1% (genus) dan 79,8%
(spesies). Hasil eksperimen
ini dalam proses
dipublikasikan dalam jurnal
ilmiah nasional.
Kesimpulan: Herbarium Digital
 Data tumbuhan
berbentuk foto dari
bagian-bagian
spesimen tumbuhan
yang dikoleksi dapat
digunakan untuk alat
bantu identifikasi /
menjadi informasi
acuan yang dapat
diverifikasi
Catatan: Herbarium Digital
 Portal untuk Publik yang harus terbuka
aksesibilitasnya, agar para ahli (taksonom/ahli
yang berpengalaman dalam identifikasi) dapat

www.flora-indonesia.id
berkontribusi  QC & QA
 Dapat digunakan untuk menyimpan data
keanekaragaman hayati, misal ketika praktikum
ataupun kegiatan lapangan
 Subdomain dapat dan mudah untuk
disesuaikan:
 http://unas-biologi.flora-indonesia.id
 http://upi-bandung.flora-indonesia.id
 http://unpad-biologi.flora-indonesia.id
iNaturalist: Sebuah Pembelajaran

Dua Fitur Kunci


iNaturalist: Sebuah Pembelajaran
• Sejak 2008, observasi biodiversitas citizen scientists
yang memetakan dan berbagi foto observasi
biodiversitas dunia  tiap observasi mencatat tanggal,
lokasi, foto dan label nama spesies (Horn et al., 2017).
• Lebih dari 25 juta rekaman (> 230.000 species, koleksi
dari 700.000 individu (> 90.000 individu membantu
identifikasi) (Seltzer, 2019).
• 152.277 observasi, dengan 12.684 spesies, 3.705
identifikator dan 4776 observer di Indonesia (per July
2020).
• Belum ada standar pengambilan foto!!
Permasalahan data di Indonesia
 Setiap pihak berfokus pada data bukan informasi, Situs belum
merupakan layanan informasi
 Setiap pihak merasa memiliki kepemilikan data (bukan
kepengelolaan data)
 Setiap titik mengembangkan aplikasi sendiri-sendiri, dan data
disimpan dan dikelola dalam beragam format dengan sistem
database yang incompatible satu sama lain.
 Informasi tidak dapat dipertukarkan. Sulit untuk bertukar data
sehingga terkadang membutuhkan teknologi yang rumit
 Sulit melakukan preservasi data, proyek selesai data tak bisa
diakses, koleksi fisik banyak data online tidak ada
Volunteers seem to collect better
data when they have a vested
interest in the project
(https://daily.jstor.org/a-scientific-look-at-citizen-science/ via @JSTOR_Daily)

Anda mungkin juga menyukai